You are on page 1of 39

IMPLIKASI POLA ASUH ORANG TUA

DALAM LAYANAN PENDIDIKAN

1. pemahaman orang tua tentang


pendidikan anak,
2. pola yang diterapkan orang tua dalam
pendidikan anak, dan
3. faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pola pendidikan anak
Jenis pola asuh
1. Pola Asuh Permissif
PA permisif dapat diartikan sbg pola
perilaku ortu dlm berinteraksi dg anak, yg
membaskn anak untuk melakukan apa yang
ingin di lakukan tanpa mempertanyakan.
2. Pola Asuh Otoriter
PA di mana ortu menrpkn aturan dan
batasan yg mutlak hrs ditaati, tanpa mmberi
kesempatan pada anak untuk berpendapat
3. Pola Asuh Demokratis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola
Asuh Orang Tua

1.Kepribadian orang tua


2. Keyakinan
3. Persamaan dengan pola
asuh yg diterima orang tua
Seorang Ahli pendidikan bertanya pada tiga orang ibu yang ditunjuk dari
para peserta PARENTING.

Misalnya suatu pagi Anda sedang


menyiapkan roti bakar untuk sarapan
suami Anda, tiba-tiba telepon berdering,
anak anda menangis, dan roti bakar jadi
hangus. Lalu suami Anda berkomentar,
”Kapan kamu akan belajar memanggang roti
tanpa menghanguskannya?”

Bagaimanakah reaksi Anda?


TIM TEMATIK GRASINDO, COSMAS SUPRIYADI,
Ibu Pertama
”Langsung saya lemparkan
roti itu ke mukanya!”
Ibu Kedua
Saya akan katakan padanya,
’Bangun dan bakar sendiri
rotinya!
Ibu Ketiga
”Saya rasa saya
akan menangis.”
”Lalu bagaimana perasaan
anda terhadap suami
Anda?”
”Benci dan marah sekali.”
”Mudahkah bagi anda untuk
menyiapkan roti bakar lagi
pagi itu?”
”Tentu saja tidak.”
Dan jika suami anda pergi
bekerja, akan mudahkan bagi
anda untuk membereskan
rumah dan belanja
kebutuhan sehari-hari?
Tidak. Saya akan
merasa sumpek
sekali sepanjang
hari.
”Saya tidak akan
membeli apapun
untuk keperluan
rumah hari itu.”
Katakanlah bahwa roti itu memang
hangus. Tetapi suami anda
mengatakan kepada anda,
‘Tampaknya pagi ini kamu lelah
ya..... sayang, telepon berdering,
anak menangis, dan sekarang roti
hangus’. Apa reaksi Anda?”
Saya tidak
percaya bahwa
yang berbicara
itu suami saya
Saya akan merasa bahagia
Saya merasa senang dan bahagia.
Saya akan memeluknya”
Mengapa anda gembira?
Bukankah anak tetap
menangis, telepon berdering,
dan roti sudah hangus...?”
“Kami tidak akan peduli dengan semua itu.”
“Lalu apa yang
berbeda kali ini?”
“Saya merasa suami saya baik sekali,
karena tidak menyalahkan saya,
melainkan memahami
perasaan saya. Dia berpihak pada
saya, bukan memusuhi saya.”
Jika suami anda pergi
bekerja, akan mudahkah
bagi anda untuk melakukan
tugas-tugas rumah tangga?
”Saya akan melaksanakan
tugas-tugas saya dengan
senang hati.”
” Sekarang, mari kita bicara tentang
suami tipe ketiga. Setelah roti hangus, ia
memandang istrinya sambil mengatakan,
’Nih, saya ajari kamu cara
membakar roti!”
Tidak .......
Suami macam itu lebih buruk lagi dari yang
pertama, sebab ia menganggap saya dungu
”Bagaimana kalau apa
yang suami anda lakukan
anda lakukan
kepada kepada anak-
anda itu,
anak anda?”
Sekarang saya mengerti maksud
anda. Saya memang selalu mengkritik
anak-anak saya, Saya juga selalu
mengatakan, ”Kamu bukan anak kecil
lagi, sudah harus tahu apa yang kamu
lakukan itu salah.” Saya sekarang
tahu mengapa mereka marah dengan
kata-kata saya.
Saya juga selalu
mengatakan kepada anak-
anak saya, ”Nih, saya
tunjukkan caranya”
Sering kali mereka tidak
mau, bahkan marah saat
mendengarkannya.”
Saya sering mengulang-ulang kalimat
yang dulu diucapkan orang tua dan
guru saya kepada saya. Dulu, saya juga
sangat tidak suka mendengar kalimat
itu. Tetapi sekarang, ketika menjadi
orang tua, saya mengatakannya
kepada anak anak saya.”
”Kalau begitu, mari kita cari tahu yang
mungkin kita pelajari dari kasus roti hangus ini.
Apa yang membantu mengubah perasaan anda
dari benci menjadi senang terhadap suami anda.
” Saya yakin sebabnya adalah karena
suami tidak menyalahkan saya, tetapi
dia memahami perasaan saya.”

Kebutuhan dasar manusia :


Rasa dipahami tercapai.
Dengan demikian merasa
AMAN, BAHAGIA, BERNILAI DAN DICINTAI.
”Karena dia tidak
mencela saya”

Kebutuhan dasar manusia : Rasa dipahami


tercapai. Dengan demikian merasa
AMAN, BAHAGIA, BERNILAI DAN DICINTAI.
”Dia tidak mendikte saya”

Kebutuhan dasar manusia : Rasa dipahami


tercapai. Dengan demikian merasa
AMAN, BAHAGIA, BERNILAI DAN DICINTAI.
Apa yang anda inginkan dari suami anda,
itulah yang diinginkan pula oleh anak-
anak kita, yakni : ”pengertian dan
empati.”
Demikianlah karakter orang
tua yang humanistik dan
konstruktivistik. Perannya
bagaikan Pecinta Tanaman
Bangga menjadi IBU RUMAH
TANGGA
 Terus pertebal
keimanan
 Tingkatkan
pengetahuan
 Perindah akhlak dan
kepribadian
Burung Irian burung cendrawasih
Cukup sekian terima kasih

You might also like