You are on page 1of 12

SISTEM EKONOMI

ISLAM
Dosen Pengampu :
Ririn Tri Puspita Ningrum, MSI.
Nama Kelompok
01. 02.

Eno Maulana Dea Rida Kharisma

22403001 22403014

03. 04. Kelompok 6

Najwa Hikmatul Nur Avifah


Maula 22403042

22403026
Awal

Masalah ekonomi selalu menarik perhatian terlebih kalangan pelaku pasar


maupun akademisi serta kelompok masyarakat umum. Berbagai pemikiran telah
dikeluarkan dalam rangka mencari solusi masalah ekonomi tersebut. Tetapi
untuk mencari penyelesaian yang akurat dan tepat dalam mengatasi masalah ini
secara keseluruhan banyak menemui kegagalan dan sangat sedikit keberhasilan
yang diperoleh.
01.

Masalah pokok ekonomi islam

Permasalahan ekonomi yang sering muncul di


masyarakat menyangkut tiga masalah pokok
yaitu barang atau jasa apa yang akan diproduksi
(what), bagaimana cara memproduksinya
(how), dan untuk siapa barang/jasa tersebut (for
whom).
Di dalam mengatasi masalah tersebut diperlukan
cara tertentu untuk menjalankan perekonomian
negara.Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia
ini yang saling berbeda satu sama lain. Timbulnya
berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda
tersebut dalam suatu negara disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah ada
tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan
ekonomi,sistem pemerintahan yang dianut suatu
negara,kepemilikan negara terhadap faktor-faktor
produksi dan sumber daya yang ada dalam suatu
negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya
alam yang dimiliki. Sebab semua sistem ekonomi
termasuk sistemekonomi islam di dalamnya bekerja
atas tujuan yang samayaitu mencari pemuasan
berbagai keperluan hidup manusia, baik keperluan hidup
itu keperluan hidup pribadi maupun keperluan hidup
masyarakat. Selain itu, setiap sistim ekonomi
bekerja menurut prinsip atau motif ekonomi yang
sama, yaitu setiap orang atau masyarakat akan
berusaha mencapai hasil yang sebesar-besarnya
dengan tenaga atau ongkos yang sekecil-kecilnya
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
2. Karakteristik Ekonomi Islam

1.Harta Kepunyaan Allah dan 2.Ekonomi Terikat dengan


Manusia Merupakan Khalifah Akidah, Syariah (Hukum),
Atas harta. dan Moral.

semua harta ada di tangan manusia


Hubungan ekonomi Islam
pada hakikatnya kepunyaan Allah,
dengan akidah dan syariah
karena Dialah yang
tersebut memungkinkan aktivitas
menciptakannya. Akan tetapi, Allah
ekonomi dalam Islam menjadi
memberikan hak kepada kamu
ibadah. Sedangkan di antara
(manusia) untuk memanfaatkannya.
bukti hubungan ekonomi dan
moral dalam islam.
4.Ekonomi Islam Menciptakan 5.Kebebasan Individu
3.Keseimbangan antara Keseimbangan antara Kepentingan
Kerohanian dan Kebendaan. Individu
Dijamin dalam Islam.

Arti keseimbangan dalam sistem


Sesungguhnya Islam tidak memisahkan sosial Islam adalah, Islam tidak Individu-individu dalam
antara kehidupan dunia dengan akhirat. mengakui hak mutlak dan perekonomian Islam diberikan
Setiap aktivitas manusia di dunia akan kebebasan mutlak, tetapi kebebasan untuk beraktivitas
berdampak pada kehidupannya kelak di mempunyai batasan-batasan baik secara perorangan
akhirat. Oleh karena itu, aktivitas tertentu, termasuk dalam bidang
keduniaan kita tidak boleh mengorbankan maupun kolektif untuk
hak milik. Hanya keadilan yang
kehidupan akhirat. Islam menghendaki dapat melindungi keseimbangan
mencapai tujuan. Namun
adanya keseimbangan antara dunia dan antara batasan-batasan yang kebebasan tersebut tidak boleh
akhirat. Apa yang kita lakukan di dunia ditetapkan dalam sistem Islam melanggar aturan yang telah
ini hakikatnya adalah untuk mencapai untuk kepemilikan individu dan digariskan Allah Swt. dalam
tujuan akhirat. umum Al-Qur’an maupun Al-Hadis.
6.Negara Diberi Wewenang 7.Zakat.
Turut Campur dalam 8.Larangan Riba.
Perekonomian.

Zakat adalah salah satu Islam menekankan


Dalam Islam begara berkewajiban karakteristik ekonomi Islam pentingnya memfungsikan
melindungi kepentingan mengenai harta yang tidak uang pada bidangnya yang
masyarakat dari ketidakadilan terdapat dalam perekonomian normal yaitu sebagai
yang dilakukan oleh seseorang lain. Sistem perekonomian di fasilitas transaksi dan alat
atau sekelompok sekelompok luar Islam tidak mengenal penilaian barang. Di antara
orang, ataupun dari negara lain. tuntutan Allah kepada pemilik faktor yang
Negara juga berkewajiban harta, agar menyisihkan menyelewengkan uang dari
memberikan jaminan sosial agar sebagian harta tertentu bidangnya yang normal
seluruh masyarakat dapat hidup sebagai pembersih jiwa dari adalah bunga (riba).
secara layak. sifat kikir, dengki, dan
dendam.
3. Pondasi dan Pilar Ekonomi Islam

Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah, menggunakan sarana
yang tidak lepas dari syariat Allah, dan bertujuan akhir kepada Allah pula. Bila dikaitkan dengan ekonomi, maka tauhid
adalah landasan utama dari ekonomi. Orang yang melakukan kegiatan ekonomi, yakin dengan kekuasaan, kehendak,
dan pengaturan Allah terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini. Maka sepantasnya dalam berekonomi tetap
dilandaskan kepada al-Qur’an dan hadis. Jika sudah menyeleweng dari keduanya itu atau malah meninggalkannya,
maka itu sama saja dengan orang yang tidak konsisten.

Filsafat ekonomi Islam didasarkan pada konsep triangle, yakni filsafat Tuhan, manusia (kosmis) dan alam (kosmos).
Dimensi filsafat ekonomi Islam inilah yang membedakan ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainnya (kapitalisme
dan sosialisme). Dimana sistem ekonomi kapitalis lebih bersifat individual, dan sistem ekonomi sosialis memberikan
hampir semua tanggung jawab kepada warganya. Sedangkan sistem ekonomi Islam memberikan kesejahteraan bagi
seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Tauhid juga mengajarkan tentang harta benda adalah milik Allah sebagai
pemilik hakiki, manusia hanya diberi amanat untuk mengelolanya dengan baik dan mencari kemanfaatan karunia Allah
Swt.
4. Tujuan Ekonomi Islam

mashlahah
(kemaslahatan)
mengusahakan segala aktivitas demi manusia, atau dengan mengusahakan aktivitas yang secara langsung dapat
merealisasikan kemlasahatan itu sendiri. Aktivitas lainnya demi menggapai kemaslahatan adalah dengan
menghindarkan adalah dengan menghindarakan diri dari segala hal yang membawa mafsadah (kerusakan) bagi
manusia.

Menjaga kemaslahatan bisa dengan cara min haytsu al-wujud dan haytsu al-adam. Menjaga
kemaslahatan dengan cara min haytsu al-wujud yaitu dengan mengusahakan segala bentuk aktivitas
dalam ekonomi yang bisa membawa kemaslahatan.
5. Nilai dan Prinsip Dasar Ekonomi Islam

1.Nilai Dasar Kepemilikan 3.Nilai Dasar 4.Nilai Dasar Kebebasan


Keseimbangan
Kepemilikan dalam manusia
bersifat amanah dari Tuhan Keseimbangan adalah tidak Kebebasan di dasarkan
yang Maha Esa yang harus di berat sebelah, baik itu atas ajaran-ajaran
hormati. usaha-usaha kita sebagai fundamental Islam
individu yang terkait
dengan keduniaan dan
2.Nilai Dasar Keadilan keakhiratan, maupun yang 5.Nilai Dasar Kebersamaan
terkait dengan kepentingan
Islam sangat menekankan arti diri dan orang lain,
tentang hak dan kewajiban demokrasi di dalam islam
pentingnya kita menperhatikan
tidaklah hanya bernuansa
dan menegakkan keadilan. Tidak
insaninyah (kemanusiaan)
saja keadilan untuk orang lain
tetapi juga bernuansa
tetapi juga untuk diri kita sendiri
ilahiyyah (ketuhanan).
Terima Kasih
Semoga bermanfaat.

You might also like