You are on page 1of 7

Nama: winie soraya

Nim : 22STI9003

MODUL 6
PENGEMBANGAN
PARAGRAF ATAU ALINEA
Syarat - Syarat Pembentukan Alinea

1. Seperti halnya dengan kalimat, sebuah alinea juga harus memenuhi syarat-syarat
tertentu. Alinea yang baik dan efektif harus memenuhi ketiga syarat berikut:
a. Kesatuan: yang dimaksud dengan kesatuan dalam alinea adalah bahwa semua kalimat
yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema
tertentu.
b. Koherensi: yang dimaksud dengan koherensi adalah kekompakan hubungan antara
sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea.
c. Perkembangan alinea: perkembangan alinea adalah penyusunan atau perincian
gagasan-gagasan yang membina alinea itu.
Kesatuan Alinea

Seperti sudah disinggung di atas, yang dimaksud dengan kesatuan adalah bahwa alinea tersebut harus
memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu. Sebuah alinea yang memiliki
kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian, tetapi unsur tadi haruslah
bersama-sama digerakkan untuk menunjang sebuah maksud tunggal atau sebuah tema tunggal. Maksud
tunggal itulah yang ingin disampaikan oleh penulis dalam alinea itu. Karena fungsi setiapa alinea adalah
untuk mengembangkan sebuah gagasan tunggal, maka tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama
sekali tidak mempunyai pertalian dengan maksud tunggal tadi.
a. Kalimat Utama pada Awal Alinea

Pengertian awal alinea ini dapat merupakan kalimat pertama, dapat juga kalimat
kedua. Dengan menempatkan kalimat pokok pada awal alinea, gagasan sentral
tadi akan mendapat penekanan yang wajar. Alinea semacam ini biasanya bersifat
deduktif, yaitu mula-mula mengemukakan pokok persoalan, kemudian
menyusul uraian-uraian yang terperinci.

b. Kalimat Utama Pada Akhir Alenia

Kalimat topik dapat pula ditempatkan pada bagian akhir dari alinea. Dalam
hal ini alinea bersifat deduktif. Alinea semacam ini harus disusun sedemikian
macam sehingga dapat mencapai klimaks dalam kalimat pokok yang terdapat
pada akhir alinea itu
Kalimat Utama pada Awal Alinea

“Kalimat topik dapat ditempatkan bagian awal dan akhir dari alinea. "Sifat kodrati bahasa
yang lain yang perlu dicatat disini adalah bahwasanya tiap bahasa mempunyai sistem
ungkapan yang khusus dan sistem makna yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah
dn tidak tergantung daripad yang lain. Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap
bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memakai bahasa itu, kerangka
alam pikiran yang saya sebut di atas. Bahasa Zulu tidak mempunyai kata yang berarti
"lembu putih" dan sebagainya. Secara teknis, para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa
mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal serta pola semantik yang khusus".

“Kutipan di atas menunjukkan bahwa kalimat topik di yang terdapat pada awal
alinea" tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan sistem makna yang
khusus pula " diulang kembali pada akhir alinea itu tetapi dengan sedikit perubahan, yaitu
" tiap bahasa mempunyai sistem fonologi, sistem gramtikal, serta pola sematik yang
khusus".
Kalimat Utama pada Seluruh Alinea

Dalam hal ini tidak terdapat kalima yang khusus yang menjadi kalimat topiknya. Alinea
semacam ini biasanya dijumpai dalam uraian- uraian yang brsifat deskriptif atau naratif. «
Sementara di ufuk barat sang mentari merah merona, seperti wajah gadis yang malu-malu
menatap jejaka tampan rupawan. Warnanya yang abu-abu menambah suasana temaran yang
sendu.

Contoh kalimat sebagai berikut:


Perempuan desa bergegas pulang dari ladang, berjalan tanpa sandal, menuju gubug-gubug
reot yang ada di sekitar perkebunan. » Tidak ada kalimat yang lebih penting dari yang lain.
Detail-detail atau perincian itu merupakan ide-ide tambahan atau gagasan bawahan dari gagasan
utama yang terdapat dalam sebuah kalimat utama.
Koherensi Alinea

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alinea adalah bahwa alinea itu harus
mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik itu terjadi apabila
hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina alinea itu baik, wajar dan
mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah mengikuti jalan pikiran
penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau semacam jurang
memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncat-loncatan pikiran
membingungkan

You might also like