Dalam rangka mewujudkan masyarakat madani, penegakan HAM
sangat lah dibutuhkan agar tidak terjadi bentrokan dalam masyarakat sehingga tercipta kondisi lingkungan yang kondusif aman dan tentram. Salah satu bentuk penegakan HAM diantaranya adalah adanya kebebasan setiap individu untuk memilih agama sesuai dengan keinginannya dan melaksanakan ibadah agamanya masing-masing dengan perasaan aman tanpa ancaman atau gangguan dari pihak lain. Hal ini termuat dalam Pasal 28E ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan dan dalam pandangan islam kebebasan beragama ini tercantum dalam surat Al-Kafirun ayat 1-6. Namun pada kenyataannya adanya aturan ini tidak serta merta membuat masyarakat indonesia patuh sepenuhnya, kebebasan beribadah masih sering dibatasi oleh oknum oknum tertentu. Sering terjadi diskriminasi terhadap rumah-rumah ibadah yang ingin membuat IMB (Izin mendirikan bangunan), Perusakan Rumah Ibadah. Contoh kasusnya adalah Pelarangan pendirian rumah beribadah GKI Taman Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi, Kasus perusakan rumah ibadah di Sleman Dst. Pernyataan : HAM tentang Hak Beribadah penting untuk dijamin, perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhannya karena jika dibiarkan akan terjadi perpecahan dan kekerasan. Korban pelanggaran HAM Tentang Hak Beribadah perlu dilindungi untuk menjauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pertanyaan : 1. Pada pasal berapa sajakah hak beribadah ini tercantum dalam Undang-undang? 2. Sudahkah pemerintah bersikap tegas dan adil dalam menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi?