You are on page 1of 31

TREND ISSUE DALAM PENGELOLAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL

DIPERSENTASIKAN DALAM SEMINAR PENGELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN


RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM
21 DESEMBER 2019
LATAR BELAKANG

Tuntutan Kualitas Pelayanan Keperawatan dan


Kesehatan Semakin Tinggi oleh Masyarakat

Makin tingginya kesadaran masyarakat akan


Hukum Kesehatan mengakibatkan tuntutan sesuai
standart pelayanan semakin meningkat

Semakin Tingginya kasus hukum yang menjerat


tenaga keperawatan di indonesia

Belum meratanya pemahaman tenaga perawat


dalam pengelolaan asuhan keperawatan dan legal
aspek hukum dalam pengelolaan asuhan
keperawatan

Perubahan paradigma pelayanan kesehatan yang


mnegacu kepada patient cenered care hares
ditunjang dengan kompetensi yang tinggi.
01 ASPEK LEGAL
KEPERAWATAN
Kegiatan Pemberian Asuhan
Und
kepada individu Keluarga, a
Und ng-
ang
kelompok atau masyarakat
Keperawatan baik dalam keadaan sakit
maupun sehat.
UU NO 38 TENTANG KEPERAWATAN Pera
tura
n

Wadah yang menghimpun


Perawat secara Nasional dan
Keb
berbadan hukum sesuai ij aka
n
dengan Peraturan per
Organisasi undang - undangan yang
Profesi berlaku.
UU NO 38 TENTANG KEPERAWATAN
Pelayanan yang
Praktik diselenggarakan oleh Stan
d
Pro art
fesi
perawat dalam bentuk
Keperawatan asuhan keperawatan
UU NO 38 TENTANG KEPERAWATAN

Kod
Tindakan Mandiri Perawat eE tik
Professional melalui
kerjasama berbentuk
Kolaborasi Dengan Klien Stan
Dan Tenaga Kesehatan Prak dar
tik
Lainnya dalam Memberikan
Asuhan Keperawatan sesuai
lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya.
AKUNTABILITAS PROFESI
Landasan Hukum Praktik Keperawatan
Undang-Undang Nomor 38 tahun
2014 tentang keperawatan dan
Undang-Undang Lain seperti
Permenkes No.26 Tahun 2019
Undang-Undang NO 36 tahun 2014
tentang turunan pelaksana dari
tentang tenaga kesehatan, UU No 44
undang-undang keperawatan
tahun 2009, dll.
PERATURAN PERUNDANGAN
UNDANG – UNDANG DIBAWAH UNDANG – UNDANG

12
PERATURAN/KEPUTUSAN
34 PERATURAN DAN PEDOMAN TEKNIS
LEMBAGA NEGARA

Keputusan Konsil Tenaga Kesehatan,

Hospital by laws, nursing staf by laws,


Kewenangan Klinis. SPO . Pedoman tehnis
lainya.
DASAR PRAKTIK KEPERAWATAN

KODE ETIK STANDAR STANDAR


STANDAR
Regulasi berasal dari PELAYANAN PROSEDUR
Organisasi Profesi
Regulasi berasal dari PROFESI
Pemerintah Regulasi berasal dari OPERASIONAL
Organisasi Profesi Regulasi berasal dari Institusi
Pelayanan Kesehatan.
SURAT
TANDA
REGISTRASI
DOKUMEN HUKUM Dikeluarkan oleh
KONSIL TENAGA

DALAM KESEHATAN

KEPERAWATAN SURAT IZIN


PRAKTIK
PERAWAT
Dikeluarkan Oleh
Pemerintah Daerah
tempat praktik
perawat

SERTIFIKAT
KEAHLIAN
TERTENTU
Dikeluarkan Oleh
Organisasi Profesi/Badan
kelengkapan dan Lembaga
Terakreditasi
Surat Tanda Registrasi yang
REGISTRASI selanjutnya disingkat STR adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh
Keperawatan Konsil Keperawatan kepada PER
WAJ AWAT
Perawat yang telah diregistrasi IB S
TR
UU NO 38 TENTANG KEPERAWATAN

STR
REKOMENDASI STR PERSYARATAN DIK
E
OLE LUARK
DAN REREGISTRASI • Ijazah HK A
ONS N
• Sertifikat Profesi (sesuai IL
Keperawatan Format)
RE-REGISTRASI DITAMBAH • Keterangan sehat fisik dan BER
L
 STR lama DAP AKU 5
mental AT D T
 Telah mengabdi sbg perawat IPER AHUN D
• Pernyataan Telah ucap PAN A
AJN N
vokasi/profesi sumpah/janji Profesi G
 Kecukupan kegiatan • Pernyataan mematuhi Etika
pelayanan , diklat atau ilmiah Profes
lainnya (Verifikasi SKP)
 Rekomendasi perpanjang dari
DPW/DPD PERKONSIL
Surat Izin Praktik Perawat yang
IZIN PRAKTIK selanjutnya disingkat SIPP adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh
PERAWAT Pemerintah Daerah kabupaten/kota
PER
AW
WAJ AT PR
kepada Perawat sebagai IB IZ AKT
IN (S IK
I PP)
pemberian kewenangan untuk
menjalankan Praktik Keperawatan
SIPP
REKOMENDASI SIPP DIK
EL
PERSYARATAN SIPP • Anggota dengan NIRA aktif OLE UARK
HP A
EMD N
DAN REKOMENDASI • Tidak pernah atau sedang A
menjalani sanksi etik berat
SIPP • Mempunyai kemampuan 1 SI
PP
MAK UNTUK
PERSYARATAN SIPP : melakukan pertolongan/ S IM
AL B 1 TEMP
TEM O AT
1. Salinan STR yg masih berlaku pelayanan kegawat PAT LEH 2

2. Rekomendasi OP daruratan (dibuktikan dg


sertifikat yang diakui PPNI) PR
3. Pernyataan Memiliki tempat KEP AKTIK
• Telah mempunyai fasilitas ERA MAN
praktik atau keterangan PAS W AT DI R
praktik mandiri ANG N WA I
A
Pimpinan fasyankes PLA JI
NG B
4. Sehat Jasmani dan Rohani
Tempat Praktik Perawat
Perawat Dapat melakukan
praktik keperawatan disemua
tatanan pelayanan kesehatan
baik FKTP maupun FKTL
TEMPAT LAIN
FASYANKES PRAKTIK MANDIRI SESUAI DENGAN
KLIEN SASARAN

Rumah Sakit, PKM, Tempat praktik Rumah klien, rumah jompo, panti
Klinik dan Fasyankes keperawatan mandiri asuhan, panti sosial, sekolah &
Lainnya indivisu atau berkelompok perusahaan
KEWENANGAN
Dilihat dari cara memperoleh

01
ATRIBUTIF
1. Diberikan oleh pembuat uu (melekat)
2. Wewenang membuat keputusan yg bersumber UU
3. Pemberian wewenang baru

02 DELEGASI
1. Atas pelimpahan organ/badan/orang lain
2. bersumber dari atribusi
3. Akibat hukumnya menjadi tanggung jawab delegataris
4. Dapat dicabut manakala menyimpang dalam menjalankan
wewenang
03 MANDAT
1. Umumnya dalam hubungan rutin atasan bawahan
2. Tanggung jawab tetap pada mandat
3. Setiap saat wewenang dapat ditarik kembali oleh mandat
4. Menjalankan kewenangan atas nama pemberi pelimpahan
NURSING CARE
02 MANAGEMENT /
NURSING CARE
PLAN
NURSING CARE MANAGEMENT DI INDONESIA
NUSING CARE MANAGEMET

Asesment Awal Penentuan Diagnosa Tujuan dan Evaluasi


dan Perencanaan
Implementasi

Informasi, Analisis, Rencana DIAGNOSIS Keperawatan Luaran dan Intervensi Evaluasi

SDKI SIKI SLKI


03 PATIENT
CENTERED CARE
Profesional Pemberi Clinical PCC
Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker

Psikologi Pasien, Nurisionis


Klinis Keluarga Dietisien

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Profesional Pemberi Asuhan : Lainnya PPA


mereka yg secara langsung memberikan asuhan kpd Tugas Mandiri,
pasien, a.l. dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker, Tugas Kolaboratif,
psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb
(UU 36/2016) Tugas Delegatif
Konsep
Person Centred Care
(Std HPK)

Konsep Inti Asuhan


Core Concept Terintegrasi

 Integrasi Intra-Inter PPA


 Perspektif Pasien  Integrasi Inter Unit
 Perspektif PPA  Integrasi PPA-Pasien
Perspektif
Core Concepts of
Pasien Patient Centered Care
1. Martabat dan Respek.
• Profesional Pemberi Asuhan mendengarkan, menghormati & menghargai pandangan serta pilihan
pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien & keluarga dimasukkan dlm
perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan
2. Berbagi informasi.
• Profesional Pemberi Asuhan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap pasien &
keluarga.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
• Dgn 3 asesmen: metode, substansi/kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. Partisipasi.
• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm asuhan, pengambilan keputusan &
pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama.
• Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien & keluarga dalam pengembangan,
implementasi dan evaluasi kebijakan dan program;

Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap for the Future.
Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif
Profesional Core Concepts of Patient Centered Care
Pemberi Asuhan
1. Berpartner dengan Pasien
• Keputusan klinis berdasarkan (juga) nilai-nilai pasien
• BPIS : Bila Pasien Itu Saya
• Komitmen
2. PPA merupakan Tim Interdisiplin dgn Kolaborasi Interprofesional
• Profesional Pemberi Asuhan diposisikan mengelilingi pasien bekerja sebagai Tim dgn Kolaborasi
Interprofesional
• Tugas Mandiri, Kolaboratif, Delegatif
• Kompetensi Profesi dan Kompetensi Kolaborasi Interprofesional yang memadai
3. DPJP adalah Clinical Leader.
• DPJP menyusun kerangka asuhan, melakukan koordinasi, kolaborasi, sintesis, interpretasi, review
dan mengintegrasikan asuhan pasien
4. Asuhan Pasien Terintegrasi
• Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical Leader

(Nico Lumenta, Sintesis berbagai referensi, 2015)


PPA
Person Centred Care
Core Concept

in

B
l

er
ip

pa as
is
In PA
rd

rt i e
P
P
te
Dignity &

ne n
r
Respect

dg
im

n
T
= Infor-
Pasien Partici-

PPA
PPA

mation
Sharing Keluarga pation

si n
=

r a ie
C

eg as
lin

Collaboration
D al

nt P
PJ L
ic

ri n
P ea

Te uha
s
A
Profesional Pemberi Asuhan :
de

mereka yg secara langsung memberikan asuhan kpd


r

pasien, a.l. dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker,


psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb
PPA (Nico Lumenta, 2015)
KESIMPULAN

1. ASPEK LEGAL DALAM KEPERAWATAN MEMBERIKAN KEAMANAN DAN KENYAMANAN TENAGA


PERAWATA DALAM MEMBERIKAN ASUHAN YANG DIDASARAKN KEPADA KUALITAS PELAYANAN
DAN KESELAMATAN PASIEN
2. PRAKTIK KEPERAWATAN DI INDONESIA DIDASARKAN PADA STANDART PROFESI YANG
TERDIRI DARI STANDART KOMPETENSI, STANDART PRAKTI DAN STANDAR MUTU AGAR
KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN MEMPUNYA STANDART UNTUK MENJADI PROFESI
KESEHATAN YANG PROFESIONAL
3. STANDART DIAGNOSIS, INTERVENSI DAN LUARAN MENJADI ACUAN DALAM PENGELOLAAN
ASUHAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
4. PERUBAHAN PARADIGMA PELAYANAN KESEHATAN MENJADI MODEN PATIENT CENERED
CARE MENUNTUK TENAGA KESEHATAN MEMPUNYAI KOMPETENSI YANG SETARA UNTUK BISA
MELAKUKAN KOMUNIKASI, KOORDINASI DAN KERJASAMA SEHINGGA INTERPROFESIONAL
COLABORATION DAPAT TERCIPTA DENGAN BAIK .
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat

Sekretariat : Jl. Lalu Mesir Turida Kecamatan Sandubaya Kota Mataram


Website: www.ppnikotamataram.org, email : ppni_mataram@yahoo.com

You might also like