You are on page 1of 16

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN INOVATIF

MELALUI SUPERVISI AKADEMIK


DENGAN TEKNIK KELOMPOK DISKUSI PANEL
DI SD NEGERI 2 SUMBEREJO KECAMATAN KALIWUNGU
KABUPATEN KENDAL
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SUKLINTO, S.Pd.
Kepala SDN 2 Sumberejo

KORWIL BIDANG PENDIDIKAN


KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
2022
Latar Belakang
Guru-guru di SD Negeri 2 Sumberejo belum
mencerminkan bahwa pembelajaran inovatif masih
jauh dari harapan, dimana layanan pembelajaran masih
sedikit yang mau menggunakan strategi dan metode
pembelajaran yang inovatif. Tercermin dalam
pelaksanaan pembelajaran yang kami lihat masih
monoton dan konvensional, terkesan kurang ada
perubahan, sehingga kurang menarik minat dan peserta
didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran
PERMASALAHAN
1. Guru belum termotivasi untuk mencoba hal-hal baru dalam cara
mengajar
2. Sebagian besar guru belum bisa membuat cara baru dalam proses
mengajar
3. Sebagian besar guru masih menggunakan cara konfesional dalam
mengajar
4. Guru banyak yang tidak melaksanakan pembelajaran yang inovatif.
5. Kepala sekolah kurang efektif dalam melaksanakan supervisi
akademik
6. Tindak lanjut dari supervisi akademik sering tidak dilakukan
7. Dalam melaksanakan supervisi akademik tidak fokus pada
masalah yang ada
8. Masalah supervisi akademik yang muncul tidak dibahas bersama.
LANDASAN TEORI
Pembelajaran Inovatif
A. Kata “inovatif” berasal dari kata sifat bahasa Inggris inovative. Kata ini berakar dari kata
kerja to innovate yang mempunyai arti menemukan (sesuatu yang baru). Oleh karena itu,
pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang oleh guru,
yang sifatnya baru, tidak seperti yang biasanya dilakukan, dan bertujuan untuk menfasilitasi
siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke
arah yang lebih bai sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa (Burhanudin,
2014:70).
B. Secara garis besar, pembelajaran inovatif menurut Dasna (2015:148) dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk
menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan
lingkungan sekolahnya
LANDASAN TEORI
Supervisi Akdemik
A. menurut Sujana (2008) dalam (GTK, 2019: 1), yang
menyatakan bahwa supervisi akademik adalah menilai dan
membina guru dalam rangka meningkatkan kualitas
proses pembelajaran agar kompetensi peserta didik
mencapai hasil yang optimal.
B. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru
meningkatkan kompetensinya, melaksanakan tugas
mengajarnya dengan lebih baik dengan menerapkan
pengetahuan dan ketrampilannya, dan memiliki perhatian
yang sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan
tanggung jawabnya sebagai guru (Kemdiknas, 2017)
(dalam Dirjen GTK, 2019: 4)
LANDASAN TEORI
Diskusi Panel
• Diskusi panel adalah suatu bentuk diskusi yang
terdiri dari 3-6 orang peserta untuk
mendiskusikan suatu topik tertentu dan duduk
dalam bentuk semi melingkar yang dipimpin
oleh seorang moderator. Panel secara fisik
dapat berhadapan langsung dengan audien
atau dapat juga secara tidak langsung. Sebagai
contoh diskusi panel yang terdiri dari para ahli
yang membahas suatu topik di muka televisi
(Afifah, 2011: 12).
KERANGKA BERPIKIR
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
• Waktu Penelitian dirancang dilaksanakan pada semester II tahun
pelajaran 2021/2022 mulai Februari sampai dengan April 2022.
• Tempat : Kegiatan penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2
Sumberejo Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Adapun
alasan penetapan lokasi penelitian dikarenakan peneliti bekerja
sebagai Kepala Sekolah SD Negeri 2 Sumberejo. Dengan demikian
akan lebih bermanfaat bagi pribadi, guru, serta peserta didiknya.
• Jadwal Penelitian, Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu
bulan Februari, Maret dan April 2022. Adapun jadwal sebagai
berikut:

SRI PADMIWATI 2017


METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian
• Penelitian ini meneliti 14 orang guru terdiri
dari 12 orang guru kelas, dan 2 orang guru
Mata Pelajaran (Guru Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti, dan Guru Pendidikan
Jasmani Olah Raga dan Kesehatan).
Sumber Data
• Data diperoleh dari hasil observasi dan diskusi

SRI PADMIWATI 2017


HASIL PENELITIAN
Tabel Kondisi Awal
Nilai kemampuan guru dalam
Keteranga Interval Frekuensi Prosentase Kategori
No Guru melaksanakan pembelajaran
n
inovatif
86 - 100 1 7,14% Baik Sekali
1 A 48 Kurang
71 – 85 1 7,14% Baik
2 B 78 Baik
56 - 70 9 64,29% Cukup
3 C 72 Baik
4 D 60 Cukup 41 - 55 3 21,43% Kurang

5 E 60 Cukup < 40 0 0,00% Kurang Sekali


6 F 62 Cukup Jumlah 14 100%  
7 G 56 Cukup Rata-rata 59
 
8 H 52 Kurang
Persentase Ketercapaian
9 I 50 Kurang 7,14%
Indikator Keberhasilan Penelitian  
10 J 60 Cukup
11 K 58 Cukup secara umum pembelajaran inovatif SDN 2
12 L 58 Cukup Sumberejo sudah berada pada kategori
13 M 56 Cukup cukup dengan skor 59 dengan ketercapain
indikator keberhasilan sebesar 7,14%.
14 N 60 Cukup
Rata-rata 59 Cukup
HASIL PENELITIAN
Tabel Siklus I
Interval Frekuensi Prosentase Kategori
Yang
No Jml Nilai Kualifikasi 86 - 100 7 50,00% Baik Sekali
disupervisi
71 – 85 7 50,00% Baik
1 A 43 86 Baik Sekali 56 - 70 0 0,00% Cukup
2 B 45 90 Baik Sekali 41 - 55 0 0,00% Kurang
< 40 0 0,00% Kurang Sekali
3 C 45 90 Baik Sekali
Jumlah 14 100,00%  
4 D 42 84 Baik Rata-rata 83  
5 E 43 86 Baik Sekali Persentase Ketercapaian
Indikator Keberhasilan 50,0%
6 F 37 74 Baik Penelitian  
7 G 40 80 Baik
8 H 43 86 Baik Sekali
secara umum pembelajaran inovatif SDN 2
9 I 37 74 Baik Sumberejo sudah berada pada kategori baik
10 J 43 86 Baik Sekali dengan rata-rata skor 83. Dari 14 guru yang
11 K 41 82 Baik memperoleh skor 86-100 sesuai indikator
12 L 37 74 Baik
keberhasilan sebanyak 7 orang guru (50%)
13 M 39 78 Baik
sedangkan 7 orang guru (50%) kategori baik,
sehingga memerlukan peningkatan pada siklus
14 N 44 88 Baik Sekali
Rata- rata nilai
berikutnya
  83 Baik
Pembelajaran
HASIL PENELITIAN
Tabel Siklus II
Yang Interval Frekuensi Prosentase Kategori
No Jml Nilai Kualifikasi
disupervisi
86 - 100 12 85,71% Baik Sekali
1 A 44 88 Baik Sekali
71 – 85 2 14,29% Baik
2 B 45 90 Baik Sekali 56 - 70 0 0,00% Cukup
41 - 55 0 0,00% Kurang
3 C 45 90 Baik Sekali
< 40 0 0,00% Kurang Sekali
4 D 43 86 Baik Sekali Jumlah 14 100,00%  
Rata-rata 87  baik sekali
5 E 42 84 Baik
Persentase Ketercapaian
85,7%
6 F 43 86 Baik Sekali Indikator Keberhasilan Penelitian  baik sekali

7 G 44 88 Baik Sekali
secara umum pembelajaran inovatif di SDN 2
8 H 43 86 Baik Sekali
Sumberejo sudah berada pada kategori sangat
9 I 43 86 Baik Sekali baik dengan skor rata-rata sebesar 87. Dari 14
10 J 44 88 Baik Sekali guru yang memperoleh skor 86-100 sesuai
11 K 43 86 Baik Sekali indikator keberhasilan sebanyak 12 orang guru
12 L 40 80 Baik (85,7%) sedangkan 2 orang guru (14,29%)
13 M 43 86 Baik Sekali kategori sangat baik sehingga sudah mencapai
14 N 45 90 Baik Sekali indikator yang ditetapkan peneliti yakni 84% guru
Rata- rata di SDN 2 Sumberejo pembelajaran inovatif
nilai
 
pembelajara
  87 Sangat Baik meningkat
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari kondisi awal sampai dengan siklus
II, terdapat kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran inovatif
setelah diterapkan supervisi akademik. Kondisi awal rata-rata kemampuan
guru dalam melaksanakan pembelajaran inovatif 60 kategori cukup,
meningkat siklus I menjadi 83 kategori baik dengan ketuntasan 50%, dan pada
siklus II berakhir dengan rata-rata 87 kategori baik dengan ketuntasan 85,7%
diukur dengan instrumen supervisi akademik.
Perbandingan Nilai Ketuntasan Keberhasilan

86%

90%
80%
70% 50%
60%
50%
40%
30% 7%
20%
10%
0%
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
PEMBAHASAN
Peningkatan Nilai Rata-rata Aktivitas supervisi
akademik dengan teknik diskusi panel

Rata-rata Aktivitas supervisi akademik dengan teknik diskusi


panel
Peningkatan
Siklus I Siklus II

77 91 14
95 91

90

85
77
80

75

70
Siklus 1 Siklus 2
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan proses supervisi akademik dengan teknik kelompok
diskusi panel dapat meningkatkan pembelajaran inovatif pada guru-guru
SD Negeri 2 Sumberejo, semester II tahun pelajaran 2021/2022. Hal
tersebut dapat diketahui kondisi awal rata-rata kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran inovatif 60 kategori cukup, meningkat
siklus I menjadi 83 kategori baik dengan ketuntasan 50%, dan pada
siklus II berakhir dengan rata-rata 87 kategori baik dengan ketuntasan
85,7%. Proses pelaksanaan Supervisi Akademik dengan teknik Diskusi
panel berjalan dengan lancar dan kondusif. Langkah-langkah yang
peneliti lakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan/
observasi, Analisa Data, Umpan Balik, dan Refleksi berjalan sesuai
aturan main yang ditentukan bersama, terbukti bahwa hasil rata-rata
aktivitas supervisi akademik pada siklus I 77% itu bukti bahwa
pelaksanaan proses bagus dan guru antusias. Pada siklus II guru lebih
giat dan antusias dalam memperbaiki pembelajaran inovatif melalui
Terima Kasih

You might also like