You are on page 1of 20

Siswa memahami & menjelaskan :

1. Pengertian sediaan galenika


2. Tujuan pembuatan sediaan galenika
3. Contoh sediaan galenika dari hasil penyarian
4. Contoh sediaan galenika dari hasil
penyulingan/ pemerasan
5. Pengertian dari sediaan ekstrak
6. Tiga bentuk sediaan ekstrak
7. Pengertian dari sediaan tingtur
8. Penggolongan tingtur berdasarkan cara
pembuatannya, zat berkhasiatnya, dan cairan
yang digunakan.
Pengertian
▣ Sediaan Galenika : sediaan yang dibuat dengan
cara menyari bahan baku dari hewan atau
tumbuhan.
▣ Istilah Galenika diambil dari nama seorang
tabib Yunani yang bernama Claudius Galenos.

sari dari tumbuhan dan hewan

pengobatan
(ilmu galenika)
Proses Penyarian

........ .. . . . .
........
▣........ . .... .
........ . .
.. .. . ..
..
Simplisia yang
mengandung Penyarian zat aktif
zat aktif Simplisia masuk ke
cairan penyari
Istilah-istilah dalam ekstraksi :
Menstrum : cairan penarik/penyari,
media ekstraksi, ekstraktan

Residu/ rafinat : ampas

Maserat/perkolat : cairan yang dipisahkan


Menyeduh Teh

rafinat

maserat
▣ Cairan hasil penyarian mengandung zat
yang berkhasiat farmakologis dan zat
yang tidak berkhasiat.

▣ Contoh zat yang aktif secara


farmakologis adalah alkaloida dan
glikosida.

▣ Zat tidak aktif secara farmakologis:


gom, amylum, protein, dan selulosa.
Tujuan dibuat sediaan galenika :

1. Memisahkan zat aktif dari bahan lain yang


tidak bermanfaat
2. Membuat penggunaan simplisia lebih mudah
dan sederhana dalam pengobatan
3. Menjaga kestabilan zat aktif dalam
penyimpanan
Macam-macam Sediaan Galenika

Bentuk sediaan galenika berdasarkan cara


memperoleh/ pembuatannya:
a. Hasil penarikan/penyarian/ekstraksi:
ekstrak, tinctura, dekokta dan infusa

b. Hasil penyulingan/pemerasan:
minyak atsiri, minyak lemak (Olea Pinguia),
aqua aromatika dan sirup.
Ekstrak
Ekstrak (FI ed. V, 2014) adalah sediaan pekat
yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif
dari simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
semua atau hampir semua pelarut diuapkan
dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlakukan sedemikian hingga memenuhi
baku yang telah ditetapkan.
Bentuk Sediaan Ekstrak
Sediaan ekstrak terdiri dari ekstrak kering,
ekstrak kental, dan ekstrak cair.

▣ Ekstrak kering (Extractum Siccum) adalah


hasil dari penyarian (proses ekstraksi) yang
semua pelarutnya diuapkan.
▣ Ex: Opii Extractum
Strychni Extractum
• Ekstrak kental (Extractum Spissum) adalah
hasil dari penyarian/proses ekstraksi yang
sebagian pelarutnya diuapkan sampai
diperoleh bentuk ekstrak yang kental.
• Ex: Belladonnae Extractum
Hyoscyami Extractum
Untuk menguapkan pelarut dalam pembuatan
ekstrak kering dan kental dilakukan pada
tekanan rendah dan suhu tidak lebih dari 500C
sampai diperoleh konsistensi yang
dikehendaki.
▣ Ekstrak cair (Extractum Liquidum) diperoleh
dengan cara menyari simplisia dengan etanol
tanpa pemanasan atau dengan air mendidih
(infusa atau dekok)
▣ Ex: Rhamni purshianae Extractum
Extractum Hydrastis Liquidum
Tinctura
Tinctura menurut FI edisi III adalah sediaan
cair yang dibuat dengan cara maserasi atau
perkolasi simplisia nabati/hewani atau dengan
melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang
tertera pada masing-masing monografi.
Kecuali dinyatakan lain, tinctura dibuat
dengan menggunakan 20% untuk zat tidak
berkhasiat keras dan 10% untuk zat berkhasiat
keras.
Macam-macam Tinctura
Tinctura berdasarkan cara pembuatan
▣ Tinctura asli, adalah tinctura yang dibuat
dengan cara maserasi dan perkolasi. Contoh
Digitalis Tinctura, Cinnamomi Tinctura
(Perkolasi), Opii Tinctura, Capsici Tinctura
(Maserasi)
▣ Tinctura palsu, adalah tinctura yang dibuat
dengan cara melarutkan zat kimia dengan
pelarut yang sesuai dalam monografinya.
Contoh: Iodii Tinctura, Tinctura sabun hijau,
Tinctura Timerosal.
Tinctura berdasarkan zat berkhasiatnya
▣ Tinctura keras, adalah tinctura yang dibuat
dari simplisa yang mengandung zat berkhasiat
keras sebanyak 10%, contoh Opii Tinctura,
Digitalis Tinctura.
▣ Tinctura lemah, adalah tinctura yang dibuat
dari simplisia yang mengandung zat tidak
berkhasiat keras sebanyak 20%, contoh
Cinnamomi Tinctura.
Tinctura berdasarkan cairan penyari yang dipakai
▣ Tinctura Aetherea, jika cairan penyarinya
adalah eter atau campuran eter dengan etanol.
Contoh : Tingtura Valerianae Aetherea.

▣ Tinctura Vinosa, jika cairan yang dipakai


adalah campuran anggur dengan etanol.
Contoh : Tinctura Rhei Vinosa (Vinum Rhei).
▣ Tinctura Acida, jika ke dalam etanol yang
dipakai sebagai cairan penyari ditambahkan
suatu asam sulfat.
Contoh : Tinctura Acida Aromatica.
▣ Tinctura Aquosa, jika menggunakan air
sebagai cairan penyari.
Contoh : Tinctura Rhei Aquosa.
▣ Tinctura Composita, yaitu tingtur yang
diperoleh dari penarikan yang dilakukan
dengan cairan penyari selain etanol. Hal ini
harus dinyatakan pada nama tingtur tersebut,
misalnya campuran simplisia.
Contoh : Tinctura Chinae Composita, Tinctura
Benzoe Composita.
Sementara cukup dulu ya...

Nanti disambung dengan


GALENIKA 2
Jangan lupa kerjakan latihan soalnya!

TERIMA KASIH

You might also like