You are on page 1of 18

PENGENDALIAN

KEBAKARAN

OLEH

TEAM 3

TUGAS K3
IE.21.C5
NAMA ANGGOTA
1. ILHAM MUHAMMAD NUR FIKRI
2. RIDHO HANDOKO
3. ERIK SETIAWAN
4. M. USMAN ZAKARIA
5. NANDANG PERMANA
6. HERMISA WILAN PUTRI
.
1. API
Suatu fenomena proses secara kimia
yang mengeluarkan panas, sinar dari
hasil pembakaran atau dengan kata
lain, api adalah suatu proses
perubahan energi kepada bentuk
lain.

2. KEBAKARAN
Terjadinya api yang tidak
dikehendaki dan dapat .
mengakibatkan kerugian material
dan moral yaitu berupa harta benda
dan korban jiwa
Sebab – Sebab Kebakaran
1. Karena faktor manusia
• Kurang pengetahuan
• Kurang hati-hati dalam penggunaan alat/bahan
• Kurang kesadaran pribadi / tidak disiplin
2. Karena peristiwa alam
• Cuaca
• Sinar matahari
• Letusan gunung merapi
• Gempa bumi
• Petir, angin dan topa
3. Karena penyalaan sendiri Terjadi pada gudang-
gudang kimia Bahan kimia. bereaksi dengan udara
dan juga air

4. Karena unsur kesengajaan, untuk tujuan


• Sabotase
• Mencari Keuntungan pribadi
• Menghilangkan jejak kejahatan dengan cara
membakar dokumen
• Taktis dalam pertempuran dengan jalan bumi
hangus
BAHAYA PERISTIWA
KEBAKARAN
PENGHUNI/ TERHADAP KEPADA
TENAGA KERJA PERALATAN LINGKUNGAN

• Panik • Instalasi hydrant • Panik


• Asap • AC, Mesin mesin • Keresahan
• Gas Panas • Pompa, perkakas • Pemutusan
• Gas Beracun • Bangunan hubungan listrik
. . • Asap
. . • Hilang harta
.
benda .
SEGITIGA API
BAHAN BAKAR:
• Padat
• Cair
• Gas

UDARA:
• Oksigen (O2 ) :

PANAS:
• Loncatan arus listrik
• Petir
• Matahari
• Gesekan bend
FENOMENA KEBAKARAN
.
 Awal terjadinya api/kebakaran tidak diduga waktu dan tempatnya;

 Api akan menjadi besar dan meluas bila cukup media penghantarnya;

 Intensitas nyala api dipengaruhi oleh sifat flammability dan quantities


jenis material yang terbakar;

 Kebakaran akan surut dan padam bila keseimbangan reaksinya tidak


seimbang
 DASAR – DASAR SISTEM PEMADAMAN
1. Cara Penguraian
Memisahkan bahan mudah terbakar dengan
unsur api
2. Cara Pendinginan
Dengan menurunkan panas (menggunakan
air)
3. Cara Isolasi
Pemadaman dengan menurunkan kadar
Oksigen sampai di bawah 12%
(menggunakan media
FIRE EMERGENCY PLAN
(perencanaan Darurat kebakaran)

.
● Perencanaan penanganan dalam menghadapi keadaan
darurat akibat kebakaran/peledakan yang meliputi
organisasi, sarana/peralatan dan prosedur yang harus
dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan kerugian
akibat keadaan darurat tersebut

● Kepmen PU No. 10 Tahun 2002, dimana setiap bangunan gedung wajib


menyelenggarakan dan memenuhi ketentuan pengamanan terhadap bahaya kebakaran
meliputi perencanaan untuk proteksi kebakaran, sarana penyelamatan, sistem proteksi
aktif, dan sistem proteksi pasif.
TIMEFIRE EMERGENCY
PLAN
(Perencanaan Darurat
kebakaran)
1 2 3
Deteksi Alarm Padamkan-
Lokalisir

4 5
Evakuasi P3K dan
Amankan
 SISTEM DETEKSI DAN TANDA BAHAYA KEBAKARAN
BANGUNAN
Bangunan dilengkapi dengan sistem tanda bahaya (alarm system)
jika terjadi kebakaran yang panel induknya berada dalam ruang
pengendali kebakaran, sedang sub-panelnya dapat dipasang
disetiap lantai berdekatan dengan kotak hidran. Ketika detektor
berfungsi, hal itu akan terlihat pada monitor yang ada pada panel
utama pengendali kebakaran, dan tanda bahaya dapat dibunyikan
secara manual, atau secara otomatis, di mana pada saat detektor
berfungsi terjadi arus pendek yang akan menyebabkan tanda
bahaya tertentu berbunyi.
 APAR
APAR HARUS SIAP PAKAI PADA (Alat pemadam Api Ringan)
WAKTUNTA

• JENIS DAN UKURANNYA


SESUAI
• MUDAH DILIHAT DAN
DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG
DAPATMENGOPERASIKAN
DENGAN BENAR, TIDAK
MEMBAHAYAKAN DIRINYA
• DAPAT DIOPERASIKAN SATU
ORANG
• UNTUK PEMADAMAN MULA
KEBAKARAN
• SEBATAS VOLUME API KECIL
Hal yang harus diperhatikan saat menggunakan alat
pemadam api :
1. Tarik safety pin
. 2. Pegang dan arahkan nozzle ke titik api
3. Tekan tuas APAR dengan maksimal
4. Sapukan media agar merata
5. Jarak Penyemprotan APAR dengan Titik Api 3-4 m
6. Jangan berlawanan dengan arah angin
7. Gunakan APAR hanya untuk kebakaran kecil
3. SYARAT SARANA EVAKUASI
 Aman sementara,
 terjamin kedap asap dan panas;
.  Tidak dikunci;
 Tidak terhalang oleh benda apapun;
 Memiliki lampu darurat;
 Bukaan pintu kearah pelarian;
 Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh sependek
mungkin)
 Ada petunjuk arah yang dapat dilihat dalam keadaan
gelap.
1. Kebakaran memiliki potensi resiko tinggi (people, property &
environment)
2. kebakaran dapat diprediksikan resikonya oleh karena itu upaya
penanggulangan dapat direncanakan
3. dalam situasi darurat, semua penghuni akan terlibat dalam ancaman
bahaya . Untuk itu semua tempat kerja harus memikiki buku
panduan
tanggap darurat dan dan disosialisasikan serta di lakukan gladi
si,ulasi
secara berkala
4. sarana proteksi kebarkaran setiap saat harud siap pakai, karna itu
harus
dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan,dan pengujian.
5. sarana evakuasi harus tetap terjamin dan tidak terhalang
.

.
TERIMA KASIH
TETRAHEDR
ON
 BAHAN BAKAR
 UDARA
 PANAS
 Chemichal
Teori segitiga api mengalami
perkembangan yaitu dengan
ditemukannya unsur keempat untuk
terjadinya api yaitu rantai reaksi
kimia/ Chemical Chain Reaction.
Konsep ini dikenal dengan
teori tetrahedron of fire.

You might also like