Professional Documents
Culture Documents
Abortus (IF)
Abortus (IF)
Abortus provokatus :
Abortus provokatus terapeutikus
Abortus provokatus kriminalis
Obat-obatan
langsung pada uterus
sistem genito-urinaria
sistem gastro-intestinal
racun secara sistemik
Kekerasan mekanik
Umum
langsung pada uterus
tidak langsung mengenai uterus
Lokal
Merobek selaput amnion
Penggunaan ganggang laminaria
Stik abortus
Penggunaan jarum suntik
Menyalurkan listrik tegangan rendah
Kemungkinan yang dapat terjadi pada abortus:
1.Tanpa komplikasi pada ibu
2.Terjadi komplikasi
reflek vagal
emboli
3. Kematian
lambat
Perdarahan dan syok
Syok neurogenik
Infeksi
Emboli udara
Ruptur uterus
Kegagalan ginjal
Korban hidup
Tanda kehamilan
Px : 1. Umur kehamilan
2. Hubungan antara abortus dengan kematian
3. Hubungan saat dilakukannya abortus dengan saat kematian
4. Kesesuaian barang bukti yang digunakan dengan metode
yang digunakan
Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1946 tentang Kitab
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1984
Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan
KUHP : 299, 346, 347, 348, 349, 535
Dapat ditarik kesimpulan :
1. Seorang wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau ia
menyuruh orang lain, diancam hukuman empat tahun.
2. Seseorang yang sengaja melakukan abortus terhadap ibu hamil,
dengan tanpa persetujuan ibu hamil tersebut diancam hukuman 12
tahun, dan jika ibu hamil itu mati diancam 15 tahun.
3. Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun
penjara dan bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun
penjara.
4. Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus
tersebut seorang dokter, bidan atau juru obat (tenaga kesehatan)
ancaman hukumannya ditambah sepertiganya dan hak untuk praktek
dapat dicabut.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan :
PASAL 80 Barang siapa dengan sengaja melakukan
tindakan medis tertentu terhadap ibu hamil yang
tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 15 ayat (1) dan ayat (2),
dipidana dengan penjara paling lama 15 (lima
belas) tahun pidana dan denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Di Indonesia
AGAMA
Dokter
UNDANG-UNDANG NEGARA tidak boleh
melakukan
abortus provokatus
ETIK KEDOKTERAN