You are on page 1of 19

manusia

dan Alam
Dosen Pengampu : Makmun, S.Ag, M.Ag,
Ph.D
Anggota Kelompok 3
Iin Andini Ismail (2205096002)
Muhammad Wahyu Hidayat (2205096022)
Wardah Hafizhah (2205096026)
Naufal Fauzan (2205096029)
Muhammad Khairul Fikri (2205096038)
Faridz Fadillah Sirozul Huda (2205096040)
01
Asal Usul dan Proses
02
Kedudukan Manusia
Kejadian Manusia Menurut
dalam Islam
Sains, Darwin, dan Islam

03 04
Kejadian Alam menurut Hubungan Manusia
Sains dan Islam dengan Alam
01.
Asal Usul dan Proses Kejadian
Manusia Menurut Sains,
Darwin, dan Islam

KELOMPOK 3 PAI
MENURUT
DARWIN
Kehadiran manusia yang pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam
semesta ini. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari
teori tentang spesies baru yang berasal dari spesis lain yang telah ada sebelumnya
melalui proses evolusi. Demikian pula, misalnya bayi yang dimulai dengan hanya bisa
telentang, tengkurap, duduk, merangkak, berdiri kemudian berjalan dengan dua kaki.

Manusia sebagai salah satu makhluk yang hidup di muka bumi memiliki karakter paling
unik. Menurut Spencer dalam bukunya «Social Static», konsep evolusi sangat berkaitan
dengan perkembangan ciri atau sifat dari waktu ke waktu melalui perubahan
bertingkat. Dalam kajian sosioantropologi pendukung kepercayaan yang pertama
disebut pengikut teori kreasi, sedangkan yang kedua disebut pendukung teori evolusi.
MENURUT
ISLAM
Asal usul manusia dalam pandangan islam tidak terlepas dari figure Adam sebagai manusia
pertama. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah di muka bumi dengan segala
karakter kemanusiaannya. Manusia yang baru diciptakan Allah itu memiliki intelegensi yang paling
tinggi dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya.

Manusia yang baru diciptakan Allah itu (Adam) memiliki intelegensi yang paling tinggi dibandingkan
dengan makhluk Allah lainnya. proses kejadian penciptaan manusia secara fisik di dunia melalui
proses pencampuran bahan dari laki-laki dan perempuan yang jika masuk kedalam rahim terjadi
proses kreatif, tahap demi tahap membentuk wujud manusia, seperti firman Allah: "Dan
sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah" (Qs. Al-
Mukminun 23:12).

Allah SWT berkuasa menciptakan manusia awal dari tanah, dari tulang rusuk, dari setetes air mani
yang hina, atau cukup dengan mengatakan kun payakun, maka jadilah sesuatu itu.
02.
Kedudukan Manusia dalam
Islam

KELOMPOK 3 PAI
KEDUDUKAN MANUSIA DALAM
ISLAM
Manusia dengan keistimewaan dan perangkat yang diberikan padanya, akhirnya
dipilih untuk menjadi khalifah diatas bumi. Sebagai kholifah manusia diberikan
kebebasan untuk memilih dan menentukan sehingga ia bisa berkreatifitas secara
dinamis. Kebebasan manusia sebagai Khalifah-nya merupakan implementasi dari
ketundukan dan ketaatan la tidak tunduk pada siapapun, kecuali pada Allah. la
hamba Allah yang hanya tunduk dan taat pada Allah dan kebenaran, tidak pada yang
lain.

Tujuan dari penciptaan adalah ibadah, sebagian menyangka bahwa yang dimaksud
dengan ibadah hanyalah melaksanakan amalan-amalan dan ritual-ritual yang
bernama do'a seperti shalat, puasa dan ber macam-macam dzikir.
Karena do'a hanyalah bagian dari ibadah. Oleh karena itu, petani yang pada
pertengahan malam menggunakan tangan tangan kasarnya untuk mengairi
perkebunan dan lahan pertaniannya demi mensejahterakan kehidupannya dan
keluarganya, para pekerja yang bergelimang dengan suara-suara bising mesin-mesin
pabrik dari pagi hingga malam hari, dan sebagainya.

Ringkasnya, tujuan dari semua amal, perbuatan dan perilaku manusian adalah untuk
Allah Swt, yaitu manusia akan sampai pada tahapan dimana bahkan makan, minum,
tidur, hidup dan matinya, keseluruhannya adalah untuk Allah Swt. Sebagaimana
dalam salah satu firman-Nya, "Katakanlah, "Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am [6]: 162.)
03.
Kejadian Alam menurut Sains
dan Islam

KELOMPOK 3 PAI
A. KEJADIAN ALAM SEMESTA
MENURUT SAINS
Para ahli filsafat mencoba mencari jawaban tentang asal mula pemikir yang berbeda-
beda pendapatnya. Misalnya tales(625-541 SM), seorang filsuf Yunani kuno yang
menduga bahwa asal kejadian alam semesta ini berasal dari air.

Anaxinandros (610-547 SM) ia menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada dimuka
bumi ini berasal dari sesuatu yang bernama “apeiro”, yaitu sesuatu yang tidak dapat
dirupakan dengan apapun yang ada dialam raya ini.

Anaximenes (585-528 SM) menjelaskan bahwa sesuatu yang merupakan asal alam
raya ini adalah satu dan tidak terhingga, yaitu udara.
Heraklitos (540-480 SM) mengemukakan bahwa unsur alam raya ini adalah api yang
memiliki sifat dinamis.

Parmenides (540 SM) menyatakan bahwa alam raya ini serba tetap dan segala yang
bergerak itu hanyalah penglihatan hasil tipuan panca indra belaka.

Empedokles (490-430 SM) mengatakan bahwa asal alam raya ini tediria dari empat
unsur udara, api, air, dan tanah, yang masing masing memiliki sifat panas, dingin,
basah, dan kering.

Asal usul bumi dikemukakan oleh laplace (1894) dalam hipotesisnya bahwa
pembentukan seluruh sistem solar dimulai sebagai sebuah bola gas (kabut) yang
berputar dan sangat panas.
B. KEJADIAN ALAM SEMESTA
MENURUT ISLAM
Ahli tafsir sangat bervariasi dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan alam semesta ini dengan menggunakan latar belakang
ilmu yang mereka miliki.

Menurut mereka, Al-Qur’an ternyata memberikan konsep-konsep mendasar


bagi pengetahuan manusia tentang alam raya ini “Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang,
terdapat ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang berakal” (QS. Ali Imran :
190)
04.
Hubungan Manusia dengan
Islam

KELOMPOK 3 PAI
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN
ISLAM
Alam semesta ini adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Dia tidak dapat memberikan manfaat dan
mudharat, kecuali dengan izin Allah SWT. Contohnya api, Tatkala Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalam
api oleh Raja Namruz yang zalim, api tersebut sedikitpun tidak membakar tubuh Nabi Ibrahim,
walaupun kelihatannya merah membara dengan suhu yang sangat panas dan penuh asap yang
mengepul, karena sifat api yang membakar itu adalah milik Allah, terserah kehendak Allah mau
menjadi apa. Demikianlah sifat alam, Dia selalu taat melaksanakan perintahNya. Jika amalan manusia
baik maka alam ini diperintahkan oleh Allah Swt untuk berkhidmad manusia dengan sebaik-baiknya. «
Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali ke
jalan yang benar».

Arti lain bisa merupakan efek rusaknya amalan manusia sehingga mengakibatkan perilakunya baik
secara fisik maupun psikhis mendatangkan murka Allah Swt. Kemudian salah satu dari dua lempeng
yang bertabrakan turun ke bawah lempeng yang lainnya dengan membentuk lubang samudra yang
sangat dalam.
SESI DISKUSI
KELOMPOK 3 PAI
KESIMPULAN
KELOMPOK 3 PAI
Manusia adalah makhluk Allah swt yang berasal dari tanah, kemudian menjadi
nuftah, alaqah, dan mugdah sehingga akhirnya menjadi makhluk Allah swt
yang disebut juga anak keturunan dari Nabi Adam as dan Hawa. Menjadi
makhluk paling sempurna dan memiliki berbagai kemampuan, sebaik-baik
ciptaan dibandingkan makhluk-makhluk lainnya. Kedudukannya pun sebagai
hamba Allah ialah bertugas untuk senantiasa beribadah kepada Allah semata
dan menjadi khalifah di atas bumi tugasnya memimpin sebagai wakil Allah di
bumi, pengelola dan pemelihara alam, tugas tersebut akan
dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya nantinya.

Hubungan manusia dengan alam adalah satu kesatuan yang tidak


terpisahkan. Sebagai satu kesatuan, memiliki hubungan keterikatan dan
bersifat fungsional. Dalam hubungan manusia dan alam semesta mempunyai
hubungan timbal balik, saling tergantung dan saling membutuhkan. Sebagai
makhluk yang menjadi khalifah Allah menjadi tanggung jawab kita untuk tetap
menjaga kelestariannya, mencegah dari halburuk yang dapat merusak
keindahan alam semesta ini.
Terima
Kasih

You might also like