You are on page 1of 13

Pertumbuhan & Perkembangan pada Hewan & Manusia

Ag. Merdekaningrum, S.Pd


Karakteristik pertumbuhan & perkembangan pada hewan/manusia:

 Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk manusia terjadi di seluruh bagian tubuh.
 Pertumbuhan merupakan hasil dari aktivitas pembelahan mitosis pada sel-sel somatis (sel
tubuh/autosom).
 Pertumbuhan yang merupakan hasil dari aktivitas pembelahan meiosis terjadi pada sel-sel kelamin
(gonosom).
 Sel-sel kelamin → perkembangbiakan.
 Meiosis pada hewan jantan → spermatogenesis.
 Meiosis pada hewan betina → oogenesis.

• Perkembangan → merupakan hasil dari diferensiasi sel-sel yang telah membelah.


• Sel-sel berdiferensiasi menuju bentuk dewasa → terjadi perubahan bentuk pada tubuh.
• Contoh perkembangan dapat dilihat pada fase-fase perubahan zigot → individu dewasa.
B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia dibagi menjadi 2 tahap:
1. Tahap Embrio
• Tahap ini diawali dari proses fertilisasi → sperma (n) + ovum (n) → zigot (2n).
• Zigot akan membelah terus menerus membentuk embrio.
• Tahap embrio dibagi menjadi empat fase sebagai berikut:
a. Morulasi
 Zigot mengalami pembelahan mitosis dari 1 sel → 2 sel → 4 sel → 8 sel → 16 sel→ dst yang
disebut sebagai Morula.
 Zigot → Morula.
 Pembelahan mitosis terjadi pada kutub animal (tdk mengandung kuning telur) dan kutub
vegetal (mengandung kuning telur).
b. Blastulasi
 Morula → Blastula.
 Blastula ini terus membelah membentuk rongga blastosol dan berisi cairan blastosol.
c. Gastrulasi
 Merupakan proses yang dinamis di mana sel-sel di sekitar permukaan blastula berpindah ke
lokasi yang lebih dalam sehingga terbentuk tiga lapisan germinal (lapisan embrionik).
 Lapisan embrionik tersebut terdiri dari:
1) Lapisan ektoderm
2) Lapisan mesoderm
3) Lapisan endoderm
d. Organogenesis
 Merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari lapisan-lapisan
embrionik.
 Turunan/diferensiasi dari ketiga lapisan embrionik pada Vertebrata:

No. Lapisan Embrionik Organ dan Jaringan pada Hewan Dewasa


1. Ektoderm Epidermis kulit, rambut, kuku, epitel mulut dan rektum, kelenjar kulit,
kornea dan lensa mata, sistem saraf, reseptor pada epidermis, email
gigi, epitel kelenjar pineal dan pituitari, dan medula adrenal (anak
ginjal).

2. Mesoderm Sistem rangka, sistem sirkulasi, system limfatik, sistem ekskresi,


sistem reproduksi, jaringan ikat, otot, dermis kulit, lapisan rongga
tubuh, notokord, dan korteks adrenal.
3. Endoderm Epitel saluran pencernaan (kecuali mulut dan rectum), epitel sistem
pernapasan, hati, pancreas, tiroid dan paratiroid, timus, kandung
kemih dan uretra
• Hewan-hewan yang perkembangan tubuhnya berasal dari 2 lapis sel (ekto-endo) → hewan diploblastik.
Contoh: Coelenterata.
• Hewan-hewan yang perkembangan tubuhnya berasal dari 3 lapis sel (ekto-meso-endo) → hewan triploblastik.
Contoh: Plathyhelminthes, nematoda, annelida, mollusca, arthropoda, echinodermata, chordata (mamalia).
• Hewan triploblastik akan berkembang lebih lanjut membentuk rongga tubuh (selom).
• Berdasarkan tipe selom, hewan dibedakan menjadi:
1. Aselomata → hewan yang mesodermnya memenuhi seluruh tempat di antara endoderm dan ektoderm
sehingga menjadi satu-satunya rongga di dalam tubuhnya.
Contoh: Platyhelmintes.
2. Selomata → hewan yang mesoderm embrioniknya terbelah-belah dan belahan ini memisahkan satu
bagian mesoderm (somatik) yang tetap berhubungan dengan bagian lain dari ektoderm
dan endoderm.
 Belahan ini disebut selom yang berisi cairan.
 Contoh: annelida, mollusca, arthropoda, echinodermata, chordata (mamalia).
• Mesoderm pada Annelida berkembang menjadi semacam kantong berisi cairan.
• Dinding luar kantong melekat pada ectoderm dan merupakan bagian dari dinding tubuh → lap somatik.
• Dinding dalam kantong melekat pada endoderm membentuk dinding otot saluran pencernaan → lap splanknik.
• Selom terdapat diantara kedua lapisan tersebut.
2. Tahap Pasca Embrio
• Tahap ini diawali ketika hewan lahir (menetas) hingga dewasa → proses pematangan menjadi individu
sempurna.
• Tahap pematangan pasca embrio dibagi menjadi tiga macam sebagai berikut:
a. Regenerasi
 Merupakan proses perbaikan jaringan tubuh yang rusak akibat terluka.
 Misal:
1) Invertebrata (planaria) → jaringan tubuh yang terpotong akan beregenerasi menjadi individu baru.
2) Vertebrata (manusia) → kemampuan regenerasi hanya untuk memperbaiki jaringan yang rusak
dan tidak membentuk organ baru.
b. Metamorfosis
 Serangkaian perubahan bentuk, ukuran, struktur, dan fungsi bagian-bagian tubuh secara bertahap
yang dimulai dari telur hingga dewasa.
 Metamorfosis terjadi pada insekta (serangga) & amphibi (katak).
1) Metamorfosis pada insekta (serangga)
 Metamorfosis pada serangga dipengaruhi oleh hormon juvenil dan ekdison.
 Metamorfosis pada serangga dibedakan menjadi 2 macam:
a) Metamorfosis sempurna (holometabola)
o Telur → larva (ulat) → pupa (kepompong) → imago (dewasa).
o Terjadi perubahan bentuk yang berbeda-beda pada tiap tahapnya.
o Contoh: kupu-kupu, lalat, nyamuk.
b) Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
• Telur → nimfa (serangga muda yang tidak bersayap) →
dewasa.
• Tidak terjadi perubahan bentuk yang berbeda-beda.
• Mengalami pergantian kulit (molting).
• Contoh: belalang, capung, jangkrik

Holometabola Hemimetabola
2) Metamorfosis pada katak
 Metamorfosis pada katak dipengaruhi oleh hormon tiroksin.
 Telur → berudu/kecebong yang bernapas dengan insang luar → berudu yang bernapas dengan insang
dalam (insang ini tertutup oleh kulit) → dewasa (bernapas dengan paru-paru dan kulit, berkaki empat,
dan tidak berekor).
c. Metagenesis
 Merupakan pergiliran generasi antara fase generatif (seksual) dengan fase vegetatif (aseksual) dalam siklus
hidupnya.
 Contoh: Ubur-ubur
C. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
• Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan vivipar, diawali dengan:
Fertilisasi → zigot → embrio → janin (di dalam uterus induk betina) → kelahiran.
• Perkembangan selama di dalam uterus disebut gestasi/kehamilan.
• Pertumbuhan embrio dalam uterus manusia rata-rata berlangsung selama 266 hari (38 minggu).
• Kehamilan pada manusia dibagi dalam tiga semester:
1. Trimester pertama → periode utama perkembangan organ tubuh (organogenesis).
2. Trimester kedua → merupakan fase pertumbuhan fetus secara cepat hingga panjangnya mencapai
30 cm dan sangat aktif.
3. Trimester ketiga → fetus akan mencapai panjang hingga 50 cm dan disertai perubahan hormon
pada ibu untuk mempersiapkan proses kelahiran.
• Fase pertumbuhan setelah individu dilahirkan meliputi fase:
bayi → anak-anak → remaja → dewasa → lansia → mati.
• Fase dewasa pada hewan/manusia ditandai dengan berfungsinya secara penuh organ-organ
reproduksi di dalam tubuh hewan/manusia.
• Pada manusia, hal ini ditandai dengan munculnya ciri-ciri sekunder tubuh.
• Ciri-ciri sekunder pada laki-laki:
1. Mimpi basah
2. Pecahnya suara
3. Dada semakin membidang
4. Tumbuh rambut pada bagian tertentu pada tubuh
• Ciri-ciri sekunder pada perempuan:
1. Mulai menstruasi
2. Payudara dan pinggul semakin membesar
3. Suara semakin melengking
4. Tumbuh rambut pada bagian tertentu pada tubuh
• Munculnya ciri-ciri sekunder pada manusia ini diatur oleh adanya hormon estrogen (perempuan)
dan hormone testosteron (laki-laki).
• Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar.
• Faktor dalam meliputi gen dan hormon.
• Faktor luar meliputi nutrisi, air, suhu, aktivitas, dan sinar matahari.
Percobaan Pertumbuhan
• Dalam suatu percobaan terdapat 3 variabel, antara lain:
1. Variabel bebas → perlakuan dari penelitian yang dibuat tidak sama.
2. Variabel control → perlakuan dari penelitian yang dibuat sama.
3. Variabel terikat → hasil dari perlakuan dari variabel bebas dan control.
• Contoh:
Pengaruh pemberian pupuk NPK pada pertumbuhan kacang hijau
1. Variabel bebas → takaran pupuk NPK.
2. Variabel control → jenis kacang hijau, tanah, wadah (pot), air, dst.
3. Variabel terikat → tinggi tanaman kacang hijau.

You might also like