You are on page 1of 47

Odontektomi

Siti Hartsur Rahmy Rika Irma Yanti


Pengertian
Odontektomi : (Archer) pengambilan gigi dengan prosedur bedah
dengan mengangkat mucoperiosteal flap dan membuang tulang yang ada
di atas dan di sekitar bukal gigi gigi.
Odontektomi digunakan untuk mengeluarkan gigi impkasi.

Impaksi : gigi yang belum erupsi seluruhnya atau sebagian dengan


posisi berlawanan terhadap gigi lain, jaringan lunak/keras yang tidak
memungkinkan untuk tumbuh sesuai anatomi.
E Faktor Lokal Faktor Sistemik
T I
I M
- Posisi dan tekanan dari gigi yang
O berdekatan tidak sama. P
L - Densitas tulang di atas dan yang A. Faktor Prenatal : Herediter.
A
O mengelilingi gigi.
- Inflamasi kronis lokal yang menyebabkan
B. Faktor Postnatal : kondisi/ kelainan yang K
G peningkatan densitas membran mukosa.
memengaruhi perkembangan anak: Rickets,
S
anemia, sifilis kongeniatl, TBC, disfungsi
I - Diskrepanasi lengkurng rahang dan ukuran endokrin, malnutrisi. I
gigi, kekurangan ruangan akibat rahang
yang kurang berkembang. C. Kondisi jarang: Cleidpcranial dysostosis,
- Obstruksi. oxycephaly, progeria, osteoporosis, cleft
- Dilaserasi. palate.
- Over retained gigi desidui.
- Ectopic position of tooth bud.
Indikasi odontektomi
1. Adanya Infeksi 2. Karies yang tidak dapat tidak dapat
direstorasi

perikoronitis Impaksi makanan Karies di mes. M2 dg M3 impaksi horizontal

3. Adanya kista detigerous 4. Resorpsi eksternal gigi m2


Indikasi odontektomi
5. Buccoverted impacted molars
6. Periodontitis : antara gigi M2
dan M3.
7. Alasan ortodontik

8. Atypical pain.
11. Fraktur mandibula pada
9. Indikasi persiapan bedah regio M3 atau terlibat dalam
ortogantik. reseksi tumor.
10. Profilaksis adanya keadaan 12. Pertimbangan untuk
medis dan pembedahan transplantasi autogenus pada
tertentu. soket M1.
Kontra Indikasi
 Gigi impaksi yang berkemungkinan untuk erupsi dengan baik dan memiliki
peran fungsi.
 Gigi impaksi parsial yang bisa dijadikan abutment gigi tiruan sebagian
cekat.
 Riwayat Kesehatan kontraindikasi prosedur operasi pembedahan.
 Impaksi M3 yang dalam pada pasien yang tidak memiliki riawayat patologis
tulang untuk menghindari kerusakan struktur vital.
 Pasien dengan resiko komplikasi pembedahan yang tinggi.
Klasifikasi Impaksi Gigi M3
1. Klasifikasi Pell dam Gregory
Berdasarkan hubungan/ jarak gigi impaksi dengan anterior border mandibula.
Class I : jarak antara gigi M2 dan anterior ramus lebih besar dari lebar mesiodistal
mahkota gigi impaksi. Ekstraksi tidak memerlukan pengruangan tulang pada
daerah ramus.
Class II : jarak dan ruang untuk mengeluarkan gigi impaksi lebih kecil daripada
lebar mesiodistal mahkota gigi impaksi.
Class III : tidak terdapat ruang antara gigi M2 dengan anterior ramus, seluruh atau
Sebagian gigi terbenam di dalam ramus.
Klasifikasi Impaksi Gigi M3
Berdasarkan kedalaman impaksi gigi terhadap gigi M2.
Posisi A : permukaan oklusal gigi impaksi sejajar atau sedikit ke bawah dari gigi
M2.
Posisi B : permukaan oklusal gigi impaksi setinggi setengah mahkota gigi M2 atau
sejajar dengan garis servikal.
Posisi C : permukaan oklusal gigi impaksi di bawah garis servikal gigi M2.
Klasifikasi Impaksi Gigi M3
2. Klasifikasi Archer dan Kruger
1. Mesioangular
2. Distiangular
3. Vertikal
4. Horizontal
5. Buccoangular
6. Linguoangular
7. Inverted
Tipe Flap yang Biasa Digunakan

Triangular
Tipe Flap yang Biasa Digunakan

Horizontal/Envelope
Alat yang Digunakan
- Diagnostik set : kaca mulut, sonde, - Scalpel (handle & balde)
ekskavator, pinset.
- Highspeed handpiece.
- Bur tulang

Handle : Bard-Parker no. 3


Blade:
No.11 : small incisions, ex: abses.
No.12 : insisi sulkus gingiva dan insisi dari
posterior menuju gigi (terutama di daerah
tuberositas maksila.
No.15 : (paling sering digunakan) insisi flap.
Alat yang Digunakan
- Elevator periosteal

a. Elevator Seldin: menahan flap setelah direfleksi dan memudahkan akses


selama prosedur pembedahan.
b. Freer: merefleksi gingiva yang mengelilingi gigi.
c. No.9 Molt: (paling sering digunakan) mempunyai dua ujung; ujung runcing
untuk elevasi gingiva interdental papilla dan ujung lebar untuk elevasi
mucoperiosteum dari tulang.
Alat yang Digunakan
- Hemostats
Micro-halsted hemostats
a. Straight
b. Curved
Yang paling sering digunakan yaitu
curved karena bentuknya relatif kecil dan
ujungnya kecil
Fungsi: hemostat/arteri clamp
Alat yang Digunakan
- Surgical and Anatomic Forceps

Surgical Forceps; ujuangnya Anatomic Forceps; ujuangnya


berbentuk pasak, digunakan untuk parallel digunakan untuk
memegang jaringan ketika suturing membantu penjahitan luka dan
a. Standard; long: posterior memegang intsrumen kecil.
b. Adson tissue; narrow & small : a. Standard
anterior b. Adson tissue
Alat yang Digunakan
- Rongeur Forceups - Bone File

Luer-Friedmann Rongeur forceps Double ended bone file with small


with side/ end cutting edge and large ends

Bentuk: ujungnya tajam dan runcing Fungsi: menghaluskan tulang


Fungsi: membuang tulang dan
menghilangkan tulang yang tajam.
Alat yang Digunakan
- Chisel - Needle holder

- Mallet Mayo-Hegar needle holder (biasa


digunakan)

Fungsi: memegang jarum


Alat yang Digunakan
- Suture scissor - Tang Molar Tiga Mandibula

Standard suture scissors Bentuk: paruh sedikit lebih panjang


dari tang M1 dan M2 RB, takiknya
Fungsi: memotong benang mencekung saja.
Alat yang Digunakan
- Elevator

Straight/Bein Cryer T
Digunakan pada gigi atau akar Digunakan pada akar gigi molar RB. Dapat
gigi pada RA dan RB juga digunakan pada pencabutan M3 RB; tip
diletakan pada bifurkasi akar

Elevator ujung segitiga


Digunakan untuk pengambilan ujung
akar gigi RB
Alat yang Digunakan
- Towel clamps - Retractor

Kocher – Langenbeck –
retraksi pipi dan flap
Farabeuf – retraksi pipi
mukoperiosteal
dan flap mukoperiosteal

Minnesota– retraksi pipi


Weider– retraksi lidah
dan lidah
Alat yang Digunakan
- Water syringe
- Suction tip
- Nierbeken
- Petridish
- Tray/kotak instrument
- Spuit 3 cc
Bahan yang Digunakan
- Suture silk
- Anastetikum
- Alkohol
- Povidone iodine
- Cotton pellet
- Tampon
- Cotton roll
- Saline.
Prosedur Odontektomi (Ex : impaksi M3 horizontal)
1. Operator memberikan penjelasan kepada pasien mengenai prosedur kerja
secara singkat.
2. Pasien menyetujui informed consent.
3. Persiapan alat dan bahan.
4. Persiapan pasien dan operator.
5. Tindakan asepsis.
6. Anastesi : Blok N. Alveolaris inferior, Blok N. Bukalis, Blok N. Lingualis dan
infiltrasi lokal.
Prosedur Odontektomi (Ex : impaksi M3 horizontal)
8. Insisi horizontal menggunakan blade no. 15.

9. Refleksikan dan retraksi flap dengan broad end dari elevator periosteal..
Prosedur Odontektomi (Ex : impaksi M3 horizontal)
10. Buang tulang yang menutupi gigi menggunakan bur bulat tulang dan irigasi
menggunakan saline.

11. Membagi gigi dengan cara bur menggunakan fisur bur pada garis servikal.
Prosedur Odontektomi (Ex : impaksi M3 horizontal)
12. Separasi mahkota dengan akar gigi menggunakan bein dengan gerakan
memutar pada groove yang sudah dibentuk dengan fisur bur.

13. Keluarkan mahkota ,enggunakan bein.


Prosedur Odontektomi (Ex : impaksi M3 horizontal)
14. Luksasi akar menggunakan bein atau elevator bengkok dengan ujung
runcingnya diletakan pada point yang sudah dibuat di aspek bukal dari akar.

15. Periksa apakah semua elemen gigi sudah terangkat.


16. Haluskan tulang menggunakan bone file dan irigasi dengan saline.
17. Lakukan suturing.
Instruksi Pasca Odontektomi
1.
“This is a quote, words full of wisdom that
someone important said and can make the
reader get inspired.”

—SOMEONE FAMOUS
01
OUR CENTER
You can enter a subtitle here if you need it
A BRIEF
Mercury is the closest planet to the Sun
and the smallest one in the Solar
System—it’s only a bit larger than the
Moon. The planet’s name has nothing to

STORY
do with the liquid metal since it was
named after the Roman messenger god,
Mercury
OUR PROCESS

01
DEVELOPIN
02
AUTHORIZA
03 04
SECOND
FIRST DOSE
G TION DOSE
It’s has a beautiful Mercury is the Neptune is the Despite being red,
name and is the closest planet to the fourth-largest planet Mars is actually a
second planet from Sun and the by diameter in the cold place. It’s full
the Sun smallest planet Solar System of iron oxide dust
AREAS WE COVER

5-6 YEARS 7-8 YEARS 9-10 YEARS


Mercury is the closest Venus is the second planet Mars is actually a very cold
planet to the Sun from the Sun place

11-12 YEARS 13-15 YEARS 16-18 YEARS


Jupiter is the biggest planet It’s composed of hydrogen It’s the farthest planet from
of them all and helium the Sun
THIS IS A MOCKUP

You can replace the image on the


screen with your own work. Just
right-click on it and select
“Replace image”
QUALITY IMPROVEMENT MEASURES

YEARS IMMUNITY VACCINE EFFECTS

5-8 years 60% Pfizer Fatigue, fever

9-12 years 75% Astrazeneca Fever, tiredness

13-18 years 80% Moderna Feeling of fever


Klasifikasi Impaksi Gigi
2. Klasifikasi Archer dan Kruger
1. Mesioangular
2. Distiangular
3. Vertikal
4. Horizontal
5. Buccoangular
6. Linguoangular
7. inverted
VENUS JUPITER MARS

2010 2015 2020

Venus is the second It’s the biggest planet Despite being red,
planet from the Sun in the Solar System Mars is a cold place
OUR CENTER

Venus has a beautiful name and is


the second planet from the Sun. It’s
terribly hot—even hotter than
Mercury—and its atmosphere is
extremely poisonous. It’s the
second-brightest natural object in
the night sky after the Moon
“This is a quote, words full of wisdom that
someone important said and can make the
reader get inspired.”

—SOMEONE FAMOUS
KEY NUMBERS

5,000
This is the number of patients we had last
20,000
This is the number of vaccinated kids this
month in our center year in our center

7,000
Children vaccinated every day in our
vaccination center
“This is a quote, words full of wisdom that
someone important said and can make the
reader get inspired.”

—SOMEONE FAMOUS
OUR CENTER

Venus has a beautiful name and is


the second planet from the Sun. It’s
terribly hot—even hotter than
Mercury—and its atmosphere is
extremely poisonous. It’s the
second-brightest natural object in
the night sky after the Moon

You might also like