Professional Documents
Culture Documents
9.aas 2021
9.aas 2021
Spectroscopy (AAS)
Kemampuan yang diharapkan
1. Mampu menjelaskan prinsip kerja, cara Analisa
dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan
Atom
2. Mampu menjelaskan prinsip kerja
Spektrofotometri Atomik
3. Mampu menjelaskan tipe-tipe Spektrofotometri
Atomik
AAS
Ditemukan oleh Walsh (1955)
Manfaat : Untuk analisis logam
Keuntungan: Selektif, sederhana dan sensitif
Prinsip AAS :Penyerapan energi radiasi oleh atom-atom
netral dalam keadaan gas
Kepekaan yang tinggi (kurang dari 1 ppm)
Relatif sederhana - Untuk hal-hal tertentu dapat dilakukan
analisis untuk campuran logam tanpa pemisahan
AAS (Atomic Absorption Spectroscopy)
adalah suatu metode analisis kuantitatif yg
digunakan untuk penentuan kadar unsur
unsur logam dan metaloid berdasarkan prinsip
penyerapan cahaya pada panjang gelombang
tertentu , menggunakan absorption optical
radiation pada atom bebas dalam keadaan gas.
Metode ini sangat tepat untuk analisis zat
pada konsentrasi rendah
AAS dapat digunakan untuk menentukan lebih dari 50
elemen yang berbeda
Element yang dapat dideteksi oleh AAS pada tabel periodic
(warna pink)
AAS merupakan metode analisis yang berdasarkan pada
proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang
berada pada tingkat energi dasar (ground state)
Penyerapan energi radiasi menyebabkan tereksistasinya
elektron dalam kulit atom ke tingkat energi yang lebih tinggi Li
Keadaan ini bersifat labil sehingga elektron akan kembali ke
tingkat energi dasar dan mengeluarkan energi yang
berbentuk radiasi
Atom bebas akan berinteraksi dengan berbagai bentuk
energi, Interaksi pada atom bebas akan menghasilkan
absorpsi dan emisi (pancaran) serta radiasi dan panas
Radiasi yang dipancarkan bersifat khas karena mempunyai
panjang gelombang berbeda untuk setiap atom
Metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh
atom. Atom-atom menyerap cahayatersebut pada
panjang gelambang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya. Misalkan Natrium menyerap energi pada pj
gel 589 nm, uranium pada 358,5 nm sedangkan
kalium pada 766,5 nm.
Cahaya pada gelombang ini mempunyai cukup energi
untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom.
Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih
banyak energi, suatu atom pada keadaan
dasar dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi.
Tingkat-tingkat eksitasinya pun bermacam-macam. Misalnya unsur
Na dengan nomor atom 11 mempunyai konfigurasi elektron 1s1 2s2 2p6
3s1, tingkat dasar untuk elektron valensi 3s, artinya tidak memiliki
kelebihan energi. Elektron ini dapat tereksitasi ke tingkat 3p dengan
energi 2,2 eV ataupun ke tingkat 4p dengan energy 3,6 eV, masing-
masing sesuai dengan panjang gelombang sebesar 589 nm dan 330
nm.
Kita dapat memilih diantara panjang gelombang ini yang
menghasilkan garis spektrum yang tajam dan dengan intensitas
maksimum, yang dikenal dengan garis resonansi. Garis-garis lain
yang bukan garis resonansi dapat berupa pita-pita lebar ataupun garis
tidak berasal dari eksitasi tingkat dasar yang disebabkan proses
atomisasinya.
Apabila cahaya dengan panjang gelombang tertentu
dilewatkan pada suatu sel yang mengandung atom-
atom bebas yang bersangkutan maka sebagian cahaya
tersebut akan diserap dan intensitas penyerapan akan
berbanding lurus dengan banyaknya atom bebas
logam yang berada pada sel
Mengukur ketidakmurnian /kadar pada campuran yang
mengandung logam
Analisis air
Analisis atau sampling udara yang mengandung logam
tertentu/pencemaran
Analisis padatan dari bijih mineral (ores) dan finished metals
Kadar logam pada makanan kemasan kaleng
Kadar kalium, natrium pada garam oralit, pada injeksi/infus
PERALATAN
Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen yaitu:
- Unit atomisasi (atomisasi dengan nyala dan
tanpa nyala)
- Sumber radiasi
- Sistem pengukur fotometri
Hollow cathode
0.245
Amplifier
Ruang
pengkabutan
O2 C2H2
Sampel
Atomic Absorption
Spectrophotometer
Atomisasi
Light
Source
(Hollow
cathode)
Sampel
SAMPEL
Bentuk : Padat, larutan, dan gas
Ukuran : tergantung pada teknik yang digunakan, dari miligram (solid
by graphite furnace) sampai 10 ml untuk larutan pada flame work yang
konvensional
Persiapan : tergantung pada tipe atomisasi yang digunakan, biasanya
harus mempersiapkan larutannya
TEKNIK PREPARASI
JENIS NYALA:
1. Nyala udara asetilen
Temperatur nyala yang lebih rendah mendorong terbentuknya
atom netral dan dengan nyala yang kaya bahan bakar
pembentukan oksida dari banyak unsur dapat diminimalkan.
2. Nitrous oksida-asetilen
Biasanya digunakan untuk penentuan unsur-unsur yang mudah
membentuk oksida dan untuk unsur-unsur yang sulit terurai,
karena temperatur nyala yang dihasilkan relatif tinggi (Al, B,
Mo, Si, So, Ti, V dan W
Sistem atomisasi nyala
GAS
Tabung gas pada AAS yang digunakan merupakan
tabung gas yang berisi gas asetilen. Gas asetilen pada
AAS memiliki kisaran suhu ± 20.000K, dan ada juga
tabung gas yang berisi gas N2O yang lebih panas dari
gas asetilen, dengan kisaran suhu ± 30.000K.
Regulator pada tabung gas asetilen berfungsi untuk
pengaturan banyaknya gas yang akan dikeluarkan,
dan gas yang berada di dalam tabung. Spedometer
pada bagian kanan regulator merupakan pengatur
tekanan yang berada di dalam tabung.
SISTEM TANPA NYALA (ELECTROTHERMAL
ATOMIZER)
Memakai tungku grafit (graphite tube atomizers) Tungku
grafit dipanaskan dengan listrik (electrical thermal). Suhu
dari tungku dapat diatur, sehingga pemanasan larutan
dilakukan secara bertahap prosesnya yaitu drying,
pyrolisis, atomization, cleaning
KOMPRESOR
Merupakan alat yang terpisah dengan unit utama
karena berfungsi untuk mensuplai udara yang akan
digunakan pada saat pembakaran atom
BURNER
Merupakan bagian terpenting pada unit utama
berfungsi sebagai tempat pencampuran gas asetilen
dan aquabides agar tercampur merata dan terbakar
TEKNIK PENGUKURAN/Kuantitatif
A. METODE KURVA KALIBRASI
Pada metode ini dua atau lebih jumlah volume tertentu pada sampel
dipindahkan ke labu bakar
Keunggulan
Dapat menentukan kuantitas unsur pada suatu
paduan dari part per million (ppm) sampai sub part
per billion (ppb)
Keterbatasan
Tidak dapat menganalisis secara langsung unsur-
unsur gas mulia, halogen, sulfur, karbon atau
nitrogen
Kurang sensitif untuk analisis unsur pembentuk
karbida atau oksida refraktori
Pelarut berbeda tiap sample
Lampu belum tentu sesuai dengan material uji
ARTIFACT
Pada AAS terdapat Interference fenomena yang
mengarah ke perubahan intensitas analyte signal
dalam spektroskopi. Gangguan serapan spektroskopi
atom terdiri dari non-spektral dan spektral
1) Non-spektral
* Matrix interference
* Chemical interference
* Ionization interference
2) Spektral interferece
Sumber : http://lab-training.com/2013/05/08/aas-free-e-course-..
Sumber : http://lab-training.com/2013/05/08/aas-free-e-course-..
Non-spektral Interference
Matrix interference
Ketika sampel lebih kental atau memiliki tegangan
permukaan yang berbeda dari standar maka dapat
mengakibatkan perbedaan tingkat penyerapan sampel
karena perubahan dalam efisiensi nebulization.