You are on page 1of 28

PENGANTAR FILSAFAT

Oleh:

Dr. Heri Erlangga, S.Sos., M.Pd

11/29/22
FILSAFAT

11/29/22 2
A. FAKTOR PENDORONG
TIMBULNYA FILSAFAT

1. Keheranan
Banyak filsuf yg menyatakan bahwa
rasa heran manusia (bhs Yunani
thaumasia sebagai pendorong
timbulnya filsafat.
Keheranan menyebabkan manusia
berpikir untuk mendapatkan jawaban
mengapa demikian….???
11/29/22 3
2. Kesangsian
Augustinus dan Rene Descartes
menyatakan bahwa kesangsian
merupakan sumber utama pemikiran.

Manusia merasa heran, kemudian ragu-


ragu dengan kemampuan inderanya. Di
mana kepastian dapat ditemukan. Untuk
itulah manusia kemudian berpikir secara
mendalam dan komprehensif.
11/29/22 4
3. Kesadaran akan keterbatasan
 Manusia menyadari bahwa dirinya sangat
kecil dan lemah terutama jika dibandingkan
dengan alam sekelilingnya.
Manusia merasa dirinya memiliki kemampuan
yang sangat terutama pada saat menghadapi
penderitaan.
Dengan kesadaran akan keterbatasannya,
manusia mulai memikirkan bahwa di luar
manusia yang terbatas pasti ada sesuatu yang
tidak terbatas.
11/29/22 5
4.Manusia memiliki rasa kagum (thauma) pada
alam semesta dan isinya
 Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa
kagum pada apa yang diciptakan oleh Sang Pencipta.
 Kekaguman tsb. kemudian mendorong manusia untuk
berusaha mengetahui alam semesta itu sebenarnya
apa, bagaimana asal usulnya (masalah kosmologis).
Ia juga berusaha mengetahui dirinya sendiri,
mengenai eksistensi, hakikat, dan tujuan hidupnya.
 

11/29/22 6
B. PENGERTIAN FILSAFAT

1. Tinjauan Secara Etimologis

PHILO

PHILOSOPHIA PHILOSOPHY

SOPHIA
Lanjutan ….

 PHILO : love
 PHILEIN : to love
 SOPHIA : wisdom
 PHILOSOPHIA : love of wisdom
 PHILOSOPHY : cinta akan kebijaksaan
(love of wisdom) dalam arti yang
sedalam-dalamnya.
 Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari
philolophy (bahasa Inggris) berasal dari bahasa
Yunani philo (love of ) dan sophia (wisdom). Jadi
secara etimologis filsafat artinya cinta atau gemar
akan kebajikan (love of wisdom).

 Cinta artinya hasrat yang besar atau yang


berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.
Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau
kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti
hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh
akan kebenaran sejati. Demikian arti filsafat pada
mulanya.
11/29/22 9
2. Definisi Filsafat

 Menurut Immanuel Kant


Filsafat merupakan pengetahuan yang
menjadi pokok pangkal dari segala
pengetahuan, yang di dalamnya
tercakup masalah epistemologi (filsafat
pengetahuan) yang menjawab
persoalan apa yang dapat kita ketahui.

11/29/22 10
 Menurut N. Driyarkara
Filsafat adalah permenungan yg
sedalam-dalamnya tentang sebab-
sebab “ada” dan “berbuat”
permenungan tentang kenyataan yg
sedalam-dalamnya, sampai “mengapa”
yang “penghabisan”.

11/29/22 11
3. Esensi Pengertian Filsafat

1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan


sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
2. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan
dasar secara nyata.
3. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan
pengetahuan sumber daya, hakikatnya, keabsahan-
nya, dan nilainya.
4. Pemikiran kritis atas pengandaian-pengandaian dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai
bidang pengetahuan.

11/29/22 12
C. CIRI-CIRI FILSAFAT
1. Komprehensif/Menyeluruh : Pemikiran filsafat
merupakan pemikiran yg luas, tak membatasi
diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut
pandang saja.
2. Mendasar/radikal : Pemikiran filsafat
merupakan pemikiran yg dalam sampai pada
hasil yg fundamental atau esensial.
3. Konseptual: Berpikir filsafat adalah berpikir
melampaui batas pengalaman hidup sehari-hari
Lanjutan …..
4. Koheren dan konsisten : Koheren artinya sesuai
dengan kaidah-kaidah berpikir logis dan
konsisten artinya tak mengandung kontradiksi.

5. Bebas : Berpikir filsafat adalah berpikir secara


bebas, bebas dari prasangka sosial,
kepentingan politik, dst.
D. OBJEK FILSAFAT
1. Objek material filsafat adalah segala
sesuatu yang ada, yang meliputi : ada
dalam kenyataan, ada dalam pikiran,
dan yang ada dalam kemungkinan
(Lasiyo dan Yuwono, 1994 : 6).
2. Objek formal filsafat adalah hakikat
dari segala sesuatu yang ada (Lasiyo
dan Yuwono, 1994 : 6).

11/29/22 15
E. PERANAN FILSAFAT

SEBAGAI
PENDOBRAK

SEBAGAI
FILSAFAT PEMBEBAS

SEBAGAI
PEMBIMBING

11/29/22 16
1. FILSAFAT SBG. PENDOBRAK
 Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia
tertawan dalam penjara tradisi dan kebiasaan.
 Dalam penjara tersebut, manusia terlena dalam
alam mistik yang penuh sesak dgn hal-hal yang
serba rahasia yang terungkap lewat berbagai
mitos.
 Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan
tembok tradisi. Meski pendobrakan itu
membutuhkan waktu yang cukup panjang.

11/29/22 17
2. FILSAFAT SBG. PEMBEBAS
 Filsafat bukan sekedar mendobrak pintu penjara
tradisi yang penuh dgn mitos, tetapi juga
membawa manusia keluar dari kekangan tsb.
 Filsafat membebaskan manusia dari belenggu
cara berpikir mistis . Filsafat membebaskan
manusia dari ketidaktahuan dan kebodohannya.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir
yang tidak kritis, yang membuat manusia mudah
menerima kebenaran semu yang menyesatkan.

11/29/22 18
3. FILSAFAT SBG. PEMBIMBING
 Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir mistis dengan membimbing manusia
untuk berpikir secara rasional.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang picik dan dangkal dan
membimbing manusia untuk berpikir secara luas
dan mendalam.
 Filsafat membebaskan manusia dari cara
berpikir yang tak teratur dan tak jernih dan
membimbing manusia untuk berpikir secara
sistematis dan logis.
11/29/22 19
F. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

1. IDEALISME
Idealisme adalah suatu ajaran/faham
atau aliran yang menganggap bahwa
realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma)
atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang
sejenis dengan itu.

11/29/22 20
Lanjutan …..
 Aliran ini merupakan aliran yang sangat
penting dalam perkembangan sejarah pikiran
manusia.
 Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui
dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato.
yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu
adalah yang merupakan kenyataan
sebenarnya.
 Adapun alam nyata yang menempati ruang ini
hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea
itu.

11/29/22 21
Lanjutan …..
2. MATERIALISME
 Materialisme merupakan faham atau aliran yang
menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi
atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu.

 Pada abad pertama masehi faham Materialisme


tidak mendapat tanggapan yang serius, bahkan
pada abad pertengahan, orang menganggap asing
terhadap faham Materialisme ini. Baru pada jaman
Aufklarung (pencerahan), Materialisme mendapat
tanggapan dan penganut yang penting di Eropah
Barat.

11/29/22 22
Lanjutan ….
3. DUALISME
 Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang
memandang alam ini terdiri atas dua macam
hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani.
 Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas
berdiri sendiri, sama azazi dan abadi.
 Perhubungan antara keduanya itu mencipta-kan
kehidupan dalam alam. Contoh yang paling jelas
tentang adanya kerja sama kedua hakek at ini
adalah terdapat dalam diri manusia.

11/29/22 23
Lanjutan ….
4. EMPIRISME
 Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu
"empiris" yang berarti pengalaman inderawi.
Oleh karena itu empirisme dipahami sbg
pandangan yg memandang pengalaman
sebagai sumber utama pengenalan dan yang
dimaksudkan dengannya adalah baik
pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia
maupun pengalaman batiniah yang
menyangkut pribadi manusia.

11/29/22 24
Lanjutan …..
5. RASIONALISME
 Rasionalisme adalah merupakan faham atau
aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio,
ide-ide yang masuk akal.Selain rasio, tidak
ada sumber kebenaran yang hakiki.
 Zaman Rasionalisme berlangsung dari
pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad
ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi
ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang
eksklusif daya akal budi (ratio) untuk
menemukan kebenaran.

11/29/22 Designed by Kuntjojo 25


Lanjutan …..
6. FENOMENALISME
 Secara harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau
faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme
(gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran

 Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti. Hal


yang menampakkan dirinya dilukiskan tanpa
meninggalkan bidang evidensi yang langsung.

 Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, "a


way of looking at things".

11/29/22 Designed by Kuntjojo 26


G. CABANG-CABANG FILSAFAT
1. METAFISIKA (filsafat tentang hal ada)
2. LOGIKA (filsafat tentang berpikir)
3. ETIKA (filsafat tentang pertimbangan moral)
4. ESTETIKA (filsafat tentang keindahan)
5. EPISTEMOLOGI (filsafat tentang pengetahuan):
1) FILSAFAT ILMU
2) FILSAFAT PENDIDIKAN
3) FILSAFAT SEJARAH
4) FILSAFAT MATEMATIKA
5) FILSAFAT POLITIK

11/29/22 27
Thanks for your
attention

Any Questions ?

11/29/22 28

You might also like