You are on page 1of 9

BANK DARAH

Reaksi Transfusi Darah

dr. Fransiska Marshia Tarius


2

KAPAN TRANSFUSE ???

• Kapan dimulai:
- Bila Hb < 7 + ada tanda kebutuhan O2 (pasien desaturasi / SpO2 < 90%)
- Bila Hb < 10 pada ortu, PJK, sepsis

• Kapan dihentikan transfuse darahnya?


- Bila Hb > 7 – 10

• Hb 5 adalah critical
• Hb 8 adalah tolerable
• Hb 10 adalah optimal
REAKSI TRANSFUSE DARAH
• Transfusi hanya dilakukan atas dasar indikasi & urgensi
• Jika dilakukan tidak tepat dapat menimbulkan:
a. Reaksi demam
b. Reaksi alergi: khas urtikaria, gawat: bronkospasme & anafilaktik shock
(mengancam jiwa) penanganan antihistamin, steroid, adrenalin
c. Reaksi hemolitik: mismatch ABO
d. Reaksi sepsis / bakteremia: kontaminasi darah dengan kuman menyebabkan
kematian krn DIC & syok sepsis
4

Diperhatikan bila ada reaksi


transfuse darah
• Jika ada gejala atau keluhan ke arah reaksi transfuse, transfuse HARUS SEGERA
DIHENTIKAN
• Infus set diganti set baru, berikan NaCl 0.9%
• Ukur tekanan darah, nadi, suhu
• Hipotensi sistolik < 90 mmHg memerlukan efedrin IV atau dopamine drip atau
adrenalin
• Perhatikan produksi & warna urin
• Urin yg berkurang atau berhenti atau warna menjadi merah gelap menandakan reaksi
hemolitik
5

REAKSI HEMOLITIK
• Disebabkan mismatch ABO, contoh pasien goldar O diberi donor goldar A
• Hb lisis  hemoglobin-emia  hemoglobin-uria mengendap & menyumbat
glomerulus / kapsula bowman  gagal ginjal akut
• Terapi:
- Cairan lebih banyak (RL, NaCl, atau D5% 20 ml/kg)
- Lasik 1-2mg/kg, diulang dosis ganda tiap ½ jam sampai keluar urin 1-2 cc/kg/jam
- Bila hipotensi berikan dopamine drip 3-10mcg/kg/mnt
6
7

REAKSI
ANAFILAKTIK
SHOCK
8
THANK YOU

You might also like