Professional Documents
Culture Documents
Rhinitis Alergi
Rhinitis Alergi
RHINITIS ALERGI
Oleh : Nanda Robby Setyawan 22004101094
Prmbimbing : dr. Indah Yuliarini, Sp.THT-KL
Gejala yang ditemukan < 4 Gejala yang ditemukan > 4 Tidur normal, aktivitas Ditemukan satu atau lebih
hari/minggu dan atau < 4 hari/minggu dan atau > 4 sehari-hari, saat olah raga gejala berikut; tidur
minggu. minggu. dan saat santai normal, tergamggu, aktivitas
bekerja dan sekolah sehari-hari, saat olah raga,
normal, dan tidak ada dan saat santai terganggu,
keluhan mengganggu. masalah saat bekerja dan
sekolah, ada keluhan yang
mengganggu.
Manifestasi Klinis
Rhinitis alergi akan menimbulkan gejala seperti bersin berulang, rinore encer
dan banyak, hidung gatal, dan tersumbat. Gejala spesifik lainnya seperti:
1.Allergic salute : gerakan pasien menggosok hidung dengan tangannya
karena gatal.
2.Allergic crease : alur yang melintang di sepertiga bawah dorsum nasi akibat
sering menggosok hidung.
3.Allergic shiner : bayangan gelap di bawah mata yang terjadi akibat stasis
vena sekunder
Penegakan Diagnosa (Anamnesa & Pemeriksaan Fisik)
• Anamnesis
Gejala rinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang. perlu
ditanyakan adanya riwayat atopi pada pasien. Gejala lain ialah rinore yang encer dan banyak,
hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, dan kadang-kadang disertai dengan banyak air
mata keluar (lakrimasi).
• Pemeriksaan Fisik
Pada rinoskopi anterior tampak mukosa edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai
adanya secret encer yang banyak. Bila gejala persisten, mukosa inferior tampak hipertrofi.
Penegakan Diagnosa (Pemeriksaan Penunjang)
• In vitro :
1. Hitung eosinofil dalam darah tepi dapat normal atau
meningkat.
2. Pemeriksaan IgE spesifik dengan RAST (Radio Imuno
Sorbent Test) atau ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent
Assay Test).
3. Pemeriksaan sitologi hidung. Ditemukannya eosinofil dalam
jumlah banyak menunjukkan kemungkinan alergi (Jika basofil
(>5sel/lap)).
• In Vivo :
1. pemeriksaan tes kulit/skin prick test. Uji kulit atau Prick test
digunakan untuk menentukan allergen penyebab alergi pada
pasien. Allergen dapat berupa tungau debu, bulu binatang,
jamur, dan serbuk sari. Tes kulit yang positif menunjukkan
adanya antbodi IgE yang spesifik terhadap allergen tersebut.
Diagnosa Banding
1. Rhinitis akut
2. Rhinitis vasomotor
3. Rhinitis medikamentosa
Komplikasi
1. Polip hidung
2. Otitis media Efusi
3. Sinusitis paranasal
Algoritma Penatalaksanaan
Kesimpulan
Rhinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi yang akan menimbulkan gejala
seperti bersin-bersin, rinore, rasa gatal, dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang
diperantarai oleh IgE. Pengobatan paling efektif dari rinitis alergi adalah menghindari faktor penyebab yang
dicurigai, dimana apabila tidak dapat dihindari dapat dibantu dengan terapi medikamentosa ataupun
pembedahan.