You are on page 1of 44

1

KEHAMILAN

 Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari


konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan
permulaan persalinan (Obstretric Fisiologi
UNPAJ:1990:5).
 Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. lama hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulun 7 hari) di hitung
dari hari pertama haid terakhir/HPHT (di
mulai dari konsepsi) sampai 6 bulan , triwulan
ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan.
(saifudin, 2002.
 Istilah medis untuk wanita hamil adalah
gravida, ibu yg hamil pertama kali disebut
primigravida
 sedangkan manusia di dalamnya disebut
embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian
janin (sampai kelahiran).
o z oa
rm at 0vu
Sp e m

Impl
a ntasi Fertilisasi

5
SPERMATOZOA
Terdiri dari 3 bagian :
1. Kaput / kepala,
berbentuk lonjong,
agak gepeng &
mengandung bahan
nukleus
2. Ekor
3. Bagian silendrik, yg
menghubungkan
kepala dgn ekor

6
Spermatogoneum
(diploid, 2n; 46 kromosom)

• spermatogonium → spermatosit I
mitosis
• spermatosit I → spermatosit II
• spermatosit II → spermatid Spermatosit primer (diploid, 2n:
• spermatid → spermatozoon masing-masing 46 kromosom)

Meiosis I (pengurangan ½ jumlah kromososm)

Spermatosit sekunder (haploid, n:


masing-masing 23 kromosom)

Meiosis II

22 kromosom otosom + Spermatid (haploid, n:


masing-masing 23 kromosom)
1 kromosom X atau Y

Sperma (haploid, n: masing-


masing 23 kromosom)

7
Lanjutan…

 Pada hubungan seks ditumpahkan


sekitar 3 cc cairan semen.
 40- 60 juta sperma setiap cc.
 Sperma hidup selama 3 hari dlm
genitalia interna wanita.

8
Oogonium (diploid
2n: 46 kromosom

• Setelah bayi perempuan lahir, korteks ovarii


terisi dengan primordial ovarian follicles, Mitosis

kromosom telah berpasangan, DNA berduplikaisi


Oosit primer (diploid,
• Selanjutnya pertumbuhan terhenti, sampai folikel 2n: 46 kromosom)

terangsang untuk berkembang Meiosis I (pengurangan ½ kromosom)

• Sel yang terhenti pada profase meiosis


disebut oosit primer Polar body I
Oosit sekunder (haploid,
Sperma
n: 23 kromososm
(haploid,
• Terus membelah → oosit sekunder Polar body I (bisa/
n: 23 krom Meiosis II (sempurna
setelah fertilisasi)
tidak membelah
(sebelum ovulasi → pematangan pertama)
Nukleus sperma
• Pematangan kedua setelah terjadi
Ootid (haploid, n: 23
pembuahan Polar body II kromosom), menjadi
ovum yang matang setelah
Menyatu dengan sperma

Pembuahan biasanya terjadi pada perbatasan


Degenerasi
ampulla dan ismus tuba Polar body
Zigot

9
Lanjutan…

Jumlah Oogenium pada wanita:


BAYI  750.000
6 - 15 THN  439.000
16 – 25 THN  159.000
26 – 35  59.000
35 – 45  34.000
MENAPOUSE  HILANG

Ovum siap dibuahi setelah 12 jam


dan hidup selama 24 jam
10
Ovulasi
 Pada proses ini folikel yang matang akan pecah dan
mengeluarkan sel telur ke tuba falopi untuk dibuahi. Pada
tahapan ini lapisan rahim telah menebal untuk mempersiapkan
sel telur yang telah dibuahi.
 Pada hari-hari menjelang ovulasi:
 folikel de Graff membesar cepat
 oocyt primer menyelesaikan meiosis pertamanya
 Kelemahan daerah penonjolan tersebut, peningkatan tekanan
intrafolikuler, dan kontraksi dinding ovarium akan mendorong
oosit keluar.

11
Ovulasi – Lanjutan

 Beberapa sel kumulus ooforus menyusun diri di sekeliling


zona pelusida membentuk korona radiata.
 Pada saat ovulasi ini pembelahan meiosis pertama selesai,
dan oosit sekunder memulai pembelahan meiosis ke-2.
 Ovulasi terjadi secara konstan 14+1 hari sebelum haid yang
akan datang
 Apabila tidak terjadi konsepsi maka oocyt akan mati

12
13
Perjalanan oosit
 Sesaat sebelum ovulasi, fimbrae tuba fallopi (tuba uterina)
mulai menutupi permukaaan ovarium dan tuba fallopi mulai
berkontraksi secara ritmik.
 Oocyt masuk ke dalam tuba oleh usapan fimbrae dan oleh
gerakan bulu-bulu getar pada lapisan epitel.
 Setelah berada dalam tuba, oocyt dengan segera terdorong ke
rongga rahim oleh kontraksi dinding otot.

14
PEMBUAHAN (FERTILISASI)

15
PEMBUAHAN
Proses penyatuan Gamet pria dan gamet
wanita
Saat ini ovum  ZIGOT
Kromosom Haploid menjadi Diploid
Terjadi di Ampula tuba falopi
- ovum yang matang dilingkari zona pellusida, dan terapung
dalam vitellus (sitoplasma yang berwarna kekuningan)
- akrosom sperma menyentuh mikrovilli permukaan
zona pellusida

17
akrosom mulai hancur, melepaskan enzym akrosin,
sehingga sperma dapat menembus zona pellusida

18
akrosom meleburkan diri ke dalam membran
plasma ovum, dan kepala sperma ditelan oleh
membran plasma

19
- kepala sperma tertarik ke dalam sitoplasma ovum,
meninggalkan badan dan ekor sperma
- granula kortikal di dalam ovum melepaskan enzym,
sehingga tidak memungkinkan lagi zona pellusida
diterobos oleh sperma lainnya
- akhirnya sperma dan ovum menyatu menjadi zigot
20
Lanjutan…

21
Hasil Pembuahan

 Pengembalian jumlah kromosom menjadi DIPLOID


 Penentuan jenis kelamin
 Dimulai pembelahan

 Zigot merupakan hasil pembuahan, terdiri dari :

- Perempuan : 44 kromosom Autosom + 2 kromosom X


- Laki2 : 44 kromosom Autosom + 1 kr. X & 1 kr.Y
PEMBELAHAN (CLEAVAGE)

 Zigot membelah secara mitosis → jumlah


sel menjadi banyak dan kecil-kecil di sebut
BLASTOMER
 3 x membelah → bola sel menjadi 2
lapisan, lapisan dalam menjadi embrio dan
lapisan luar menjadi tropoblas
Pembelahan

Zigot

Morulla

Blastokista

24
 Hari 1
0.1-0.15 mm

 Hari 2-3
0.1-0.2 mm

Hari 4-5
0.1-0.2 mm

25
 Sewaktu terbentuk 16 sel disebut morula
(akhir cleavage)
 Morula memasuki rongga Uterus pada hari
ke 3 – 4 setelah pembuahan
 Selama pembelahan ini embrio di bungkus
oleh zona pelusida yang menghilang pada
hari ke 4
BLASTULA (BLASTOKISTA)

 Setelah morula berada dalam rongga


Uterus, cairan mulai menembus zona
pelusida masuk ke ruang antar sel masa
sel dalam
 Lama-lama ruang antar sel menyatu dan
akhirnya terbentuk rongga disebut
BLASTOKEL
 Saat ini embrio disebut BLASTOKISTA
 Sel masa sel dalam disebut EMBRIOBLAS
→ terletak pada salah satu kutub
 Sel masa luar disebut tropoblas, menipis
dan membentuk dinding epitel untuk
BLASTOKISTA
 Setelah zona pelusida siap untuk NIDASI
(IMPLANTASI)
BLASTOKISTA

30
IMPLANTASI/NIDASI

31
PERSIAPAN UTERUS UNTUK
NIDASI
. DINDING UTERUS TERDIRI DARI : 3 LAPIS

1. ENDOMETRIUM → Selaput Lendir dibagi 3


lapisan
- Lapisan KOMPAKTA → permukaan
- Lapisan SPONGIOSA → tengah
- Lapisan dasar tipis, lapisan regeneratif
- Umur (11 – 15 Th) – (45 – 50 th) daur uterus
mengalami perubahan sesuai dengan daur
ovarium → berlangsung setiap 28 hari akibat
pengaruh hormon
- 3 Fase daur uterus
= Fase Folikuler (proliferatif)
= Fase Sekretorik (progestitional)
terjadi nidasi
= Fase Menstruasi
NIDASI
 Pada manusia terjadi hari ke 6 setelah
pembuahan
 Dengan cara menyusupnya sel tropoblas
diatas kutub embrioblas diantara sel epitel
mukosa uterus
 Penembusan dan pengikisan di sebabkan
oleh e. proteolitik yang dihasilkan tropoblas
 Terjadi di dinding ANTERIOR dan
POSTERIOR korpus uteri
 Dalam kavum uteri hasil konsepsi
mencapai stadium blastula
 Blastula diselubungi oleh trofoblas
Inner-cell mass

trofoblas

Ruang blastula

 Trofoblas menemukan jaringan


endometrium dalam masa sekresi,
dengan sel-sel desidua → nidasi
- Blastula yang mengandung inner-cell mass
aktif mudah masuk ke lapisan desidua, trofoblas
- Perlukaan yang timbul akan menutup endometrium
kembali inner-cell mass
- Kadang-kadang saat nidasi dapat terjadi
perdarahan (Tanda Hartman)

36
 Setelah nidasi terjadi diferensiasi sel-sel blastula:
- Membentuk entoderm dan yolk sac
- Ektoderm, membentuk ruang amnion

 Sel-sel fibrolas mesodermal tumbuh di sekitar embrio, melapisi bagian


dalam trofoblas → chorionic membrane → korion

 Trofoblas terdiri dari 2 lapisan tidak sama tebal :


- Lapisan sitotrofoblas
- Lapisan sinsitiotrofoblas

 Pada tingkat nidasi trofoblas antara lain menghasilkan human chorionic


Gonadotropin → diduga mempengaruhi korpus luteum → menghasilkan
progesteron sampai plasenta mampu membuat progesteron

 Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate (antara ruang amnion


dan yolk sac)

37
Hari ke 6 fertilisasi,
trofoblas pada blastula Rongga dinding
uterus uterus
menempel pada dinding Inner-cell mass
uterus
blastosit

trofektoderm

Sel trofoblas

Epitel
Hari ke 6 endometrium
kapiler endometrium

38
Hari ke 7 sinsitiotrofoblas
menerobos masuk ke dalam
epitel endometrium, dan Inner-cell mass
blastosit mulai bergerak
menembus dinding uterus
sinsitiotrofoblas
Hipoblas dari inner cell mass
akhirnya akan berdiferensiasi
menjadi jaringan janin sitotrofoblas

hipoblas

Hari ke 7

39
epitel endometrium
sinsitiotrofoblas
Implantasi hampir
sempurna± hari ke 9
maternal blood dalam
bilaminar embrionik lakuna
amnion
rongga amnion
Primitif yolk sac

ekstraembrionik
mesoderm

sitotrofoblas
Hari ke 9

40
Desidua vera

Kavum uteri

Yolk-sac

Korion frondosum

Amnion

Desidua basalis

Korion laeva

Desidua
kapsulsris

41
42
43
NEXT WEEK PELAJARI :
-PERTUMBUHAN PLASENTA DAN
TUMBUH KEMBANG FETUS

44

You might also like