You are on page 1of 78

CLINICAL REPORT NURMALIA PUTRI

M YUSUP
12100121530

SESSION “DEMENTIA”
12100121521
HAMBALI
12100121597
MIHDATUN
NURUL F
P R E C E P TO R : D H I A N I N D R I A S A R I
RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat psikiatri diperoleh dari alloanamnesis/heteroanamnesis pada tanggal Mei
2022 dengan ayah/ibu/anak pasien Tn/Ny… (usia), kebenaran anamnesis tidak
dapat dipercaya/dapat dipercaya
IDENTITAS PASIEN
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :
Informasi didapat :
Status marital :
Agama :
Suku :
Tanggal pemeriksaan :
KELUHAN UTAMA
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
RIWAYAT PENGOBATAN
RIWAYAT PENYAKIT PSIKIATRI
RIWAYAT PENYAKIT MEDIK
RIWAYAT KELUARGA
RIWAYAT PRIBADI
RIWAYAT PRIBADI
RIWAYAT PRIBADI
STATUS PSKIATRIK
Keadaan umum :
Tekanan darah :
Nadi :
Respiratory rate :
DESKRIPSI UMUM
Penampilan fisik
Kontak : Ada/tidak ada
Raport : Adekuat/inadekuat
Roman muka : Tenang/tegang/takut/tidak
ramah/permusuhan/marah/curiga/apatis/bingung/canggun
g/seduksi/murung/menangis, dll-
Tampak tua/tampak muda/sesuai umur
Postur tubuh : Endomorfik/mesomorfik/eksomorfik
Dandanan : Rapi/wajar/nyentrik/berlebihan
Pakaian : Lusuh/rapi/wajar
STATUS PSIKIATRIK
Perawatan diri, rambut, dan kuku : Bersih terawat/kotor/berbau tak sedap
Kondisi kulit : Normal/bertato/needle tracks/wrist cutting
Penampilan jender : Kewanita-wanitaan/kelaki-lakian/sesuai jender
Kebugaran : Sehat/sakit
Perilaku dan aktivitas motorik : Normoaktif/gemulai/kaku/mannerism/perilaku
streotipik/ekopraksia/agitasi/impulsive/agresif, dll
Sikap terhadap pemeriksa : Koperatif/tidak koperatif
BICARA DAN BAHASA
Bicara : Spontan/tidak spontan, artikulasi jelas/tidak jelas, volume
cukup/meninggi/pelan, produktivitas cukup/sedikit/banyak,
Hendaya berbicara : Tidak
terganggu/afasia/stuttering/prosody/loghorea/ekolalalia/pelo
Bahasa : Kecepatan bereaksi baik/cukup/kurang
Pembendaharaan kata baik/cukup/kurang
Kemampuan komperhensif baik/cukup/kurang
Kemampuan baca-tulis baik/cukup/kurang
STATUS PSIKIATRIKUS
EMOSI
Mood : Eutimik/disforik/euphoria/iritable, dll
Afek : Luas/sempit/terbatas/tumpul/datar
Keserasian : Serasi/tidak serasi
PERSEPSI
Ilusi : Ada/tidak ada
Halusinasi : Visual/auditory/tactil/kecap/olfactory, isi :………..
Depersonalisasi : Ada/tidak ada
Derealisasi : Ada/tidak ada
PIKIRAN
Bentuk pikiran
Bentuk : Autistik/derealistik/realistik
STATUS PSIKIATRIK
Produktivitas : Normal/overabundance/rapid thinking/slow thinking/proverty of
thinking
Kontinuitas : Relevan/irelevan/blocking/tangensial/flight of
idea/circumstansia/perseverasi/verbigurasi, asosiasi longgar, dll
Gangguan bahasa : Tidak ada/inkoheren/word salad/clang
association/neologisme/punning (permainan kata-kata yang
memiliki arti ganda)
Isi pikiran : Preokupasi/obsesi/kompulsi/fobia, isi:…………………
Ide hipokondria/ide bunuh diri/ide membunuh, isi:…………….
Gangguan pikiran
Waham :
Ide mempengaruhi atau : Ada/tidak ada, isi:……………………
dipengaruhi
Ide bersalah : Ada/tidak ada, isi:……………………
Though of : Ada/tidak ada, isi:……………………
broadcasting/whitdrawal/insertion
STATUS PSIKIATRIK
SENSORIUM DAN KOGNITIF
Kesadaran : CM/samnolen/berkabut/sopor/coma, dll
Perhatian : Normovigilensi/hipovigilensi/hipervigilensi/distraktibilitas
Memori
Remote memory : Terganggu/tidak terganggu
Recent past memory : Terganggu/tidak terganggu
Recent memory : Terganggu/tidak terganggu
Immediete memory : Terganggu/tidak terganggu
Dasar pengetahuan
Kesan intelegensi : Kurang/rata-rata/sesuai
Kemampuan kalkulasi : Kurang/rata-rata/sesuai
Pengetahuan umum : Kurang/rata-rata/sesuai
Berpikir abstrak : Terganggu/tidak terganggu
STATUS PSIKIATRIK
WAWASAN PENYAKIT
Tilikan : 1/2/3/4/5/6
PENILAIAN
Social judgment : Terganggu/tidak terganggu
Test judgment : Terganggu/tidak terganggu
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
Mata :
Leher :
Thorax
Cor :
Pulmo :
Abdomen :
Akral :
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang meningen :
Saraf otak : Pupil bulat, isokor/anisokor
Gerakan bola mata …..
Wajah simetri/tidak simetris
Letak lidah …….
Kekuatan Motorik : 5/5/5/5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Pemeriksaan EKG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Pemeriksaan Psikometri
PANSS-EC
MINI PLUS
SAS
MMSE
STATUS PSIKIATRIKUS
AXIS I :
AXIS II :
AXIS III :
AXIS IV :
AXIS V :
PROGNOSIS
1. Ad vitam :
2. Ad functionam :
PENATALAKSANAAN
1. Non-farmakologi
2. Farmakologi
DEMENTIA
DEFINISI

Kaplan and sadock’s synopsis of psychiatry


• Proses penyakit yang ditandai oleh gangguan kognitif pada kesadaran yang
normal
PPDGJ-III
• Demensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit/gangguan otak yang
biasanya bersifat kronik-progresif, di mana terdapat gangguan fungsi luhur
kortikal yang multiple (multiple higher cortical function), termasuk di
dalamnya: daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap (comprehension),
berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan daya nilai (judgement).
Umumnya disertai dan ada kalanya diawali dengan kemerosotan dalam
pengendalian emosi.
EPIDEMIOLOGI
Usia 65 - 70 tahun : 1,9 %
Usia 75 - 80 tahun : 6,3 %
Usia 85 - 90 tahun : 21,7 %
Usia > 90 tahun : 47,5 %
ETIOLOGI
FAKTOR RISIKO
Usia tua
Perempuan
Vascular Risk Factors
• Hipertensi
• BMI ↑
• Kolesterol tinggi
• Diabetes
Hipotensi pada lansia (alzheimer disease)
Congestive Heart Failure dan Atrial Fibrillation
Alkohol dan rokok
KLASIFIKASI/
DEMENTIA SUBTYPES
ALZHEIMER DISEASE/DEMENTIA TIPE
ALZHEIMER

Bentuk dementia paling sering

Epidemiologi
• 65 - 69 tahun → 0,5 %/tahun
• 70 - 74 tahun → 1%/tahun
• 75 - 79 tahun → 2%/tahun
• 80 - 84 tahun → 3%/tahun
• > 85 tahun → 8%
ETIOLOGI

Faktor Genetik
●Early onset → Mutasi pada gen APP, PS1
●PS2 → overproduction/peningkatan
agregasi protein Aβ
●Late onset → Epsilon 4 allele (APOE4)
PATOLOGI
Makroskopis
• Bisa terlihat normal atau terdapat atrofi pada hippocampus dengan
sulkus kortikal yang mendatar dan inferior horn dari lateral ventrikel
yang membesar
Mikroskopis
• amyloid plaques, neurofibrillary tangles, neuronal loss (entorhinal
cortex dan hippocampus), loss of cholinergic neurons di basal nucleus,
loss of brain stem noradrenergic neurons dan serotonergic neurons,
granulovascular degeneration dan terdapat Hirano bodies yang
mempengaruhi pyramidal neurons pada hippocampus.
DEMENTIA VASCULAR

Faktor risiko
• Laki-laki
• Hipertensi
• Penyakit cardiovascular
Kelainan ini menyerang pembuluh darah cerebral yang berukuran kecil dan sedang, lalu
mengalami infark dan memproduksi banyak lesi parenkim yang menyebar pada area otak

Penyebab dari infark ini termasuk penyumbatan pembuluh darah oleh plak arteriosklerosis
atau tromboemboli dari asal yang jauh (katup jantung).

PE: carotid bruits, abnormalitas funduskopi, dan pembesaran chamber jantung.


FRONTOTEMPORAL
DEMENTIA (PICK’S DISEASE)
Terdapat atrofi pada lobus frontotemporal

Terdapat 2 subgrup: Behavioral-variant FTD dan Language predominant FTD (termasuk progressive
nonfluent aphasia dan semantic dementia).

Pada area frontotemporal juga adanya kehilangan neural, gliosis dan neuronal pick’s bodies, yang merupakan
massa elemen sitoskeletal.

Pria < Wanita → biasanya dimulai sebelum usia 75 tahun

Gejala: pick’s disease adanya perubahan kepribadian dan perilaku.

Etiologi: mutasi pada gen C9ORF72, GRN, MAPT, CHMP2B, VCP, FUS, and TARDBP
DEMENTIA WITH LEWY
BODIES
Secara klinis mirip dengan Alzheimer dan sering ditandai dengan halusinasi,
gejala parkinson dan tanda EPS.

Lewy body disease ditemukan pada cerebral cortex.

Three core features DLB : Fluktuasi kognisi, halusinasi visual berulang yang
tergambarkan baik dan detail, gejala motorik spontan parkinsonism.

Beberapa kasus pada pasien Lewy body disease sering ditemukan adanya
Capgras syndrome (reduplicative paramnesia).
DEMENTIA IN PARKINSON
DISEASE
Parkinson disease terkait dengan neuronal loss pada substansia nigra.

80% pasien Parkinson disease akan mengalami demensia. Umumnya, pasien terdiagnosis
Parkinson disease demensia setelah 8 - 10 tahun mengalami parkinson disease

Gejala: pergerakan lambat dan pemikiran lambat (bradifrenia)

F02.3 Demensia pada Penyakit Parkinson

• Demensia berkembang pada seseorang dengan penyakit Parkinson yang sudah parah,
tidak ada gambaran klinis khusus yang dapat ditampilkan
DEMENTIA IN HUNTINGTON’S
DISEASE
Penyakit Huntington adalah kelainan langka yang ditandai dengan gejala motorik, kognitif,
dan psikiatri.

Disebabkan karena adanya mutasi berulang triplet CAG pada kromosom 4 di HTT gene,
dan menyebabkan ekspansi poliglutamate pada Huntington protein yang menimbulkan efek
kematian sel neuron pada caudate nucleus dan frontal lobes.

Motor symptoms :
• Chorea/ involuntary dance movement
• Ataksia
HIV RELATED DEMENTIA
Pasien dengan ensefalopati pada infeksi HIV dapat berkaitan dengan demensia dan disebut kompleks
demensia sindrom defisiensi imun.

Sekitar 14% pasien dengan HIV mengalami demensia dan sekitar 75% pasien AIDS mengalami
gangguan SSP pada saat otopsi.

Perkembangan demensia pada pasien HIV sering disamakan dengan munculnya kelainan parenkim
pada pemindaian MRI.

Gejala : Perubahan kognitif, motorik, perilaku (dinilai dengan pemeriksaan fisik), neurologis dan
psikiatri.

F02.4 Demensia pada Penyakit HIV


• Demensia yang berkembang pada seseorang penyakit HIV, tidak ditemukannya penyakit atau
kondisi lain yang bersamaan selain infeksi HIV itu
HEAD TRAUMA RELATED
DEMENTIA
Trauma kepala pada pasien demensia bisa juga disebut sebagai ‘punch drunk syndrome
(dementia pugilistica) hal ini terjadi setelah mengalami trauma kepala berulang selama
bertahun-tahun.

Labilitas emosional, disartria (gangguan bicara) dan impulsif.

F02.1 Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-Jakob


Trias yang sangat mengarah pada diagnosis penyakit ini:
• Demensia yang progresif merusak
• Penyakit pyramidal dan ekstrapiramidal dengan mioklonus
• EEG yang khas (trifasik)
DEMENTIA PADA PENYAKIT
LAIN YDT YDK DAN YTT

F02.8 Demensia pada Penyakit Lain YDT YDK


• Demensia yang terjadi sebagai manifestasi atau konsekuensi
beberapa macam kondisi somatic dan serebral lainnya
F03 Demensia YTT
• Kategori ini digunakan bila kriteriau umum untuk diagnosis
demensia terpenuhi, tetapi tidak mungkin diidentifikasi pada
salah satu tipe tertentu (F00.0-F02.9)
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Delirium (F05) → F05.1 Delirium
bertumpang tindih dengan Demensia

Gangguan Depresif (F30 - F39)

Skizofrenia (F20)

Retardasi Mental Ringan dan Sedang (F70


- F71)
BEHAVIORAL
PSYCHOLOGIC
SYMPTOMS IN
DEMENTIA (BPSD)
DEFINISI

Gejala Perilaku dan Psikosis Demensia (BPSD) dikenal


sebagai gejala neuropsikiatri → komponen utama dari
sindrom yang terjadi pada subjek dengan demensia

BPSD meliputi agitasi, perilaku motorik menyimpang,


kecemasan, kegembiraan, lekas marah, depresi, apatis,
disinhibition, delusi, halusinasi dan perubahan tidur atau
nafsu makan.
CONT…

Adanya gangguan emosional, persepsi, dan


perilaku yang dapat diklasifikasikan menjadi 5:
• Kognitif atau perseptual: delusi, halusinasi
• Motorik: mondar-mandir, gerakan berulang, agresi
• Verbal: berteriak, memanggil, ucapan berulang, agresi verbal
• Emosional: euforia, depresi, apatis, kecemasan, mudah marah
• Vegetatif: gangguan dalam tidur dan nafsu makan
ETIOLOGI

Adanya perubahan neurotransmisi cholinergic, noradrenergic,


dopaminergic, serotonergic, dan glutamatergic.

Pre-morbid: post traumatic stress disorder, masalah pola asuh,


dan faktor lingkungan (sensory stimulation yang kurang atau
berlebihan, atau lingkungan yang terlalu panas, dingin atau
berisik)
PATOFISIOLOGI
Agitasi, disinhibisi dan psikotik dari BPSD berhubungan dengan
peningkatan dan penurunan metabolisme pada dorsolateral prefrontal
cortex, orbital prefrontal cortex, anterior cingulate, insula, dan lobus
temporal
• Merupakan area yang mengatur regulasi emosional, self-awareness dan persepsi.

Biopsychosocial dan Holistic Models yang menjelaskan penyebab dari


BPSD:
• Unmet Needs Model (kebutuhan yang tidak terpenuhi) → pasien tidak bisa mengungkapkan
apa yang mereka butuhkan
• Progressively Lowered Stress Threshold Model (ambang batas stress menurun)
• Antecedent-Behaviour-Consequence Learning Theory (ABC Charting)
MANIFESTASI KLINIS

Disturbances in emotional experience


• Gejala depresi sering tertutupi oleh demensia: pasien
kesulitan mengekspresikan perasaan sedih, tidak bahagia,
hopeless, dan kepercayaan diri yang menurun.
• Gejala yang menonjol: anhedonia, anxiety, apathy
Delusions and abnormal thought content
• Adanya keyakinan palsu yang dipegang teguh, bertahan lama
dan tidak terbantahkan
MANIFESTASI KLINIS

Perceptual Disturbances
Ilusi dan halusinasi

Disturbances in Motor Function → terdiri dari


peningkatan atau penurunan aktivitas motorik
• Motor retardation: gerakan dan bicara lambat, penurunan tonus tubuh,
penurunan gerakan spontan tubuh
• Motor hyperactivity: peningkatan energi, bicara cepat, bergerak lebih sering
MANIFESTASI KLINIS

Circadian Rhythms
• Hypersomnia
• Insomnia
• Sleep-wake cycle reversal
• Sensitivitas meningkat
• Rapid eye movement sleep behavior disorder

Appetite and Eating Behavior


• Anorexia
• Hyperphagia (nafsu makan meningkat)
KRITERIA DIAGNOSA
DICE Approach (Describe, Investigate, Create, Evaluate) → digunakan untuk mengevaluasi,
tatalaksana BPSD dan mengurangi penggunaan obat seperti antipsikotik.
KRITERIA DIAGNOSA
I.E.C.E.S (Physical. Intellectual. Emotional. Capabilities. Environment. Social) → melihat penyebab dari
symptom behavioral dan psychological yang berkaitan dengan dementia.
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
Sebelum memilih intervensi, analisis terlebih dahulu
mengenai perilaku yang mengganggu (rasa sakit, penyakit
medis, kelelahan, depresi, kesepian, kurang stimulasi atau
overstimulation, serta stresor – sosial dan lingkungan)
• Intervensi yang berorientasi pada kognitif atau emosi → terapi kenang-
kenangan, terapi kehadiran simulasi, terapi validasi
• Intervensi Stimulasi Sensorik → akupuntur, aromaterapi, terapi cahaya,
pijat, terapi musik
• Teknik Manajemen perilaku
• Intervensi Psikososial lain → terapi bantuan hewan dan olahraga
TERAPI FARMAKOLOGI

Antipsychotics (Typical & Atypical)


• Mengobati gejala seperti agresi, psikosis, agitasi
• Efek samping: Gejala ekstrapiramidal, Sedasi,
Tardive Dyskinesia, Gangguan gaya berjalan,
Jatuh
• Obat: Risperidone, Olanzapine atau Quetiapine,
Haloperidol
TERAPI FARMAKOLOGI
Antidepressants
• Mengobati depresi, agitasi dan psikosis

Anticonvulsant Mood Stabilizers


• Efek samping: Jatuh, Infeksi, Gangguan Gastrointestinal
• Obat: Carbamazepine, Valproic Acid, Gabapentin,
Lamotrigine, Topiramate
TERAPI FARMAKOLOGI

ChEI (Cholinergic Inhibitors)

• Mengurangi perubahan perilaku dan meningkatkan


atau menunda penurunan kognitif dan fungsional.
• Gejala yang mungkin membaik: apatis, depresi,
perilaku motorik menyimpang
• Obat: Donepezil, Galantamine, Rivastigmine
TERAPI FARMAKOLOGI
Benzodiazepin
• Agitasi akut / agitasi yangt berhubungan dengan kecemasan
• Digunakan dalam jangka pendek

Other Drugs: Memantine (NMDA Receptor Antagonist)


N-Methyl-D-Aspartate
• Memiliki efek menguntungkan pada perilaku, kognisi dan fungsi
• Penggunaan memantine juga bisa meningkatkan perilaku tertentu →
agitasi dan mudah marah
TERAPI
TERAPI PSIKOSOSIAL
Penurunan kemampuan mental (mengingat identitas) akan memudar pada pasien dengan
demensia.

Dokter dapat membantu mengatasi hal tersebut dengan membuat jadwal terkait aktivitas dan
membuat catatan (untuk masalah memori).

Intervensi psikodinamika dengan anggota keluarga

• Sangat membantu

Tindakan pencegahan penting dilakukan (terutama pada Demensia Vaskular)

• Seperti perubahan pola makan, olahraga serta pengendalian DM dan hipertensi.


FARMAKOTERAPI
Cholinesterase Inhibitor
• Gangguan kognitif ringan - sedang, dan kehilangan memori ringan - sedang (pada
Alzheimer’s Disease)
Benzodiazepine
• Insomnia dan ansietas

Anti-depresan

Antipsikotik
• Delusi dan halusinasi
KOMPLIKASI
Inadequate nutrition

Pneumonia

Inability to perform self-care tasks

Fractures due to falls

Personality changes

Death
PROGNOSIS
Harapan kelangsungan hidup (pasien Demensia tipe
Alzheimer) → ± 8 tahun

Pasien yang sudah didiagnosis Demensia, harus menjalani


pemeriksaan medis dan neurologis, serta pengobatan
lengkap → 10-15% pasien berpotensi mengalami kondisi
reversibel (jika dilakukan sebelum kondisi demensianya
permanen atau sebelum terjadinya kerusakan otak)
SUMBER
● Kaplan and Sadock’s - Comprehensive Textbook of Psychiatry (11th Ed.)
● PPDGJ - III
TERIMAKASIH

You might also like