You are on page 1of 46

AKUNTANSI KREDIT

Penempatan Dana Bank berupa Kredit


Pengertian Kredit
Mekanisme yang berhubungan dengan kredit
Jurnal transaksi kredit
Pengertia penyisihan kerugian kredit dan perhtungan
Definisi Kredit

Sesuai Undang-undang Perbankan RI No. 10 tahun


1998 tentang perbankan menjelaskan bahwa,

“Kredit adalah penyediaan uang/ tagihan yang


dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan/ kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.”
Sesuai PAPI (pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia). Kredit berdasarkan pengertiannya
memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
Persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
Aktifitas peminjaman Uang atau tagihan sebesar
plafond yang disepakati
Jangka waktu tetentu
Pendapatan berupa bunga atau imbalan atau
pembagian keuntungan
Resiko
Jaminan atau agunan (jika ada)
Jenis – jenis Kredit

Jenis-jenis kredit menurut Kasmir dalam bukunya


Manajemen Perbankan (2003:76), yaitu :
Dilihat dari segi kegunaan:
Kredit Investasi
Yaitu kredit jangka panjang yang biasanya
digunakan untuk keperluan perluasan proyek atau
usaha.
Kredit Modal Kerja
Yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
Dilihat dari segi tujuan kredit

Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau
produksi dan investasi.
Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi,
misalnya untuk perumahan, kredit mobil, dan
sebagaianya.
Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada para
pedaganng dan digunakan untuk membiayai aktivitas
perdagangannya.
Dilihat dari segi jangka waktu
 Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari
satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya
digunakan untuk modal kerja.
 Kredit jangka menengah
Jangka waktu kredit ini biasanya berkisar antara satu tahun
sampai dengan tiga tahun, dan biasanya digunakan untuk
melakukan investasi.
 Kredit jangka panjang
Yaitu kredit yang masa pengembaliannya paling panjang
jangka waktunya diatas tiga tahun atau lima tahun. Biasanya
kredit ini untuk investasi jangka panjang, seperti perkebunan
kelapa sawit atau manufaktur dan untuk konsumtif seperti
kredit perumahan.
Dilihat dari segi jaminan

 Kredit dengan jaminan


Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan
apakah jaminan berbentuk barang berwujud, atau tidak
berwujud, atau jaminan orang/perusahaan. Artinya setiap
kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal seniali
jaminan atau kredit tertentu jaminan harus melebihi
jumlah kredit yang diajukan calon debitur.
 Kredit tanpa jaminan
Kredit tanpa jaminan, kredit ini diberikan dengan melihat
prospek usaha, karakter, serta loyalitas atau nama baik si
calon debitur selama berhubungan dengan bank.
Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh


perbankan pada umumnya tidak jauh berbeda.
Perbedaannya terletak pada persyaratan yang
ditetapkan dan pertimbangan masing-masing.
Pengajuan berkas-berkas
1.Pengajuan proposal kredit hendaklah berisi antara
lain: (a) latar belakang perusahaan/kelompok usaha;
(b) maksud dan tujuan; (c) besarnya kredit dan
jangka waktu; (d) cara pengembalian kredit; dan (e)
jaminan kredit.
Prosedur Pemberian Kredit
2.Pemeriksaan berkas-berkas
Untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang
diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan
sudah benar. Jika belum lengkap atau cukup, maka
nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan
apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak
sanggup melengkapi kekurangannya, maka
permohonan kreditnya dapat dibatalkan.
3.Wawancara I
Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam
dengan langsung berhadapan dengan calon
peminjam.
4.Wawancara II
Merupakan bagian perbaikan berkas, jika mungkin
ada kekurangan pada saat setelah dilakukan on the
spot di lapangan.
5.Penilaian dan analisis kebutuhan modal
Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
menilai kebutuhan kredit yang sebenarnya.
Salah satu cara kerja para analis adalah dengan
menerapkan prinsip analisa 5C yang meliputi Character,
Capacity, Condition, Collateral. Detil analisa 5C adalah
sebagai berikut:
1. Character (Watak)
Untuk mendapatkan informasi terkait Karakter pemohon
kredit dapat diperoleh dengan cara mengumpulkan
informasi dari referensi nasabah dan bank-bank lain
tentang perilaku, kejujuran, pergaulan, dan ketaatannya
memenuhi pembayaran transaksi.
Bisa juga dengan metode cek riwayat kredit di Bank
Indonesia. Karakter ini penting karena terkait itikad baik
untuk membayar kewajibannya.
2. Capacity (Kemampuan)
Analisa kemampuan calon debitur bisa dilakukan dengan
melihat komponen penghasilan calon debitur. Seorang analis
kredit harus bisa memastikan pemohon memiliki sumber-
sumber penghasilan yang memadai untuk membayar
kewajibannya sesuai jangka waktu yang telah disepakati.
3. Capital (Modal)
Analisa ini lebih ke arah aset yang dimiliki oleh calon debitur.
Aset bisa dilihat dari neraca perusahaan calon debitur atau
hasil survey kekayaan yang dimiliki oleh calon debitur
perorangan. Prinsipnya bank tidak akan membiayai seorang
calon debitur yang tidak punya modal sendiri atau kekayaan
yang minim.
4. Condition (Kondisi)
Analisis terhadap aspek ini meliputi analisis terhadap
variabel makro yang melingkupi perusahaan baik
variabel regiona1, nasional maupun internasional.
Variabel yang diperhatikan terutama adalah variabel
ekonomi.
5. Collateral (Jaminan)
Jaminan adalah solusi terakhir untuk menutup resiko
kredit jika terjadi gagal bayar. Biasanya bank hanya
berani memberikan plafon pinjaman maksimal 75%
dari nilai tranksasi jaminan kredit.
6.Keputusan Kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan
apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika
diterima, maka dipersiapkan administrasinya.
7.Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari
diputuskannya kredit, maka sebelum kredit
dicairkan terlebih dahulu calon nasabah
menandatangani akad kredit.
8.Realisasi Kredit
Realisasi Kredit
Diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang
diperlukan dengan membuka rekening giro atau
tabungan di bank yang bersangkutan.
9. Penyaluran/Penarikan
Adalah pencairan atau pengambilan uang dari
rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan
dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit.
10. Penilaian Kredit
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank
harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan
benar-benar akan kembali.
AKUNTANSI KREDIT
1. Pada saat bank menandatangani perjanjian
kredit dengan debitur, bank harus
mengakui adanya “Kewajiban
Komitmen” sebesar plafond kredit.

2. Kredit diakui sebesar pokok kredit atau


baki debet, dan dibukukan sebagai
“Rekening Debitur” yang merupakan
buku pembantu dari buku besar “Kredit
Yang Diberikan” (Aktiva).
3. Provisi kredit yang dibebankan oleh bank kepada
debitur sebesar % tertentu dari plafond kredit,
diakui secara akrual (accrual basis) dengan cara
membukukan pada akun “Provisi Kredit
Diterima Dimuka” dan diamortisasi secara
proporsional selama jangka waktu kredit.

4. Biaya administrasi kredit yang dibebankan oleh


bank kepada debitur, dibukukan sebagai
“Pendapatan Operasional” oleh bank.
AKUNTANSI KREDIT
5.Biaya notaris yang menjadi tanggungan
debitur akan dikreditkan ke rekening milik
notaris.
6.Bunga kredit bagi bank merupakan
pendapatan dan diakui:
 Secara akrual (accrual basis) untuk kredit
yg tergolong Performing Loan
 Secara kas (cash basis) untuk kredit yg
tergolong Non Performing Loan
Kualitas kredit

Kualitas kredit dibagi dua


1. Performing Loan
Adalah Kredit tidak bermasalah

2. Non Performing Loan


Adalah kredit bermasalah
Kolektibilitas Kredit:
Kemampuan debitur dari sisi finansial untuk
melunasi baik pokok atau pun bunga pinjaman
AKUNTANSI KREDIT

Status kolektibilitas dalam dunia perbankan


 diklasifikasikan oleh bank sentral menjadi lima status /
lima kol (kolek) dari yang tertinggi hingga yang terendah
Tingkat Kolektibilitas Kredit:
1. Kol 1 (Lancar)
2. Kol 2 (Dalam Perhatian Khusus)
3. Kol 3 (Kurang Lancar)
4. Kol 4 (Diragukan)
5. Kol 5 ( Macet)

Catatan : 1 dan 2 termasuk Performing Loan (PL)


3, 4 dan 5 termasuk Non Performing
Loan (NPL)
Contoh Soal

Bank BPD Kaltim pada tanggal 10 Maret 2017 menyetujui


pinjaman berupa kredit Modal Kerja yang diajukan oleh
nasabah gironya PT Lestari dengan syarat kredit sebagai
berikut :
 limit maksimal kredit : Rp 6 milyar
 Jangka waktu kredit : 1 tahun terhitung sejak
penandatangan kredit
 Provisi kredit : 1 % dari limit kredit
 Bunga ditentukan : 12 %/tahun
 Jaminan kredit : Tanah dan bangunan senilai
Rp 4 milyar.
 Perjanjian kredit dilaksanakan secara notarial dan
ditandatangani nasabah dgn Bank pada tanggal 15
Maret 2017 , sekaligus nasabah menyelesaikan
kewajibannya berupa provisi kredit ,ongkos notaris
sebesar Rp 25.000.000 disetorkan ke giro notaris di
Bank Windu Jkt serta beban buku Cek dan Bilyet
giro sebesar Rp 1.000.000,beban meterai Rp
100.000 , semua kewajiban tersebut dibayar
nasabah atas beban rekening gironya.
 Pinjaman ditarik nasabah pada tanggal 19 Maret 2017
dengan menggunakan Bilyet giro tertulis tanggal efektif
penarikan 20 Maret 2017, sipenerima pembayaran atas
nama PT Kontraktor (nasabah giro di Bank BPD Kaltim )
dan nilai yang ditarik sebesar Rp 5 milyar untuk melunasi
kontrak borongannya .
 Mengingat nasabah mengalami kesulitan keuangan,
sehingga pada akhir bulan Desember 2017 nasabah tidak
mampu melunasi kewajiban berupa bunga pinjaman ,
akibatnya manajemen Bank berdasarkan evaluasi atas
prospek usaha nasabah memutuskan menurunkan
kolektibitas kredit dari Lancar menjadi Daftar Perhatian
Khusus (DPK).
Diminta :
a) Jurnal Kewajiban nasabah pada saat kredit
ditandatangani.
b)Jurnal Penarikan kredit
c) Hutung dan jurnal Tunggakan Bunga kredit.
d)Hitung jumlah penyisihan yang di bentuk serta
jurnalnya
Jawaban

a. Perhitungan dan Jurnal saat pemberian kredit


Plafond/Limit : Rp.6.000.000.000
Provisi = 1% x 6.000.000.000 = 60.000.000
Biaya Notaris = 25.000.000
Buku cek dan bilyet giro = 1.000.000
Meterai = 100.000
Total Biaya = 86.100.000
Contoh Soal
tanggal 15 Maret 2017
Jurnal komitmen kredit
Cr: Rekening administarsi Rupiah (RAR) –
Kredit yang belum ditarik Rp 6.000.00.000
Jurnal pemenuhan kewajiban Debitur.
Dr : giro PT Lestari Rp.86.100.000
Cr : Provisi Kredit diterima dimuka Rp.60.000.000
Cr : Persediaan buku Cek & BG Rp. 1.000.000
Cr: Persediaan meterai Rp 100.000
Cr : Rekening sementara (RS) kliring Rp 25.000.000
(Kliring penyarahan)
tanggal 15 Maret 2017
Jurnal kliring hasil
Dr : Rekening sementara (RS) kliring Rp 25.000.000
Cr : Giro Bank Indonesia Rp 25.000.000
Provisi Kredit Diterima Dimuka harus di
amortisasi setiap akhir bulan laporan
selama umur kredit sbb:
Jurnal Amortisasi kredit
Dr : Provisi Kredit Diterima Dimuka Rp. 5.000.000
Cr : Pendapatan Provisi Kredit Rp. 5.000.000
tanggal 20 Maret 2017 Jurnal penarikan kredit
Jurnal balik rekening komitmen
Dr: Rekening administarsi Rupiah (RAR) –
Kredit yang belum ditarik Rp 5.000.00.000
--------------------------------------------------------------------
Dr: Debitur pokok- PT Lestari Rp 5.000.000.000
Cr : Giro Kontraktor-PT Kontraktor Rp 5.000.000.000

Kelongaran tarik (sisa kredit yang belum ditarik) adalah


sebesar Rp 1.000.000.000 ,dihitung dari :
Cr :RAR-Kredit yang belum ditarik (pada tgl perjanjian kredit ) sebesar Rp 6.000.000.000
Dr: RAR-Kredit yang belum ditarik (pada tgl penariakankredit ) sebesar (Rp 5.000.000.000)
Kelonggaran tarik Rp 1.000.000.000
Bunga Kredit

Bunga kredit bagi bank merupakan pendapatan Bank,


dihitung dan diterima Bank pada setiap akhir bulan dan
diakui:
 Secara akrual (accrual basis) untuk kredit yg tergolong
Performing Loan
 Secara kas (cash basis) untuk kredit yg tergolong Non
Performing Loan
 Perhitungan Bunga
Bunga : Saldo Pokok Debitur X suku bunga X Hari Bunga
Penerimaan Bunga Pertama

Perhitungan dan Jurnal Bunga pada akhir bulan


pertama jatuh tempo bunga (31 Maret)
1. Saldo Pokok = Rp.5.000.000.000
2. Suku Bunga = 12 % per tahun
3. Hari Bunga = dari tgl penarikan kredit s/d
ahir bulan
Tgl penarikan = 20 Maret = hari bunga dihitung =12 hari
Jatuh tempo hari bunga akhir bulan maret = 31 maret
maka total hari bunga bulan maret = 31-19 = 12 hari
Kemudian total hari bunga tersebut dibagi jumlah hari dalam
satu tahun (365 Hari )
Maka hari bunga menjadi : 12/365
Bunga : Saldo Pokok Debitur X suku bunga X Hari Bunga

Rp 5.000.000.000 X 12 % X 12/365= Rp 19.726.027

Bila bunga dibayar nasabah atas beban( ditarik dari Gironya )


Maka Juranlnya sebagai berikut :

tanggal 31 Maret 2017 Junal Penerimaan bunga Kredit


Dr: Giro PT Lestari Rp 19.726.027
Cr : Pendapatan Bunga Kredit Rp 19.726.027
Penerimaan Bunga pada Bulan Berikutnya

Perhitungan dan Jurnal Bunga pada akhir


bulan kedua jatuh tempo bunga (30 April)
1.Saldo Pokok = Rp.5.000.000.000
2. Suku Bunga = 12 % per tahun
3. Hari Bunga = dari tgl awal bulan April s/d ahir bulan
April
Awal bulan april = 1 April =dihitung (1-1)=0
Jatuh tempo hari bunga akhir bulan April = 30 April
maka total hari bunga bulan April = 30-0 = 30 hari
Kemudian hari bunga tersebut dibagi jumlah hari dalam
satu tahun (365 Hari )
Maka hari bunga menjadi : 30/365
Bunga : Saldo Pokok Debitur X suku bunga X Hari Bunga
Rp 5.000.000.000 X 12 % X 30/365 = Rp 49.315.068
Bila bunga dibayar nasabah atas beban( ditarik dari Gironya )
Maka Juranlanya sebagai berikut :
tanggal 30 April 2017 Junal Penerima bunga Kredit
Dr: Giro gironya PT Lestari Rp 49.315.068
Cr : Pendapatan Bunga Kredit Rp 49.315.068
Dan seterusnya untuk penerimaan bunga setiap akhir bulan,ditentukan 4
variabel :
1. Saldo pokok pinjaman
2. Suku bunga
3. Hari bunga
4. Kolektibiltas
Tunggakan Bunga

 Perhitungan dan Jurnal bila terjadi Nunggak


Bunga .
Lihat contoh soal Tunggakan Bunga terjadi pada akhir
bulan Desember 2017.
Maka yang dilakukan manajemen bank sebagai
berikut :
 Menurunkan kolektibilitas kredit dari Kol 1
(lancar)Menjadi Kol 2 (DPK)
 Menghitung Bunga
 Melakukan penjurnalan
 Perhitungan dan Jurnal Tunggakan Bunga pada akhir bulan
Desember 2017
1.Saldo Pokok = Rp.5.000.000.000
2. Suku Bunga = 12 % per tahun
3. Hari Bunga =
Awal bulan Desember = 1 Desember =dihitung (1-
1)=0
Jatuh tempo hari bunga akhir bulan Desember = 31
maka total hari bunga bulan April = 31 -0 = 31 hari
Kemudian hari bunga tersebut dibagi jumlah hari dalam
satu tahun (365 Hari )
Maka hari bunga menjadi : 31/365
Bunga : Saldo Pokok Debitur X suku bunga X Hari Bunga
Rp 5.000.000.000 X 12 % X 31/365 = Rp
50.958.904
Maka Jurnalnya sebagai berikut :
tanggal 31 Desember 2017 Junal Tunggakan Bunga Kredit
Dr: Tunggakan Bunga Intrakomptabel -PT Lestari Rp 50.958.904
Cr : Pendapatan Bunga Kredit Rp 50.958.904
Karena kolektibilitas 2 (DPK) masih masuk katagori
kualitas kredit Performing Loan (kredit tidak bermasalah)
maka pengakuan bunga masih diakui secara Acrual
walaupun nunggak Bunga masih dicatat sebagai
pendapatan.
Bila Nasabah mampu melunasi tunggakan bunga pada
akhir bulan januari 2018 dengan menarik simpanan giro ,
Maka yang dilakukan manajemen bank sebagai
berikut :
 Menaikkan kolektibilitas kredit dari Kol 2 (DPK) Menjadi
Kol 1 (Lancar)
 Melakukan penjurnalan,sebagai berikut :

Tgl 31 Januari 2018 jurnal pelunasan Tunggakan Bunga


Dr.Giro PT Lestari Rp 50.958.904
Cr: Tunggakan Bunga Intrakomptabel -PT Lestari Rp 50.958.904
Bila Nasabah Tidak mampu melunasi tunggakan bunga Intrakomptabel
hinga akhir bulan januari 2018 , Maka yang dilakukan manajemen
bank sebagai berikut :
 Menurunkan kolektibilitas kredit dari Kol 2 (DPK) Menjadi Kol 3
(Kurang lancar)
 Pencatatan pendapatan Bunga kredit diakui karena Secara kas (cash
basis) karena tergolong Non Performing Loan
 Melakukan penjurnalan,berikut :
Tgl 31 Januari 2018 jurnal balik Acrual Tunggakan Bunga
Dr. Pendapatan Bunga kredit Rp 50.958.904
Cr: Tunggakan Bunga Intrakomptabel -PT Lestari Rp 50.958.904
Dilanjutkan dengan Jurnal Off Balance Sheet :
Dr.Rekening Administarsi Rupiah (RAR) -
Tunggakan Bunga Ekstra komtabel Rp 50.958.904
 Rekekening Admistrasi Rupiah (RAR)-Tunggakan Bunga
Ekstra komptabel,merupakan kelompok Akun Off Balance
Sheet (transaksi yang belum mempengaruhi perubahan
laporan keuangan).Mekanisme pembukuan adalah dengan
mekanisme pembukuan Single Entry Syste (sistim
pembukuan Tunggal ,cirinya:
 Rekening/Akun dimulai nama Rekening Administrasi (RAR)
 Bila mendebet rekening/Akun maka tidak ada lawan
Kreditnya.
 Rekening ini akan nihil bila ada realisasi pelunasan
Tunggakan Bunga Ekstra komtabel.
Bila Nasabah kemudian mampu melunasi tunggakan bunga ekstrakomtabel
misal dengan menarik simpanan giro , Maka yang dilakukan manajemen
bank sebagai berikut :
 Menaikkan kolektibilitas kredit dari Kol 3 (kurang Lancar) Menjadi Kol 1
(Lancar)
 Melakukan penjurnalan,sebagai berikut :

Penihilan Akun off Balance Sheet


Cr.Rekening Administarsi Rupiah (RAR) -
Tunggakan Bunga Ekstra komtabel Rp 50.958.904

Dilanjutkan Jurnal
Dr.Giro PT Lestari Rp 50.958.904
Cr: Tunggakan Bunga Ekstrakomptabel -PT Lestari Rp 50.958.904
Bila Nasabah Tidak mampu melunasi tunggakan bunga
Ekstrakomptabel , Maka yang dilakukan manajemen bank
sebagai berikut :
 Menurunkan kolektibilitas kredit dari Kol 3 (kurang Lancar ) Menjadi
Kol 4 (diragukan) hingga kol 5 (macet)
 Pencatatan pendapatan Bunga kredit diakui secara kas (cash basis)
karena tergolong Non Performing Loan
 Menghitung Bunga Ekstrakomptabel
 Melakukan penjurnalan denagn menambah jurnal Off Balance
sheet,berikut :
Dr.Rekening Administarsi Rupiah (RAR) - Tunggakan Bunga Ekstra
komtabel
Tugas Kelompok

Bank Investasi Cabang Surabaya pada tanggal 7 Januari


2019 menyetujui pinjaman yang diajukan oleh nasabah
gironya PT Kontraktor dengan ketentuan kredit sebagai
berikut :
 Jenis Kredit : Kredit Modal kerja
 Limit kredit : Rp 6.000.000.000.
 Jangka waktu kredit: 1 tahun
 Provisi kredit : 1 % dari limit kredit
 Suku bunga : 12 %/tahun.
 Jaminan kredit : tanah dan gedung kantor
senilai Rp 5.000.000.000
Perjanjian kredit ditandatangani nasabah dan
Bank secara notarial pada tanggal 10 Januari
2019 , pada tanggal yang sama, nasabah dibebani
kewajiban berupa biaya provisi , Biaya buku Cek
dan Bilyet giro sebesar Rp 1.000.000 , biaya
meterai kredit Rp 200.000 serta biaya notaris
sebesar Rp 30.000.000 (nasabah giro bank
Industri Cabang Surabaya ) oleh nasabah semua
kewajiban dibayar atas beban giro rupiahnya.
Pinjaman ditarik nasabah sebesar Rp 5.000.000.000
pada tanggal 15 Januari 2019 dengan menggunakan
Bilyet giro tertulis untuk dipindah bukuan ke rekening
PT Insani (nasabah giro di Bank Duta Cabang
Surabaya) dan tanggal efektif 18 Januari 2019.
Pada tanggal 6 Agustus 2019 ,nasabah menarik sisa
kelonggaran tariknya sebesar Rp
1.000.000.000.dengan menggunakan bilyet giro
tertulis tanggal efektif penarikan 9 Agustus 2019
disetorkan ke rekening giro PT Sakti (nasabah giro di
Bank Investasi cabang semarang}.
 Mengingat nasabah mengalami kesulitan likuiditas ,
sehingga berdampak pada bunga kredit pada akhir bulan
November 2019 tidak dapat dilunasi nasabah . sehingga
Bank menurunkan kolektibilitas kreditnya dari lancar
menjadi DPK.
Buat Jurnal:
a) Komitmen kredit serta pelunasan kewajiban nasabah
berupa Pembayaran provisi kredit biaya buku
cek dan giro,biaya meterai serta biaya notaris
b) Penarikan kredit
c) Hitung tunggakan bunga kredit dan jurnal
d) Hitung pembentukan CKPN serta jurnalnya yang
diperlukan

You might also like