You are on page 1of 22

KEGAWATDARURATN

KARDIOVASKULER
Ns.H.JUNAIDY S RUSTAM, S.Kep, MNS
Shock Management
Definisi
Syok yaitu hambatan di dalam peredaran darah
perifer yang menyebabkan perfusi jaringan tak
cukup untuk memenuhi kebutuhan sel akan zat
makanan dan membuang sisa metabolisme , atau
suatu perfusi jaringan yang kurang sempurna.
(Moser, 2008).
Perfusi organ secara langsung berhubungan
dengan MAP yang ditentukan oleh volume darah,
curah jantung dan ukuran vaskuler.
KLASIFIKASI SYOK

Berdasarkan penyebabnya syok dapat di


klasifikasikan menjadi :
1. Shock hipovolemik
2. Shock distributif (berubahnya
tonusvaskuler akibat neurohormonal)
3. Shock kardiogenik (kegagalan pompa
jantung)
4. Shock septik
5. Shock obsmertif (obstuksi persision dan
jalan keluar jantung)
TANDA UMUM
1. Keadaan umum lemah.

2. Perfusi : kulit pucat, dingin, basah

3. Takikardi

4. Vena perifer tidak tampak

5. Tekanan darah menurun, sistolik kurang dari 90 mmHg atau


turun lebih dari 50 mmHg dari tekanan semula.

6. Hiperventilasi.

7. Sianosis perifer.

8. Gelisah, kesadaran menurun

9. Produksi urine menurun


STADIUM SYOK

1. Stadium Kompensasi.
MAP menurun 10 – 15 mmHg
Mekanisme kimia dan ginjal diaktifkan
Pelepasan rennin, ADH, aldosteron,
katekolamin mengakibatkan GFR menurun
dan urine output menurun, reabsorbsi Na
meningkat – vasokonstriksi sistemik
Hipotensi jaringan organ non vital dan ginjal
Cont....

2. Stadium intermediate.
MAP menurun lebih dari 20 mmHg
Kompensasi tak begitu lama untuk menyuplay
oksigen
Hipoksia organ vital, organ lain mengalami
anoxia, iskemik yang selanjutnya
menyebabkan sel – sel jaringan rusak dan mati
dan ini mengancam jiwa
Koreksi dalam 1 jam (golden hour)
Cont....

3. Irreversible Stage.
Anoxia jaringan dan kematian sel
meningkat

Sel tersisa metabolisme anaerob

Terapi tidak efektif


PENATALAKSANAAN
1. Oksigenasi adekuat, hindari hypoksemia 
Tujuan utama meningkatkan kandungan oksigen
arteri (CaO2) dengan Mempertahankan saturasi
oksigen (SaO2) 98 – 100 % dengan cara :
Membebaskan jalan nafas.
Oksigenasi adekuat, pertahankan pada > 65
mmHg.
Kurangi rasa sakit & auxietas.
Cont....

2. Suport cadiovaskuler sistem.


a. Therapi cairan untuk meningkatkan preload
pasang akses vaskuler secepatnya.
resusitasi awal volume di berikan 10 – 30 ml/Kg BB
cairan kistailoid atau kaloid secepatnya (< 20 menit),
dapat diulang 2 – 3 kali sampai tekanan darah dan
perfusi perifer baik.
Cont....

b.Obat-obatan inetropik untuk mengobati disretmia,


perbaikan kontraklitas jantung tanpa menambah konsumsi
oksigen miocard 
– Dopevin (10 Kg/Kg/mut) meningkatkan
vasokmstrokuta.
– Epinoprin : Meningkat tekanan perfusi myocard.
– Novepheriphin : mengkatkan tekanan perfusi miocard.
– Dobutamine : meningkatkan cardiak output.
– Amiodarone : meningkatkan kontraklitas miocard, luas
jantung, menurunkan tekanan pembuluh darah sitemik.
ASUHAN KEPERAWATAN
PRIMARY SURVEY
Air way : Apakah ada obstruksi? lendir?
– Menjaga jalan nafas manual (Head alt left
manufaktur)
– Menguasai jalan nafas dengan alat
(OPA/NPA, intubasi)
Breathing: RR,dispneo ? SaO2 > 95 %, esponsitilasi
Circulation : HR, kualitas nadi, Perfusi kulit, TD,
Praduksi urine
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Fluid volume deficit related to blood loss.


2. Decrease cardiac output related to
decrease venous return
3. Altered thought process related to
decrease cerebral perfusion.
INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Fluid volume deficit :


 Terapi intravena (sesuai jenis shock) :
Kristaloid (untuk mengembalikan cairan
elektrolit) : RL, ringer Acetat,Normosal

 Kolloid (untuk mengembalikan volume


plasma dan mengembalikan tekanan
osmotic) : WB, PRC, plasma (plasmanat,
dekstran, dll).
2. Decrease Cardiac Output

a) Therapi obat :
– Meningkatkan venous return.
– Memperbaiki kontraksi miokard.
– Menjamin perfusi miokard yang adekuat :
– Vasoconstrictor agent : Dopamin, Epinephrine, NE,
Vasopressin
– Agen yang meningkatkan kontraksi mokard :
Dobutamin, Epinephrine, Iso proterenol.
– Agen yang menambah perfusi miokard :
Nitrogilserin, Nitropruside, Isosorbid dinitrat
b) Terapi oksigen
Perdarahan aktif
pembuluh nadi

Cara membuat balut tekan


Catatan :
1) Menilai respon pada pemberian cairan  syok
hipovolemik  respon minimal  cari perdarahan
aktif  hentikan
2) Pasang CVP  tergantung situasi
3) Transfusi  - Whole blood, PRC
- Hangatkan dulu
- Tidak perlu diberi Ca glukonas
4) Cairan elektrolit  1 cc darah diganti
2 - 3 cc elektrolit
5) Respons baik  - klinis
- produksi urin > 0,5 cc/kg BB
SHOCK PERDARAHAN DAN TERAPI
HEMODILUSI

Transportasi oksigen dilakukan dengan 3 (tiga)


mekanisme
1. Sistem pernapasan.
2. Sistem sirkulasi.
3. Sistem Oksihemoglobin (O2Hb) dalam
eritrosit dan transport ke sel jaringan.
1. Sistem Pernapasan.
Pada perdarahan dan shock terjadi hipoxia stagnant :
gangguan hipoxia anemic. Kadar oksigen dalam darah
arterial (CaO2 ) mnurut rumus Nunn – Freeman adalah :
  CaO2 = (Hb X saturasi O2 X 1,34) + (PO2 X 0,003)
dengan harga normal akan didapat :
= (15 X 100% X 1,34) + (100 X 0,003)
= 20,1 + 0,3 = 20,4 ml/100 ml darah
penggunaan klinik unsure (PO2 X 0,0003)
diabaikan karena relatif kecil.
2. Sistem Sirkulasi.
Pada EBV yang beredar 65 – 75 ml/Kg
Perdarahan 5 – 15 ml/Kg (20%) terjadi kompensasi :
Tachicardi, kekuatan kontraksi miocard,
vasokonstriksi di arterial dan vena.
Vasokonstriksi berupaya mempertahankan
tekanan perfusi untuk otak dan jantung sehingga
jantung bekerja lebih berat mengatasi SVR
Hubungan antara CO, frekwensi denyut dan
stroke Volume (SV)
  CO = F x SV
Hemorragic Syntom
Perfusi Hangat pucat Dingin Basah

EBL 15 % 30 % 40 %

Nadi 80 100 >120 >140


T. Sistol 120 100 < 90 <70

Hilang 600 1200 2100

Infuse 1–2L 2–4L 4-6 L


ANY QUESTION??

You might also like