Professional Documents
Culture Documents
Pertemuan 14 Dan Pertemuan 15 (Institusi Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak)
Pertemuan 14 Dan Pertemuan 15 (Institusi Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak)
Puskesmas : ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat Rakerkesnas th. 1968 di
Jakarta
Awal puskesmas dibagi beberapa kategori :
1. Tipe A (dipimpin : dokter penuh)
2. Tipe B (dipimpin : dokter tidak penuh)
3. Tipe C (dipimpin : tenaga paramedis)
Rakerkesnas 1970
- 1 macam kategori di tingkat kecamatan atau jumlah penduduk 30 – 50 ribu
LANJUTAN
Rakerkesnas 1970
- Puskesmas di ibukota Kecamatan ( ≥ 150 ribu jiwa) = Puskesmas Pembina sebagai pusat rujukan
- perluasan jangkauan pelayanan unit yankes sederhana = Puskesmas Pembantu (10.000 orang
jawa dan 2500 orang luar jawa) dan Puskesmas Keliling (kendaraan roda 4), Bidan Desa (300
orang)
Pertengahan tahun 1970-an berdirinya ‘PKMD’ (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
kegiatan ‘Primary Health Care’
DEFINISI PUSKESMAS
Paradigma sehat, artinya Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah
dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pertanggungjawaban wilayah, artinya Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya.
Kemandirian masyarakat, artinya Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Pemerataan, artinya Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.
Teknologi tepat guna, artinya Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat
guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Keterpaduan dan kesinambungan, artinya Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan
UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas
POSYANDU
PENGERTIAN POSYANDU
Bayi
Anak balita
Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
Wanita usia subur
Kegiatan Posyandu
1. Lima kegiatan posyandu
(panca krida posyandu)
a) Kesehatan ibu dan anak
b) KB
c) Immunisasi
d) Peningkatan gizi
e) Penanggualangan diare
2. Tujuh kegiatan posyandu
(sapta krida posyandu)
a) KIA
b) KB
c) Imunisasi
d) Peningkatan gizi
e) Penaggulangan diare
f) Sanitasi dasar
g) Penyediaan obat esensial
Persyaratan Pembentukan Posyandu
1) Pemeliharaan KIA
a. Penimbangan bulanan
b. Pemberian PMT
c. Imunisasi bayi 3 – 14 bulan
d. Pemberian oralit
e. Pengobatan penyakit sebagai
pengobatan pertama
2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu
menyusui dan WUS
a. Pemeriksaan kesehatan umum
b.Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c. Pelayanan kesehatan gizi melalui
pemberian vitamin dan zat besi
d.Imunisasi TT
e. Penkes KB
f. Pemasangan KB
g.P3K
h.Pengobatan penyakit
SISTEM 5 MEJA
Meja 1 • Pendaftaran
• Pencatatan
bayi, balita,
ibu menyusui
dan wanita
usia subur
Meja 2
Penimbangan
Meja 3
Pengisian KMS
Meja 4
• Penyuluhann kesehatan
• Pemberian PMT, vitamin, zat besi.
Meja 5
• Pemberian imunisasi
• Pemeriksaan kehamilan
• Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
• Pelayanan kontrasepsi.
POLINDES
PENGERTIAN
Pondok Bersalin Desa (polindes) adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam
menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak
termasuk KB di wilayah desa.
1) Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan mendekatkan
layanan KIA termasuk KB kepada masyarakat.
2) Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan ANC dan
persalinan normal di tingkat desa
TUJUAN 3) Meningkatkan pembinaan dukun bayi oleh bidan di desa
POLINDES 4) Meningkatkan kesempatan konsultasi dan penyuluhan kesehatan
bagi ibu dan keluarganya, khususnya dalam program KIA, KB,
gizi, imunisasi dan penanggulangan diare dan ISPA
5) Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak serta yankes
lainnya lainnya oleh bidan sesuai dengan kewenangannya.
FUNGSI POLINDES
BAGI
PUSKESMAS
BAGI SEKTOR
LAIN
SYARAT POLINDES
1. Fisik
2. Tempat tinggal bidan desa
3. Pengelolaan Polindes
4. Cakupan Persalinan
5. Sarana air bersih
6. Kemitraan bidan dan dukun bayi
7. Kegiatan KIE untuk kelompok sasaran
8. Dana Sehat/JPKM
Pembiayaan dan Operasional
1. Biaya yang dipungut ditetapkan secara swadana dengan musyawarah bersama masyarakat dan disesuaikan
dengan kemampuan masyarakat setempat.
2. Dapat di koordinasikan dengan daerah melalui dana Kesehatan APBD untuk pembentukan desa siaga
3. Operasional polindes tidak diperlukan surat izin, cukup dilaporkan dan dicatat pada puskesmas setempat,
kalaupun perlu cukup dibuat tingkat desa atau kecamatan.
Kegiatan Utama Polindes
1. Pengamatan dan kewaspadaan dini (survey penyakit, surveilans gizi, surveilans perilaku beresiko,
surveylans lingkungan dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar
2. Promosi kesehatan, penyehatan lingkungan dan lain-lain. Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan
edukatif atau kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah mufakat yang disesuaikan kondisi dan
potensi masyarakat setempat
Kegiatan di Polindes