You are on page 1of 9

Manajemen Sakaratul Maut

SAKARATUL MAUT
Sakaratul maut adalah detik-detik menjelang
kematian, atau keadaan dicabut nyawanya
seseorang oleh malaikat maut. Pada saat ini
merupakan saat paling menderitanya manusia,
sebagaimana yang dilukiskan oleh Rasulullah
bahwa seluruh urat nadi manusia akan menjerit
karena merasakan betapa perih dan tajamnya
cabutan ruh.
Sifat Kematian

• Bersifat memaksa dan akan menghampiri siapapun


walau berusaha menghindari
• Akan mengejar siapapun walau dia berupaya lari
• Tidak dapat ditunda atau dipercepat atau waktunya
pasti
• Tidak bisa lari atau sembunyi dimanapun walau
ditempat yang kuat atau tersembunyi
• Datang tiba-tiba dan waktunya tidak ada yang
mengetahui
DAHSYATNYA SAKARATUL MAUT

Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu


sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang”
(HR Tirmidzi) Sabda Rasulullah SAW :
“Kematian yang paling ringan ibarat sebatang
pohon penuh duri yang menancap di selembar
kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat
diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera
yang tersobek ?” (HR Bukhari)
KEWAJIBAN TENAGA MEDIS YANG MERAWAT
PASIEN MENGHADAPI SAKARATUL MAUT

• Menghadapkan si sakit ke arah kiblat


• Ajarilah orang-orang yang akan mati kalimat:
“Laa ilaaha illallaah.”
• Menjaga Kebersihan aqidah
• Membacakan surat Yasiin
• Menutup seluruh badannya dengan kain
sebagai penghormatan kepadanya dan supaya
tidak terbuka auratnya.
• Sesungguhnya Rasulullah, ketika beliau wafat
ditutup dengan kain. (HR. Bukhori Muslim)
• Dibolehkan mencium jenazah bagi keluarga
dan sahabat yang sangat sayang kepadanya.
• Rasulullah telah mencium ‘Usman bin
Mashu’un ketika ia telah mati hingga tampak
air mata mengalir di muka beliau. (HR Ahmad
dan Tirmidzi)
HAL-HAL YANG DILAKUKAN PADA AWAL KEMATIAN SESEORANG

• Memejamkan matanya, dan menyebut


kebaikan, serta mendo’akan dan
memintakan ampunan atas segala
dosanya.
• Apabila kamu menghadapi orang mati,
maka hendaklah kamu tutup matanya,
karena sesungguhnya mata itu
mengikuti ruh. Dan hendaklah kamu
mengucapkan yang baik, karena
sesungguhnya ia dipercaya sesuai apa
yang dikatakan ahlinya. (HR. Ibnu
Majah)
Bagi Ahli mayat yang KEWAJIBAN
mampu hendaknya TERHADAP JENAZAH
segera membayar hutang Ada empat kewajiban
di mayat. orang yang hidup terhadap
jenazah. Kewajiban ini
Diri orang mu’min itu merupakan fardhu kifayah,
tergantung (tak sampai ke yaitu:
hadirat Tuhan), karena • Memandikan
hutangnya, hingga dibayar • Mengkafani
dulu hutangnya itu (oleh • Menshalatkan
kerabatnya). (HR. Ahmad
• Menguburkan
dan Tirmidzi)

You might also like