You are on page 1of 54

Sistem Manajemen

Keselamatan & Kesehatan Kerja


(SMK3)
(PP NO. 50/2012)

OLEH:
HAIRUDDIN BANGUN PRASETYO, M.K.K.K
Outline Pelatihan Interpretasi & Audit SMK3
• PENGANTAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
• DASAR HUKUM SMK3
• KONSEPSI SMK3
• ELEMEN SMK3
• AUDIT SMK3
TUJUAN PELATIHAN SMK3
MEMAHAMI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3) DAN MEMPERKENALKAN KOMPONEN
PENDUKUNGNYA.
PESERTA MEMAHAMI DAN MAMPU MENJELASKAN :
 LATAR BELAKANG KEBIJAKAN SMK3
 PENGERTIAN SMK3
 DASAR HUKUM SMK3
 PRINSIP DASAR SMK3
 AUDIT SMK3
 TEKNIK AUDIT SMK3
Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan (Pasal 86-87)
 Permenaker 05 Tahun 1996 Tentang Sistem
Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
 PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem
Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
MENGAPA KECELAKAAN KERJA TERJADI ?

• PERBUATAN TIDAK AMAN ?


• KONDISI TIDAK AMAN ?
• LINGKUNGAN KERJA ?
• LEMAHNYA PENGENDALIAN
MANAJEMEN ?
• ……………?
LOSS CONTROL CAUSATION MODEL
Sebab Akibat kecelakaan menurut Frank E Bird. Jr
KECELAKAAN TIDAK DATANG DENGAN SENDIRINYA, ADA RANGKAIAN
PERISTIWA SEBELUMNYA YANG MENDAHULUI TERJADINYA KECELAKAAN
TERSEBUT, SEPERTI DIILUSTRASIKAN DALAM DOMINO BERIKUT;

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB


KONTROL INCIDEN KERUGIAN
DASAR LANGSUNG
• Program
tak mema- Kontak
Perbuatan
dai • Faktor Dengan
• Standar dan kondisi Kecelakaan/
perorangan Bahan atau
tak sesuai dibawah Kerusakan
• Pekerjaan Sumber
• Pemenuhan
standar
Progran & Energi
Standard

MANAJEMEN GEJALA
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan

$1
• Gaji (Biaya Diasuransikan)

• Kerusakan peralatan dan perkakas


• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi

$5 $50
• Biaya legal hukum
HINGGA • Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Sewa peralatan
KERUSAKAN PROPERTI • Waktu untuk penyelidikan
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)

$1 $3
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
HINGGA • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
MODEL OHSAS 18001

Continual
Improvement 4.2. OHS Policy
&
PLAN
Commitment
4.6. Management
ACT
Review
DO
4.3. Planning
CHECK 4.3.1. Hazards Identification, Risk
Assessment & Risk Control
4.5. Checking & Corrective Action 4.3.2. Legal & Other Requirement
4.5.1. Performance Measurement & 4.3.3. Objectives
Monitoring 4.3.4. OHS Management Programs
4.5.2. Accident, Incidents. NCs &
Corrective & Preventive Action
4.5.3. Record & Records Management 4.4. Implementation & Operations
4.5.4. Audit 4.4.1. Structure & Responsibility
4.4.2. Training, Awareness & Competence
4.4.3. Consultation & Communication
4.4.4. Documentation
4.4.5. Document & Data Control
4.4.6. Operational Control
4.4.7. Emergency Preparedness & Response
Berdasarkan PP No.
50/2012
 Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
 Strategi pendokumentasian
 Peninjauan ulang desain dan kontrak
 Pengendalian Dokumen
 Pembelian
 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
 Standar Pemantauan
 Pelaporan dan perbaikan
 Pengelolaan Material dan Perpindahannya
 Pengumpulan dan penggunaan data
 Audit SMK3
 Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
PENGERTIAN
Sistem manajemen K3 berdasarkan PP NO. 50/2012:
 Bagian dari system manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
TUJUAN & SASARAN PENERAPAN SMK3

MENCIPTAKAN SUATU SISTEM KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA DI TEMPAT KERJA DENGAN MELIBATKAN :
UNSUR MANAJEMEN,
TENAGA KERJA,
KONDISI DAN LINGKUNGAN KERJA

Terintegrasi

MENCEGAH DAN MENGURANGI KECELAKAAN DAN PENYAKIT


AKIBAT KERJA SERTA TERCIPTANYA TEMPAT KERJA YANG
AMAN, EFISIEN DAN PRODUKTIF.
TUJUAN PENERAPAN SMK3

 Meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan


kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja, dan/atau serikat
pekerja
Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas
MODEL 5 PRINSIP PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SESUAI
PP NO. 50 TAHUN 2012

Peningkatan
Penetapan
Berkelanjutan Kebijakan
Peninjauan K3
Peninjauan dan
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
Kinerja K3 Perencanaan
oleh manajemen
K3

Pemantauan
dan
Evaluasi Pelaksanaan
Kinerja K3 Rencana
K3
PENETAPAN KEBIJAKAN SMK3
1. PENETAPAN DILAKSANAKAN OLEH
PENGUSAHA
2. TINJAUAN AWAL K3 (INITIAL
REVIEW)
3. KEBIJAKAN K3
Penetapan Kebijakan K3
Kepemimpinan dan komitmen

Pengusaha & atau pengurus


menunjukkan komitmennya
melalui:
 Membentuk organisasi K3
 Menyediakan anggaran, sarana dan tenaga kerja yang
diperlukan dalam bidang K3
 Menetapkan personel yang mempunyai tanggung
jawab dan wewenang yang jelas dalam penanganan K3
 Perencanaan K3 yang terkoordinasi
 Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut
pelaksanaan K3
Penetapan Kebijakan K3
Tinjauan awal (initial review)

Peninjauan awal ini dilakukan dengan;


 Identifikasi kondisi yang ada dibandingkan dengan
ketentuan pedoman SMK3.
 Identifikasi sumber bahaya yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan
 Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan peraturan perundangan dan
standar keselamatan dan kesehatan kerja.
 Membandingkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
perusahaan dan sektor lain yang lebih baik.
 Meninjau sebab dan akibat kejadian yang membahayakan, kompensasi
dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja.
 Menilai efisiensi dan efektifitas sumberdaya yang disediakan.
Penetapan Kebijakan K3
Penetapan Kebijakan K3

Kebijakan K3 ;
• Ditandatangani oleh pimpinan tertinggi
(pengusaha atau pengurus)
• Tertulis & bertanggal
• Memuat pernyataan komitmen dan
tujuan K3 perusahaan
• Disosialisasikan/disebarluaskan
• Bersifat dinamik dan ditinjau ulang
agar tetap updated
MODEL 5 PRINSIP PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SESUAI
PP NO. 50 TAHUN 2012

Peningkatan
Penetapan
Berkelanjutan Kebijakan
Peninjauan K3
Peninjauan dan
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
Kinerja K3 Perencanaan
oleh manajemen
K3

Pemantauan
dan
Evaluasi Pelaksanaan
Kinerja K3 Rencana
K3
PERENCANAAN SMK3
1. HASIL PENELAAHAN AWAL
2. PERENCANAAN IDENTIFIKASI POTENSI
BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN
RISIKO
3. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DAN PERSYARATAN LAIN
4. SUMBER DAYA YANG
DIMILIKI
Perencanaan SMK3
TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA YANG
DITETAPKAN OLEH PERUSAHAAN SEKURANG-
KURANGNYA HARUS MEMENUHI KUALIFIKASI:
DAPAT DIUKUR.
SATUAN / INDIKATOR PENGUKURAN.
SASARAN PENCAPAIAN
JANGKA WAKTU PENCAPAIAN.
Perencanaan SMK3
INDIKATOR KINERJA
DALAM MENETAPKAN TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERUSAHAAN
HARUS MENGGUNAKAN INDIKATOR KINERJA YANG DAPAT
DIUKUR SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA
KESELAMATAN DAN KESAHATAN KERJA YANG SEKALIGUS
MERUPAKAN INFORMASI MENGENAI KEBERHASILAN
PENCAPAIAN SISTEM MANAJEMEN K3.
Perencanaan SMK3
INDIKATOR KINERJA
Perencanaan SMK3
INDIKATOR KINERJA
Perencanaan SMK3
PERENCANAAN AWAL DAN PERENCANAAN
KEGIATAN YANG SEDANG BERLANGSUNG

Penerapan awal SMK3 yang berhasil memerlukan rencana yang dapat


dikembangkan secara berkelanjutan, dan dengan jelas menetapkan
tujuan serta sasaran SMK3 yang dapat dicapai dengan:
a. Menetapkan sasaran dan jangka waktu untuk pencapaian
tujuan dan sasaran.
b. Menetapkan sistem pertanggungjawaban dalam pencapaian
tujuan dan sasaran sesuai dengan fungsi dan tingkat
manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Perencanaan SMK3
Identifikasi Bahaya, Penilaian & Pengendalian Resiko
Identilikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dari kegiatan produk, barang dan
jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan rencana untuk memenuhi kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja.

BAHAYA ?
RISIKO ?
Perencanaan SMK3
PERATURAN PERUNDANGAN & PERSYARATAN LAINNYA

MENETAPKAN DAN MEMELIHARA PROSEDUR UNTUK


INVENTARISASI, IDENTIFIKASI DAN PEMAHAMAN
PERATURAN PERUNDANGAN (PEMENUHAN) DAN
PERSYARATAN LAINNYA YANG BERKAITAN DENGAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SESUAI DENGAN
KEGIATAN PERUSAHAAN YANG BERSANGKUTAN.
Perencanaan SMK3
Sumber Daya yang Tersedia
Dalam penyusunan sebuah rencana K3 harus melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina K3,
Perwakilan Pekerja dan pihak lain yang terkait dengan perusahaan

Perwakila
Perusahaa n Pemerinta
Ahli K3 P2K3
n h
Pekerja
MODEL 5 PRINSIP PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SESUAI
PP NO. 50 TAHUN 2012

Peningkatan
Penetapan
Berkelanjutan Kebijakan
Peninjauan K3
Peninjauan dan
Ulang&
Peningkatan
Peningkatan
Kinerja K3 Perencanaan
oleh manajemen
K3

Pemantauan
dan
Evaluasi Pelaksanaan
Kinerja K3 Rencana
K3
PELAKSANAAN SMK3
1. JAMINAN KEMAMPUAN
2. KEGIATAN PENDUKUNG
3. IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO
PELAKSANAAN SMK3
Jaminan Kemampuan

1. Sumberdaya Manusia, Sarana dan Dana


2. Integrasi
3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
4. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
5. Pelatihan dan Kompetensi Kerja
JAMINAN KEMAMPUAN
SUMBERDAYA MANUSIA, SARANA DAN DANA
DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 YANG EFEKTIF
PERLU DIPERTIMBANGKAN HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:
MENYEDIAKAN SUMBER DAYA YANG MEMADAI SESUAI DENGAN UKURAN
DAN KEBUTUHAN.
MELAKUKAN IDENTIFIKASI KOMPETENSI KERJA YANG DIPERLUKAN PADA
SETIAP TINGKATAN MANAJEMEN PERUSAHAAN DAN MENYELENGGARAKAN
SETIAP PELATIHAN YANG DIBUTUHKAN.
MEMBUAT KETENTUAN UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN INFORMASI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SECARA EFEKTIF.
MEMBUAT PERATURAN UNTUK MENDAPATKAN PENDAPAT DAN SARAN DARI
PARA AHLI.
MEMBUAT PERATURAN UNTUK PELAKSANAAN KONSULTASI DAN
KETERLIBATAN TENAGA KERJA SECARA AKTIF.
JAMINAN KEMAMPUAN
INTEGRASI
PERUSAHAAN DAPAT MENGINTEGRASIKAN
SISTEM MANAJEMEN K3 KEDALAM SISTEM
MANAJEMEN PERUSAHAAN YANG ADA.
DALAM HAL PENGINTEGRASIAN TERSEBUT
TERDAPAT PERTENTANGAN DENGAN TUJUAN
DAN PRIORITAS PERUSAHAAN, MAKA:
 TUJUAN DAN PRIORITAS SISTEM MANAJEMEN K3
HARUS DIUTAMAKAN.
 PENYATUAN SISTEM MANAJEMEN K3 DENGAN
SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN DILAKUKAN
SECARA SELARAS DAN SEIMBANG.
JAMINAN KEMAMPUAN
Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
 MENENTUKAN, MENUNJUK, MENDOKUMENTASIKAN DAN
MENGKOMUNIKASIKAN TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT
DAN WEWENANG DALAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
 Mempunyai prosedur untuk
memantau dan mengkomunikasikan
setiap perubahan tanggung jawab
dan tanggung gugat yang
berpengaruh terhadap sistem dan
program keselamatan dan kesehatan
kerja.
 Dapat memberikan reaksi secara
cepat dan tepat terhadap kondisi
yang menyimpang atau kejadian-
kejadian lainnya.
JAMINAN KEMAMPUAN
Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Pengurus harus menunjukkan
komitmennya terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja melalui
konsultasi dan dengan melibatkan
tenaga kerja maupun pihak lain yang
terkait didalam penerapan,
pengembangan dan pemeliharaan
Sistem Manajemen K3, sehingga
semua pihak merasa ikut memiliki
dan merasakan hasilnya.
JAMINAN KEMAMPUAN
Pelatihan dan Kompetensi Kerja
 PROSEDUR IDENTIFIKASI STANDARD KOMPETENSI, PENERAPAN
PELATIHAN, PENILAIAN KOMPETENSI DAN DOKUMENTASI
PELATIHAN
 STANDAR KOMPETENSI KERJA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DAPAT DIKEMBANGKAN DENGAN:

 Menggunakan standar kompetensi kerja yang ada.


 Memeriksa uraian tugas dan jabatan.
 Menganalisis tugas kerja.
 Menganalisis hasil inspeksi dan audit.
 Meninjau ulang laporan insiden
PELAKSANAAN SMK3
KEGIATAN PENDUKUNG

• KOMUNIKASI
• PELAPORAN

• PENDOKUMENTASIAN

• PENGENDALIAN DOKUMEN

• PENCATATAN DAN MANAJEMEN INFORMASI


KEGIATAN PENDUKUNG
Komunikasi
PERUSAHAAN HARUS MEMPUNYAI PROSEDUR UNTUK MENJAMIN
BAHWA INFORMASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERBARU DIKOMUNIKASIKAN KE SEMUA PIHAK DALAM
PERUSAHAAN.
 Mengkomunikasikan hasil dan sistem
manajemen, pemantauan, audit dan tinjauan
ulang manajemen pada semua pihak dalam
perusahaan yang bertanggung jawab dan
memiliki andil dalam kinerja perusahaan.
 Melakukan identifikasi dan menerima informasi
keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait
dari luar perusahaan.
 Menjamin bahwa informasi yang terkait
dikomunikasikan kepada orang-orang diluar
perusahaan yang membutuhkannya.
Contoh Konsultasi & komunikasi
• Employee Communication
• Safety Committee Monthly Meeting
(P2K3)
• Monthly EHS Bulletin
• Sharing Lesson Learned
• Safety Competition
• Safety Talks
• Banners, Quiz, etc.
KEGIATAN PENDUKUNG
Pelaporan
PROSEDUR PELAPORAN INTERNAL PERLU DITETAPKAN
UNTUK MENANGANI:
 PELAPORAN TERJADINYA INSIDEN.
 PELAPORAN KETIDAKSESUAIAN.
 PELAPORAN KINERJA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
 PELAPORAN IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA.

PROSEDUR PELAPORAN EKSTERNAL PERLU DITETAPKAN


UNTUK MENANGANI:
 PELAPORAN YANG DIPERSYARATKAN PERATURAN
PERUNDANGAN.
 PELAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM.
KEGIATAN PENDUKUNG
Pendokumentasian
 PROSES DAN PROSEDUR KEGIATAN PERUSAHAAN
HARUS DITENTUKAN DAN DI DOKUMENTASIKAN
SERTA DIPERBARUI APABILA DIPERLUKAN.
 PERUSAHAAN HARUS DENGAN JELAS
MENENTUKAN JENIS DOKUMEN DAN
PENGENDALIANNYA YANG EFEKTIF.
 SISTEM MANAJEMEN K3 DIINTEGRASIKAN DENGAN
SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN SECARA
MENYELURUH.
Hirarki Dokumentasi SMK3

Manual

Prosedur

Petunjuk Kerja

Formulir

Rekaman
Keterkaitan Dokumentasi SMK3
PEDOMAN /
MANUAL

Prosedur PK3.01 PK3.02 PK3.03 PK3.04 PK3.0X


SMK3

Petunjuk PK3.03.01 PK3.03.02 PK3.03.03


Kerja K3

Formulir K3 F.03.02.01 F.03.02.02 F.03.02.03


Beberapa Tips Dokumentasi

• SESEDERHANA MUNGKIN (KEEP IT SIMPLE)


• BATASI DISTRIBUSI; BATASI COPY
• BUAT DAFTAR DOKUMEN
 MASTER LIST
 DISTRIBUTION LIST
 INDEKS PENGENDALIAN DOKUMEN
• BERI TANDA ATAU BEDAKAN PERUBAHAN DOKUMEN
 HURUF MIRING
 GARIS BAWAH
 HURUF TEBAL
KEGIATAN PENDUKUNG
Pengendalian Dokumen
 DOKUMEN DAPAT DIIDENTIFIKASI SESUAI DENGAN URAIAN TUGAS
DAN TANGGUNG JAWAB DI PERUSAHAAN.
 DOKUMEN DITINJAU ULANG SECARA BERKALA DAN, JIKA
DIPERLUKAN, DAPAT DIREVISI.
 DOKUMEN SEBELUM DITERBITKAN HARUS LEBIH DAHULU DISETUJUI
OLEH PERSONEL YANG BERWENANG.
 DOKUMEN VERSI TERBARU HARUS TERSEDIA DI TEMPAT KERJA YANG
DIANGGAP PERLU.
 SEMUA DOKUMEN YANG TELAH USANG HARUS SEGERA
DISINGKIRKAN.
 DOKUMEN MUDAH DITEMUKAN, BERMANFAAT DAN MUDAH DIPAHAMI.
KEGIATAN PENDUKUNG
Pencatatan dan Manajemen Informasi
• PERSYARATAN EKSTEMAL/PERATURAN PERUNDANGAN DAN INTERNAL/INDIKATOR
KINERJA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
• IZIN KERJA.
• RISIKO DAN SUMBER BAHAYA YANG MELIPUTI KEADAAN MESIN-MESIN, PESAWAT
PESAWAT, ALAT KERJA, SERTA PERALATAN LAINNYA, BAHAN-BAHAN DAN
SEBAGAINYA, LINGKUNGAN KERJA, SIFAT PEKERJAAN, CARA KERJA DAN PROSES
PRODUKSI.
• KEGIATAN PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
• KEGIATAN INSPEKSI, KALIBRASI DAN PEMELIHARAAN.
• PEMANTAUAN DATA.
• RINCIAN INSIDEN, KELUHAN DAN TINDAK LANJUT.
• IDENTIFIKASI PRODUK TERMASUK KOMPOSISINYA.
• INFORMASI MENGENAI PEMASOK DAN KONTRAKTOR.
• AUDIT DAN PENINJAUAN ULANG SISTEM MANAJEMEN K3.
PELAKSANAAN SMK3
Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian
Dan Pengendalian Resiko
1. IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA
2. PENILAIAN RESIKO
3. TINDAKAN PENGENDALIAN
4. PERANCANGAN (DESAIN) DAN REKAYASA
5. PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
6. TINJAUAN ULANG KONTRAK
7. PEMBELIAN
8. PROSEDUR MENGHADAPI KEADAAN DARURAT ATAU BENCANA
9. PROSEDUR MENGHADAPI INSIDEN
10.PROSEDUR RENCANA PEMULIHAN KEADAAN DARURAT
Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian
Dan Pengendalian Resiko

IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA


IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA DILAKUKAN DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN:

PENILAIAN RESIKO
TINDAKAN PENGENDALIAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
SMK3
1. INSPEKSI DAN PENGUJIAN
2. AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3
3. TINDAKAN PERBAIKAN DAN
PENCEGAHAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI SMK3
INSPEKSI DAN PENGUJIAN
 Menetapkan dan memelihara prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan
yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.
 Frekuensi inspeksi dan pengujian harus sesuai dengan obyeknya.
 Prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan secara umum meliputi:
 Personel yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup.
 Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan yang sedang berlangsung harus
dipelihara dan tersedia bagi manajemen, tenaga kerja dan kontraktor kerja yang
terkait.
 Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk
menjamin telah dipenuhinya standar keselamatan dan kesehatan kerja.
 Tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan
ketidaksesuaian terhadap persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja dari
hasil inspeksi, pengujian dan pemantauan.
 Penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan untuk menemukan inti
permasalahan dari suatu insiden.
 Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI SMK3
AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3
Audit Sistem Manajemen K3 harus dilakukan secara berkala
Audit harus dilaksanakan secara sistematik dan independen oleh
personel yang memiliki kompetensi kerja dengan menggunakan
metodologi yang sudah ditetapkan.
Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan tinjauan ulang hasil
audit sebelumnya dan bukti sumber bahaya yang didapatkan
ditempat kerja.
Hasil audit harus digunakan oleh pengurus dalam proses tinjauan
ulang manajemen.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI SMK3
TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN
Semua hasil temuan dari pelaksanaan
pemantauan, audit dan tinjauan ulaug
Sistem Manajemen K3 harus
didokumentasikan dan digunakan untuk
identifikasi tindakan perbaikan dan
pencegahan serta pihak manajemen
menjamin pelaksanaannya secara
sistematik dan efektif.
PENINJAUAN DAN PENINGKATAN
KINERJA K3
TINJAUAN ULANG SISTEM MANAJEMEN K3 HARUS MELIPUTI:
 EVALUASI TERHADAP PENERAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA.
 TUJUAN, SASARAN DAN KINERJA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.
 HASIL TEMUAN AUDIT SISTEM MANAJEMEN K3.
 EVALUASI EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 DAN KEBUTUHAN
UNTUK MENGUBAH SISTEM MANAJEMEN K3 SESUAI DENGAN:
 PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGAN.
 TUNTUTAN DARI PIHAK YANG TEKAIT DAN PASAR.
 PERUBAHAN PRODUK DAN KEGIATAN PERUSAHAAN.
 PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN.
 PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, TERMASUK EPIDEMOLOGI.
 PENGALAMAN YANG DIDAPAT DARI INSIDEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA.
 PELAPORAN.
 UMPAN BALIK KHUSUSNYA DARI TENAGA KERJA.
12 Elemen Audit 5 Prinsip SMK3
Pembangunan Dan Komitmen dan
Pemeliharaan Komitmen Kebijakan (Prinsip 1)
Strategi Pendokumentasian Perencanaan (Prinsip 2)

Peninjauan Ulang Perencanaan (Prinsip 2)


Perancangan (Desain) Dan
Kontrak
Pengendalian Dokumen Pelaksanaan (Prinsip 3) KELIMA PRINSIP SMK3
Pembelian Pelaksanaan (Prinsip 3) TERSEBUT DAPAT KITA LIHAT
Keamanan Bekerja Pelaksanaan (Prinsip 3)
HUBUNGANNYA DENGAN 12
Berdasarkan SMK3 ELEMEN AUDIT SEPERTI
Standar Pemantauan Pengukuran (Prinsip 4) PADA TABEL DISAMPING INI:
Pelaporan Dan Perbaikan Perbaikan (Prinsip 5)
Kekurangan
Pengelolaan Material Dan Pelaksanaan (Prinsip 3)
Perpindahannya
Pengumpulan Dan Pengukuran (Prinsip 4)
Penggunaan Data
Audit SMK3 Pengukuran (Prinsip 4)

Pengembangan Ketrampilan Perbaikan (Prinsip 5)


Dan Kemampuan
TERIM
A
KASIH

You might also like