You are on page 1of 14

HUMAN BEHAVIOR OF

SOCIAL ENVIROMENT

MODEL PENDEKATAN
BIOPSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
Dosen Pengampu: Dra. Yana Sundayani, M.Pd

KELOMPOK 3 Thursday
• Lestari (2104099) 14 September 2022
• Reza ArRasyid Syam (2104111) pukul 10.00 WIB
• Eka Aulia Purwahardiani (2104229)
Model biopsikososial adalah pendekatan yang memahami
masalah sebagai seperangkat faktor yang mencakup biologis,
psikologis, dan sosial.

Ini dikembangkan oleh psikiater George Engels yang bertentangan dengan


pemulihan secara medis tradisional, yang berfokus hanya pada aspek fisik dari
masalah. Meskipun awalnya diciptakan hanya untuk diterapkan pada kedokteran,
akan tetapi kemudian menyebar ke bidang lain seperti psikologi, sosiologi, dan
pekerjaan sosial. Kemajuan terbesar dari model biopsikososial adalah
memungkinkan para spesialis berhenti mencari satu penyebab gangguan (baik fisik
maupun mental).
Model tersebut didasarkan atas dua premis, yaitu:
Model Biopsikososial 1) masalah-masalah klien adalah multikausal dan mencerminkan usaha
mereka untuk menghadapi stresor sesuai dengan kerentanan-kerentanan,
Model ini berasal dari teori sistem, di mana lingkungan, dan sumber-sumber yang ada
menurut Caron & Goets (1998) menjelaskan
bahwa semua level dari organisasi manusia 2) pendekatan-pendekatan perlakuan sebaiknya multimodal dengan
saling berinteraksi dan perubahan dari satu menggunakan banyak cara, fleksibel, dan disesuaikan dengan kebutuhan-
kebutuhan dan harapan-harapan klien.
fungsi area akan merubah fungsi area lainnya.
Apabila dikaitkan dengan penanganan klien
dalam praktik pekerjaan sosial, maka teori
tersebut menegaskan bahwa segala jenis
pengobatan terhadap individu harus
diperhitungkan, bukan hanya penyakit biologis,
namun juga masalah emosional dan dukungan
sosial karena itu merupakan satu kesatuan.
Model biopsikososial menawarkan tiga aspek dengan pengertian bahwa progres di salah satu aspek
berarti progres di semua aspek. Tiga aspek tersebut adalah

PSIKOLOGIS YANG
BIOLOGIS YANG SOSIAL YANG
MENEKANKAN PADA EFEK
MENEKANKAN PADA MENEKANKAN PADA
FAKTOR PSIKODINAMIK,
SUBSTRAT ANATOMIK, PENGARUH KULTURAL,
MOTIVASI, DAN
STRUKTURAL, DAN LINGKUNGAN, DAN
KEPRIBADIAN PADA
MOLEKULAR DARI KELUARGA TERHADAP
PENGALAMAN SAKIT
PENYAKIT SERTA EFEKNYA PENYAKIT.
SERTA REAKSI TERHADAP
PADA FUNGSI BIOLOGIS
PENYAKIT
Model Biopsikososial
·Keuntungan Model Pendekatan Biopsikososial

Ø Berfokus Pada Pencegahan

Ø Pengurangan Stigma

Ø Memberikan Kontrol yang Lebih Besar Kepada Klien


Biopsikososial
Kekurangan Model Pendekatan Biopsikososial

01 Membutuhkan Lebih Banyak Profesional Ahli

02 Menyebabkan Diagnosis yang Lebih Kompleks

Dalam pratik pekerjaan sosial klinis, model biopsikososial


dijadikan sebagai alat asesmen dengan menambah satu
aspek yaitu spiritual. Penambahan aspek spiritual pada
model biopsikososial dikarenakan spiritualitas pada
hakikatnya adalah suatu kekuatan yang datang dari luar
kekuatan diri sebagai manusia.
Asesmen biopsikososial-
spritual
Asesmen biopsikososial-spritual dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan untuk mengetahui permasalahan psikososial klien
dalam interaksinya dengan lingkungan sosialnya dengan melihat
aspek-aspek fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual.
Dalam mengimplemtasikan model biopsikososial-spritual
sebagai alat asesmen, pekerja sosial dapat melalui konseling dan
wawancara.
Model biopsikososial terdapat empat aspek pada diri klien:

ASPEK BIOLOGIS KLIEN ASPEK PSIKOLOGIS KLIEN ASPEK SOSIAL KLIEN


• GAMBARAN KONDISI FISIK; • GAMBARAN TENTANG • SITUASI SAAT INI;
• penampilan diri; KONDISI EMOSI; • relasi dan peran dalam keluarga;
• status kesehatan; serta • gambaran kesehatan jiwa; • relasi dengan lingkungan
• jenis dan kondisi. • catatan menjadi korban (tetangga, teman, dsb).
(kekerasan, penelantaran,
eksploitasi, dll).

ASPEK SPIRITUAL KLIEN


• SEMANGAT HIDUP,
MOTIVASI;
• aktivitas spiritual; serta
• keyakinan dan pemahaman
terhadap budaya, adat, dan nilai.
Ø Model Pendekatan
Biopsikososial-Religius
Model Biologis
Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan
yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia.
Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap
perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut.
• Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang
merupakan bawaan manusia dan bukan pengaruh
lingkungan atau situasi.
• Diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang
mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai
motif biologis.
Lanjutan...

Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap


manusia mempunyai warisan biologis yang unik. Warisan 01 Jenis Ras
biologis yang terpenting terletak pada perbedaan intelegensi dan
kematangan biologis. Keadaan ini membawa pengaruh pada
02 Jenis Kelamin
kepribadian seseorang. Tetapi banyak ilmuwan berpendapat
bahwa perkembangan potensi warisan biologis dipengaruholeh
pengalaman sosial seseorang. Faktor genetik atau keturunan 03 Sifat, fisik, dan intelegensi
merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan
perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik
berasal dari dalam diri individu (endogen), antara lain:
Dalam psikologi, dikenal empat teori tentang manusia, yaitu
psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif, dan
psikologi humanistik. Dalam psikoanalisis, perilaku
Ø MODEL PSIKOLOGI manusia merupakan interaksi antara komponen biologis
(id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial
(super ego).

Sementara itu, behaviorisme menyataan bahwa perilaku manusia 50


ditentukan oleh peneguhan (reinforcement) serta tindakannya atas
ganjaran dan hukuman (reward and punisment), sementara 40
kemampuan potensialnya untuk berperilaku didapatkan melalui
peniruan (imitation) dalam proses belajar (social learning). 30
Selanjutnya psikologi kognitif melihat manusia sebagai makhluk
yang selalu berpikir karena ia berusaha memahami 20
lingkungannya. Sedangkan psikologi humanistik mendasarkan
pandangannya atas dasar asumsi keunikan manusia, pentingnya
10
nilai dan makna.

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
1. Tingkatan primer. Tingkatan pemolaan 2. Tingkatan indoktrinasi kebudayaan kedua.
pertama mungkin juga tingkatan yang paling Setelah seorang anak mulai menginjak remaja,

Ø Model Sosial penting adalah keluarga. Tugas utama maka dia mulai memasuki pergaulan dengan
keluarga adalah mentransfer kebudayaan teman-teman sebaya di luar keluarga. Sejak saat
kepada generasi muda yang baru. itu, ia mulai merasakan adanya perbedaan-
Bagaimana kita memahami kebutuhan- perbedaan antara keluarga dengan lingkungan
pergaulan dalam kelompok sebayanya.
kebutuhan ditentukan oleh masyarakat
dan kebudayaan tempat kita tinggal.
Sebagai akibatnya, maka kita
mengembangkan karakteristik- 3. Tingkatan indoktrinasi ketiga. Datang dari 4. Model religius adalah salah satu faktor
institusi-institusi yang dibentuk oleh pembentuk tingkah laku individu, yang mana
karakteristik yang serupa dengan orang-
masyarakat, sekolah, pemerintahan, dan pada saat seseorang memercayai sesuatu, perilaku
orang yang berasal dari latar belakang lembaga-lembaga keagamaan, mengajarkan seseorang akan dikontrol oleh nilai-nilai, norma,
kepada orang cara-cara bertingkah laku yang dan aturan yang terdapat di dalam kepercayaan
kebudayaan yang sama. Menurut Aclis,
dianggap baik dan diterima tersebut. Di dalam model religius, terkandung
kebudayaan memberikan pemolaan harapan bahwa seseorang yang menganut suatu
pandangan teologis tertentu akan mengikuti
terhadap tingkah laku para anggotanya.
kebenaran dari ajaran-ajaran tertentu, yang mana
Pemolaan ini terjadi pada beberapa di dalamnya terdapat komitmen dan konsekuensi
tertentu, sehingga akan memunculkan tingkah
tingkatan, yaitu sebagai berikut.
laku tertentu dan pembentukan citra pribadinya.
Model Ekosistem

Ekosistem itu sendiri terdiri dari keadaan


geografis, iklim, fauna, dan flora.
Dengan demikian, ekosistem berperan dalam
membentuk tingkah laku dan budaya, yang
mana setiap daerah dengan ekosistem yang
berbeda akan memiliki tingkah laku yang
berbeda.
Terima kasih sudah
mengikuti!
See You in next presentation...

You might also like