BISNIS PENGANTAR BAB 10 Barang/Jasa Produk (product) dapat dibagi menjadi dua, yaitu barang (goods) dan jasa (service). Secara umum, barang adalah produk yang mempunyai bentuk fisik (tangible), sedangkan jasa adalah layanan yang dirasakan oleh konsumen (intangible). Keduanya memiliki manfaat bagi konsumen Tiga Level Produk Tiga Level Produk 1. Produk inti (core product) yang terdiri dari layanan pemecahan masalah, value, manfaat yang dicari konsumen saat mereka membeli produk. Apakah cukup? 2. Produk tambahan (supplementary product) wujud fisik suatu produk 3. Produk pelengkap (augmented product) layanan tambahan yang diberikan agar konsumen semakin puas dengan produk tersebut Mengembangkan (Nilai) Produk Nilai (value) produk terbaik dari sudut pandang pelanggan adalah bila manfaat yang diperoleh dari mengkonsumsi produk tersebut melebihi biaya yang harus dikeluarkannya untuk mendapatkan produk tersebut. Nilai = Manfaat - Pengorbanan Nilai produk perlu dikembangkan terus menerus, yaitu dengan meningkatkan manfaat terus Mengembangkan Total Product Offerings A total product offer (value package) terdiri dari segala sesuatu yang terdapat di dalam tiga level produk (core product, actual product, dan augmented product) yang akan dievaluasi konsumen saat memutuskan apakah akan membeli produk atau jasa. Dimensi Total Product Offer Dalam pengembangan produk pemasar bisa mengevaluasi berbagai dimensi produk. Beberapa pemasaran mengevaluasi dan membandingkan dari dimensi wujudnya (tangible), misalnya dari barang dan kemasannya. Lainnya dari dimensi bukan wujudnya (intangible), misalnya dari reputasi produsennya dan image yang diciptakan melalui iklan. Atau keduanya! Klasifikasi Produk dan Jasa 1. Convenience product (goods): barang yang umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), diperlukan dalam waktu segera dan membutuhkan usaha yang minimum dalam perbandingan dan pembeliannya 2. Shopping product: proses pemilihan dan pembelianya konsumen membandingkan harga, kualitas, dan model diantara berbagai alternatif yang ada 3. Specialty product: barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya 4. Unsought product: barang yang bagi konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya tidak diketahui maupun telah diketahui konsumen, Kemasan 1) Menarik perhatian pembeli 2) Melindungi barang yang ada di dalamnya saat di bawa dan disimpan, dari pemalsuan, dan pencurian 3) Mudah dibuka dan digunakan 4) Menggambarkan dan memberikan informasi tentang isinya 5) Menjelaskan manfaat barang yang ada di dalamnya 6) Memberikan informasi mengenai garansi, peringatan, dan lainnya yang dapat menjadikan permasalahan bagi konsumen 7) Memberikan indikasi harga, nilai, penggunaan Brand Merek kepercayaan (brand equity) adalah value dari nama merek dan hubungannya dengan simbol-simbol. Proses Pengembangan Produk Baru 1. Penciptaan ide produk baru 2. Pemilihan produk 3. Analisis produk 4. Pengembangan dan pengujian produk 5. Pengujian konsep 6. Komersialisasi Daur Hidup Produk Harga (Price) Sasaran penetapan harga yang popular meliputi: 1. Mencapai target return on investment atau laba 2. Membangun customer base 3. Mencapai pangsa pasar yang luas 4. Menciptakan image 5. Mencapat tujuan sosial Dasar Penetapan Harga 1. Penetapan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing) 1 unit produk Hpokok = Rp100 Harga = Rp100 + (20% X Rp100) = Rp120
2. Penetapan harga berdasarkan permintaan (demand-based pricing)
permintaan akan produk tersebut tinggi harga tinggi 3. Penetapan harga berdasarkan persaingan (competition-based pricing) harga pesaing Break Even Analysis Strategi Harga Lain Skimming price strategy Penetration strategy Everyday Low Pricing (EDLP) High-Low Pricing Strategy Psychological pricing Persingan Non-Harga Pemasar yang ingin keluar dari persaingan harga akan lebih suka menekankan pada image produk dan manfaat bagi konsumen seperti kenyamanan, gaya, kemudahan, dan keawetan.