You are on page 1of 36

LAPORAN KASUS

DIARE AKUT DISERTAI


DEHIDRASI RINGAN -
SEDANG

Disusun oleh Nadya Kusuma (21710129) | Pembimbing : dr. Deanty Ayu, Sp.A
IDENTITAS Nama
Umur
:
:
An. A
10 bulan 6 hari

PASIEN Tanggal Lahir : 18 - 11 - 2021


Jenis Kelamin : Laki- Laki
Agama : Islam
Alamat : Ds. Dermo Gunung Gangsir, Beji, pasuruan
Tanggal MRS : 20 - 09- 2022 2021 (23.00 WIB)
Tanggal KRS : 23 - 09 - 2022
No. RM : 00465388

2
KELUHAN UTAMA
Anamnesis Pasien Diare 10x /hari sejak 2 hari yang lalu

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Anamnesis dilakukan secara Alloanamnesa dengan Ibu Pasien. Ibu Pasien mengeluhkan anaknya rewel dan BAB 10x/ hari
dengan konsistensi cair disertai lendir berwarna hijau sejak 2 hari ( 18/9/22). Panas naik turun (+) sejak 3 hari (17/9/22) ibu
pernah mengukur suhu pasien 39OC, konsumsi ASI menurun tetapi konsumsi air putih lebih banyak daripada biasanya,
pasien tidak mau makan, BAK menurun biasanya ganti pempers 5x sehari sedangkan hari ini hanya 1-2x saja. Batuk (-),
pilek (+) 2 hari ini , Mual (-), muntah (-)

3
Riwayat Penyakit Dahulu
• Tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.
• KEJANG (+) kejang 1 bulan yang lalu 1 kali dalam waktu 24 jam kurang dari 5 menit
• ASMA (-)
• DM (-)
• HT (-)

Riwayat Keluarga
• Disangkal

Riwayat Alergi dan Pengobatan


• Riwayat alergi disangkal
• Riwayat pengobatan sampai berobat ke RS Masyitoh dan diberi obat puyer.

4
Riwayat Pertumbuhan
Ibu pasien mengatakan Panjang anak 50 cm saat lahir

Riwayat Perkembangan
Ibu pasien mengatakan saat ini saya sudah bisa ngoceh, duduk sendiri, merangkak mengambil mainan
bayi bermain tepuk tangan, dan memakan biscuit dengan memegang makanannya sendiri.

Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap

Disusun oleh Nadya Kusuma (21710129) | Pembimbing : dr. Deanty Ayu, Sp.A 5
RIWAYAT Lingkungan
• Ibu pasien mengatakan tinggal dirumah bersama suami dan anaknya serta kedua orang
tua.
• Rumah sudah beratapkan genting dan bertembok.
• Terdapat 1 jamban dan 1 kamar mandi dirumahnya serta untuk memasak sudah
menggunakan kompor.
• Air yang digunakan berasal dari PDAM.
• Tetangga rumahnya baik dan tidak ada yang sakit seperti ini.

6
RIWAYAT
Kehamilan dan Persalinan
• Ibu pasien mengatakan saat hamil terkadang periksa ke bidan dan tidak ada
masalah/sakit saat hamil.
• Ibu pasien lahir secara Spontan Normal.
• Ibu pasien mengatakan saat lahir anak menangis dan pasien merupakan anak pertama.
• BBL saat lahir 3600 gram dan panjang badan 50 centimeter.
• Ibu mengatakan tidak ada riwayat ketuban pecah dini sebelumnya,
• saat hamil tidak ada riwayat darah tinggi, kencing manis ataupun asma.

7
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan-sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 456
Vital Sign

• Nadi : 120x /menit, regular


• Pernafasan : 28x /menit, reguler, suara nafas vesikuler
• Temperature : 39,1 °C

PEMERIKSAAN • SPO2 : 99%

FISIK Data Antropometri : BB : 7,5 kg, PB ; 70 cm, LK : 44 cm


Status Gizi
• BB/U : - 2 SD ≤ WAZ ≤ 2 SD ( Normal)
• PB/U : - 2SD ≤ LAZ ≤ 2 SD ( Normal)
• BB/TB : 1 SD ≤ WLZ ≥ -2SD ( Normal )
• BBI : 9,4 Kg

8
Kurva Status Gizi
Anak

Weight-for-age

8
Kurva Status Gizi
Anak

Lenght-for-age
Kurva Status Gizi Anak

Weight-for-lenght

8
Status Generalis Extremitas

Kepala/Leher : A- / I- / C- / D-
+ +
: Mata cowong - / -
Bibir kering dan pucat (+)
Akar hangat kering merah :
Thoraxx + +
• Paru
Inspeksi : Bentuk simetris, Retraksi (-/-)
Palpasi : Fremitus suara simetris (+/+) - -
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Edema :
• Cor - -
Inspeksi : Ictus cordis tak terlihat
CRT < 2 detik
Palpasi : Ictus cordis tak teraba
Perkusi : Tidak ada pergeseran batas jantung
Laki – laki , dalam batas
Auskultasi : S1S2 Tunggal, Gallop (-), Murmur (-) Genetalia
normal
• Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, distended (-) Dalam batas
Palpasi : Supel, hati dan limpa tidak teraba, nyeri tekan (-),
Status Neurologis
normal
Perkusi : Turgor kembali lambat(-)
Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) dbn
9
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap
dilakukan di :

IGD RSUD BANGIL

20 - 09 - 2022

10
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan urine lengkap
dilakukan di :

RUANG ASOKA RSUD


BANGIL
22 - 09 - 2022

11
Soft tissue : tak tampak soft tissue swelling
Tulang : tervisualisasi intak
Trakea : tidak ada deviasi
Cor : bentuk, ukuran dalam batas normal
Pulmo : corakan bronkovasuler pattern normal D/S
Sinus costopherenicus : Tajam D/S
Diafragma : Dome shape D/S
Kesimpulan : Foto throax dalam batas normal

Diagnosis Banding
Diagnosis Kerja
Diare akut e.c intolerensi laktosa
Diare Akut + Dehidrasi
Diare akut e.c Salmonella
Ringan - Sedang
Diare akut e.c Escherichia Coli

12
PENATALAKSANAAN
Berdasarkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, tatalaksana pada pasien ini berupa :

01. Pemberian cairan 02. Pemberian Zinc, Oralit, lacto B

03. Pemberian Paracetamol 04. Edukasi Pemberian Asi & Makanan

05. Edukasi Monitoring Anak

PROGNOSIS Dubia ad bonam

18
FOLLOW UP
20 / 09 / 2022

13
FOLLOW UP
21 / 09 / 2022

15
FOLLOW UP
22 / 09 / 2022

15
FOLLOW UP
23 / 09 / 2022

16
DEFINISI
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek
atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau
lebih) dalam satu hari.

19
Aditama, Tjandra Yoga, 2011, Buku Saku Lintas Diare, Departement Kesehatan RI, Jakarta
Infeksi ( bakteri, virus, parasit )

Malabsorbsi

ETIOLOGI Alergi

DIARE Keracunan

Immunodefisiensi

20
Latief,Abdul.,dkk. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit WHO. World Health Organization Country Office for Indonesia: Jakarta
Patogenesis

19

Primadi,Oscar.,dkk. 2020. Buku Pedoman Profil Kesehatan Indonesia 2019. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia :Jakarta
Epidemiologi Diare
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007,

Diare masih merupakan penyebab kematian bayi yang


42%
terbanyak yaitu 42% dibanding pneumonia 24%

20

Kemenkes. Pengendalian Diare di Indonesia. Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan. 2011; 2 (2).
Berdasaran buku pedoman WHO tersebut :

KLASIFIKASI DIARE
Dapat disimpulkan bahwa didapatkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penunjang, serta berdasarkan
pedoman WHO, kasus ini termasuk DIARE CAIR
AKUT.

21

Tim Adaptasi Indonesia. Diare. In: World Health Organization, (ed.). Buku saku pelayanan kesehatan Anak di rumah sakit. Jakarta: World Health Organization, 2009, p. 131-52
KLASIFIKASI
DEHIDRASI
Menurut WHO

22

Tim Adaptasi Indonesia. Diare. In: World Health Organization, (ed.). Buku saku pelayanan kesehatan Anak di rumah sakit. Jakarta: World Health Organization, 2009, p. 131-52
LINTAS DIARE
Menurut Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare

ORALIT OSMOLARITAS RENDAH


01 PEMBERIAN CAIRAN

Macam cairan yang digunakan bergantung pada :

• Kebiasaan setempat dalam mengobati diare.


• Tersedianya cairan / sari makanan yang cocok.
• Jangkauan pelayanan kesehatan.

23
Aditama, Tjandra Yoga, 2011, Buku Saku Lintas Diare, Departement Kesehatan RI, Jakarta
01 PEMBERIAN ORALIT
DIARE DEHIDRASI
RINGAN/SEDANG

Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama di sarana kesehatan


• Bila anak menginginkan lebih banyak ORALIT, berikanlah
Bila Berat Badan anak tidak diketahui
• Bujuk ibu untuk meneruskan ASI

• Untuk bayi < 6 bulan, tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali ASI

dan ORALIT

ORALIT yang diberikan


75 ml x BERAT BADAN anak

24
Aditama, Tjandra Yoga, 2011, Buku Saku Lintas Diare, Departement Kesehatan RI, Jakarta
02 ZINC

• Zinc diberikan pada setiap diare.


• Pemberian zinc diteruskan sampai 10 hari.

CARA PEMBERIAN TABLET ZINC


Larutkan tablet dalam 1 sendok makan air ANAK ≥ 6 BULAN ANAK < 6 BULAN
matang atau ASI 20 mg (1 tablet) per 10 mg (1/2 tablet) per
hari hari

25
Aditama, Tjandra Yoga, 2011, Buku Saku Lintas Diare, Departement Kesehatan RI, Jakarta
03 PEMBERIAN ASI / MAKANAN

TUJUAN SETELAH DIARE BERHENTI


Untuk memberikan gizi pada Pemberian makanan ekstra diteruskan
penderita terutama pada anak agar tetap kuat selama 2 minggu untuk membantu
dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat pemulihan berat
badan. badan anak dan mencegah malnutrisi.

26
Aditama, Tjandra Yoga, 2011, Buku Saku Lintas Diare, Departement Kesehatan RI, Jakarta
04 PEMBERIAN ANTIBIOTIK HANYA ATAS INDIKASI

• Antibiotik hanya bermanfaat pada anak dengan


diare berdarah.
• Infeksi - infeksi di luar saluran pencernaan yang
berat, seperti Pneumonia

27
Aditama, Tjandra Yoga, 2011, Buku Saku Lintas Diare, Departement Kesehatan RI, Jakarta
05 PEMBERIAN NASIHAT

Ibu atau keluarga yang


berhubungan erat dengan balita harus tau :

Kapan harus membawa kembali


Cara memberikan cairan dan
balita ke petugas kesehatan.
obat di rumah.

28
Aditama, Tjandra Yoga, 2011, Buku Saku Lintas Diare, Departement Kesehatan RI, Jakarta
Berdasaran pedoman WHO tersebut :

KESIMPULAN
Dari anemsis pemeriksaan fisik, terdapat
beberapa tanda dehidrasi. Pedoman
Kemenkes kasus ini termasuk dehidrasi
ringan/ sedang.

29
Departemen Kesehatan RI, 2011, Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Pada Balita, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil heteroanemnesis dengan ibu pasien, didapatkan pasien anak usia 10 bulan
datang dengan keluhan diare. Diare sehari 10x, cair, disertai lendir Berwarna hijau. Pasien nafsu
makan menurun, minum mau hanya air putih. Diare adalah buang air besar dengan konsistensi
cair lebih dari tiga kali sehari disertai atau tanpa darah, dengan atau tanpa lendir. Diare akut
adalah diare yang terjadi secara mendadak selama kurang dari sama dengan 7 hari.

31
KESIMPULAN
Pengamatan klinis merupakan langkah awal yang penting dalam serangkaian penanganan diare
pada anak, terutama dalam hal menemukan derajat dehidrasi. Pada dehidrasi ringan sedang Anak
terlihat haus dan buang air kecil mulai berkurang. Mata terlihat agak cekung (cowong),
kekenyalan kulit menurun (turgor), dan bibir kering.

30
TERIMAKASIH
Salam Sehat!

Disusun oleh Nadya Kusuma (21710129) | Pembimbing : dr. Deanty Ayu, Sp.A 32

You might also like