You are on page 1of 7

TM.

IX

PERILAKU SOSIAL
I. Konformitas

Pengertian Konformitas
 Perilaku ( individu / kelompok / masyarakat ) yang sesuai
dengan kaidah-kaidah dan nilai-nilai / norma-norma umum
yang telah disepakati
 Tanpa konformitas ketertiban hidup bersama tidak dapat
ditegakkan dan timbul konflik, gangguan keamanan dan
perpecahan
 Terjadi pada kehidupan masyarakat pedesaan/tradisionil,
karena tradisi masih kuat (kaidah yang berlaku secara turun
temurun tetap dipertahankan)
II. Deviasi

 Deviasi adalah perilaku (individu/ kelompok / masyarakat )


tidak sesuai dengan kaidah-kaidah, norma-norma umum yang
telah disepakati)
 Terjadi pada kehidupan masyarakat perkotaan yang
dilatarbelakangi oleh perbedaan kebudayaan
 Bentuk deviasi meliputi :
a. penyebaran :
- kebencian, berita bohong, fitnah, proganda, adu domba
b. perilaku munafik
c. pembangkang
 Penyebab timbulnya deviasi
a. psikologis
b. ekologis
c. ketimpangan antara nilai-nilai sosio budaya dengan
realisasi nilai-nilai tsb (pasal 28,pasal 33 UUD1945)
III. Integrasi

 Pengintegrasian adalah proses dimana individu-individu atau


golongan heterogen melibatkan diri sejauh perlu ke dalam
masyarakat besar dan golongan tersebut diterima oleh
masyarakat besar
 Proses timbal balik karena adanya kerelaan untuk menerima
dan mengakui identitas-identitas yang berlainan (menerima dan
mengakui nilai-nilai umum
 Tidak terjadi pada masyarakat yang homogen, karena setiap
individu menduduki posisi sama, melakukan pekerjaan sama
dan nilai-nilai yang sama
 Kekuatan besar untuk mengintegrasikan atau mengutuhkan
masyarakat adalah konsensus tentang perangkat nilai dan
struktur sosial
IV. Mobilitas Sosial

Pengertian Mobilitas Sosial


 Suatu gerak dalam struktur sosial tertentu mengatur organisasi
suatu kelompok sosial
 Menunjuk pada perpindahan individu-individu dari suatu status
sosial ke status sosial yang lain, dalam bentuk naik atau turun

Tipe-Tipe Gerak Sosial


1. Gerak sosial horizontal, yaitu peralihan individu atau obyek-
obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok
sosial lainnya yang sederajat. Contoh beralih
kewarganegaraan, urbanisasi, transmigrasi
2. Gerak sosial vertikal, yaitu perpindahan individu atau obyek
sosial lainnya yang tidak sederajat (naik atau turun)
V. Prinsif Umum Gerak Sosial Vertikal

1. Hampir tidak ada masyarakat dengan sistem lapisan tertutup


secara mutlak
2. Dalam sistem masyarakat terbuka, gerak sosial tidak mungkin
terjadi secara bebas, sedikit banyak ada hambatan-hambatan
3. Setiap masyarakat mempunyai ciri-ciri khas bagi gerak sosial
vertikal
4. Laju gerak sosial vertikal yang disebabkan oleh faktor-faktor
ekonomi, politik dan pekerjaan yang berbeda
VI. Saluran Gerak Sosial Vertikal

1. Angkatan bersenjata
2. Sekolah
3. Organisasi
4. Ekonomi
5. Keahlian

You might also like