You are on page 1of 4

Hukum tanah

HGU
hukum tanah merupakan dalam ruang lingkup agararia tanah merupkn bagian dari bumi yang disebut permukaan
bumi, dalam pasal 4 ayat 1 UUPA atas hak menguasai dari negara sebagi yang dimaksud pasal 2 ditentukan hak atas
pemukaan bumi yang disebut tanah. Tanah dalam pengertian yuridis adalah opermukaan bumi yang terbatas,
sebenarnya apa itu HGU.? HGU menurut pasal 28 ayat 1 undang-undang agrarian no 5 tahun 1960 hgu adalah hak untuk
mengusahakan tanah yang dikusai langsung oleh negara dalam jangka waktu tertentu guna perusahaan pertania, perikaan, atau
peternakan. Selain UUPA, peraturan lain pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak
pakai atas tanah (PP Nomor40 1966).
Berikut adalah hal hal yang perlu kita ketahui tentang HGU:
1. HGU hanya diberikan di atas 5 hectare tanah yang dapat diberikan HGU adalah tanah negara. HGU haya dapat diberikan atas
tanah yang luasnya minimal 5 hektar. Jika luas tanah yang dimohonkan HGU mencapai 25 hektar atau lebih maka penggunaan
HGU hanya harus menggunakan investasi modal yang ayak dan Teknik perusahaan yang baik sesuai dengan perkembangan
zaman.
2. Pemberian
pemebrian HGU diberikan berdasarkan penetapan pemerintah, yaitu dengan keputusan pemeberian hak oleh menetri ( yang
bertanggung jawab di bidang pertanahan/ agrarian) atau pejabat yang ditunujuk. HGU terjadi sejak didaftar oleh kantor pertanahan
dalam buku tanah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Janka waktu
HGU dapat berikan untuk jangka waktu paling lama 25 tahu. Untuk perusahan yang memerlukan waktu lebih lama dpat diberikan
HGUuntuk jangka waktu lebih lama dapat diberi HGU dan mengingat keadaan perusahaannya jangka waktunya paling 35 tahun
atas permintaan HGU untuk jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dengan waktu paling lama 25 tahun.
4. Peralihan
HGU dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain:
a. Jual beli
b. Tukar menukar
c. Penyertaan dalam modal
d. Hibah dan pewarisan
5. Hak dan kewajiban pemegan HGU
Hak pemegang HGU adalah dapat mengusahakan tanahnya sesuai luas dan janka waktu yang telah diberikan.
Dalam pasal 12 ayat 1 PP no. 40/1996 yaitu :
1. Membayar uang pemasukan kepada negara
2. Memelihara kesuburan tanah, mencegah kerusakan sumber daya alam menjaga kelestarian kemamp/uan
lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. Membangun dan memelihara prasanan lingkungan dan fasilitas tanah yang ada dalam lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan.
4. Menyeampaikan laporan tertulis setiap akhir tahun mengenai penggunaan HGU
5. Menyerahkan sertifikat HGU yang telah dihpus kepda kepla kantor perthanan.
Tindakan memalsukan dokumen tentu tidak dibenarkan . Sehingga pihak tertentu yang terbukti melakukan
pemalsuan dokumen bisa terkena ancaman pidana dan pelaku tindak pidana wajib hukumnya diberkan
hukuman seberat beratnya. Dan ada aturan hukumnya juga bagi pelakunpemalsuan surat telah diatur dalam
pasal 263 KUHPidana yang bunyinya:
1. Barang siapa membuat suart oalsu atau memaksulkan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan
atau pemebeasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti datipada sesuatu hal dengan maksud untuk
memakai atau menyruh orang lain

Trus bagaimana cara melaporkan pidana pemalsuan dokumen


Menurut pasal 4 ayat 1 PP nomor 23 tahun 2007. terdapat daerah hukum kepolisian negara republic Indonesia,
yakni:
• Markas besar Mabes polri untuk wilayah negara kesatuan republic Indonesia
• kopisiann daerah POLDA untuk wilyah provinsi
• Koplisian resort polres untuk wilayah kabupaten
Pernikahan Dini

pernkahan

You might also like