You are on page 1of 21

Toleransi Imunologik

dan Autoimunitas

Presentan: Hengki S Permana Putra

Pembimbing: dr. Deshinta Putri Mulya, MSc, Sp PD-KAI


PENDAHULUAN

• Sistem imun normal  bereaksi terhadap mikroba tetapi tidak pada


antigen diri sendiri (self)

• Ketidaktanggapan terhadap antigen sendiri (self antigen) 


toleransi imunologik
TOLERANSI IMUNOLOGIK
• Toleransi imunologik adalah tidak adanya respon terhadap antigen
yang dicetuskan oleh terpaparnya limfosit pada antigen tersebut
• Imunogenik  limfosit menjadi aktif dan berproliferasi menjadi sel
efektor dan memori sehingga menghasilkan respon imun
• Tolerogenik  limfosit secara fungsional tidak aktif atau mati
sehingga timbul toleransi
SENTRAL
diinduksi oleh pengenalan self-Ag oleh
limfosit immature di organ limfoid generative.
• TOLERANSI PERIFER
diinduksi oleh pengenalan self-Ag oleh
limfosit mature di organ limfoid perifer.
TOLERANSI LIMFOSIT T SENTRAL
Mekansime utama toleransi sentral
sel T adalah kematian sel T imatur
dan pembentukan sel T regulator
CD4

Seleksi negative = sel yang reaktif


terhadap self antigen akan mati
sebelum kompoten secara
fungsional

MEKANISME UTAMA TOLERANSI


SENTRAL
TOLERANSI LIMFOSIT T PERIFER
Toleransi perifer dipicu ketika sel T
matur mengenali self antigen di
jaringan perifer, menimbulkan inaktivasi
fungional (anergi) atau kematian sel
tersebut, atau pada waktu limfosit
reaktif terhadap self antigen ditekan
oleh sel T regulator

Pengenalan antigen tanpa konstimulasi


yang memadai  anergi atau kematian
sel, atau sel T sensitif terhadap
penekanan oleh sel T regulator
ANERGI
Anergi sel T menunjukan pada
ketidaktanggapan fungsional yang
berlangsung lama yang dipicu ketika
sel-sel ini mengenali self antigen

Dua mekanisme yang bertanggung


jawab terhadap anergi ; sinyal
abnormal oleh kompleks TCR dan
pengiriman sinyal penghambatan
dari reseptor selain kompleks TCR
PENEKANAN
DELESI (Apoptosis Limfosit Matur)
Pengenalan self antigen dapat memicu jalur
apoptosis yang mengakibatkan eliminasi
(delesi) limfosit autoreaktif

Mekanisme ;
• Pengenalan antigen memicu produksi
protein pro-apoptosis pada sel T yang
memicu kematian sel
• Pengenalan selg antigen dapat
menyebabkan koekspresi respetor
kematian dan ligan mereka (interaksi
ligan-reseptor)  apoptosis
TOLERANSI LIMFOSIT B SENTRAL
Saat limfosit B matur berinteraksi kuat
dengan self antigen di dalam sumsum
tulang  perubahan spesifitas reseptor
(reseptor editing) ataupun akan
dieliminasi (delesi)

Mekanisme ;

• Reseptor editing
• Delesi
• Anergi
TOLERANSI LIMFOSIT B PERIFER
Limfosit B matur yang bertemu dengan
self antigen di jaringan limfoid perifer
akan menjadi tidak mampu untuk
merespon antigen tersebut

Jika sel B mengenali antigen namun tidak


mendapat pertolongan sel T (karena sel
T helper telah dieliminasi atau besifat
toleran)  sel B menjadi anergi
AUTOIMUNITAS
PENDAHULUAN
• Reaksi Autoimunitas  kegagalan sistem imun dalam mengenali/
membedakan self antigen
MEKANISME
AUTOIMUNITAS
FAKTOR GENETIK
• Banyak penyakit autoimun pada manusia dan hewan peliharaan yang
dikaitkan dengan alel MHC tertentu
• Hubungan antara alel human leukocyte antigen (HLA) dan penyakit autoimun
pada manusia merupakan salah satu indikasi pertama bahwa sel T memainkan
peranan penting pada kelainan ini (karena satu-satunya fungsi molekul MHC
yang diketahui adalah menyajikan antigen peptida Kepada sel T)
PERAN GEN MHC PADA AUTOIMUNITAS
MEKANISME MIKROBA MENDORONG
AUTOIMUNITAS
Maturnuwun
Mohon Asupan

You might also like