You are on page 1of 12

Kelompok 8

Perkembangan
Peserta Didik
Perkembangan Proses dan Keterampilan Kognitif
Peserta Didik dan Karakteristiknya
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Syahrul, M.Pd. dan Mardiana, S.Pd. M.Pd.

Nurul Haq
200204501011

Kartini Prepicitando Manga’pan


200204501012

Muh. Arjund Arnold


200204501013
1. Teori Kognitif

Kognisi adalah perbuatan atau proses mengetahui. Ada 2 teori sebagai pendekatan dasar
untuk memahami kognisi. Pendekatan pertama adalah Piagetian approach yang
menekankan perubahan kualitatif dalam cara berpikir mereka ketika berkembang.
Pendekatan kedua adalah Teori Vygotsky.
1. Piaget: Perkembangan Kognitif Jean Piaget (1896-1980) adalah psikolog
perkembangan dari Swiss yang tertarik dengan pertumbuhan kapasitas kognitif
manusia.
2.Lev Vygotsky lahir di Rusia pada tahun 1896. Ketertarikannya pada perkembangan
bahasa dan kognitif dalam hubungannya dengan proses belajar manusia. Vygotsky
meninggal pada usia 38 tahun pada tahun 1934. Walau hidupnya singkat, teori yang
dihasilkannya merupakan teori yang sangat berarti bagi perkembangan dunia psikologi
dan dunia pendidikan (Mooney, 2003).
2. Perkembangan Kognitif Pada Masa
Kanak-kanak Akhir

• Teori Piaget dan Implikasinya dalam pembelajaran Jean Piaget (1896-


1980) seorang ahli psikologi berkebangsaan Swiss melakukan studi
mengenai perkembangan kognitif anak secara intensif dengan
pengamatan yang cermat selama bertahun-tahun. Piaget mengembangkan
teori bagaimana kemampuan anak untuk berfikir melalui satu rangkaian
tahapan. Masa kanak-kanak akhir berada pada tahapan Operasional
(konkret) yang berlangsung pada usia 7-11 tahun.
• Implikasi Teori Piaget dalam Pembelajaran
Menurut Marsh (1996 : 19) strategi guru dalam pembelajaran adalah :
1. Menggunakan bahan-bahan yang konkret, misalnya barang/benda
konkret
2. Gunakan alat visual, misalnya OHP, tranparan, dll.
Lanjutan

• Perkembangan Bicara. Berbicara merupakan alat komunikasi terpenting


dalam berkelompok. Anak belajar bagaimana berbicara dengan baik dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
• Kegiatan bermain : Dibanding dengan masa sebelumnya, anak pada masa
kanak-kanak akhir sudah masuk sekolah, sehingga mau tidak mau akan
mengarungi waktu bermain daripada masa sebelumnya.
• Perkembangan Moral. Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan
anak untuk memahami aturan, norma dan etika yang berlaku di masyarakat.
• Minat Membaca. Sampai usia 8 tahun anak membaca penuh semangat
terutama tentang ceritera-ceritera khayal seperti misalnya karya Anderson dan
Grimm. Pada usia 9 tahun kesenangan membaca mencapai puncaknya.
• Teman Sebaya. Teman sebaya pada umumnya adalah teman sekolah dan atau
teman bermain di luar sekolah.
3. Perkembangan Kognitif Pada Masa Remaja
Sebagaimana aspek lain dalam perkembangan remaja, kecerdasan (kognisi) juga
mengalami perkembangan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Secara
kuantitatif inteligensi berkembang semenjak bayi masih berada dalam kandungan.
Laju perkembangannya berlangsung sangat pesat mulai usia 3 tahun sampai
dengan masa remaja awal. Puncak perkembangan dicapai pada penghujung masa
remaja akhir (usia sekitar duapuluhan), sesudah itu sampai usia 60 tahun
perkembangannya lambat, terjadilah masa plateau, yang selanjutnya akan terjadi
penurunan. Pada masa lanjut usia inteligensi dapat mengalami penurunan karena
pengaruh dari kesehatan fisik dan kurang aktifnya rangsangan intelektual yang
diberikan. Bloom dkk (1964) mengadakan penelitian secara longitudinal terhadap
anak sampai berusia 17 tahun. Hasilnya bahwa sampai usia 1 tahun kecerdasan
berkembang sampai 20 %, usia 4 tahun berkembang sampai 50 %, usia 8 tahun
berkembang 80 %, usia 13 tahun berkembang 92 % dan usia 13 tahun ke atas
tinggal penyempurnaan. Dimana laju perkembangan tersebut relatif stabil dan
proporsional.
Lanjutan

Vygotsky membedakan proses mental menjadi dua yaitu:

i. Elementary: masa praverbal, yaitu: selama anak belum


menguasai verbal, pada saat itu anak berhubungan dengan
lingkungan menggunakan bahasa tubuhnya.
ii. Higher: masa setelah anak dapat berbicara, Pada masa ini anak
akan berhubungan dengan lingkungan secara verbal.
4. Perkembangan Kognitif Pada Masa Dewasa

Schaie mengatakan bahwa ada beberapa tahap


perkembangan kognitif pada masa dewasa, yaitu :
a) Tahap mencari prestasi (achieveing stage)
b) Tahap tanggung jawab (responsibility stage)
c) Tahap eksekutif (executive stage)
d) Tahap reintegratif (the reintegrative stage)
5. Perkembangan Kognitif Pada Masa lanjut Usia

Menurunnya respon neurologist berpengaruh pada


menurunnya kemampuan belajar dan mengingat.
Pendapat atau stereotip yang berkembang di
masyarakat dan perlu diuji kebenarannya menyatakan
bahwa kemampuan kognitif, yang berupa belajar,
mengingat dan
kecerdasan akan menurun bersamaan dengan
meningkatnya umur seseorang. Fungsi fisik dan
kognitif sangat berpengaruh pada kondisi psikososial
yang nampak dari kondisi emosional dan kemampuan
hidup secara mandiri. Olahraga dapat meningkatkan
kondisi mental dan moral.
6. Karakteristik Kemampuan Proses dan
Keterampilan Kognitif Peserta Didik
1. Persepsi
Persepsi adalah proses kognitif yang kompleks untuk menghasilkan suatu gambaran yang
unik tentang realitas yang barangkali sangat berbeda dengan kenyataan sesungguhnya
(Akbar 2015).
2. Memori (Ingatan)
Memori adalah sistem kognitif manusia yang mempunyai fungsi menyimpan informasi atau
pengetahuan. Suharnan menyatakan bahwa: “Ingatan atau memori menunjukkan pada
proses penyimpanan atau pemeliharaan informasi sepanjang waktu (maintaining
information over time)” (Suharnan 2005).
3. Atensi (Perhatian)
Atensi merupakan sebuah konsep multi-dimensional yang digunakan untuk menggambarkan
perbedaan ciri-ciri dan cara-cara merespons dalam sistem kognitif. Menurut Chaplin
atensi adalah konsentrasi terhadap aktivitas mental (Chaplin 2002).
Kesimpulan

Perkembangan kognitif menggambarakn bagaimana


kemampuan berfikir berkembang dan berfungsi.
Kemampuan berfikir berkembang dari tingkat yang
sederhana dan konkret ketingkat yang lebih rumit dan
abstrak.
Terima Kasih

You might also like