PARTUS LAMA

dr. Lianawati, M.Kes., Sp.OG

Page 1
 Defenisi

Difficult labor = partus lama =

partus macet

Karakteristik : abnormally slow

labor progress = Kemajuan
persalinan yang lambat
Page 2
• Saat ini distosia adalah indikasi tersering
untuk seksio sesarea
• Gifford dkk (2000) melaporkan bahwa
partus macet adalah alasan dilakukannya
seksio sesarea (68%)

Page 3
 Etiologi = 3P

The • uterine contractility and

powers maternal expulsive effort

The • the fetus

passenger

The • the pelvis

passage
Page 4
Sumber : Cunningham FG, Leveno KJ et al. Williams Obstetrics 23rd Ed
Page 5
 Mekanisme distosia
• The cervix and lower uterus are shown at the
end of pregnancy and at the end of labor.
• At the end of pregnancy, the fetal head, to
traverse the birth canal, must encounter a
relatively thicker lower uterine segment and
undilated cervix.
• Uterine contractions, cervical resistance, and the
forward pressure exerted by the leading fetal
part are the factors influencing the progress of
first-stage labor

Page 6
 Mekanisme distosia

Sumber : Cunningham FG, Leveno KJ et al. Williams Obstetrics 23rd Ed

Page 7
 Mekanisme distosia

• Fetopelvic proportion
• Pada pembukaan lengkap tampak
hubungan mekanis antara ukuran dan
posisi kepala fetus dengan kapasitas
pelvis. Hubungan ini diperlihatkan dengan
adanya penurunan kepala fetus.

Page 8
 The powers
•Pushing power
•H i s / Labor pain

• Dilatasi serviks, penurunan dan ekspulsi

fetus dapat terjadi karena adanya
kontraksi uterus (his) yang kemudian
diperkuat oleh kontraksi dinding abdomen
secara volunter (mengedan / berkuat).

Page 9
His persalinan

 Nyeri, meskipun fisiologis :

 Anoksia sel otot
 Tekanan pada ganglia serviks/SBR
 Regangan serviks
 Regangan dan tarikan pada peritoneum
 Otonom
 Pace maker
 His :
 Lamanya : 45-75 detik
 Intensitas : 40 mmHg
 Interval : 10 menit sekali
2 menit sekali

Page 10
 Kelainan his

 Inersia Uteri (Primer & Sekunder)

= Hypotonic uterine contraction
 His terlalu Kuat
= Hypertonic uterine contraction
 Incoordinate uterine contraction

Page 11
 The passenger
• PATHOLOGIC PRESENTATION /POSITION
– POPP
– DEFLECTION
– BREECH PRESENTATION
– TRANVERSE LIE
– COMPOUND PRESENTATION
• FOETAL ABNORMALITY :
– LARGE BABY
– HYDROCEPHALUS

Page 12
Page 13
Page 14
Page 15
Page 16
 The passage

• Pelvic abnormalities
• Pelvic tumor
• Narrowness of vagina/vulva

Page 17
 Jenis2 Panggul :

Ginekoid :
  transversa p.a.p   A.P
 panggul tengah & p.b.p cukup luas
Antropoid :
  A.P p.a.p >  transversa
 Arkus pubis menyempit

Page 18
 Jenis Panggul
Android
 p.a.p bentuk (menyempit ke depan)
 Spina iskiadika menonjol
 arkus pubis menyempit
Platipelloid
  A.P jauh lebih pendek  transversa
 arkus pubis luas

Page 19
Page 20
Page 21
Page 22
 TB lebih pendek daripada ukuran normal
 Anamnesis keadaan2 persalinan terdahulu
 Pelvimetri :
 Luar  tdk banyak artinya
 Dalam  p.a.p, panggul tengah &
p.b.p
 Rontgenologik  agak berbahaya
untuk janin
Page 23
Page 24
Page 25
Page 26
Page 27
Page 28
 Perubahan bentuk karena :

Kelainan pertumbuhan intra uterin

Penyakit pd tulang2 panggul/ sendi
panggul
Penyakit tulang belakang
Penyakit kaki
Page 29
Konjugata vera < 10 cm  transversa
< 12cm
Kepala tertahan di p.a.p  tekanan kepala
pd serviks kurang  inersia uteri &
lambannya pembukaan.
Bila ketuban pecah  bahaya prolapsus
funikuli
Asinklitismus anterior lebih
menguntungkan daripada asinklitismus
posterior.
Page 30
 Distansia interspinarium < 9,5 cm
 Sering ditemukan :
 Posisi oksipitalis post persisten
 UUK lintang tetap (Transverse arrest)

Page 31
 Risiko Berkaitan dengan partus
lama bila dibiarkan

Janin:
• Asfiksia, sepsis, kematian

Ibu:
• Sepsis, ruptura uteri, perdarahan,
fistula, kematian

Page 32
Gambaran Klinis Pasien
dengan Partus Lama

• Dehidrasi
• Oliguria
• Keto-asidosis
• Sepsis

Page 33
 Komplikasi Partus Lama
Maternal:
• Ruptura uteri
• Vesiko-Vaginal Fistula
• Rekto-vaginal Fistula
• Sepsis Puerpuralis

Fetal:
• Asfiksia/ cerebral palsy
• Sepsis neonatal
• Kematian

Page 34
Penatalaksanaan

Page 35