Professional Documents
Culture Documents
Distribusi
Distribusi
SISTEM TENAGA
PENDAHULUAN
Transmission Line helps in the movement of The Distribution line carries electricity from the substation
Usage
electricity from power plant to the substations. to the consumer’s end.
It is carried out electricity in three phase It requires a single phase supply system for carrying
Phase
supply system. electricity.
Current
conduction They conduct current at 69 kV or more. They conduct less than 69 kV
level
Distribution line are thin as compared to the transmission
Thickness Transmission lines are thick lines.
line.
Sistem Distribusi
Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya
listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen, Jadi fungsi distribusi tenaga
listrik adalah:
1. pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan)
2. merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Availability of ratings 400 kV, 200 kV, 110 kV , 66 kV, 33 kV. 11 Kv, 6.6 Kv, 3.3 Kv, 440 V,230 V
Maximum rating of Power transformers are used for rating above 200 MVA Distribution transformers are used for rating less than 200 MVA
usage
Designed Efficiency Designed for maximum efficiency of 100% Designed for 50-70% efficiency
Efficiency formula Efficiency is measured as the ratio of output to the input power Here All Day Efficiency is considered. It is the ratio of output in kilowatt hour (kWh) or watt
hour (Wh) to the input in kWh or Wh of a transformer over 24 hours.
Application Used in generating stations and transmission substations Used in distribution stations, also for industrial and domestic purposes
Losses Copper and iron losses take place throughout the day Iron losses take place for 24 hours and copper losses are based on load cycle
Load fluctuation In power transformer the load fluctuations are very less Load fluctuations are very high
Operating condition Always operated at full load Operated at load less than full load as load cycle fluctuates
Flux density In power transformer flux density is higher As compared to power transformer the flux density is lower in distribution transformer
Designing of the core Designed to utilize the core for maximum and will operate near to the As compared to power transformer the flux density is lower in distribution transformer
saturation point of the B-H curve, which helps to bring down the mass of
core
Usage Used to step up and step down voltages Used as an end user connectivity
Gbr.1. Pola Sistem Tenaga Listrik
KONFIGURASI JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI
Secara umum konfigurasi jaringan tenaga listrik hanya mempunyai 2 konsep konfigurasi, Tapi dapat di
kombinasikan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan :
1. Jaringan Radial :
Yaitu jaringan yang mempunyai satu pasokan tenaga listrik, jadi jika terjadi gangguan maka akan terjadi ‘
Black Out” atau padam pada bagian yang tidak dapat di pasok sumber tenaga listrik.
Jaringan radial adalah bentuk jaringan yang paling sederhana yang menghubungkan beban-beban ke
titik sumber, biaya relatif murah. Tapi tingkat keandalannya rendah.
Radial ganda adalah langkah dalam usaha meningkatkan keandalan jaringan.
Ciri khas: antara titik sumber dan titik bebannya hanya terdapat satu saluran (line), tidak ada alternatif
saluran lainnya.
Keunggulan & kekurangan:
a). Bentuknya sederhana.(+)
b). Biaya investasinya relatip murah.(+)
c). Kualitas pelayanan dayanya relatif jelek ( rugi tegangan & daya
relatif besar.(-)
d). Kontinuitas pelayanan daya tidak terjamin (-)
2. Jaringan Loop :
Yaitu jaringan yang mempunyai alternatif pasokan tenaga listrik jika terjadi
gangguan. Sehingga bagian yang mengalami pemadaman dapat dikurangi
atau bahkan di hindari.
Pada titik beban terdapat 2 alternatif saluran berasal lebih dari satu sumber.
Jaringan ini merupakan bentuk tertutup (“jaringan loop“).
kontinuitas pelayanan lebih terjamin, kualitas dayanya lebih baik (rugi
tegangan dan daya saluran lebih kecil).
Gbr.3.b.Penyulang Triple
Gbr.4. Bagan Jaringan Tegangan Menengah Sistem Radial
Untuk mempertinggi tingkat keandalan
dapat dilakukan dengan membuat dua
atau lebih penyulang pemasok lihat
gbr 3.
Bentuk yang paling umum sistem radial seperti gbr 4,
disini terlihat bahwa sebuah penyulang memasok
sejumlah gardu distribusi.
Bila terjadi gangguan pada jaringan tegangan
menegahnya pemutus beban yang ada pada gardu
induk akan membuka, menyebabkan semua gardu
distribusinya akan mengalami pemadaman, untuk
mengurangi jumlah gardu yang mangalami
pemadaman pada penyulangnya dipasang peralatan
pemisah seperti pelebur, saklar seksi otomatis,
pemisah atau pemutus otomatis.
Gbr.5. Konfigurasi Tulang Ikan (Fishbone)
Gbr. 6. Konfigurasi Kluster (Leap Frog)
Gbr.7. Konfigurasi Spindel (Spindle Configuration)
Gbr. 8. Konfigurasi Spindle
Jaringan distribusi spindle
Daerah I : Pembangkitan
Daerah II : Penyaluran
(Transmission) , bertegangan tinggi
(HV,UHV,EHV)
Daerah III : Distribusi Primer,
bertegangan menengah (6 atau
20kV).
Daerah IV : ( beban/konsumen),
Instalasi,bertegangan rendah
Ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:
1. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan
peralatan perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus.
2. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination dan lain-lain.
3. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat
trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band,
peralatan grounding,dan lain-lain.
4. SUTR dan SKTR, terdiri dari: sama dengan perlengkapan/material pada SUTM
dan SKTM. Yang membedakan hanya dimensinya.
Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik
1. Menurut nilai tegangannya:
• Saluran distribusi Primer, Terletak pada sisi primer trafo distribusi,
yaitu antara titik Sekunder trafo substation (Gardu Induk) dengan
titik primer trafo distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20 kV.
Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung melayani
pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi.
• Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo
distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju
beban