Professional Documents
Culture Documents
Inventory Management
Inventory Management
PERSEDIAAN
1. Salwa Gita R (2021.2.062)
2. Tia Alzahra (2021.2.063)
3. Valenciana da silva (2021.2.173)
4. Nita Nur Haliza (2021.2.206)
5. Risna Sania (2021.3.027)
6. Didah Fariidah (2021.3.042)
7. Nurul Hasanah A (2021.3.053)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda Style
01 Manajemen Persediaan
04
Teori Kendala
Apa itu Persediaan ?
“ Persediaan (inventory) adalah sejumlah bahan atau barang yang disimpan untuk
mendukung kontinuitas kegiatan manajemen operasi. Persediaan terdiri dari bahan
baku, bahan penolong, peralatan dan suku cadang, barang setengah jadi, maupun
“
barang jadi.
1. Fungsi Decoupling
2. Fungsi Economic Lot Sizing
3. Fungsi Antisipasi
Tujuan persediaan
xt.
a nd Te
e x t Here s, p h otos
Your
T lor
h a n ge co
to c
Easy
xt.
re o s a nd Te
He hot
o u r Text co lors, p
Kapasitas Rekayasa
Kemampuan Y
Tenggang chang
e Profitabilitas
Kualitas merespon Harga s y to Lembur
berlebih Produk
pelanggan Ea
waktu keseluruhan
an d Text.
t H ere p h otos
Te x lors,
t. Your ge co
s an d Tex to c h a n
Here ph ot o Easy
Text olors
,
Your an g e c
to ch
Easy
Model Persediaan
Economic Order Quantity (EOQ) : Model Persediaan
Tradisional
EOQ berarti jumlah unit barang atau bahan yang harus dipesan setiap kali
mengadakan pemesanan agar biaya-biaya yang berkaitan dengan pengadaan
persediaan minimal. EOQ juga bermakna jumlah unit pembelian yang paling
optimal.
Metode ini dapat digunakan baik untuk barang-barang yang dibeli maupun
yang diproduksi sendiri.
Q = EOQ = √2PD/C
Dimana:
TC = total biaya pemesanan/setup dan biaya penyimpanan
P = biaya pemesanan/setup
D = permintaan tahunan yang diketahui
Q = jumlah unit yang dipesan dalam setiap pemesanan
C = biaya penyimpanan sediaan selama satu tahun
Contoh:
Perusahaan X adalah perusahaan yang menggunakan model persediaan tradisional.
Diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan setiap kali mengajukan dan memproses pesanan pada supplier
adalah sebesar $25 per pesanan. Pada setiap pesanan, PT X selam ini memesan dalam batch sebanyak
1.000 unit.
Estimasi total permintaan dalam satu tahun adalah 10.000 unit.
Terkait dengan penyimpanan, untuk setiap unit yang disimpan di gudang, PT X harus mengeluarkan biaya
Sebesar $2 per unit.
Berapakah total baiaya inventory? Dan sebaiknya berapa unit yang dipesan untuk setiap pesanan untuk
Menimalisir kos secara optimal.
D = 10.000 unit
Q = 1.000 unit
P = $25 per order
C = $2 per unit
D = 10.000 unit
TC = (PD/Q) + (CQ/2) Q = 1.000 unit
TC = ({25}{10.000}/1.000)+({2}{1.000}/2) P = $25 per order
TC = (250.000/1.000)+(2.000/2) C = $2 per unit
TC = (250)+(1.000)
TC = $ 1.250
EOQ =(2PD)/C
EOQ = (2{25}{10.000})/2
EOQ = 250.000
EOQ = 500 unit
Reorder Point (ROP)
Titik pemesanan (ROP = reorder point), yaitu titik waktu dimana pesanan baru harus
dilakukan/setup dimulai.
Titik pemesanan ini merupakan suatu fungsi dari EOQ, waktu tunggu (lead time), dan
tingkat dimana sediaan pada saat persediaan habis.
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan untuk menerima EOQ setelah dilakukan
pemesanan/dimulainya setup.
untuk menentukan waktu tunggu yang optimal apabila jangka waktu antara pemesanan
bahan baku dengan datangnya bahan ke dalam perusahaan
cenderung berubah-ubah, sehingga resiko perusahaan dapat ditekan seminimal mungkin.
Untuk menghindari timbulnya biaya stockout dan meminimalkan biaya penyimpanan, pemesanan harus
dilakukan sehingga barang bisa sampai segera setelah sediaan yang terakhir digunakan.
Persediaan keselamatan:
= Lead time x (maksimum – rata-rata penggunaan)
= 4 hari x (60 – 50)
= 40 bagian
Total quality
06 Acceptable
quality level
control (TQC) (AQL)
Teori Kendala (Theory of Constraints - TOC)