You are on page 1of 7

Kelompok 12

Konsep ihsan
Muhammad Muslim 020.011.0017
Narisha Rodyah Sari 020.011.0019
A. Konsep Ihsan
Ihsan berasal dari kata Ahsana-Yuhsina-Ihsanan yang artinya, memperbaiki
atau berbuat baik. Maka, pengertian ihsan ialah beribadah dengan ikhlas, baik
yang berupa ibadah-ibadah tertentu. Seluruh tingkah laku yang menghadirkan
faedah dan meninggalkan kemudharatan ialah perbuatan yang Ihsan, akan
tetapi karena kapasitas Ihsan bagi manusia sangat mutlak dan temporal,
bahwa ukuran Ihsan yang sesungguhnya datang dari Allah Swt.
B. AYAT AYAT TENTANG IHSAN

Qs An-nahl ayat 90
َ ‫ان َوِإيتَا ِء ِذي ا ْلقُ ْربَ ٰى َويَ ْن َه ٰى َع ِن ا ْلفَ ْحشَا ِء َوا ْل ُمن َك ِر َوا ْلبَ ْغ ِي ۚ يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر‬
‫ون‬ ِ ‫س‬َ ‫ِإنَّ هَّللا َ يَْأ ُم ُر بِا ْل َع ْد ِل َواِإْل ْح‬
’’ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran ‘’. [QS. An-Nahl : 90]
Dalam tafsir As-Sa’di disebutkan : Ihsan (berbuat kebajikan) adalah
keutamaan yang dianjurkan seperti memberikan manfaat kepada
manusia dengan harta, badan, ilmu dan segala sesuatu yang bermanfaat
lainnya. Hingga berbuat baik pada hewan ternak pun juga termasuk
ihsan.
Qs Al Baqarah ayat 83
َّ ‫سنًا َوَأقِي ُموا ال‬
َ‫صاَل ة‬ ِ ‫ين َوقُولُوا ِللنَّا‬
ْ ‫س ُح‬ َ ‫سانًا َو ِذي ا ْلقُ ْربَ ٰى َوا ْليَتَا َم ٰى َوا ْل َم‬
ِ ‫سا ِك‬ َ ‫س َراِئي َل اَل تَ ْعبُدُونَ ِإاَّل هَّللا َ َوبِا ْل َوالِ َد ْي ِن ِإ ْح‬
ْ ‫ق بَنِي ِإ‬ َ ‫َوِإ ْذ َأ َخ ْذنَا ِميثَا‬
‫ون‬
َ ‫ض‬ ُ ‫َوآتُوا ال َّز َكاةَ ثُ َّم ت ََولَّ ْيتُ ْم ِإاَّل قَلِياًل ِّمن ُك ْم َوَأنتُم ُّم ْع ِر‬
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-
anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”[QS. Al-Baqarah : 83]
As-Sa’di menafsirkan : Yakni berbaktilah kepada kedua orang tua. Perintah ini bersifat
kebaikan secara umum, baik itu dengan ucapan maupun perbuatan. Termasuk juga larangan
berbuat buruk kepada kedua orang tua, atau tidak berbuat baik mesikupun tidak berbuat
buruk. Karena, jika berbuat baik adalah suatu kewajiban, maka melakukan kebalikannya
adalah sebuah larangan.
Kebalikan dari berbuat baik pada kedua orang tua itu ada dua (yaitu) :
1. Berbuat buruk, yang mana ini merupakan kejahatan yang paling besar
2. Tidak berbuat baik, tidak juga berbuat buruk, dan ini diharamkan, akan tetapi tidak sama
dengan yang pertama
Demikian pula berbuat baik kepada kerabat dengan bersilaturahmi, berbuat baik pada anak-
anak yatim, dan juga orang miskin sama wajib hukumnya. Adapun rincian dalam berbuat
baik ini tidak terbatas pada bilangan, akan tetapi sesuai dengan ketetapan.
Qs At Taghabun ayat 3
ِ ‫ص َّو َر ُك ْم فََأحْ َس َن ص َُو َر ُك ْم ۖ َوِإلَ ْي ِه ْال َم‬
‫صير‬ ِّ ‫ض بِ ْال َح‬
َ ‫ق َو‬ َ ْ‫ت َواَأْلر‬ َ َ‫َخل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu
dan dibaguskanNya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah
kembali(mu).” [QS.At-Taghabun : 03]
Terdapat kata ahsana yang cenderung bermakna memperindah,
membaguskan ataupun menjadikan sesuatu dengan sebaik-baiknya. Dari
sini,dapat pula diartikan bahwa Allah telah berbuat baik dan memberikan
nikmatNya untuk segenap makhluk, terutama manusia berupa keindahan
bentuk dan rupa. Ihsan dalam hal ini jelas adalah perbuatan baik yang
dilakukan oleh Allah, atau ihsan Allah. Sementara ihsan dengan arti ke
dua, yakni berbuat baik kepada siapa saja, merupakan ungkapan Allah
yang meliputi segenap term ihsan yang termaktub dalam al- Qur ‟an.
Makna ihsan ini lebih sederhana, akan tetapi luas sifatnya dan mencakup
berbagai aspek kehidupan, baik yang melakukan kebaikan itu manusia
maupun Allah.
 Qs Al-A’raaf Ayat 56
ٌ ‫ِإنَّ َر ْح َمتَ هَّللا ِ قَ ِر‬
ِ ‫يب ِّم َن ا ْل ُم ْح‬
‫سنِين‬

“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”[QS.
Al-A’raaf : 56]
Ibnul Qayyim mengatakan : Ayat ini mengandung peringatan yang jelas bahwa perintah
berbuat baik yang dituntut oleh Allah kepada kalian dan yang kalian tuntut dari Allah
adalah rahmat-Nya, dan rahmat Allah itu dekat pada orang-orang yang berbuat baik.
Mereka itulah orang-orang yang mengerjakan apa yang Allah perintahkan dengan
berdoa kepada-Nya dengan harapan (diterima doanya) dan rasa khawatir (tidak
diterima doanya). Dengan mengerjakan perintah itu maka Allah dekatkan apa yang
kalian tuntut dari Allah yaitu rahmat.
Rahmat yang Allah berikan tergantung seberapa besar kalian mengerjakan apa yang
Allah tuntut dari kalian yaitu berbuat baik, yang mana sebenarnya berbuat baik itu
sendiri merupakan berbuat baik kepada diri kalian sendiri, karena Allah ta’ala itu Maha
Kaya dan Maha Terpuji (tidak butuh dengan perbuatan baik kalian). Apabila kalian
berbuat baik maka sebenarnya kalian telah berbuat baik pada diri kalian sendiri.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

You might also like