Professional Documents
Culture Documents
Proses Beracara Perkara Perdata
Proses Beracara Perkara Perdata
PERKARA PERDATA
TATA CARA PELAKSANAAN
PERMOHONAN PENDAFTARAN PERKARA PERDATA
PELAKSANAAN PENDAFTARAN GUGATAN TINGKAT
PERTAMA
1. Penggugat atau melalui Kuasa Hukumnya mengajukan gugatan yang ditujukan kepada
Ketua Pengadilan Negeri pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Meja 1 bagian
Perdata, dengan beberapa kelengkapan/syarat yang harus dipenuhi :
a. Surat Permohonan / Gugatan ;
b. Surat Kuasa yang sudah dilegalisir (apabila menggunakan Advokat);
2. Gugatan dan Surat Kuasa Asli harus mendapat persetujuan dari Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat;
3. Setelah mendapat persetujuan, maka Penggugat / Kuasanya membayar biaya gugatan /
SKUM di Kasir;
4. Memberikan SKUM yang telah dibayar ke Meja 2 dan menyimpan bukti asli untuk arsip.
5. Menerima tanda bukti penerimaan Surat Gugatan dari Meja 2.
6. Menunggu Surat Panggilan sidang dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
disampaikan oleh Juru Sita Pengganti.
7. Menghadiri Sidang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
PELAKSANAAN PENDAFTARAN GUGATAN
TINGKAT BANDING
1. Pemohon atau melalui Kuasa Hukumnya mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat di Meja 3 bagian Perdata, dengan beberapa kelengkapan/syarat yang harus
dipenuhi :
a. Surat Permohonan Banding;
b. Surat Kuasa yang sudah dilegalisir (apabila menggunakan Advokat);
c. Memori Banding
2. Pemohon / Kuasanya membayar biaya gugatan/SKUM di Kasir;
3. Memberikan SKUM yang telah dibayar ke Meja 3 dan menyimpan bukti asli untuk arsip.
4. Menerima tanda bukti penerimaan Surat Permohonan dari Meja 3.
5. Menunggu Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Berkas (Inzage), Pemohon diberikan jangka
waktu 14 hari untuk datang ke Pengadilan Negeri setempat untuk mempelajari berkas.
6. Menunggu Surat Pemberitahuan Kontra Memori Banding dan salinan Kontra Memori Banding.
7. Menunggu kutipan putusan dari Pengadilan Tinggi yang akan disampikan oleh Juru Sita
Pengganti.
PELAKSANAAN PENDAFTARAN GUGATAN
TINGKAT KASASI
SITA JAMINAN
Sita jaminan dilakukan atas perintah Hakim/Ketua Majelis sebelum
atau selama proses pemeriksaan berlangsung. Hakim/Ketua Majelis
membuat surat penetapan. Penyitaan dilaksanakan oleh Juru
Sita/Panitera Pengadilan Negeri dengan dua orang pegawai
pengadilan sebagai saksi.
PERLAWANAN
Menurut pasal 1224 HIR/pasal 258 R.Bg ada dua macam grosse
yang mempunyai kekuatan eksekutorial, yaitu grosse akta pengakuan
hutang dan grosse akta hipotik.
Yang dimaksud dengan grosse adalah salinan pertama dari akta
otentik. Salinan pertama ini diberikan kepada kreditur.
Oleh karena salinan pertama dari akta pengakuan hutang yang dibuat
oleh Notaris mempunyai kekuatan eksekusi, maka salinan pertama
ini sengaja diberi kepala/irah-irah yang berbunyi “Demi Keadilan
Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Salinan lainnya yang
diberikan kepada debitur tidak memakai kepala/irah-irah.
EKSEKUSI JAMINAN HIPOTIK