You are on page 1of 80

PROGRAM

KESEHATAN KERJA
oleh
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

1
POKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. PEMBENTUKAN POS UPAYA KESEHATAN
KERJA(POS UKK)
3. PERLINDUNGAN PEKERJA PEREMPUAN
MELALUI GERAKAN PEKERJA
PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF (GP2SP)
4. PENUTUP

2
POKOK BAHASAN PERTAMA

PENDAHULUAN

3
MENGAPA KESEHATAN
KERJA DIPERHATIKAN?

DIT KESJAOR, MARET 2017 4


UU No. 36/2009 TENTANG KESEHATAN
BAB XII KESEHATAN KERJA pasal 164
Upaya kesehatan kerja ditujukan
untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan meliputi
pekerja disektor formal dan informal
berlaku juga bagi setiap orang selain
pekerja yang berada di lingkungan
tempat kerja, TNI dan Polri
PENDEKATAN TEMPAT KERJA
• Tanggung Jawab Perusahaan/pengusaha
PEKERJA • Promotif dan Preventif melalui unit penanggung
FORMAL jawab pelaksanaan kesehatan kerja (P2K3)
( Menengah, • Kuratif dan rehabilitatif dilaksanakan oleh Klinik
sedang, besar) Perusahaan atau kerjasama dgn sarana kesehatan
yang ada

PUSKESMAS

• Tanggung Jawab Pemerintah dan masyarakat


pekerja (puskesmas)
PEKERJA • Pelaksanaanya dapat melalui pemberdayaan
INFORMAL masyarakat pekerja
(Mandiri Kecil, • Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan
Mikro,)
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

7
UPAYA KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA INFORMAL

PROGRAM INDONESIA SEHAT

PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN Angkatan kerja:


128,3 jt
Yg bekerja 120,85
jt
PELAYANAN KESEHATAN PADA
PELAYANAN KESEHATAN PADA
PEKERJA FORMAL
PEKERJA INFORMAL Pekerja Pekerja
Informal : Formal
70,09 jt (58%) 42%
POS UPAYA KESEHATAN 40 JT
KERJA (POS UKK) Petani,kehutan
an, perikanan
Sumber Data: BPS Feb 2015
(57,2%)
DATA KOMPOSISI
PENDUDUK INDONESIA
(BPS, FEBRUARY 2015)

PENDUDUK ANGKATAN KERJA 128.3 JUTA


INDONESIA
254,36 JUTA

PENGANGGUR
BEKERJA  128,3 JUTA 7,45 JUTA
• FORMAL  40,12 JUTA (33,2%)
• INFORMAL  88,18 JUTA (60,1%)
Keluarga Keluarga
Sehat, Sakit,
Pekerja Pekerja
Sehat Sehat
= =
Keluarga Beban
Bahagia Keluarga

Keluarga Keluarga
Sehat, Sakit,
Pekerja Pekerja
Sakit Sakit
= =
Masalah Bencana
Keluarga Keluarga

DIT KESJAOR, MARET 2017 10


Kesja Konstruksi Kesja Transportasi Kesja.Perkantoran

Kesja Maritim

Kesja Pariwisata KesjaRS/Sarkes

Kesja Pertambangan
KesjaPertanian
Kesja Perkebunan

Kes.Industri Formal & informal Kes. Matra D/L/U

Sasaran Kesehatan Kerja


KESEHATAN KERJA adalah HAK PEKERJA

Amandemen UUD 1945


Pasal 28 h UU No. 36/2009
Setiap org berhak
Tentang Kesehatan
hiidupsejahtera,batin,bertempat
tinggal dan mendapat lingk hidup Bab XII Kesehatan Kerja
yang baik dan sehat berhak Pasal 164 – 166:
memperoleh yankes secara tegas menyatakan
ruang lingkup, tugas dan
Pasal 34 tanggung jawab Pemerintah,
Negara bertanggung jawab atas Pengusaha dan Pekerja
penyediaan fasilitas yankes dan yan
umum yang layak

Kementerian Kesehatan akan memberikan perhatian terhadap


Kesehatan Kerja
13
PEKERJA INFORMAL
• Berisiko untuk terkena PAK
• Berdiri sendiri/ dan KK
• Meningkatkan akses
membentuk
pelayanan kesehatan kerja
kelompok kecil,
• Berpindah-pindah
• Bekerja dengan
berbagai
keterbatasan
(modal,
Diberdayakan dalam bidang
penguasa-an kesehatan kerja sehingga mereka
teknolo-gi, dapat hidup sehat dan selamat
pengetahuan) serta produktif dalam bekerja

POS UKK
Mengenali dan memahami gangguan kesehatan
yg ada hubungan dengan pekerjaan
Jenis Bahaya Potensial Ganggua Akibat Pengenddalian
Pekerjaan Pekerjaan
1. Pertanian Panas matahari Dehidrasi, iritasi Pakaian lengan
kulit, biang keringat panjang, topi,
minum air yg cukup
Racun tumbuhan (daun Iritasi kulit Pakaian lengan
tembakau) panjang, sarung
tangan

Pestisida Keracunan Pestisida Menyemprot searah


angin, Mandi,
Mengganti pakaian
setelah bekerja,
tidak membuang sisa
pestisida
sembarangan
Mengenali dan memahami gangguan kesehatan yg ada
hubungan dengan pekerjaan
Jenis Bahaya Potensial Ganggua Akibat Pengendalian
Pekerjaan Pekerjaan
3. Mebel Debu Iritasi hidung , Gunakan masker, ventilasi
tenggorokan, cukup, posisi bekerja
gangguan saluran searah angin
pernafasan
Bahan/uap (pernis) Gangguan pernafasan, Gunakan masker
iritasi kulit, mata, kulit (respiratori), kaca mata,
tangan panas sarung tangan

Bising Gangguan Kurangi sumber bising,


kenyamanan, emosi, menggunakan sumbat
mudah marah, telinga saat bekerja (ear
penurunan daya muf/ear flug)
dengar
sementara/menetap
Penggunaan APD

Sebelum dibina Setelah dibina


Risiko tersayat, kena gunting,
ergonomi

istisapto
TEMPAT KERJA PABRIK TAHU
TEMPAT KERJA DAN POSISI PEKERJA
PABRIK TAHU
Ergonomi, alergi, dll

istisapto
Lingkungan gelap berisiko
terjadinya kecelakaan seperti tangan tertusuk….

istisapto
Kontak langsung dpt
menyebabkan alergi….

istisapto
Tangan bisa terbakar,
panas, ergonomi, dll

istisapto
Tanpa masker bisa mencemari orang dan lingkungan

istisapto
Paha bisa terkena palu dan pisau …….

istisapto
KUSTA? lingkungan jelek jg bisa berpengaruh

istisapto
Karet bekas dan lem dibakar menimbulkan pencemaran...

istisapto
POKOK BAHASAN KEDUA

PEMBENTUKAN POS UPAYA


KESEHATAN KERJA(POS UKK)

29
Pembinaan dan
Pembentukan Pos Upaya
Kesehatan Kerja
APA ITU POS UKK ?
POS UKK(Upaya Kesehatan Kerja)
Bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok
pekerja informal (Usaha mandiri dan kecil) utamanya
di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan
Prinsip Pos UKK dari, oleh, untuk pekerja kelompok
informal di masyarakat

Pos UKK Terintgrasi adalah Pos UKK yang dalam pelaksanaan kegiatan dan
substansinya dipadukan dengan program dan kegiatan kesehatan lainnya.
(PERMENKES NO 100 TAHUN 2015)
 Pos UKK dikelola oleh pekerja itu sendiri
(kader) yg berkoordinasi dg puskesmas (sbg
pembina) dlm rangka meningkatkan derajat
kesehatan masy pekerja utk meningkatkan
produktifitas kerja
POS UKK TERINTEGRASI
• Pos UKK yang dalam pelaksanaan kegiatan dan
substansinya dipadukan dengan program atau
kegiatan kesehatan lainnya yang terdapat pada
kelompok pekerja dan bentuk peran serta
masyarakat dalam melakukan kegiatan :

Deteksi dini, pemantauan faktor risiko pada penyakit akibat kerja


kecelakaan kerja, pengendalian penyakit menular & tidak
menular ,gizi,kesling,PHBS, Kesor—dilakukan secara Terpadu,Rutin dan
Periodik
TUJUAN
PEMBENTUKAN POS UKK
Mewujudkan masyarakat pekerja yang
sehat dan produktif :
•  Pengetahuan pekerja tentang kesehatan
kerja
•  Kemampuan pekerja menolong diri sendiri
•  Pelayanan kesehatan kerja  oleh kader,
pekerja dan tenaga kesehatan
•  Kewaspadaan dan kesiapsiagaan pekerja
terhadap risiko dan bahaya akibat kerja
•  Dukungan pengambil kebijakan
MENGAPA PERLU POS UKK ?
• Makin meningkatnya jumlah kelompok pekerja
informal (Jumlah pekerja informal yang besar)
• Terdapatnya risiko bahaya yang mengancam di
kelompok pekerja informal
• Kelompok pekerja informal belum mendapatkan
akses pelayanan kesehatan kerja
• Pekerja berkewajiban memelihara,
meningkatkan dan mencegah kesehatan individu
maupun kelompok
• Meningkatnya kasus PAK dan KAK &
memperkecil risiko terkena PAK dan KAK
PEMBENTUKAN POS UKK

• Dibentuk harus berasal dari keinginan


masyarakat pekerja sendiri
• Dari jenis pekerjaan yang sama
• Anggota 1 Pos UKK = 10–50 orang
pekerja
• Ada kesediaan pekerja menjadi kader
Pos UKK.
• Ada tempat yang memadai untuk
dijadikan Pos UKK yang dilengkapi
dengan papan nama Pos UKK, untuk
melakukan kegiatan
• Kegiatan terintegrasi
PEMBENTUKAN POS UKK
SIAPA YANG MEMBERIKAN
PELAYANAN KESEHATAN DI POS
UKK ?

• Pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh


kader kesehatan kerja yang sudah dilatih dan
dibina serta diawasi oleh Petugas Kesehatan
PERAN KADER POS UKK
1. Identifikasi masalah kesehatan di
lingkungan kerja
2. Menyusun rencana pemecahan masalah
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan di
lingkungan kerja melalui promosi
4. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak
5. Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar
6. Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap
risiko dan masalah kesehatan pekerja
7. Melaksanakan rujukan ke Puskesmas
8. Pencatatan dan pelaporan
PERAN PUSKESMAS
1. Sebagai fasilitator dalam
pembentukan dan pembinaan Pos
UKK
2. Memfasilitasi pemeriksaan
kesehatan
3. Sebagai rujukan pelayanan
kesehatan kerja
4. Menggalang kerja sama dengan
berbagai pihak
5. Membangun komitmen dengan
kader, toma, toga, perusahaan dan
sektor swasta
KEGIATAN POS UKK

42
SUMBERDAYA POS UKK
PEMBINAAN POS UKK
1. Aspek Kesehatan  petugas
Puskesmas/kesehatan yang
terlatih
2. Aspek kelembagaan  perangkat
desa/kelurahan
3. Aspek teknis yang berhubungan
dengan pekerjaan  lintas sektor
terkait (PPL, LSM, Swasta dan
lain-lain)
SISTEM RUJUKAN DI POS UKK

1. Mekanisme rujukan
2. Cara merujuk
3. Alur merujuk
PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI

PEMBINAAN
TINGKAT KEBERHASILAN POS UKK
KOMPONEN TINGKAT
KEBERHASILAN
AKTIF KURANG AKTIF TIDAK AKTIF
KADER Tersedia kader Tersedia kader Tidak ada kader
minimal 10%
jumlah pekerja
PELAYANAN Ada aktivitas Ada aktivitas Tidak ada aktivitas
KESEHATAN pelayanan pelayanan pelayanan
TERINTEGRASI kesehatan kesehatan kesehatan
terintegrasi minimal terintegrasi minimal terintegrasi
1 bulan sekali sampai 6 bulan
sekali
PROMOTIF & Ada aktivitas Ada aktivitas Tidak ada aktivitas
PREVENTIF promotif dan promotif dan promotif dan
preventif preventif preventif
terintegrasi minimal terintegrasi minimal terintegrasi
1 bulan sekali sampai 6 bulan
sekali
TINGKAT KEBERHASILAN POS UKK
KOMPONEN TINGKAT
KEBERHASILAN
AKTIF KURANG AKTIF TIDAK AKTIF
SARANA POS UKK Tersedia sarana Pos Tersedia sarana Pos Belum Tersedia
UKK lengkap sesuai UKK tidak lengkap sarana Pos UKK
kebutuhan
CATPOR Pencatatan dan Pencatatan dan Tidak ada
pelaporan setiap pelaporan 3 sampai 6 Pencatatan dan
bulan bulan pelaporan
DANA Adanya dana Adanya dana bergulir Tidak ada dana
bergulir dan atau jimpitan bergulir dan
jimpitan jimpitan
TINGKAT PERKEMBANGAN POS UKK

NO INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI


1 Frekuensi 4-6 7 -8 >8
< 4 kali/tahun
Penyuluhan kali/tahun kali/tahun kali/tahun
2 Jumlah < 10% Jumlah < 10% ≥ 10% Jumlah ≥ 10%
Kader Pekerja Jumlah Pekerja Jumlah
Pekerja Pekerja

3 Sarasehan 2-3 ≥4 ≥4
<2 kali/tahun
Intervensi kali/tahun kali/tahun kali/tahun
4 Penggunaan < 30% Jumlah 30% - 60% 60% – 80 % > 80%
APD Jumlah Jumlah Jumlah
Pekerja
Pekerja Pekerja Pekerja
TARGET INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

TARGET
NO INDIKATOR
2017 2018 2019
RENCANA STRATEGIS
1 % Puskesmas yg menyelenggarakan kes kerja dasar 60 70 80

2 Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI 480 605 730

3 % fasilitas pemeriksaan kesehatan TKI yang 100 100 100


memenuhi standar

4 % Puskesmas yg melaks keg kes olahraga pada 40 50 60


kelompok masyarakat di wilayah kerjanya

RENCANA KERJA PEMERINTAH


5 Jml Pos UKK yang terbentuk di wilayah Puskesmas 1020 1820 2620

6 % Puskesmas yg melaksanakan Kes Or bagi anak SD 75 75 75

7 % jemaah haji yang diperiksa kebugaran jasmani 30 40 50


DATA PROVINSI : JAWA TENGAH

% Puskesmas yg
Menyelenggaraka PEMBINAAN KESEHATAN KERJA
NO KAB/KOTA n Kesja Dasar KETERANGAN
Sasara Abso POS UKK
% POS UKK GP2SP
n lut NELAYAN
PROV. JATENG 877 486 55,54
1 KAB. CILACAP 38 10 26.32
2 64.10
KAB. BANYUMAS 39 25
KAB.
3 PURBALINGGA 22 16 72.73 3 3
KAB.
4 BANJARNEGARA 35 15 42.86
5 KAB. KEBUMEN 35 24 68.57 2
6 KAB. PURWOREJO 27 15 55.56 2

7 58.33
KAB. WONOSOBO 24 14
8
KAB. MAGELANG 29 12 41.38 6

9 41.38
KAB. BOYOLALI 29 12
10 KAB. KLATEN 34 15 44.12 22
11 KAB. SUKOHARJO 12 12 100.00 29 12
12 KAB. WONOGIRI 34 20 58.82
%DATA PROVINSI
Puskesmas yg : JAWA TENGAH
Menyelenggaraka PEMBINAAN KESEHATAN KERJA
NO KAB/KOTA n Kesja Dasar KETERANGAN
Sasara Abso POS UKK
% POS UKK GP2SP
n lut NELAYAN

KAB.
13 KARANGANYAR 21 15 71.43

14 KAB. SRAGEN 25 15 60.00

15 KAB. GROBOGAN 30 3 10.00

16 KAB. BLORA 26 15 57.69 3 1


17 KAB. REMBANG 16 2 12.50

18 KAB. PATI 29 5 17.24


6 1
9
13
19 KAB. KUDUS 19 10 52.63

20 KAB. JEPARA 21 12 57.14 1

21 KAB. DEMAK 27 5 18.52

22 KAB. SEMARANG 26 26 100.00 50 25


23 KAB. TEMANGGUNG 24 12 50.00 18

24 KAB. KENDAL 30 15 50.00 3


DATA PROVINSI : JAWA TENGAH
% Puskesmas yg
Menyelenggaraka PEMBINAAN KESEHATAN KERJA
NO KAB/KOTA n Kesja Dasar KETERANGAN
Sasar Abso POS UKK
% POS UKK GP2SP
an lut NELAYAN

25 KAB. BATANG 21 12 57.14

26 KAB. PEKALONGAN 26 20 76.92 6

27 KAB. PEMALANG 22 10 45.45

28 KAB. TEGAL 29 12 41.38

29 KAB. BREBES 38 22 57.89 14

30 KOTA MAGELANG 5 5 100.00

31 KOTA SURAKARTA 17 17 100.00

32 KOTA SALATIGA 6 6 100.00 13 3

33 KOTA SEMARANG 37 37 100.00 2


KOTA
34 PEKALONGAN 14 14 100.00 6

35 KOTA TEGAL 8 6 75.00


POKOK BAHASAN KETIGA

PERLINDUNGAN PEKERJA PEREMPUAN


MELALUI GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN
SEHAT PRODUKTIF (GP2SP)

54
Pembinaan Pekerja
Perempuan Sehat Produktif
1. Populasi Penduduk Indonesia 256 juta jiwa
2. 120 juta diantaanya adalah pekerja (50 % dari populasi)
3. 47,4 juta diantaranya adalah Pekerja Perempuan (39 % dari total pekerja)

AN
PU
RE N
PE RA
M
PE
STATUS KESEHATAN PEREMPUAN

SDKI 2012, Riskesdas 2013, Laporan TW HIV AIDS 2016, SPHPN 2016
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN
PEKERJA PEREMPUAN

GERAKAN PEKERJA/ BURUH PEREMPUAN


SEHAT PRODUKTIF (GP2SP)
GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF (GP2SP)

GP2SP adalah upaya dari pemerintah, masyarakat,


maupun pemberi kerja dan serikat pekerja/serikat
buruh untuk menggalang dan berperan serta guna
meningkatkan kepedulian dan mewujudkan upaya
memperbaiki kesehatan pekerja/buruh perempuan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan
meningkatkan kualitas generasi penerus
18 Januari 2017
Kesepakatan Bersama 18 Juli 2017
No. HK.03.01/MENKES/31/2017 Perjanjian Kerja Sama
No. 119/207A/SJ No. HK.03.01/I/441/2017
No. 1/KB/MEN/I/2017 No. 440/3012/Bangda
No. 1/MPPPA/1/2017 No. KEP.80/BINWASK3/VII/2017
No. 24/KPP-PA/Dep-2/07/2017
Menteri Kesehatan
Menteri Dalam Negeri Dirjen Kesehatan Masyarakat
Menteri Ketenagakerjaan Dirjen Bina Pembangunan Daerah
Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
Menteri PP dan PA Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan

Tentang Gerakan Pekerja / Buruh Tentang Pelaksanaan GP2SP


Perempuan Sehat Produktif
KESEPAKATAN PERJANJIAN KERJA SAMA
BERSAMA
• Dimaksudkan sebagai upaya
bersama dalam mewujudkan
koordinasi dan keterpaduan Bertujuan untuk mendukung
pelaksanaan GP2SP secara pelaksanaan GP2SP di tempat kerja •Pelaksanaan tugas dan
sinergis dalam rangka meningkatkan status tanggung jawab dilakukan
• Ruang lingkup meliputi kesehatan pekerja perempuan sendiri-sendiri maupun
penyusunan kebijakan, untuk mencapai produktivitas kerja bersama-sama dan saling
pelaksanaan advokasi dan yang optimal berkoordinasi
sosialisasi, peningkatan •Pembiayaan yang timbul dari
koordinasi dan kerjasama, pelaksanaan kegiatan yang
pembinaan, pemantauan dan termasuk ruang lingkup
evaluasi dibebankan kepada anggaran
• Evaluasi secara berkala paling Para PIHAK
sedikit 1 kali dalam setahun •Segala bentuk
Ruang lingkup meliputi pemberitahuan dan
• Pembiayaan dibebankan pada 1.Penyusunan kebijakan korespodensi ditujukan ke
masing-masing PIHAK 2.Pelaksanaan advokasi dan alamat eselon 2 yang sudah
• Berlaku selama 5 tahun sejak sosialisasi tercantum dalam PKS
tanggal 18 Januari 2017 3.Peningkatan koordinasi dan
kerjasama
4.Pembinaan, pemantauan dan
evaluasi
Pelaksanaan GP2SP
PROGRAM
a.ASI
Pemerintah dan
Pemda GP2SP b.Kespro
c.Gizi
d.PM dan PTM
e.Kesehatan
Lingkungan Kerja
Pelaksanaan
Perusahaan 1.SKB dan PKS GPSP
2.Tim GP2SP
3.Pedoman GP2SP
4.Advokasi dan
Diseminasi 2015 APEC Policy
Masyarakat Serikat 5.KIE Toolkit on Health
Pekerja dan Pekerja 6.Pembinaan Teknis
Worker Health
7.Penghargaan Mtra
Economic (HWHE)
Bakti Husaha (MBH)

GPWSP (1997) Pencangan GP2SP Penandantangan SKB dan


(2012) PKS (2017)
 Pengadaan Ruang ASI yang
standar
 Pemeriksaan kesehatan berkala sebelum hamil  Kesempatan utk memerah ASI
 Pemeriksaan kehamilan 4 x selama hamil  Ada Motivator
 Melahirkan di Fasyankes  Konselor ASI
 Menyusui sehat dan ASI Ekslusif  KIE tentang ASI
 Konseling KB
 Kelas ibu hamil

GP2SP
 Pemeriksaan Anemia
 Pemberian tablet tambah
darah selama menstruasi dan
 Pencegahan dan Pengendalian
kehamilan
faktor pajanan risiko
 Kecukupan gizi selama
 Penggunaan APD
bekerja
 Penyesuaian jenis kerja bagi ibu
 Kantin Sehat
hamil dan menyusui
 KIE tentang pajanan risiko pada  PHBS
pekerja perempuan  Deteksi Penyakit TB – IMS,
HIV/AIDS, Malaria
 Deteksi faktor risiko PTM
INDIKATOR PELAKSANAAN GP2SP

Provinsi yang melaksanakan


Pemerintah GP2SP

Kab/Kota yang Melaksanakan


Provinsi GP2SP

Kabupaten/ Perusahaan yang


Kota Melaksanakan GP2SP

PROGRAM
a.ASI
Perusahaan b.Kespro
c.Gizi
d.PM dan PTM
e.Kesehatan Lingkungan Kerja
Konsep Pembinaan Pekerja
Perempuan Sehat Produktif
TERCAPAINYA
KELUARGA SEHAT

Pekerja perempuan dalam


kondisi sehat dan produktif

Memiliki pengetahuan
memadai tentang kesehatan,
sehingga mampu memelihara
kesehatan diri, keluarga dan
lingkungan (ditempat kerja
dan rumah)
Konsep Pembinaan Pekerja
Perempuan Sehat Produktif
TERCAPAINYA
KELUARGA SEHAT

Pekerja perempuan dalam


kondisi sehat dan produktif

Memiliki pengetahuan
memadai tentang kesehatan,
sehingga mampu memelihara
kesehatan diri, keluarga dan
lingkungan (ditempat kerja
dan rumah)
Sasaran Pembinaan Pekerja
Perempuan Sehat Produktif

Bentuk Pembinaan
Perkantoran

Pekerja Formal Perusahaan

Fasyankes

Bentuk Pembinaan

UMKM
Pekerja Informal Pos UKK
Petani
Kegiatan Pembinaan Pekerja
Perempuan Sehat Produktif
PENGENDALIAN PENGENDALIAN
1 PM DAN PTM 2 LINGKUNGAN KERJA 3 GIZI KERJA
 Pengendalian  Pencegahan dan  Pemeriksaan Anemia
risiko PTM akibat Pengendalian faktor  Pemberian tablet
kerja pajanan risiko tambah darah
 PHBS  Penggunaan APD selama menstruasi
 Deteksi Penyakit  Penyesuaian jenis dan kehamilan
TB – IMS, kerja bagi ibu hamil  Kecukupan gizi
HIV/AIDS, Malaria dan menyusui selama bekerja
 Deteksi faktor  KIE tentang pajanan  Kantin Sehat
risiko PTM risiko pada pekerja
perempuan

KESEHATAN REPRODUKSI
4 Pemeriksaan kesehatan berkala 5 ASI
 Pengadaan Ruang
sebelum hamil ASI yang standar
Pemeriksaan kehamilan 4 x  Kesempatan utk
selama hamil memerah ASI
Melahirkan di Fasyankes  Ada Motivator
Menyusui sehat dan ASI Ekslusif  Konselor ASI
Konseling KB  KIE tentang ASI
IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA
PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM KERJASAMA

LINTAS PROGRAM
Pengendalian Integrasi
Perusahaan dengan d engan PT
Penyakit Menular M PTM
jumlah pekerja 1. Kegiata
nP
dan Penyakit
perempuan > 2000 2. Program os Bindu PM
Tidak Menular Pandu
1.Deteksi dini Promkes
penyakit menular
(Tb, HIV, IMS, dll) Kesling
2.Deteksi dini risiko
PTM Integrasi dengan PM
⁻PTM akibat kerja LINTAS SEKTOR
⁻PTM non okupasi
1. Program TB di tempat
3.PHBS kerja Disnaker
2. Program HIV di tempat
kerja Pemda PP dan PA

Asosiasi pengusaha
Integrasi dengan
PROMKES Serikat Pekerja
1. PHBS di tempat kerja
IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA
PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM KERJASAMA

LINTAS PROGRAM
Pengendalian
Perusahaan dengan
Lingkungan Kerja Integrasi PTM
jumlah pekerja dengan
1.Pencegahan dan
perempuan > 2000 KESLING PM
Pengendalian faktor
risiko pajanan 1. Penguk
uran pajan Promkes
2.Penggunaan APD di tempat k an
erja
3.Penyesuaian jenis berdasarka Kesling
n
kerja bagi ibu hamil Permenkes
No. 70
dan menyusui Tahun 201
6
4.KIE tentang LINTAS SEKTOR
pajanan risiko pada
pekerja perempuan Disnaker
Pemda PP dan PA

Asosiasi pengusaha

Serikat Pekerja
IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA
PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM KERJASAMA

LINTAS PROGRAM
GIZI KERJA
Perusahaan dengan
1.Pemeriksaan PTM
jumlah pekerja Integrasi
Anemia d engan GI
perempuan > 2000 ZI PM
2.Pemberian tablet
tambah darah 1. Pelaya
nan antena Promkes
selama menstruasi pada ibu h tal
amil, yaitu:
dan kehamilan pemberian Kesling
fe, PMT
3.Kecukupan gizi Bumil KEK
selama bekerja
4.Kantin Sehat LINTAS SEKTOR

Integrasi Disnaker
dengan
KESLING Pemda PP dan PA
1. Pembin
aan kantin Asosiasi pengusaha

Serikat Pekerja
IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA
PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM KERJASAMA

LINTAS PROGRAM
KESEHATAN
Perusahaan dengan
REPRODUKSI PTM
jumlah pekerja Integrasi
1.Pemeriksaan d engan GI
perempuan > 2000 ZI PM
kesehatan berkala
sebelum hamil 1. Pelaya
nan antena Promkes
2.Pemeriksaan pada ibu h tal
amil, yaitu:
kehamilan 4 x Pengelolaa Kesling
n ASI di
selama hamil tepat kerja
3.Melahirkan di
Fasyankes LINTAS SEKTOR
4.Pengelolaan ASI
di tempat kerja Integrasi Disnaker
5.Pelayanan & dengan
KESGA Pemda PP dan PA
Konseling KB
1. Pemerik
saan anten BKKBN
10 T atal
2. Pelayan
an dan Asosiasi pengusaha
konseling K
B Serikat Pekerja
IMPLEMENTASI GERAKAN PEKERJA
PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF
PROGRAM SASARAN INTEGRASI PROGRAM KERJASAMA

LINTAS PROGRAM
PENGELOLAAN
Perusahaan dengan
ASI DI TEMPAT PTM
jumlah pekerja Integrasi
KERJA d engan GI
perempuan > 2000 ZI PM
1.Pengadaan Ruang
ASI yang standar 1. Ruang
ASI sesuai Promkes
2.Kesempatan utk standar
memerah ASI 2. Kesem Kesling
patan mem
3.Ada Motivator ASI erah
& Konselor ASI
4.KIE tentang ASI LINTAS SEKTOR

Integrasi Disnaker
dengan
PROMKES Pemda PP dan PA
1. KIE ttg
ASI Eksklu BKKBN
sif
Asosiasi pengusaha
Serikat Pekerja
USULAN : Grading Perusahaan yang melaksanakan GP2SP
Pre -
N Intermediate
Kriteria GP2SP / Tingkatan Basic Level Intermediate Advance Level
o Level
Level
1 Memiliki ruang ASI yang berfungsi dan
dimanfaatkan
2 Memberikan Cuti Melahirkan sesuai
dengan peraturan (1,5 bulan sebelum
melahirkan dan 1,5 bulan setelah
melahirkan)
3 Melakukan koordinasi dengan Dinas
Kesehatan atau puskesmas minimal setiap
3 bulan Memenuh
4 Memberikan Tablet Tambah Darah Memenuhi Memenuhi Memenuhi
i minimal
5 Melakukan kegiatan kelas Ibu Hamil secara minimal 4 - minimal 6 - semua
berkala 1-3
6 kriteria 9 kriteria kriteria
6 Memberikan edukasi kesehatan secara kriteria
berkala minimal setiap bulan
7 Memberikan perlakukan khusus kepada
ibu hamil
8 Memberikan fasilitas atau akses atau
kesempatan untuk ber KB
9 Kegiatan Inovasi yang berdampak
10 Memiliki Serikat Pekerja
POKOK BAHASAN KEEMPAT

PENUTUP

75
KESIMPULAN
• Komitmen Pemda  legal aspek
pelaksanaan K3 Linsek
• Komitmen Dinkes  Keterpaduan program
linpro/linsek
• SDM  penanganan Tingkat Kab - desa
• Dukungan Kepala Puskesmas
• Kontak & dukungan ILO, Kementerian
Kesehatan (status blm prioritas/kontribusi
 dukungan APBD)
• Keberhasilan mewujudkan pekerja
sehat mandiri ditentukan antara lain
oleh keberhasilan melakukan
pemberdayaan masyarakat, pekerja,
dan dunia usaha ditentukan pula oleh
keberhasilan melaksanakan kemitraan

• Untuk terwujudnya pekerja sehat


mandiri, setiap petugas kesehatan harus
mampu memberdayakan pekerja serta
menggalang kemitraan
Saran
Perlu dibentuk suatu wadah untuk
akses yankesja  RASA BUTUH
terhadap Pos UKK
Dalam penanganan masalah pekerja
sektor informal perlu dilakukan secara
terpadu /melibatkan LP & LS,
CSR,SWASTA,TOMA.
Perlu dilakukan monitoring & evaluasi
yang berkesinambungan baik oleh
Puskesmas, Dinkes Kab dan LS terkait.
Hidup Sehat, Kerja
Produktif, Bebas Penyakit
Akibat Kerja

You might also like