You are on page 1of 10

KARYA:

RANI KUSUMA W
SEPTIANI SITI A
ROUTING DINAMIS
 Dynamic routing (routing dinamis) adalah proses pengisian
data ditabel routing secara otomatis. Menggunakan sebuah

DYNAMIC
protocol untuk berkomunikasi dengan router yang lain dan
mencari jaringan yang telah tersambung dengannya
ROUTING  Mempunyai dua kategori router protocol pencari, yaitu distance
vector dan link static. Protokol router pencari versi lama
menggunakan metode distance vector, seperti routing
information protocol (RIP) untuk TCP/IP dan IPX.
ROUTING STATIS
 Berfungsi pada protocol ip
 Router tidak dapat membagi informasi routing
 Tabel routing dibuat dan dihapus secara manual
 Tidak mengguanakan protocol routing

Perbedaan antara  Microsoft pendukung multi-homed system seperti router

routing statis dan


dinamis ROUTING DINAMIS
 Berfungsi pada inter-routing protocol
 Router membagi informasi routing secara otomatis
 Tabel routing dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router
 Terdapat protocol routing, seperti RIP atau OSPF
 Microsoft pendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
Pengukuran didasarkan pada:
1. Panjang jalur (pengukuran yang sangat umum digunakan)

2. Load (berkenaan dengan tingkat sumber daya router


Tabel routing menggunakan jaringan)
pengukuran yang berbeda untuk
menghasilkan rute yang terbaik, 3. Bandwitch (ketersediaan kapasitas lalu lintas pada link)
dapat didasarkan pada pemilihn
routing melalui berbagai 4. Reliabilitas (merujuk pada ketergantungan antar link)
pengukuran yang merupakan 5. Jeda routing (Panjang waktu yang dibutuhkan untuk
kombinasi dari tunggal atau hybrid.
mengirimkan paket dari sumber ke tujuan)
6. Communication cost {biaya komunikasi} (pengukuran lain
yang sangat penting)
PROTOKOL ROUTING

Routed protocol adalah fungsi transportasi yang dilakukan oleh routing protocol dalam
melintasi antar jaringan. Berada dalam konteks yang yang berhubungan dengan protokol
jaringan . Routing protocol mengizinkan router-router untuk berbagi informasi tentang
jaringan dan koneksi antar-router. Tujuan utama routing protocol adalah untuk membangun
dan memperbaiki kabel routing. Router menggunakan informasi dalam table routing untuk
melewatkan paket-paket routed protocol.
tujuan utama untuk membangun dan memperbaiki tabel


routing protocol routing,dan tabel-tabel tersebut berisi jaringan-
jaringan dan interface yang berhubungan dengan
jaringan.
RIP,menggunakan routing protocol interior dengan


pada layer internet TCP/IP algoritma distance vector
BGP, menggunakan routing protocol eksterior


routing protocol dengan algoritma distance vector

untuk membentuk EIGRP, menggunakan routinng protocol interior


routing melalui suatu dengan algoritma advanced cisco distance vector

algoritma sebagai IGRP, menggunakan routing protocol interior


berikut: dengan algoritma cisco distance vector
OSPF, menggunakan routing protocol interior


dengan algoritma link state
routing protocol interior di desain untuk jaringan yang dikontrol oleh suatu
organisasi. dengan kata lain faktor matrik dan bagaimana matrik tersebut
digunakan merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu routing
protocol interior.
routing protocol eksterior di desain untuk penggunaan antara dua
jaringan yang berbeda yang dikontrol oleh dua organisasi yang berbeda .
 daftar router-router tetangga untuk pertukaran informasi
sebelum router dapat routing
digunakan pada jaringan, IP  daftar jaringan untuk advertise (menyebarluaskan) sebagai
protocol eksterior gateway tanda jaringan dapat dicapai secara langsung
membutuhkan tiga
 nomor autonomous system dari router lokal.
pengaturan informasi
berikut:

AS (autonomous system) adalah kumpulan dari jaringan-jaringan


dalam satu pengawasan administrasi. routing protocol harus
mengisolasi AS. AS diatur oleh administrasi yang berbeda.
MATURNUWUN

You might also like