You are on page 1of 43

Bed Site Teaching

Asma Bronkial Eksaserbasi Akut berat dengan

Asma Persisten Sedang


Albashir Feriohadi
G1A221110

Pembimbing :
dr. Makrup Efendy, Sp.P, FISR
1 Pendahuluan

2 Laporan Kasus

TOPIK BAHASAN
3 Analisis Kasus

4 Kesimpulan
Pendahuluan
• Asma adalah penyakit kronis yang berpotensi serius yang dapat membebani pasien,
keluarga dan juga masyarakat.

• Asma menyebabkan gejala pernapasan, keterbatasan aktivitas, dan serangan yang


memerlukan perawatan kesehatan.

• WHO lima penyakit paru utama merupakan 17,4% dari seluruh kematian di dunia,
di antaranya infeksi paru, PPOK, TB, kanker paru/trakea/bronkus, dan asma.
Identifikasi Pasien
Nama : Ny Marlina
Umur : 42 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan


Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Sangeti

Ruangan : Ruang paru IV


Masuk RS : 30/09/2022
Utama

Os datang dengan keluhan sesak nafas


± 6 jam SMRS

Keluhan
Tambahan

Batuk, berdahak
Sesak
Pasien datang ke rumah sakit raden mattaher dengan
keluhan sesak nafas yang memberat + 6 jam SMRS, sesak
dirasakan terus menerus. Menurut pasien pada saat sesak,
pasien hanya bisa berbicara kata – perkata. Sesak pasien
dirasakan memberat saat merubah posisi atau melakukan

RPS aktivitas ringan. Pasien juga mengatakan keluhan sesak


pasien memberat saat cuaca dingin terutama di malam
dan pagi hari. Keluhan pasien ini tidak berkurang dengan
obat inhaler yang biasa pasien gunakan namun berkurang
setelah dilakukan nebulizer kepada pasien.
Keluhan pasien juga disertai dengan batuk berdahak.
Batuk yang pasien rasakan hilang timbul. Batuk timbul
ketika pasien sedang mengalami sesak nafas. Pasien
mengatakan setiap pasien batuk maka sesak nafas pasien
semakin bertambah.. Batuk membaik setelah pasien

RPS meminum obat batuk sirup dan ketika sesak nafas yang
pasien rasakan sudah membaik. Batuk yang pasien alami
berdahak dengan dahak berwarna putih kental sebanyak +
½ sendok makan dan tidak disertai bau yang menyengat.
Mual muntah (-), nyeri kepala (-), nyeri dada (-), BAB dan
BAK pasien dalam batas normal.
Pasien mengatakan sering merasakan sesak nafas sejak kecil saat
kelas 3 SD. keluhan pasien sering kambuh - kambuhan namun
membaik dengan sendirinya

RPS Pada tahun 2012 pasien mengatakan sesak nafas pasien semakin
memberat dari sebelum – sebelumnya, keluhan tidak bisa menghilang
dengan sendirinya sehingga pasien berobat ke dokter, Pasien
mengatakan bahwa pasien didiagnosis asma oleh dokter umum disini
pasien mengatakan mulai rutin mengkonsumsi obat obatan yang
diresepkan dokter, pasien juga rutin kontrol ke dokter umum.
2 bulan terakhir pasien mengaku sesak nafas pasien
semakin memberat. Keluhan sesak nafas pasien sering
kambuh dan menganggu pekerjaan sehari-hari pasien.
Pasien merasakan keluhan pasien dirasakan hampir setiap
hari dengan frekuensi serangan 3 – 4 kali sehari.
RPS Pasien juga sering terbangun pada malam hari karena
keluhannya sehingga pasien membutuhkan obat inhalasi
untuk tidur. Keluhan pasien berkurang saat diberikan obat
inhalasi dan pasien bisa tidur. Biasanya sesak yang pasien
rasakan timbul ketika pasien terkena debu, udara dingin
dan ketika cuaca hujan.
• Riwayat Hipertensi (+)

RPD
namun tidak rutin mengkonsumsi obat
• Riwayat Asma (+)
• Riwayat TB (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat hiperurisemia (+)
• Riwayat Asma (+) Ayah

RPK
• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat TB (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat Penyakit Jantung (-)
• Pasien bekerja sebagi pedagang sayur
• Pasien merupakan seorang pedang sayur. Setiap hari pasien bangun jam

RSE 3 shubuh untuk berdagang sayur.


• Pasien tinggal di perumahan dimana antar rumah jaraknya 2 sampai 3
meter.
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Compos Mentis,

Pemeriksaan GCS 15 (E4M6V5)


- Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Fisik - Nadi : 118 x/menit

(4 oktober - Pernafasan
- Suhu
: 24x/menit
: 37,1 0C
2022) - SpO2 : 99% NC 5 lpm
Kepala Mata
Normochepal, CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor,
muka simetris reflek cahaya +/+, mata
cekung (-)

Telinga
Sekret (-), Hidung
PEMFIS(-)
serumen Perdarahan (-), deviasi
septum (-)
Mulut
Bibir kering (-), sianosis (-),
pucat (-) Leher
Pembesaran KGB (-),
deviasi trakea (-)

Extremitas Superior
Akral hangat, edema (-/-), CRT< Extremitas Inferior
2s, clubbing finger (-/-) akral hangat, edema (-/-), CRT< 2
detik, clubbing finger (-/-)
Pemeriksaan Toraks Anterior Pemeriksaan Toraks Posterior

• Inspeksi : • Inspeksi :
Statis : Bentuk dada normochest, simetris Statis : Bentuk dada Normo Chest, Simetris
kanan dan kiri, benjolan (-) sikatriks (-), letak kanan dan kiri,, Benjolan (-) sikatriks (-)
payudara simetris kiri dan kanan, pelebaraan
sela iga (-) jln nafas, pola nafas Dinamis : Pergerakan dada simetris kanan dan
kiri
Dinamis : Pergerakan dada simetris kanan
dan kiri, sifat pernafasan thorakoabdominal, • Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus taktil
otot bantu nafas (-) kanan = kiri

• Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus taktil • Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
kanan = kiri
• Auskultasi : vesikuler kedua lapang
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru paru, wheezing (+/+), ronkhi
(-/-)
• Auskultasi : vesikuler kedua lapang
paru , wheezing (+/+), ronkhi
(-/-)
Abdomen

• Inspeksi : cembung, Sikatrik (-),


ikterik (-),
Jantung
• Auskultasi : Bising usus (+)
• Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar,
• Palpasi : Iktus kordis teraba ICS VI Linea lien, ginjal kanan dan kiri tidak
midclavicularis sinistra, thrill (-) teraba.

• Perkusi : • Perkusi : Timpani 4 kuadran (+),


Atas : ICS II Linea parasternalis sinistra Shifting dullnes
Kanan : ICS VI Linea midclavicula dextra (-),undulasi (-)
Kiri : ICS VI Linea midclavicula sinistra

• Auskultasi : BJ I/II reguler, murmur (-),


gallop (-)

Kesan : normal
DARAH RUTIN 30/09/2022 HITUNG JENIS 30/09/2022
Jenis
Pemeriksaan Hasil Normal Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
RBC 5,26 (4,0-5,0 103/mm3) NEUTROFIL 60,4 (50-70%)
LYMFOSIT 25,1 (18-42%)
WBC 17,2 (4,0-10 106/mm3) MONOSIT 6,50 (2-11%)
HGB 13,3 (13,4-15,5 g/dl) EOSINOFIL 7,14 (1-3%)
HCT 39,7 (34,5-54 %) BASOFIL .826 (0-2%)

MCV 75,5 (80-96 fl)


MCH 25,2 (27-31 pg)
MCHC 33,4 (32-36 g/dl)
Trombosit 213 (150-450 103/uL)
PCT .199 (0,150-0.400)
PDW 21,8 (9-13)

Kesan: leukositosis dan hipereosinofilia


FAAL GINJAL 30/09/2022
Jenis Pemeriksaan
Hasil Normal
ELEKTROLIT 30/09/2022) Ureum 31 15-39 mg/dl
Kreatinin 1.01 0,55-1.3 mg/dl
Jenis Pemeriksaan
Hasil Normal
Natrium 141,5 135-147 mmol/L Kesan: Normal
Kalium 3,81 3,5-5,0 mmol/L
Chlorida 102,9 95-105 mmol/L
Calcium ion++ 1,25 1,00-1,15 mmol/L
GLUKOSA DARAH 30/09/2022
Kesan: Hiperkalsemia Jenis Pemeriksaan
Hasil Normal
Gula Darah 107 < 200 mg/dl
Sewaktu

Kesan: Normal
Radiologi
Pemeriksaan radiografi toraks proyeksi PA:
• Cor: Jantung kesan membesar
• Aorta dan mediastinum tidak melebar
• Trakea di tengah. Kedua hilus tidak menebal
• Infiltrat minimal di perihiler bilateral
• Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus
lancip.
• Tulang, jaringan lunak, dan dinding dada terlihat baik

Kesan : Kardiomegali
Bronkitis
Sesak nafas
Batuk berdahak

Daftar Masalah Riwayat Atopi


Hipertensi Derajat 1 Tidak Terkontrol
Primer Asma Bronkial Eksaserbasi Akut
berat dengan asma persisten
sedang

Diagnosis Sekunder Hipertensi Derajat 1 Tidak Terkontrol

Banding Bronkitis akut


1. Pemeriksaan Spirometri
Anjuran 2. Analisis Gas Darah

Pemeriksaan 3. Pemeriksaan sputum (pengecatan gram)


Tatalaksana Non- Tatalaksana
Farmakologi Farmakologi
• Tirah baring • Terapi Okseigen nasal canul 5 L

• Istirahat yang cukup • IVFD RL + aminofilin

• Edukasi mengenai perjalanan penyakit, • Nebulisasi Combivent 1 fls +

pengobatan, dan komplikasi Pulmicort / 8 jam


• Inj. Ceftriaxone 1x2 gr
• Inj. Metylprednisolon 2x1
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam

Prognosis Quo ad functionam : Dubia ad Bonam


Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
Analisis Kasus
Anamnesis Teori
• Karakteristik gejala respiratorik berupa kombinasi
Tn. MS, 42 tahun:
dari sesak nafas, mengi, batuk, produksi sputum
• Sesak napas memberat sejak ± 6 jam SMRS. dan hambatan aliran udara yang bervariasi,
wheezing.
• Sesak terus menerus
• Saat sesak hanya bisa bicara kata demi kata • Pada saat serangan, os mengalami sesak nafas dan
hanya bisa berbicara kata per kata, sesak
• Sesak bertambah saat berubah posisi.
memberat saat berubah posisi Asma eksaserbasi
• pasien pernah didiagnosis asma bronkial derajat berat.
sudah menggunakan terapi pengontrol sejak ±
• Sesak napas episodik terjadi akibat spasme otot
10 tahun yang lalu. polos saluran bronkial atau pembengkakan
mukosa karena hiperreaktivitas terhadap
rangsangan tertentu.
Analisis Kasus
Anamnesis Teori
• Penyempitan bronkus menurunkan jumlah
Tn. MS, 42 tahun:
oksigen yang masuk menurunkan oksigen dalam
• Keluhan disertai batuk berdahak darah pucat dan lemah.
• Batuk memperberat sesak dan hilang timbul
• Pembengkakan mukosa bronkus meningkatkan
• Batuk membaik setelah minum obat dan saat sekret mucus dan pergerakan silia pasien lebih
sering batuk dan menghasilkan sputum.
sesak berkurang
• Batuk disertai dahak berwarna putih kental • Wheezing penyempitan pada saluran napas kecil,
udara akan menghasilkan bunyi disaat melewati
sebanyak + ½ sendok makan
saluran yang menyempit tersebut.
• Tidak disertai bau menyengat
Analisis Kasus

Pemeriksaan Fisik Teori


• TD : pasien mengalami hipertensi derajat
Temuan fisik yang paling khas pada
1
asma adalah wheezing pada auskultasi, yang
Paru
biasanya disebabkan oleh aliran udara
• Auskultasi
turbulen melalui saluran udara yang
Wheezing (+/+) dan ronkhi (-/-).
menyempit. Wheezing dapat terdengar di
seluruh dada, lebih sering terdengar selama
ekspirasi, meskipun dapat juga terdengar
selama inspirasi.
Analisis Kasus

Pemeriksaan Teori
penunjang Gambaran radiografi asma tidak spesifik,
Hasil pemeriksaan penunjang rontgen Penemuan radiologi yang dapat ditemukan :
• Hiperinflasi paru: pengembangan berlebih paru
thorax PA pasien di dapatkan kesan bronkitis
akibat terjebaknya udara karena saluran napas yang
dan kardiomegali mengalami penyempitan
• Penebalan dinding bronkus: beribronkial cuffing
(non-spesifik tetapi mungkin pada 48% kasus asma)
• Edema paru (jarang) biasanya pada asma akut

Gambaran foto thorax pada bronkitis kronis


memperlihatkan tubular shadow berupa bayangan garis
– garis paralel dari hilus menuju apex paru dan corakan
paru yang bertambah
Analisis Kasus

Tatalaksana
• Ceftriaxone terapi antibiotik empiris.
• Aminofilin bronkodilator golongan teofilin dengan aksi antiinflamasi yang ringan dan diindikasikan
untuk kondisi serangan asma, bekerja dengan cara membuka saluran pernapasan di paru.
• Salbutamol 46 sulfate (Ventolin nebules) golongan SABA, untuk penanganan dan pencegahan serangan
asma, bekerja dengan cara merelaksasi otot-otot saluran napas yang menyempit sehingga lebih banyak
udara masuk ke paru.
Analisis Kasus

Tatalaksana
• Budesonide 0,25 mg/ml (Pulmicort) golongan kortikosteroid, untuk meredakan dan mencegah serangan
asma, menurunkan sensitivitas saluran napas dan proses peradangan, dapat mencegah kerusakan jangka
panjang dari proses peradangan kronis yang dapat menyebabkan scaring saluran pernapasan.

• Metylprednisolon biasanya kortikosteroid sistemik diberikan ketika pasien mengalami serangan asma
berat dan tidak ada respon segera dengan pengobatan bronkodilator.
ASMA
The Power of PowerPoint - thepopp.com 32
The Power of PowerPoint - thepopp.com 33
The Power of PowerPoint - thepopp.com 34
The Power of PowerPoint - thepopp.com 35
The Power of PowerPoint - thepopp.com 36
The Power of PowerPoint - thepopp.com 37
The Power of PowerPoint - thepopp.com 38
The Power of PowerPoint - thepopp.com 39
The Power of PowerPoint - thepopp.com 40
The Power of PowerPoint - thepopp.com 41
The Power of PowerPoint - thepopp.com 42
TERIMA KASIH

You might also like