You are on page 1of 12

ASKEP

KARDIOVASKULER

Oleh : kelompok 5
Jenifer hontonglaliu (19142010043)
Nornince masoh (1814201122)
Christin siwi (1614201166)
Virginia dalughu (19142010140)
LATAR BELAKANG
Sistem kardiovaskular terdiri atas jantung, pembuluh darah (arteri, vena, kapiler) dan sistem limfatik. Fungsi utama
sistem kardiovaskular adalah mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh dan memompakan darah dari
seluruh tubuh (jaringan) ke sirkulasi paru untuk di oksigenasi. Jantung merupakan organ utama sistem kardiovaskular,
berotot dan berronga, terletak di rongga toraks bagian mediastrum (Reni Yuli Aspiani,2015)

Dari survei registrasi rumah sakit penderita gagal jantung perempuan mencapai 4,7% dan laki-laki mencapai 5,1% yang
terdiri dari sebagian berupa manifestasi klinis dari gagal jantung akut, dan sebagian besar gagal jantung akut eksterbasi. Dan
berdasarkan data perawatan di rumah populasi medicare di Amerika Serikat, penyakit yang merupakan penyebab perawatan
medicare paling banyak adalah penyakit gagal jantung (Panggabean, 2007).
DEFINISI

Gagal jantung adalah sindrom klinis (sekumpulan tanda dan


gejala) ditandai oleh sesak nafas dan fatik (saat istirahat) atau
saat aktivitas, yang disebabkan oleh kelainan struktur / fungsi
jantung (Panggabean, 2007). CHF adalah suatu kondisi
patofisiologi dicirikan adanya bendungan (kongesti) di paru /
sirkulasi sistemik karena jantung tidak mampu memompa
darah yang beroksigen secara cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan (Saputra, 2010).
ETIOLOGI

Decompensasi pada gagal jantung sudah ada


1. Krisis hipertensi
2. Aritmia akut
3. Regurgitasi valvular / ruptur korda tendinae
4. Miokarditis berat dan akut
5. Temponade jantung
6. Kardiomiopati pasca melahirkan
7. Sindrom koroner akut
8. Disfungsi miokard
9. Kelainan fisik(Manurung, 2007; Price & Anderson, 2006).

 
TANDA DAN GEJALA

Gagal jantung kiri : badan melemah, cepat lelah, berdebar-


debar, sesak nafas, batuk, anoreksia, keringat dingin,
takikardi, paroksimal nokturnal dispnea, ronchi basah paru
bagian basal, bunyi jantung III.
Gagal jantung kanan : edema tumit dan tungkai bawah, hati
membesar, nyeri tekan, pembesaran vena jungularis,
gangguan gastrointestinal, BB bertambah, penambahan
cairan badan, edema kaki, perut membuncit. Pada gagal
jantung kongestif adalah gejala kedua-duanya (Brunner,
2008).
 
PATOFISIOLOGI

Jika terjadi gagal jantung, tubuh mengalami beberapa adaptasi baik pada
jantung maupun sistemik. Jika stroke volume kedua ventrikel berkurang oleh karena
penekanan kontraktilitas atau overloadyang sangat meningkat, maka volume dan
tekanan pada akhir diastolik dalam kedua ruang jantung akan meningkat.Ini akan
meningkatkan panjang serabut miokardium akhir diastolik, menimbulkan waktu
sistolik menjadi singkat. Jika kondisi ini berlangsung lama, terjadi dilatasi ventrikel.
Cardiac outputpada saat istirahat masih bisa baik, tapi peningkatan tekanan diastolik
yang berlangsung lama / kronik akan dijalarkan ke kedua atrium dan sirkulasi
plumoner dan sirkulasi sistemik.
Manifestasiklinis

a. Klinika.Gagal Jantung Kiri


b. Gagal Jantung Kanan Kongestif jaringan perifer dan viscelar
menonjol,karena sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan
volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat
mengakomondasikan semua darah yang secara normal kembali dari
sirkulasivena.
Klasifikasi Kardiovaskuler

1. Fungsional gagal jantung menurut New York Heart Association(NYHA),


sebagai berikut :
2. Kelas 1 Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak menyebabkan
dipsnea napas, palpitasi atau keletihan berlebihan
3. Kelas 2 Gangguan aktivitas ringan : merasa nyaman ketika beristirahat,
tetapi aktivitas biasa menimbulkan keletihan dan palpitasi.
4. Kelas 3 Keterbatasan aktifitas fisik yang nyata : merasa nyaman ketika
beristirahat, tetapi aktivitas yang kurang dari biasa dapat menimbulkan
gejala. Kelas 4 Tidak dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa
merasa tidak nyaman : gejala gagal jantung kongestif ditemukan bahkan
pada saat istirahat dan ketidaknyamanan semakin bertambah ketika
melakukan aktifitas fisik apapun.
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakukan pada pasiendengan kasus gagal jantung kongestive
di antaranya sebagai berikut :
1. Elektrokardiogram
2. Uji stress
3. Ekokardiografi
4. Katerisasi jantung
5. Radiografi dada
6. Elektrolit
7. Analisa gas darah
8. Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
9. Pemeriksaan tiroid
Penatalakasaan

Penatalakasanaan gagal jantung dibagi menjadi 2 terapi yaitu sebagai


berikut :
1. Terapi farmakologi
2. Terapi non farmakologi
TERIMAKASI

You might also like