You are on page 1of 5

Organizational Culture

• Seiring meningkatnya persaingan global, konsep budaya berkembang


menjadi semakin penting bagi para pemimpin organisasi karena
lingkungan baru sering menuntut nilai dan cara baru dalam melakukan
sesuatu.

• Kebanyakan pemimpin sudah memahami bahwa ketika budaya


perusahaan sesuai dengan kebutuhan lingkungan eksternal dan strategi
perusahaan, karyawan dapat menciptakan organisasi yang tangguh.
What is culture?
• Budaya dapat didefinisikan sebagai seperangkat nilai kunci, asumsi, pemahaman, dan norma-norma
yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada anggota yang baru sebagai hal
yang benar.
• Norma adalah standar bersama yang mendefinisikan apa itu perilaku dapat diterima dan diinginkan
dalam sekelompok orang.

• Pada dasarnya, budaya adalah pola asumsi bersama tentang bagaimana hal-hal yang dilakukan dalam
suatu organisasi. Sebagai anggota organisasi yang diharapkan dapat mengatasi masalah internal dan
eksternal, mereka mengembangkan asumsi bersama dan norma perilaku dan diajarkan kepada anggota
baru sebagai cara berpikir, merasakan, dan bertindak yang benar terkait dengan masalah tersebut.
Importance of Culture
• Budaya memberi karyawan rasa identitas organisasi dan menghasilkan komitmen terhadap nilai-nilai tertentu dan cara melakukan sesuatu. Budaya
melayani dua fungsi penting dalam organisasi: (1) mengintegrasikan anggota sehingga mereka tahu caranya untuk berhubungan satu sama lain,
dan (2) membantu organisasi beradaptasi dengan eksternal lingkungan

Budaya Integrasi Internal membantu anggota mengembangkan identitas kolektif dan tahu bagaimana bekerja sama secara efektif. Budayalah yang
memandu hubungan kerja sehari-hari dan menentukan bagaimana orang berkomunikasi dalam organisasi, perilaku apa yang dapat diterima atau tidak
dapat diterima, dan bagaimana kekuasaan dan statusnya dialokasikan.
Budaya dapat menanamkan seperangkat aturan tidak tertulis di dalam pikiran karyawan, yang bisa sangat kuat dalam menentukan perilaku, sehingga
mempengaruhi performa organisasi  
Budaya Adaptasi Eksternal menentukan bagaimana organisasi mencapai tujuan dan berhubungan dengan orang luar.
Nilai-nilai budaya yang tepat dapat membantu organisasi menanggapi dengan cepat kebutuhan pelanggan atau gerakan dari pesaing. Budaya bisa
mendorong komitmen karyawan terhadap tujuan inti organisasi, tujuan spesifiknya, dan sarana dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Budaya harus mewujudkan nilai-nilai dan asumsi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk berhasil dalam lingkungannya. Jika lingkungan kompetitif
membutuhkan kecepatan dan fleksibilitas, misalnya budaya harus mewujudkan nilai-nilai yang mendukung kemampuan beradaptasi, kolaborasi lintas
departemen, dan respons yang cepat terhadap pelanggan kebutuhan atau perubahan lingkungan.
The High-Performance Culture
• Menurut Cornell University, budaya perusahaan yang mampu meningkatkan performa kerja dalam perusahaan disebut dengan
high-performance culture (budaya kinerja tinggi).
• Budaya kinerja tinggi ini mampu mengantar perusahaan mencapai hasil finansial dan non-finansial yang lebih unggul dalam
jangka waktu yang lama.
• Budaya kinerja tinggi dapat diidentifikasi dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Kepemimpinan yang kuat di tiap level

• Menurut survei TinyPulse, 61%, kepercayaan antara karyawan dan manajemen adalah faktor penting dalam kepuasan bekerja.
Kepemimpinan adalah fondasi dalam membangun kinerja tim. Dalam budaya kinerja tinggi, para pemimpin menetapkan standar
kinerja melalui contoh perilaku dan tindakan. Mereka juga menunjukkan antusiasme untuk mencapai tujuan yang tinggi dan
mengatasi rintangan yang menghalangi eksekusi strategi. Pemimpin memotivasi dan menginspirasi karyawan untuk memberikan
yang terbaik pada inisiatif strategis yang sedang dikerjakan.
2. Karyawan yang memiliki tanggung jawab
Dalam survei SHRM tahun 2016, 70% karyawan yang merasa diberdayakan untuk mengambil keputusan saat masalah atau
peluang muncul adalah elemen penting dalam meningkatkan keterlibatan.
Organisasi dengan budaya kinerja tinggi tidak hanya memberdayakan karyawan, tetapi juga memastikan karyawan memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghasilkan penilaian yang baik saat membuat keputusan
3. Fokus pada pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan karyawan
Gallup melaporkan bahwa organisasi yang telah melakukan investasi strategis dalam pengembangan karyawan mengalami
peningkatan profitabilitas sebanyak 11% dan dua kali lebih mampu mempertahankan karyawan mereka. Pembelajaran dan
pengembangan di tempat kerja akan memenuhi kebutuhan karyawan dalam mengembangkan karier dan mendapatkan
kesejahteraan sosial. Pengembangan karyawan dalam budaya kinerja tinggi juga memiliki fokus untuk membangun
kemampuan dan menciptakan kapabilitas kepemimpinan yang akan mendorong organisasi untuk terus berkembang dalam
waktu yang lama.
4. Sikap terbuka pada perubahan
Seperti semua organisasi, perusahaan dengan budaya kinerja tinggi juga menghadapi perubahan. Yang membedakannya
dengan organisasi biasa adalah perspektif mereka dalam melihat perubahan. Individu dalam lingkungan budaya kinerja
tinggi melihat perubahan sebagai sebuah peluang. Organisasi dengan budaya kinerja tinggi tidak takut untuk menyusun
ulang strategi yang sudah ada atau mengevaluasi proses internal lainnya untuk mencapai hasil. Mereka merencanakan dan
merangkul perubahan, lalu memanfaatkannya untuk memacu inovasi.

You might also like