You are on page 1of 19

BY : Hj.Hartini, S.

Pi

PARAMETER KUALITAS AIR


Standar Kompetensi :
Mengidentifikasi Parameter Kualitas Air

Kompetensi Dasar :
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang
digunakan dalam identifikasi parameter
kualitas air
2. Menjelaskan macam-macam parameter
kualitas air
3. Menjelaskan teknik pengambilan sampel air
4.Mengambil sampel air di lapangan
5.Menjelaskan cara mengukur parameter kualitas air
6.Mengukur parameter kualitas air.
PENGERTIAN
 Parameter berasal dari kata para : banyak dan meter : ukuran.
jadi untuk mengukur kualitas/mutu air ada beberapa alat yg dipakai mengukur

Air merupakan media kehidupan biota air yang sangat menentukan berhasil tidaknya dalam suatu usaha
budidaya perairan. Faktor penentu ini dikarenakan seluruh kehidupan biota air sangat bergantung pada kondisi
air, antara lain; untuk kebutuhan respirasi, keseimbangan cairan tubuh, proses fisiologis serta ruang gerak.
Kebutuhan kondisi air ini sangat berpengaruh pada pengkondisian kualitas yang sesuai dengan kebutuhan biota
air.

 Lingkungan perairan sebagai tempat hidup atau media hidup organisme akuatik merupakan salah satu aspek
terpenting yang perlu dirperhatikan dalam melakukan budidaya perairan. Hal ini disebabkan karena kualitas
perairan suatu wadah budidaya sangat menentukan kehidupan organisme akuatik yang dibudidayakan,
parameter kualitas air dibedakan dalam 3 macam yaitu berdasarkan fisika, kimia dan biologi.

- Parameter fisika merupakan parameter yang dapat diamati akibat perubahan fisika air seperti cahaya, suhu,
kecerahan, kekeruhan, warna, padatan tersuspensi dan padatan terlarut hingga salinitas air.
- Parameter kimia perairan merupakan l parameter perairan yang terukur akibat adanya reaksi kimia di
perairan, seperti pertukaran ion-ion terlarut dalam air.
- Parameter biologi yang teramati diperairan merupakan organisme akuatik yang hidup bersama diperairan
budidaya dapat berupa tumbuhan maupun hewan dengan bentuk yang mikro maupun makro.
PARAMETER FISIKA AIR
 1. Suhu, merupakan faktor kontrol proses kimia, fisika dan
biologi dalam perairan, sehingga dengan berubahnya suhu
hampir semua proses dalam perairan berubah
 2. Kekeruhan, dapat mengganggu sistem pernafasan pada
ikan karena partikel akan menempel pada permukaan
lembaran insang dan mengurangi penetrasi cahaya ke dalam
perairan sehingga mengurangi kelarutan oksigen di dalam
air
 3. Warna air, ditimbulkan oleh adanya bahan organik dan
bahan anorganik karena keberadaan plankton, humus, dan
ion-ion logam, serta bahan-bahan lain
 4. Salinitas, berpengaruh terhadap proses osmoregulasi
PARAMETER KIMIA AIR
1. Derajat Keasaman 9pH) :
sering dikenal dengan istilah pH (puissance negative de H) yaitu logaritma dari
kepekatan ion-ion H (hydrogen) yang terlepas dalam suatu cairan. Ion hidrogen
bersifat asam. Keberadaan ion hidrogen menggambarkan nilai pH (derajat keasaman)
pada suhu tertentu atau dapat ditulis dengan persamaan pH = - log [H+].
Ada dua hal penting mengenai pH air terhadap kehidupan organisme dalam air
yaitu:
1. Merupakan faktor pembatas karena organisme tertentu dapat hidup dengan baik
pada pH rendah, sedang organisme yang lain hidup pada pH tinggi atau pH netral (pH
7).
2. pH sangat erat kaitannya atau merupakan petunjuk terhadap faktor kimia lain-nya
seperti alkalinitas dan kesadahan.

pH, Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan, bekaitan erat


dengan karbondioksida dan alkalinitas. Semakin tinggi pH maka semakin tinggi
nilai alkalinitas dan semakin rendah kadar karbondioksida bebas
PARAMETER KIMIA AIR
2. Oksigen Terlarut
Hampir semua bentuk kehidupan akuatik memerlukan parameter ini untuk proses pembakaran dalamtubuh.Beberapa bakteri
danbinatangdapathidup tanpa O2 (anaerobik) sama sekali; lainnya dapat hidup dalam keadaan anaerobik hanya sebentar,
tetapi memerlukan penyediaanO2 yang berlimpah setiap saat. Kebanyakan dapat hidup dalam keadaankandungan O2 yang
rendah sekali, tapi tak dapat hidup tanpa O2 sama sekali.
Oksigen terlarut dalam air diperoleh dari:
1. Langsung dari udara.
Penyerapan oksigen dari udara dapat dengan melalui dua cara yaitu:
Dengan difusi langsung dari atmosfir (udara),
Dengan melalui pergerakan air yang teratur seperti gerakan gelombang, air terjun dan perputaran (rotasi) air.
2. Hasil fotosintesis dari tanaman berklorofil.
Aktivitas tanamanberklorofil melepaskanoksigenlangsung ke dalam air melalui asimilasi
karbondioksida(fotosintesis) sebagai berikut:
6H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2

Di perairan-perairan umum, pemasukan oksigen ke dalam air itu dibawa pulaoleh aliran air yang masuk. Aliran air ini akan
mengaduk-adukair, sehingga mendorong proses difusi yang telah dibicarakan di atas. Air yang mengalir, walaupun debitnya
kecil, membawa oksigen baru yang sudah larut air yang datang dari tempat lain.
Hujan yang jatuh pun ikut menambah pemasukan oksigen ke dalam air.
Biasanya, jatuhnya hujan itu mengakibatkan turunnya suhu juga.
Hal ini akan menyebabkan peningkatan kemampuan air untuk mengikat oksigen
Oksigen terlarut (DO), digunakan ikan untuk pernapasan/pembakaran dalam metabolisme dalam darah yang kemudian
dimanfaatkan sebagai energi yang digunakan untuk aktivitas tubuh seperti bergerak, tumbuh dan bereproduksi atau
berkembang biak.
PARAMETER KIMIA AIR
 3. Karbondioksida dalam air, dapat berupa gas karbondioksida
bebas (CO2), ion bikarbonat (HCO-3), ion karbonat (CO32-)
dan asam karbonat (H2CO3). Karbondioksida bebas ini
diperlukan dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan
berhijaudaun.Sedangkan garam karbonat dan bikarbonat
terutama garam kalsium diperlukan untuk menyangga pH air.

Karbondioksida bebas (CO2), merupakan hasil buangan


dari pernapasan larva ikan yang dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan atau fitoplankton pada perairan untuk fotosintesis
sehingga menghasilkan oksigen. Dalam jumlah atau kadar
tertentu, karbondioksida dapat merupakan racun.
PARAMETER KIMIA AIR
 4. BOD atau Biochemical Oxygen
 5.COD atau Chemical Oxygen
Demand adalah suatu karakteristik
yang menunjukkan jumlah oksigen Demand adalah jumlah
terlarut yang diperlukan oleh oksigenyang diperlukan untuk
mikroorganisme (biasanya bakteri) mengurai seluruh bahan
untuk mengurai atau mendekomposisi organik yang terkandung
bahan organik dalamkondisi aerobik.
dalamair.
Pemeriksaan BOD diperlukan untuk
menentukan beban pencemaran Angka COD merupakan ukuran
akibat air buangan dan untuk bagi pencemaran air oleh zat-
mendesain sistem pengolahan secara zat organik yang secara alamiah
biologis Adanya bahan organik yang
cukup tinggi (ditunjukkan dengan nilai
dapat dioksidasikan melalui
BOD dan COD) menyebabkan mikroba proses mikrobiologis, dan
menjadi aktif dan menguraikan bahan mengakibatkan berkurangnya
organik tersebut secara biologis oksigen terlarut di dalam air.
menjadi senyawa asam-asam organik.
PARAMETER KIMIA AIR

 6.Total Organic Mater (TOM)


Bahan organik merupakan salah satu bentuk partikel (komponen)
yang terdapat di dalam air. Air di perairan umum seperti sungai dan
danau yang diduga hanya mengandung unsur organik, ternyata
mengandung bahan organik dari jasad-jasad dan detritus.
 Bahan organik dalam suatu perairan mempunyai pengaruh secara
langsung dan tidak langsung terhadap kehidupan organisme (biota)
perairan. Pengaruh bahan organik inisecaraumum digunakan oleh:
  Jasad renik untuk pertumbuhan dan perkembangannya seperti
bakteri, alga tertentu dan protozoa tertentu.
  Secara tidak langsung dengan konsentrasi relatif tinggi dapat
mengurangi kadar oksigen dan meningkatkan gas-gas yang beracun
bagi organisme air seperti H2S dan metana.
PARAMETER KIMIA AIR
 6. Kesadahan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di
dalam air, umumnya ionkalsium (Ca) dan magnesium (Mg)
dalam bentuk garamkarbonat. Air sadah atau air keras adalah air
yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak
adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium
dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion
logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode
paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah
dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa
yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan
busa atau menghasilkan sedikit sekali busa.
PARAMETER KIMIA AIR
 1. Oksigen terlarut (DO), digunakan ikan untuk pernapasan/pembakaran dalam metabolisme dalam darah
yang kemudian dimanfaatkan sebagai energi yang digunakan untuk aktivitas tubuh seperti bergerak, tumbuh
dan bereproduksi atau berkembang biak.

 2. Karbondioksida bebas (CO2), merupakan hasil buangan dari pernapasan larva ikan yang dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan atau fitoplankton pada perairan untuk fotosintesis sehingga menghasilkan
oksigen. Dalam jumlah atau kadar tertentu, karbondioksida dapat merupakan racun.

 3. pH, Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan, bekaitan erat dengan karbondioksida dan
alkalinitas. Semakin tinggi pH maka semakin tinggi nilai alkalinitas dan semakin rendah kadar karbondioksida
bebas

 4. Alkalinitas, nilai alkalinitas yang terlalu tinggi tidak terlalu


disukai oleh organisme akuatik karena
biasanya diikuti dengan nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi

 5. Kadar amonia, merupakan gas buangan terlarut hasil metabolisme ikan oleh perombakan protein, baik
dengan ikan sendiri yang berupa kotoran (feces dan urin) maupun dari sisa pakan. Kelarutan amoniak sangat
besar dan merupakan kompetitor kuat dalam ikatannya ke darah dengan O2. substansi inipun sangat
beracun, terutama pada pH tinggi.

 6. Kadar H2S, adalah gas yang cepat larut dalam air, menyebabkan bau busuk yang cukup tajam dan sangat
beracun bagi ikan. H2S merupakan hasil penguraian bahan organik, terutama protein dalam keadaan anaerob
(tidak ada atau kurang oksigen).
PARAMETER BIOLOGI AIR

 1. Plankton/ lumut, didalam air ada dua jenis


yaitu zooplankton dan fitoplankton, fitoplankton
berupa alga hijau, sangat sering tumbuh pada
wadah budidaya yang banyak mendapatkan sinar
matahari langsung
 2. Hewan kompetitor/perifiton, dapat berasal
dari zooplankton/ pakan alami yang jumlahnya
berlebihan yang tumbuh dan berkembang
sehingga dapat menjadi kompetitor bagi larva
ataupun hama penyakit
Alat Parameter Fisika Air
1. Termometer merupakan alat yang terbuat
dari kaca yang bagian depan berskala dan
digunakan untuk mengukur suhu media
budidaya. Biasanya yang digunakan adalah
termometer air raksa (Hg) dengan satuan C.
Ketelitian termometer sebaiknya tidak kurang dari
0,1 C.

Prosedur Kerja Termometer.


Pemakaian termometer yaitu dengan cara
dipasang atau ditempel di wadah pemeliharaan,
bagian ujung bawah termometer harus terendam
air dan menghadap ke depan agar skala suhu yang
terukur mudah terbaca. Pembacaannya yaitu
dengan cara melihat garis yang ada di dalam
termometer tersebut. Untuk termometer biasanya
tidak dilakukan kalibrasi.
Alat Parameter Fisika Air
2. Secchi Disk merupakan lempengan besi berbentuk bulat
yang di cat warna hitam dan putih secara menyilang diberi tali
berskala dan digunakan untuk mengukur kecerahan media
budidaya. Keadaan cuaca, kekeruhan air, dan waktu
pengamatan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran.

Prosedur Kerja Secchi disk


Pemakaian secchi disk yaitu dengan cara menurunkan secchi
disk secara perlahan-lahan ke dalam air hingga tenggelam dan
warna secchi disk hampir tidak tampak. Catat kedalamannya.
Skala tali dilihat yang menunjukan kedalaman dari air yang
diukur. Setelah itu turunkan sedikit lagi hingga tidak tampak,
kemudian angkat secara perlahan, begitu tampak, catat
kedalamannya. Rata-rata dari kedalaman ini merupakan nilai
kecerahan (Secchi disk Visibility), dinyatakan dalam centimeter.
Alat Parameter Fisika Air

3. Refraktometer merupakan alat pengukur kualitas air yang digunakan


untuk mengukur salinitas atau kandungan garam media budidaya
berdasarkan pembelokan cahaya karena kandungan zat terlarut dalam air atau
berat jenis air. Sedangkan salinometer berbentuk tabung kaca yang kecil pada
tangkainya dan menggelembung pada bagian bawahnya. Bagian yang
menggelembung berisi air raksa. Alat ini juga bekerja berdasarkan berat jenis
air. Satuan salinitas dapat dinyatakan dalam gr/L, sering dinyatakan dalam ppt
(part per thousand) atau o/oo.

Prosedur Kerja Refraktometer


Cara pemakaian refraktometer cukup sederhana yaitu dengan membasahi
permukaan refraktometer dengan air yang akan diukur, kemudian ditutup
dengan kaca penutupnya dan dibaca di tempat terang. Pembacaannya dengan
melihat pada bidang biru dan putih pada ujung refraktormeter. Garis batas
antara dua bidang ini menunjukan kadar garamnya. Kalibrasi refraktometer
yaitu dengan cara membasahi permukaan refraktometer dengan aquades,
setelah itu dibaca ditempat terang, skala yang terbaca harus 0, jika belum 0
maka alat harus diset sampai skala yang terbaca 0, setelah itu dilap dengan
tissue atau kapas dan alat siap untuk digunakan.
Alat Parameter Kimia Air
1. DO-meter
Oksigen terlarut (DO-Dissolved Oxygen) adalah jumlah mg/l gas oksigen
yang terlarut dalam air. Oksigen terlarut dalam air dapat berasal dari hasil
proses fotosintesis oleh fitoplankton atau tanaman air lainnya, dan difusi
dari udara. Kadar oksigen dalam air dapat diukur dengan menggunakan
alat ukur elektronik yang disebut DO-meter.

Prosedur Kerja DO-meter


Pemakaian DO-meter yaitu dengan cara menyalakan terlebih dahulu alat
ini, setelah itu ujung tangkai alat pengukur ini dimasukan ke dalam
aquades, setelah itu dilap dengan tissue dan kemudian dimasukan ke
dalam air yang akan diukur. Kadar oksigen yang terukur akan terbaca
melalui skala yang muncul pada alat ini. Untuk menjaga ketepatan alat,
setiap jangka waktu tertentu alat perlu dikalibrasi. Biasanya kalibrasi
untuk DO meter sudah ada di alatnya atau otomatis sudah diset. Alat
dinyalakan dan diset ke tombol cal (calibrasi) oxygen
20.9, dilihat skala yang terbaca harus menunjukan 20.9, jika belum maka
alat diset hingga skala yang terbaca 20.9. Selain dengan mengeset alat,
kalibrasi alat ini bisa juga dengan cara membandingkan hasil pengukuran
alat terhadap hasil pengukuran dengan cara titrasi standar winkler
terhadap air sampel yang sama. Misalnya air sampel dianalisa dengan
metode standar winkler kadar oksigen terlarutnya a, kemudian air contoh
yang sama diukur dengan DO-meter menunjukan kadar oksigen terlarut
b, maka faktor koreksi adalah a/b. Jadi setiap pengukuran dengan DO-
meter harus dikalibrasi dengan faktor koreksi tersebut.
Alat Parameter Kimia Air
2. pH Meter
Pengukuran nilai pH (derajat keasaman) media budidaya ikan air
tawar dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu pH meter,
pH test kit dan kertas lakmus merah dan biru. pH meter
merupakan alat elektronik yang bekerja secara digital sehingga
dapat membaca hingga nilai persepuluhan dan lebih akurat
pengukurannya dibandingkan dengan alat ukur pH lainnya.

Prosedur Kerja pH Meter


Pemakaian pH meter yaitu dengan cara membuka tutup ujung
tangkai pH meter, nyalakan alatnya, kemudian memasukan ujung
tangkai ke dalam air yang akan diukur, pH air yang terukur akan
terbaca melalu skala yang muncul pada alat ini. Sebelum alat ini
digunakan, terlebih dahulu harus dilakukan kalibrasi. Kalibrasi alat
ini yaitu dengan cara memasukan ujung tangkai ke dalam larutan
buffer pH 7 atau pH 4, kemudian set dialat sampai skala yang
terukur 7 atau 4. pH meter siap untuk digunakan.
Alat Parameter Biologi Air
1. Plankton Net merupakan alat yang digunakan untuk menangkap
plankton pada media budidaya dimana plankton digunakan sebagai
pengukur parameter biologi. Plankton net dibuat dari mata jaring
yang dibuat seperti corong. Ukuran mata jaring plankton net
disesuaikan dengan kelompok plankton yang dikehendaki. Kelompok
meso dan mikroplankton akan tersaring dengan menggunakan
plankton net berukuran mata jaring 20 micron.

Prosedur Kerja Plankton net


Pemakaian alat ini yaitu dengan cara memasukan air yang akan
diukur, dengan terlebih dahulu ujung alat ini dimasukan botol
penampung sampel. Selanjutnya contoh plankton dari botol
penampung sampel yang tersaring pada plankton net dipindahkan ke
dalam botol koleksi. Sampel ini siap untuk langsung diamati dibawah
mikroskop dan siap dihitung dengan menggunakan metode
pencacahan secara acak. Pemeliharaan peralatan untuk kegiatan
budidaya air tawar yaitu peralatan setelah dipakai, peralatan dicuci
hingga bersih dan disimpan di tempat yang aman, kering atau
disimpan dalam kotak atau lemari khusus. Penyimpanannya pun
harus memperhatikan kemudahan memperolehnya.
Sekian dan Terima Kasih

You might also like