You are on page 1of 11

PENYUSUNAN DAN PEMILIHAN

TAHUN DASAR ANGKA INDEKS


Disusun oleh :
Mutia Mukharomah 210210019
Intan Azzahra 210210029
Misbahul Janan 210210041

STATISTIKA
Langkah Penyusunan Angka Indeks
Untuk menyusun angka indeks diperlukan langkah-langkah berikut:
1. Menentukan Tujuan
Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis data yang harus dikumpulkan.
Misalnya, pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maka pemerintah
harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat grosir. Jika pemerintah ingin
menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-
harga komoditas padatingkat eceran.
 
2. Menentukan Cara Pengambilan Data
Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) atau populasi (keseluruhan).
Apabila ingin menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel yang digunakan.
 
3. Memilih Sumber Data

Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki teknis
dan cara pengambilan data yang berbeda sehingga menghasilkan data yang berbeda
pula. Sebagai contoh, jumlah pengangguran menurut Departemen Tenaga Kerja akan
berbeda dengan data jumlah pengangguran menurut BPS (Biro PusatStatistik). Oleh
karena itu, bila ingin menghitung angka indeks jumlah pengangguran,sebaiknya pilih
salah satu sumber data agar datanya konsisten.
 
 
 
4. Memilih Tahun Dasar (Base Year)

Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Angka indeks padatahun dasar selalu
diberi nilai 100. Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya
telah terjadi kenaikan. Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan. Misalnya,
jika tahun 2000 dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2000 pasti bernilai 100. Jika
setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti telah terjadi kenaikan. Sedikitnya
ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun dasar, yaitu:

5. Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan perekonomian sedang stabil
(tidak dalam keadaan inflasi atau deflasi yang tinggi).
6. Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin dihitung angka
indeksnya. Sebaiknya jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10 tahun.
Dan yang terakhir adalah
5. Memilih Metode Perhitungan

Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metode tidak tertimbang dan
tertimbang. Metode tidak tertimbang tidak menggunakan faktor penimbang, sedangkan
metode tertimbang menggunakan faktor penimbang. Faktor penimbang adalah faktor yang
digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barangbarang yang lain.
Jika memilih metode tertimbang, kita harus menentukan faktor penimbang yang tepat.
 
Pemilihan Tahun
Dasar Angka Dalam menghitung angka index, waktu atau tahun yang lalu disebut tahun
dasar (base periods atau base year), yaitu waktu atau tahun yang dijadikan

Indeks dasar untuk menentukan perkembangan suatu harga atau berfungsi sebagai
waktu atau tahun pembanding. Penentuan tahun dasar untuk menghitung
angka index perlu memperhatikan tiga faktor, yaitu :

1. Tahun dasar hendaknya dipilih pada saat kondisi perekonomian relatif


stabil.
2. Jarak antara tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh.
3. Penentuan tahun dasar hendaknya memperhatikan kejadian-kejadian
penting. Misalnya kenaikan harga BBM, kenaikan tarif dasar listrik dan
lain-lain.
Angka Indeks Aggregate Sederhana, yaitu
membandingkan jumlah dari harga-harga barang persatuan
untuk tiap-tiap tahun. Rumus yang digunakan adalah :
 
I = [(Σ(Pn/Po) x 100%) / (k)]
I = (ΣPn/ΣPo) x 100%

 
 
Keterangan :
Keterangan :
I = Angka Indeks
I = Angka Indeks
Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya
Pn = Jumlah harga tahun yang dicari indeksnya
Po = Jumlah harga tahun dasar
Po = Jumlah harga tahun dasar Angka Indeks Rata-
K = Jumlah barang
Rata Relatif, yaitu dimulai dengan mencari angka
relatif dari masing-masing barang dan kemudian dicari
rata-rata dari angka relatif tersebut. Rumus yang
digunakan adalah
Contoh :
Angka Indeks Relatif
Perkembangan Harga Beras

tahun Harga per kg Perhitungan indeks

1998 Rp. 2.500 Sebagai tahun dasar 100%

1999 Rp 2.750 (2.750 / 2.500) x 100% 110%

2000 Rp 2.900 (2.900 / 2.500) x 100% 116%

2001 Rp 3000 (3.000 / 2.500) x 100% 120%

2002 Rp 3.100 (3.100 / 2.500) x 100% 124%

Index relatif tahun 2001 adalah sebesar 120%, artinya dibandingkan tahun 1998 harga beras per- kg
pada tahun 2001 mengalami kenaikan sebesar 20%.
Angka Index Aggragate Sederhana
Perkembangan Harga Komoditi

komoditi Harga 2001 Harga 2002 Indeks 2002

A 2.000 2.100 I = (7.650 / 7.300) x


100%
B 1.500 1.750 = 104,79%

C 2.000 1.900

D 1.800 1.900

jumlah 7.300 7.650

Index aggragate sederhana pada tahun 2002 sebesar 104,79% atau mengalami kenaikan
sebesar 4,79% dibandingkan dengan harga tahun 2001.
Angka Index Rata-rata Relatif
Perkembangan Harga Komoditi

komoditi Harga 2001 Harga 2002 Indek per komoditi

A 2.000 2.100 (2.100 / 2.000) x 100% =


105%
B 1.500 1.750 (1.750 / 1.500) x 100% =
116,67%
C 2.000 1.900 (1.900 / 2.000) x 100% =
95%
D 1.800 1.900 (1.900 / 1.800) x 100% =
105,56%
jumlah 422,23%

Index rata-rata relatif tahun 2002 sebesar 422,23% / 4 = 105,56%


Dengan menggunakan angka index rata-rata relatif, pada tahun 2002 terjadi kenaikan harga
komoditi A, B, C dan D sebesar 5,56% dibandingkan tahun 2001.
 
Sekian
dan
terima kasih

You might also like