You are on page 1of 14

PERTEMUAN TUWEB KE-4

PDGK4204 – PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA di SD

Oleh:
Drs. Agus Suryatmoko, M.Pd
ID: 71000922
Assalamu’alaikum....selamat pagi dan salam sejahtera
untuk kita semuanya. Pada kegiatan Tuweb ke-4 ini, kita akan
membahas tentang; Pembelajaran Membaca dan Menulis
Permulaan (MMP), ruang lingkup tutorial dan belajar efektif
secara mandiri. Bahwa untuk setiap mata kuliah dilaksanakan
delapan kali pertemuan secara online menggunakan Ms. Teams
dan LMS, serta didukung dengan penggunaan WA Group
sebagai media komunikasi dan bimbingan. Setiap pertemuan
Tuweb terdiri dari dua sesi dengan durasi selama 120 menit /
pertemuan, atau 60 menit/sesi dengan rincian kegiatan setiap
pertemuan sebagai berikut:
SESI KELAS TUWEB PDGK4204
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA di SD

SESI I SESI II
•Sapaan dan penjelasan Orientasi •Membahas materi SAT-5 tentang;
tutorial dan belajar yang efektif * Pelajaran bahasa Indonesia
secara mandiri. SD/MI.
•Membahas materi konsep esensial * Fokus dan model pembelajaran
pada SAT-4 bahasa Indonesia.
•Pembelajaran Membaca dan •Diskusi dan tanya jawab
Menulis Permulaan (MMP). Pada •Pemberian tugas partisipasi-3
strategi pembelajaran MMP.
•Diskusi dan tanya jawab •NOTE:
Mahasiswa mengerjakan tugas di
•NOTE: rumah dan jika sudah selesai
Pada saat sesi diskusi dan tanya langsung dikirim ke LMS / ke Group
jawab mohon untuk kamera dan WA BIN sesuai dengan waktu yang
speaker dalam keadaan aktif. ditentukan.
Assalamu’alaikum bapak ibu... Selamat pagi salam sehat dan sejahtera
untuk kita semua. .
Pada pertemuan ke-4 kali ini akan membahas tentang Pembelajaran
Membaca dan Menulis Permulaan (MMP). Pada strategi pembelajaran MMP. Dan
Fokus dan model pembelajaran bahasa Indonesia. Mata kuliah ini akan
membekali Anda dalam memperoleh informasi tentang bagaimana melaksanakan
penilaian MMP, baik penilaian proses maupun penilaian hasil, serta aspek-aspek
pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI. Disamping itu keberhasilan Anda
dalam menerapkan berbagai metode MMP akan lebih baik jika ditunjang oleh alat
peraga. Kartu-kartu huruf, kartu kata, kartu kalimat, gambar-gambar berlebel,
papan panel, dan lain-lain akan sangat berguna dalam menerapkan MMP. Begitu
pula Anda diharapkan menguasai dan memahami kurikulum yang digunakan
sebagai pedoman Anda dalam melaksanakan tugas. .
MMP merupakan kepanjangan dari Membaca
Menulis Permulaan. Disebut permulaan karena hal pertama
yang diajarkan kepada anak pada awal-awal masa persekolahan
itu adalah kemampuan membaca dan menulis yang lebih
diorientasikan pada kemampuan membaca dan menulis tingkat
dasar, yakni kemampuan melek huruf dan kemampuan melek
mekanik. Kedua kemampuan ini akan menjadi dasar bagi
pemerolehan bidang-bidang ilmu lainnya di sekolah. .
Kemampuan melek huruf ini selanjutnya dibina dan
ditingkatkan menuju pemilikan kemampuan membaca tingkat
lanjut, yaitu kemampuan melek wacana adalah kemampuan
membaca yang sesungguhnya, yakni kemampuan mengubah
lambang-lambang tulis menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai
pemahaman akan lambang-lambang tersebut.
.

Sajian pertama pada awal-awal anak memasuki lingkungan


sekolah adalah program MMP(Membaca Menulis Permulaan). Dalam
pelaksanaan pembelajaran dikenal bermacam-macam metode
pembelajaran MMP, yakni Metode Eja, Metode Bunyi, Metode Suku
Kata (Silaba), Metode Kata, Metode Global, dan Metode SAS. .
Dalam pembelajaran MMP dengan Metode Bunyi dan Metode
Eja/Abjad/Alfabet dimulai dengan pengenalan unsur bahasa terkecil
yang tidak bermakna, yakni lambang-lambang huruf, bergerak menuju
pengenalan kata hingga kalimat. Dalam pembelajaran MMP ini terdiri
atas pembelajaran membaca permulaan dan pembelajaran menulis
permulaan.
Pembelajaran membaca permulaan terbagi ke dalam
dua tahap, yakni pembelajaran membaca tanpa buku dan
pembelajaran membaca dengan menggunakan buku. Di samping
itu juga terdapat terdapat bermacam vareasi pembelajaran
membaca permulaan, diantaranya membaca buku pelajaran
(buku paket), membaca buku/majalah anak, membaca bacaan
susunan bersama guru dengan siswa, dan membaca bacaan hasil
susunan siswa.
Pembelajaran menulis permulaan terbagi ke dalam dua
tahap, yakni tahap pengenalan huruf dan pelatihan menulis. Dan
terdapat bermacam vareasi bentuk latihan menulis permulaan,
diantaranya latihan pra-menulis (memegang pensil dan gerakan
tangan), mengeblat, menghubungkan tanda titik-titik, menatap,
menyalin, menulis halus/indah, dikte/ilma, melengkapi tulisan,
dan mengarang sederhana.
Evaluasi atau penilaian dalam pembelajaran MMP merupakan
suatu proses pengumpulan , pengolahan, dan pemahaman data (informasi)
untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam data tersebut.

Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung


dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran dimaksud,
guru akan memperhatikan aktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap, dan
upaya-upaya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Tes adalah serangkaian pertanyaan yang harus dijawab, pernyataan
yang harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan testee (peserta
tes). Dan berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian tes dapat
dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan.
Teknik nontes merupakan alat penilaian yang dilakukan untuk
memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sikap, dan
kepribadian. Sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk menentukan
pencapaian atau hasil belajar siswa. Alat penilaian yang digunakan bisa
berupa tes maupun nontes.
Pembelajara Bahasa Indonesia di SD/MI
Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis besar
terdiri atas tiga komponen, yaitu: 1). Kebahasaan, 2). Kemampuan
berbahasa, dan 3). Kesastraan. Kompetensi kebahasaan terdiri atas dua
aspek, yaitu: a). Struktur kebahasaan yang meliputi fonologi, morfologi,
sintaksis, semantik, kewacanaan, dan b). Kosakata.
Kemampuan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu:
1. Kemampuan mendengarkan/menyimak.
2. Kemampuan membaca (kedua kemampuan ini bersifat reseptif).
3. Kemampuan berbicara, dan
4. Kemampuan menulis (kedua kemampuan terakhir ini bersifat
produktif).
Dalam praktik komunikasi yang nyata keempat keterampilan
tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan merupakan perpaduan dari
keempatnya.
Dalam kurikulum 2004 pembelajaran sastra tidak
berdiri sendiri, tetapi diintegrasikan atau dipadukan dengan
kompetensi yang lainnya, yaitu keterampilan berbahasa dan
kebahasaan yang berhubungan dengan pembelajaran sastra di
SD kelas rendah, sebagai berikut: 1). Mendengarkan
dongeng, 2). Mendeklamasikan puisi atau syair lagu
dan memerankan tokoh dongeng dalam pembelajaran
berbicara, 3). Membaca penggalan cerita, dan lain-lain.
Sedangkan untuk SD kelas tinggi misalnya:
1). Mendengarkan pembacaan teks drama, .
2). Memerankan drama pendek tanpa teks, .
3). Membaca cerita rakyat, 4). Mengubah puisi kedalam
bentuk prosa, dan lain-lain yang dapat Anda lihat pada
kurikulum 2004. .
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru harus
menetapkan terlebih dahulu kompetensi siswa yang akan
dikembangkan, misalnya berhubungan dengan aspek membaca
untuk siswa kelas 4. Standar kompetensi: Mampu membaca dan
memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara
membaca melalui mambaca memindai, membaca sekilas,
membaca intensif, dan membacakan teks untuk orang lain, serta
membaca cerita rakyat dan pantun.
Ketrampilan membaca juga bisa dipadukan dengan
apresiasi sastra, misalnya “Membaca dongeng atau cerita
rakyat”. Hasil belajarnya adalah “Menjelaskan latar dongeng,
tokoh, dan penokohan”. Indikatornya adalah:
1. Menyebutkan latar tempat- tempat kejadian dalam dongeng;
2. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam dongeng;
3. Menyebutkan tokoh-tokoh dan tempat-tempat kejadian yang
diceritakan dalam dongeng. Sedangkan materi pokoknya adalah
“Dongeng atau cerita rakyat”.
Yang dimaksud pembelajaran BI dengan fokus tertentu
adalah pembelajaran yang disajikan dengan menekankan pada
salah satu kompetensi dasar. Sedangkan hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi suatu pembelajaran diantaranya adalah:
a). Memahami betul karakteristik pembelajaran untuk masing-
masing kompetensinya;
b). Memahami tuntutan kurikulum dan masyarakat;
c). Memahami dan menafsirkan secara kritis dan kreatif isi
kurikulum;
d). Memahami masing-masing kompetensi dalam pembelajaran BI
di SD.
Sebelum menyusun contoh model pembelajaran, terlebih
dahulu Anda tentukan dulu materi mana yang akan dipilih.
Dengan metode apa materi tersebut Anda ajarkan. Teknik
pembelajaran yang bagaimana yang Anda kuasai dan dapat Anda
lakukan, serta media yang harus Anda siapkan.
TUGAS PARTISIPASI KE-3

KERJAKAN TUGAS INI DENGAN KELOMPOK 2- 4 ORANG, YAITU:

Buatlah skenario pembelajaran terpadu di SD kelas bawah/kelas atas pada


mata pelajaran bahasa Indonesia, dengan fokus membaca dan menulis.
Dengan pengembangan pada materi, metode, dan teknik pembelajaran
yang berfokus pada membaca dan menulis.

Jawaban dari tugas kelompok tersebut diatas untuk diketik kemudian


dibuat PDF, dan jika sudah selesai segera dikirim ke LMS dan ke WA Group
BIN, dan pengumpulan paling akhir hari Kamis, 10-11-2022, Jam 21.00 WIB
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

You might also like