You are on page 1of 20

Filsafat Pendidikan

Kelompok 7 :
Aas Nurhasanah
Zulfa Raihanda H.M
Pokok Pembahasan

01 Pengertian Pendidik Hak Pendidik 04

02 Hakikat Pendidik Tugas Dan Tanggungjawab 05


Pendidik

Kode
03 Tenaga Pendidik Dalam
Pandangan Islam
Etik/Syarat-syarat/Sifat-sifat 06
Pendidik
Pengertian
Pendidik
Dari segi bahasa, pendidik adalah orang yang
mendidik. Dari pengertian ini timbul kesan bahwa
pendidik ialah orang yang melakukan kegiatan dalam
hal mendidik. Dalam bahasa Inggris ditemui beberapa
kata yang mendekati maknanya dengan pendidik.
Kata-kata tersebut seperti teacher yang berarti guru
atau pengajar, dan tutor yang berarti guru pribadi atau
guru yang mengajar di rumah.
Adapun definisi pendidik menurut istilah dikemukakan oleh para ahli
pendidikan Islam, di antaranya:

B. Menurut Suryosubrata pendidik berarti juga orang dewasa


A. Ahmad D.Marimba yang menyatakan bahwa pendidik yang bertanggung jawab memberi pertolongan pada anak didik
ialah orang yang memikul tanggung jawab untuk dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai
mendidik. Orang dalam pengertian ini ialah orang dewasa, tingkat kedewasaan, maupun berdiri sendiri dan memenuhi
yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab atas tingkat kedewasaannya, mampu berdiri sendiri memenuhi
pendidikan si terdidik. tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah SWT, dan mampu
sebagai makhluk sosial sekaligus makhluk individu yang mandiri.

C. Ahmad Tafsir mendefinisikan pendidik sebagai siapa saja


yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta
didik, dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi
peserta didik, baik efektif, kognitif, maupun psikomotorik.
02 Hakikat Pendidik
Pendidik dalam pendidikan Islam adalah setiap orang dewasa yang karena
kewajiban agamanya bertanggung jawab atas pendidikan dirinya dan orang
lain. Sedangkan yang menyerahkan tanggung jawab dan amanat pendidikan
adalah agama, dan wewenang pendidik dilegitimasi oleh agama, sementara
yang menerima tanggung jawab dan amanat adalah setiap orang dewasa. Ini
berarti bahwa pendidik merupakan sifat yang lekat pada setiap orang, karena
tanggung jawabnya atas pendidikan
Tenaga Pendidik
03 Dalam Pandangan
Islam
Pada hakekatnya, pendidik dalam pandangan Islam minimal ada 4, yaitu Allah Rabbul
‘alamin (pendidik alam semesta), para rasul orang tua, dan guru. Adapun yang menjadi
acuan dalam mendidik adalah Allah Rabbul ‘alamin. Dengan segala sifat-sifat-Nya yang
terukir indah dalam al-Asma al-Husna (nama-nama yang baik), mencerminkan sifat-sifat
agung pendidik semesta alam yang dapat diadopsi dan dicontoh oleh manusia (orang tua
dan guru) sebagai pendidik penerus setelah Allah dan Rasul-Nya. Menurut A.D. Marimba
(1989: 37) Pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik.
04 Hak Pendidik
Dalam menjalankan tugas profesinya, guru memiliki hak dan
kewajiban yang harus dilaksanakan dan diperhatikan. Hak
guru merupakan apa-apa saja yang didapat seseorang yang
memiliki profesi seorang guru. Sedangkan kewajiban
merupakan apa-apa saja yang harus dilaksanakan guru dalam
menjalankan tugasnya. Hak dan kewajiban guru sebagai
pendidik telah diatur di semua perundang-undangan yang
berkaitan dengan pendidikan, khususnya pada UU No. 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
05

Tugas dan Tanggungjawab


Pendidik
Didalam Pendidikan Islam, seorang pendidik dituntut agar bersifat profesional, apabila suatu pekerjaan
diserahkan tepat pada orang yang bukan ahlinya akan mengalami kegagalan. Hal ini didasarkan kepada
firman Allah SWT:
ٰ ‫ف تَ ْعلَم ْو ۙ َن م ْن تَ ُك ْو ُن لَهٗ َعاقبةُ ال َّد ۗار انَّهٗ اَل يُ ْفل ُح‬
‫الظّلِ ُم ْو َن‬ َ ‫ا َع ٰلى َم َكانَتِ ُك ْم اِنِّ ْي َعا ِم ۚ ٌل فَ َس ْو‬f‫ ِم ا ْع َملُ ْو‬f‫قُلْ ٰيقَ ْو‬
ِ ِ ِ َِ َ ُ
Artinya:
“Katakanlah: ‘Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula).kelak
kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini.
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan” (QS al-An’am: 135)
06

Kode etik/Syarat-
syarat/Sifat-sifat
Pendidik
Kode Etik

Kode etik terdiri dari dua kata, yakni ‘kode’ dan ‘etik’ yang berasal dari
bahasa Yunani yang artinya watak, adab, dan cara hidup. Hal ini dapat
diartikan bahwa etik menunjukan cara berbuat menjadi adat
dikarenakan persetujuan dari kelompok manusia dan dipakai untuk
pengkajian nilai-nilai. Karena hal itu, guru sebagai tenaga profesional
memiliki yang namanya kode etik dan menjadikannya pedoman yang
mengatur pekerjaan guru selama pengabdian serta merupakan
ketentuan yang mengikat semua sikap dan kehidupan guru.
Syarat-syarat Pendidik

Sebagaimana diketahui dan disadari bersama bahwa


fungsi dan peranan pendidik Islam dalam
penyelenggaraan pendidikan Islam menduduki posisi
strategi dan vital. Pendidik yang terlibat secara fisik dan
emosional dalam proses pengembangan fitrah manusia
didik baik langsung ataupun tidak akan memberi warna
tersendiri terhadap corak dan model sumberdaya
manusia yang dihasilkannya.
Sifat-sifat Pendidik

B. Berjiwa bersih dan terhindar dari akhlak


buruk, dalam arti bersih secara fisik/ jasmani
A. Bersifat zuhud, dalam arti tidak dan bersih secara mental/rohani, sehingga
dengan sendirinya terhindar dari perilaku
mengutamakan kepentingan materi buruk. Ini perlu dimiliki oleh pendidik Islam,
karena sesungguhnya ia adalah teladan dari
dalam pelaksanaan tugasnya, namun peserta didiknya.
lebih mementingkan perolehan
keridhaan Allah. Ini tidak berarti
mereka harus miskin, tidak boleh
kaya atau tidak boleh menerima gaji,
C. Bersikap ikhlas dalam
tetapi menekankan niat dan motivasi
melaksanakan tugas mendidik.
mendidik didasarkan atas keikhlasan.
Lanjutan

E. Bersifat kebapaan, dalam arti ia harus


memposisikan diri sebagai pelindung yang
D. Bersifat pemaaf, peserta didik mencintai muridnya serta selalu
sebagai manusia bepotensi memikirkan masa depan mereka. Dengan
melakukan kesalahan dan kekeliruan. begitu semangat dan upaya mendidik
Terjadinya interaksi antara guru murid hidup dan bergelora.
dengan peserta didik sebagai
konsekuensi dinamika dan
kreativitas, tidak jarang dapat F. Berkemampuan memahami bakat, tabiat
membuat rasa jengkel, kurang puas, dan watak peserta didik. Dalam konteks
menyinggung perasaan dan tidak ini, seorang pendidik Islam tentu harus
menyenangkan guru. memiliki pengetahuan dan keterampilan
psikologi, agar mampu memahami tabiat,
watak, pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik sebagai landasan dasar
pengembangan potensi mereka.
G. Menguasai bidang studi/bidang pengetahuan yang akan
dikembangkan atau diajarkan. Ini berarti, pendidik Islam harus lebih
dahulu membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan muatan
materi yang dibelajarkan kepada peserta didik, sehingga aktivitas
pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan menjadi efektif dalam
arti berjalan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
Thanks you

Do you have
and any
questions?

You might also like