BIOREMEDIASI LINGKUNGAN

“FITOREMEDIASI”

Oleh :

Wa Arsi (F1C117061)
Wa Ode Sukmawati (F1C117063)

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Halu Oleo
Kendari
2021
Apa itu Fitoremediasi?

Penggunaan langsung tanaman hijau dan

mikroorganisme untuk menstabilkan dan
mengurangi kontaminasi di tanah, lumpur,
sedimen, permukaan air dan air tanah.
Untuk memulai penjelasan Manusia memproduksi sebagian
mengenai fitoremediasi dimulai besar racun yang perlu
dengan manusia diremediasi dari tanah

jika dibiarkan begitu saja

tanah yang kita butuhkan
menjadi tidak berguna
 Tanaman Fitoremediasi

Salah satu tanaman yang

digunakan untuk meremediasi
polutan adalah tanaman poplar

Poplar adalah tanaman spesies

pilihan untuk fitoremediasi karena
temuan terbaru menunjukkan bahwa
mereka dapat mengambil dan
mendegradasi kontaminan organik
Gambar tanaman poplar dan logam berat tertentu.
 Proses Fitoremediasi

proses fitoremediasi mengacu pada

imobilisasi kontaminan di tanah
melalui penyerapan dan akumulasi
oleh akar

penyerapan ke akar atau presipitasi di

dalam zona akar tanaman dan akarnya
juga mencegah migrasi kontaminan
melalui angin dan erosi air pencucian
dan dispersi tanah
Filtrasi mengacu pada pendekatan penggunaan
akar tanaman yang dibudidayakan secara
hidroponik untuk memulihkan air yang
terkontaminasi melalui konsentrasi penyerapan Polutan tersebut kemudian dibuang dengan
dan pengendapan polutan serta menyaring aman, proses ini diulang beberapa kali untuk
melalui air. mengurangi kontaminasi ke tingkat yang
dapat diterima

fitoakumulasi adalah proses di mana akar

tanaman menyerap kontaminan logam dari
tanah dan mentranslokasikannya ke jaringan di
atas tanah setelah tanaman tumbuh dan
menyerap polutan logam.
fitovolatilisasi adalah proses di mana
tanaman mengambil kontaminan
yang larut dalam air dan
melepaskannya ke atmosfer

kontaminan dapat berubah sepanjang jalan saat

air mengalir di sepanjang sistem vaskular
tanaman dari akar ke daun. kontaminan
kemudian menguap atau menguap ke udara di
sekitar tanaman.
Tanaman Yang Digunakan Untuk
Fitoremediasi Dan Penghilangan
Kontaminan

Alfalfa (Medicago sativa) Carrots (Daucus carota)

Kontaminant : Toluena dan Kontaminant : Octachlorodibenzodioxin

Fenol (OCDD)
 Goat willow (salix caprea)
Fescue (Festuca spp)

Kontaminan : pentaklorofenol dan polycilic aromatic Kontaminan : polychlorinated biphenyl

hydrocarbons)

Kontaminan : polychlorinated
Red Twig Dogwood biphenyl
(Cornus sericea)
Indian mustard (Brassica
juncea)

Sunflowers (Heliathus Annuus)

Kontaminan : Cesium Gambar : Landfill Leachate

Kontaminan : Landfill Leachate

 biasanya terbatas pada konsentrasi polusi
yang lebih rendah

Efektivitasnya tergantung pada kedalaman

akar tanaman

tergantung pada toleransi tanaman

KEKURANGAN terhadap kontaminan

kontaminan dapat dilepaskan kembali ke

lingkungan melalui siklus hidup dan mati
tanaman alami atau dengan membakar
tanaman yang diisi kontaminan

pembersihan membutuhkan waktu lebih

lama daripada kebanyakan metode
lainnya
 lebih murah daripada kebanyakan treatmen
lain (Mis: Penggalian)

risiko kontaminasi lebih lanjut berkurang

tanaman dapat meremidiasi lebih dari satu

KELEBIHANN polutan

kurang merusak lingkungan daripada

perawatan lainnya
 beberapa tanaman memiliki Kiambang Hidrilla (Hydrilla Sawi India (Brassica
kemampuan alami untuk menarik (Salvinia natans) ferticillata) juncea)
logam berat beracun dari tanah dan
menyimpannya di daun tanaman ini
disebut hiperakumulator

Suatu tumbuhan dapat disebut hiperakumulator apabila

memiliki karakter-karakter sebagai berikut:
1. Tumbuhan memiliki tingkat laju penyerapan unsur dari
tanah yang lebih tinggi dibanding tanaman lainnya
2. Tumbuhan dapat mentoleransi unsur dalam tingkat
yang tinggi pada jaringan akar dan tajuknya
3. Tumbuhan memiliki laju translokasi logam berat dari
akar ke tajuk yang tinggi sehingga akumulasinya pada
tajuk lebih tinggi dari pada akar.
Remediasi tanaman digunakan untuk
memperbaiki masalah. Dimana tanaman
tersebut digunakan untuk membersihkan
kontaminasi atau dalam hal ini untuk
mengontrol hidrologi agar air tanah yang
mengalir di siang hari tidak mengalir ke
sungai san juan.
 PEMANFAATAN FITOREMEDIASI

Polusi masif yang berat atau beracun adalah

masalah lingkungan dan kesehatan
masyarakat global contohnya timbal dan
cadmium.

Pb dan Cd merupakan contoh toksikan mekanik

atau logam berat yang tidak mudah diuraikan
oleh mikroba sehingga fitoremediasi menjaddi
suatu alternatif perbaikan lingkungan
 Projek fitoremediasi

Pendekatan tradisional untuk tanah yang

terkontaminasi adalah dengan menggali material
dan mengangkutnya. sayangnya, operasi ini
memiliki efek domino dengan mengganggu area
yang tidak terkontaminasi, termasuk urugan bersih
yang diperlukan untuk menimbun galian

Program EPA melindungi warga dari bahaya yang

ditimbulkan oleh limbah berbahaya yang
ditinggalkan atau tidak terkendali. di masa lalu,
membersihkan situs ini sering kali membutuhkan
pengeluaran energi dan sumber daya yang tidak
berkelanjutan
EPA melakukan projek perbaikan
lingkungan dengan menggunakan
fitoremediasi untuk menghilangkan
kontaminasi arsenik dari properti
perumahan
fitoremediasi menggunakan tanaman yang
dipilih secara khusus untuk menghilangkan
dan mengurangi risiko kontaminan di tanah,
air, sedimen, dan udara
 Fitoremediasi Untuk Menghilangkan
Limbah Arsenik

fitoremediasi dipilih karena jika kondisinya

lahan seluas 2 hektar, bekas kebun
mendukung. teknologi dapat efektif dengan
tercemar arsenik yang merupakan produk
dampak minimal pada topografi dan
sampingan dari aplikasi pestisida pada
ekosistem yang ada.
pohon buah-buahan

arsenik tidak rusak seperti DDT, DDE

dan DDD. sehingga sedikit lebih
meresap dalam bertahan.
fitoremediasi juga dianggap sebagai pendekatan
remediasi in-situ atau di tempat yang berarti media
yang terkontaminasi tidak dipindahkan ke luar lokasi.
dan karena panen budidaya tanaman adalah proses
yang relatif murah, fitoremediasi memiliki keuntungan
penghematan biaya yang signifikan dibandingkan
dengan metode pembersihan tradisional.
TERIMA KASIH !!!!