1c Ekonomi syariah A. Pengertian Kalimat Efektif Menurut wikipedia, kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Menurut JS Badudu, kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterima dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis. Ciri-ciri Kalimat Efektif dan Contoh Kalimat efektif 1. Kesepadanan Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dengan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini memiliki beberapa ciri, seperti berikut ini. a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas. Contoh: Hadirin dimohon berdiri b.Tidak terdapat subjek yang ganda. Contoh: Bagi saya soal itu kurang jelas. c. Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti sehingga, dan, atau, lalu, kemudian, sedangkan, bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal. Contoh: Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama. 2. Keparalelan Keparalelan adalah kesaman atau kesejajaran bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan ungkapan nominal, maka bentuk kedua dan seterusnya hendaknya juga menggunakan bentuk nominal. Contoh: Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermorak, bijaksana, dan bertanggung jawab. 3. Kehematan Kehematan adalah menghindari penggunaan kata, frase, atau bentuk lain yang tidak perlu. a. Hindari penggunaan subjek yang tidak diperlukan. Contoh: Oleh karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu. Seharusnya: Karena tidak di undang, dia tidak datang pada acara itu. b. Hindari penggunaan superordirat pada hiponimi kata. Contoh: Ia memakai baju warna merah. Seharusnya: Ia memakai baju merah. c. Hindari kesinoniman dalam satu kalimat. Contoh: Mulai sejak dari pagi dia hanya bermenung saja. Seharusnya: Sejak pagi dia hanya bermenung. d. Hindari penjamakan kata-kata yang sudah berbentuk jamak. Contoh: Masih banyak hal-hal yang harus dibahas. Seharusnya: Masih banyak hal yang harus dibahas. 4. Kecermatan Kecermatan dalam kalimat efektif dimaksudkan sebagai kalimat yang tidak menimbulkan pengertian ganda dan tepat dalam pilihan kata. Contoh: Saya suka menonton pertunjukan wayang kulit. 5. Kepaduan Kepaduan dalam kalimat efektif dimaksudkan sebagai kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. a.Kalimat yang padu tidak bertele-tele. Contoh: Penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan kita sangat mudah. Hal itu disebabkan oleh karena pada masa-masa perjuangan, rakyat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke merasakan senasib, seperjuangan serta satu cita-cita. Dengan kesadaran itu dan disertai pemikiran yang mantap, rakyat Indonesia menetapkan bahasa Indonesia tersebut sebagai bahasa kesatuan. b. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verba secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat persona. Contoh: Surat itu sudah saya baca. c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja transisi dan objek pencerita. Contoh: Mahasiswa harus sadar akan pentingnya perpustakaan. 6. Kelogisan Kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh: Yang terhormat Rektor Universitas Jember kami persilakan