Professional Documents
Culture Documents
A RT
EP
T
AN
A N
R AH
DA A
E R ND
I
P AR L
M
DEFINISI
Antepartum haemorraghea (APH) is defined as bleeding from or in to the
genital tract, occuring from 22 weeks (>500gr) of pregnancy and prior to the
birth of the baby
Complicate 3-5% or pregnancies
Leading causes of perinatal and maternal mortality worlwide
Up to one-fifth of very preterm babies are born in association with APH
Most of the time unpredictabele
TERMINOLOGI
• Spotting –staining, steraking or blood spotting noted on underwear or sanitary
protection
• Minor haemorrhage – blood loss less than 50 ml that has settled
• Major hamorrhage – blood loss 0f 50-1000 ml, with no sign of clinical shock
• Massive haemorrhage – blood loss greater than 1000 ml and/or signs of clinical
shock
• Recurrent APH more than one episode
FIRST TRIMESTER BLEEDING
1. Abortus
2. KET
3. BO (blighted Ovum)
4. Mola Hydatidosa (Hamil Anggur)
SECOND TRIMESTER BLEEDING
Abruptio /solutio placenta
Incompetensia servix
Partus prematurus
Vasa Praevia
THIRD TRIMESTER BLEEDING
Placenta previa
Abruptio /Solutio placenta
ETIOLOGY
Excessive show
Local causess (bleeding form cervix, vagina and vulva)
Inderterminate APH
COMPLICATION OF APH
Maternal Fetal
Anaemia Hypoxia
Infection Small for gestational age and fetal
growth restriction
Maternal shock Prematurity (iatrogenic and
spontaneous)
Renal tubular necrosis Fetal death
Consumptive coagulopathy
Postpartum haemorrhage
Prolonged hospital stay
Psychological sequelae
Complications of blood transfusion
CLINICAL ASSESMENT IN APH
1. First and foremost Mother and Fetal wellbeing (mother is the priority)
2. Establish whether urgent intervention is required to manage maternal or fetal
compromise
3. Assess the extent of vaginal bleeding, cardiovascular condition of the mother
4. Assess fetal wellbeing
MANAGEMENT
• When to admint?
• Based on individual assessment
• Bedrest
• Observation of bleeding
• Ongoing bleeding should remain in hospital until bleeding stopped
• If preterm delivery is anticipated, a single course of antental corticosteroids ( dexamethasone
12 mg/12 hourly, 2 doses) to women between 24-34 weeks 6 days of gestation
• Tocolytics SHOULD NOT be given unless for very preterm women who need time to transfer
to hospital with NICU
• For very preterm (24-26 weeks) conservative management if mother is stable and delivery
of fetus cause life threatening
• Transfusion
U M
A RT
T P
O S
P
A N
A H
AA R
R D D
PEA R L
IN
M
PENDAHULUAN
DEFINISI
Definisi klasik
Kehilangan darah > 500 mL setelah persalinan
pervaginam
Kehilangan darah > 1000 mL setelah persalinan sesar
(SC)
Definisi Fungsional
Setiap kehilangan darah yang memiliki potensia untuk
menyebabkan gangguan hemodinamik
Penurunan haematokrit sampai 10%
Insidens
5% dari semua persalinan
Mortality
25% kematian karena PPH (WHO)
ETIOLOGI
4T
Tone - Atoni uterus
Tissue- Sisa plasenta/bekuan
Trauma - laserasi, ruptur,inversio
Thrombin - koagulopati
FAKTOR RISIKO
DIAGNOSIS PERDARAHAN
PASCAPERSALINAN
Gejala dan tanda Gejala dan tanda yang Diagnosis
yang selalu ada Kadang-kadang ada kemungkinan
•Plasenta belum lahir setelah 30 menit •Tali pusat putus akibat traksi Retensio plasenta
•Perdarahan segera (P3) berlebihan
•Uterus kontraksi baik •Inversio uteri akibat tarikan
•Perdarahan lanjutan
•Plasenta atau sebagian selaput (mengandung •Uterus berkontaksi tetapi tinggi Tertinggalnya
pembuluh darah) tidak lengkap fundus tidak berkurang sebagian plasenta
•Perdarahan segera (kontraksi hilang-timbul)
Gejala dan tanda Gejala dan tanda yang Diagnosis
yang selalu ada Kadang-kadang ada kemungkinan
Penanganan Umum
Jangan tinggalkan pasien sendiri
Mintalah bantuan.
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
Lakukan pemeriksaan secara tepat KU ibu, termasuk tanda
vital
ABC (Jaga jalan napas, O2, cairan)
Bila dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan
penanganan syok.
PENATALAKSANAAN
A = airway
B = breathing
C = circulation
PENATALAKSANAAN
SYOK
Tanda dan gejala :
Nadi cepat dan lemah (110 x/mnt atau lebih)
Tekanan darah yang rendah (sistolik < 90 mmHg)
Tanda lain : pernafasan cepat, pucat, akral dingin,
gelisah, urin sedikit
Prinsip dasar penanganan : tujuan utama menstabilkan
kondisi pasien, memperbaiki volume cairan sirkulasi
darah, mengefisiensikan sistem sirkulasi darah.
Penanganan awal :
Minta bantuan, periksa seksama KU ibu & td vital
ABC :
Jaga jalan napas, berbaring miring kiri, beri O2 5-6 L/mnt
Infus 2 buah dengan kanula jarum besar nomor 16
sambil diambil contoh darah untuk cross darah
Berikan RL atau Nacl fisiologis sebanyak 2-3 x darah yg keluar
dgn tetesan cepat selama 20-30 menit
Berikan paling sedikit 2000 cc cairan dalam 1 jam pertama.
Setelah kehilangan cairan terkoreksi berikan infus rumatan 500-
1000 cc per-6-8 jam
Kateterisasi, ukur urin
Pantau tanda-tanda vital tiap 5’ 15’ 30’ 1 jam
Penanganan khusus :
Nilai fundus
Periksa saluran genitalia bawah
Eksplorasi uterus
Sisa plasenta
Ruptur uterus
Inversio uterus
Nilai faktor perdarahan
PENANGANAN KHUSUS
Kompresi bimanual
Kompresi aorta abdominalis
perdarahan (+)
Tampon uterus
Rujuk RS
Perlukaan vulva
Pada primipara hati-hati laserasi periuretral
Ruptur perineum grade 1, 2, 3 , 4. Pemberian laksans dan
diet rendah serat pada grade 3-4
Perlukaan vagina
Sering pada ekstraksi dengan forceps
Dapat terjadi kolpaporeksis. Hati-hati fistula
Robekan serviks
Lakukan eksplorasi
Ruptura uteri
- Lakukan eksplorasi kavum uteri
Ditemukan sebagian besar pada bagian bawah uterus
Ruptura uteri spontan, ruptura uteri traumatik (pada versi
ekstraksi), ruptura uteri pada parut uteri (lebih sering pada
seksio sesarea klasik dibanding profunda)
Emboli air ketuban
Masuknya air ketuban melalui vena endoserviks atau sinus
vena yang terbuka di daerah tempat perlekatan plasenta
Adanya rambut lanugo, verniks kaseosa, mekoneum
menyumbat pemb darah kapiler. Zat asing dari janin
menimbulkan reaksi anafilaksis
Hematoma obstetrik
Karena pertolongan persalinan, karena penjahitan luka
episiotomi atau ruptura perinei yang kuarng sempurna
Hematoma infralevatorial atau supralevatorial
Lakukan eksplorasi dan hemostasis
KESIMPULAN
Prinsip dasar merujuk kasus gawat darurat :
Kondisi pasien cukup stabil
Stabilisasi penderita dengan : oksigen, infus dan
transfusi, obat
Transportasi
Didampingi tenaga terlatih dan keluarga
Ringkasan kasus
Komunikasi dengan keluarga
LAMPIRAN
MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan b.d hipovolemia
2. Fear b.d ancaman terhadap status kesehatan
3. Nyeri b.d tekanan uterus atau prosedur invasif
4. Resiko infeksi b.d prosedur invasif
INTERVENSI
1. Observasi dan pastikan keadaan umum dan tanda vital dalam batas normal
2. Cari penyebab perdarahan
3. Manajemen nyeri saat tindakan invasif dilakukan
4. Pencegahan infeksi
5. Beri informasi dan Support psikologis ibu
6. Tatalaksana syok haemoragik
7. Kolaborasi dengan medis tatalaksana perdarahan