You are on page 1of 19

Obat –Obat Gangguan Sistem

Pencernaan
Dian Ika Perbina br Meliala, S.Farm., M.Si., Apt
Golongan obat yang dipakai atau bekerja pada sistem pencernaan,
bertujuan untuk mengendalikan diare, konstipasi dan muntah adalah,
antidiare dan laksatif, antiemetic, emetic. Sehingga materi yang akan
dibahas meliputi obat antidiare, obat laksatif, obat anti emetik dan
obat antitukak.
A. OBAT ANTIDIARE
 Diare adalah keadaan buang air besar sering dan tinja berbentuk cair, hal ini biasanya merupakan suatu
keadaan patofisiologik dari saluran cerna dan merupakan penyakit sendiri. Diare bukan suatu penyakit,
tetapi gejala d
 Rangsangannya dapat ditimbulkan oleh infeksi oleh bakteri patogen misalnya bakteri E. coli, infeksi oleh
kuman thypus dan kolera, infeksi oleh virus, akibat dari penyakit cacing, keracunan makanan dan
minuman dansebagainya.
 Antidiare adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman,
virus, cacing, atau keracunan makanan. Obat antidiare, terdiri atas
 1. Adsorben : Menyerap racun, misalnya kaolin, karbo adsorben, attapulgit.
 2. Antimotilitas : Menekan peristaltik usus, loperamid hidroklorida, kodein fosfat, morfin. 3. Adstringen :
menciutkan selaput usus, misalnya tannin/ tanalbumin.
 4. Pelindung : Mucilago, melindungi selaput lendir usus yang lukari suatu masalah.
B. LAKSATIVA

Laksativa adalah obat-obat yang dapat melunakkan tinja, mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah
defekasi.
Obat pencahar digunakan untuk :
1. Mengatasi keadaan sembelit
2. Pasien penderita penyakit jantung dan pembuluh darah
3. Pasien dengan resiko pendarahan rektal
4. membersihkan saluran cerna
5. pengeluaran parasit (cacing)
 Obat laksativa dapat dikelompokkan sebagai berikut.
 1. Laksativa osmotik, memperbesar isi usus misalnya magnesium
sulfat (garam Inggris), gliserin.
 2. Laksativa kontak, perangsang dinding usus (meningkatkan
motilitas usus), misalnya bisakodil, minyak kastor
 3. Laksativapembentuk bulk, misalnya Psillium Hidrofilik
musilloid(Metamucil).
 4. Emolien, merupakan pelunak dan pelumas tinja.
C. ANTIEMETIK

 Emesis atau muntah mempunyai banyak penyebab, seperti mabuk, infeksi, intoleransi
makanan dan sebagainya. Penyebab muntah harus dicari, antiemetik dapat menutupi
penyebab muntah dan seharusnya tidak diberikan sampai penyebab muntah ditemukan.
 Antiemetic diklasifikasikan dalam 5 golongan, yaitu antihistamin, antikolinergik,
fenotiazin, kanabinoid dan lain-lain.
D. OBAT ANTITUKAK

 Tukak lambung adalah suatu kondisi patologis pada lambung, duodenum, esofagus bagian
bawah, dan stoma gastroenterostomi (setelah bedah lambung).
 Tujuan terapi tukak lambung adalah meringankan atau menghilangkan gejala,
mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi yang serius (hemoragi, perforasi,
obstruksi) dan mencegah kambuh.
 Terdapat 6 golongan agen antitukak, yaitu tranquilizer, antikolinergik, antacid,
penghambat histamin2 (H2), penghambat pompa proton, omeprazole dan inhibitor pepsin
sukralfat.
 1. Tranquilizer Memiliki efek yang minimal didalam mencegah dan
mengobati tukak. obat ini mengurangi perangsangan vagal dan
menurunkan kecemasan.
 2. Antikolinergi Obat ini menghilangkan nyeri dengan menurunkan
motilitas dan sekresi gastrointestinal. Antikolinergik harus diminum
sebelum makan untuk mengurangi sekresi asam yang timbul saat
makan. Efek samping yang dapat terjadi berupa mulut kering,
pengurangan sekresi, takhikardi, retensi urin dan konstipasi. Karena
antikolinergik menurunkan motilitas gastro intestinal, waktu
pengosongan lambung dihambat, sehingga dapat merangsang
sekresi lambung dan memberatkan tukak.
 3.Antacid Antasida adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk menetralisir
kelebihan asam lambung yang menyebabkan timbulnya sakit maag. Tujuan pengobatan
adalah menghilangkan gejala, mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi
lebih lanjut. Dosis antacid ditentukan menurut perintah dokter atau sesuai petunjuk pada
label obat. Interval dosis yang ideal adalah 1-3 jam sesudah makan dan waktu tidur.
Antacid yang diminum sewaktu perut kosong efektif 30-60 menit sebelum obat ini akan
berjalan ke duodenum.
 4. Penghambat histamin-2 Merupakan obat yang paling populer dipakai. Obat ini
menghambat refluk asam ke dalam esofagus. Obat ini memblok reseptor histamin H-2
pada sel-sel parietal lambung sehingga mengurangi sekresi dan konsentrasi asam
lambung. Efek samping yang merugikan adalah sakit kepala, pusing, sembelit, pruritus,
ruam kulit, khususnya cimetidine menimbulkan ginekomastia, penurunan libido dan
impotensi.
 5. Inhibitor pepsin Sukralfat dapat mencegah cedera mukosa
lambung akibat tukak. Efek samping adalah pusing, mual,
konstipasi dan mulut kering.
 6. Inhibitor sekresi asam lambung Omeprazol menghambat sekresi
asam lambung sampai 90%. Dosis umum 20 mg sehari dosis dapat
ditingkatkan. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi diare,
mulut kering , baal, pusing dan lemah.
 Obat –Obat Gangguan Sistem Perkemihan
A. ANTISEPTIK SALURAN KEMIH
B. ANALGESIK, PERANGSAN ANALGESIK,
DAN ANTISPASMODIK SALURAN KEMIH
Obat Jantung Atau Kardiovaskuler

 Tiga kelompok obat yaitu glikosida jantung, antiangina,


dan antiaritmia, merupakanobat – obat yang mengatur
kontraksi jantung, frekuensi, irama jantung, dan aliran
darah ke miokardium (otot jantung).

You might also like