You are on page 1of 19

FALSAFAH

DAN
TEORI KEPERAWATAN
Oleh:

Fuji Rahmawati

Bagian Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya


NOVICE TO EXPERT THEORY
by
Patricia Benner
BIOGRAFI
 Patricia Benner dilahirkan di Hampton Virginia USA, pada 17 Agustus
1942.
 Benner memperoleh gelar Bachelor of Arts dalam bidang keperawatan
dari Pasadena College pada tahun 1964. Beliau melanjutkan untuk
mendapatkan gelar Master of Science dalam Keperawatan Medikal
Bedah dari University of California di San Francisco pada tahun 1970,
dan Ph.D. dari Universitas California di Berkeley pada tahun 1982.
 Saat ini beliau menjadi profesor di Departemen Keperawatan Fisiologis
di University of California di San Francisco School of Nursing.
 Beliau dikenal karena bukunya yang diterbitkan pada tahun 1984 “From
Novice to Expert: Excellence and Power in Clinical Nursing Practice”
(Dari Pemula hingga Pakar: Keunggulan dan Kekuatan dalam Praktek
Keperawatan Klinis).
DASAR TEORI
 Teori yang disajikan dalam buku tersebut menyajikan kompetensi
yang berbeda, serta kesulitan yang harus dihadapi perawat baru saja
lulus (pemula) dan perbedaan antara perawat konvensional dengan
mereka yang bekerja dalam beberapa spesialisasi.
 Konsep ini menjelaskan bahwa perawat dapat mengembangkan
keterampilan dan pemahaman tentang perawatan pasien dari waktu
ke waktu dari kombinasi landasan pendidikan (ilmu pengetahuan)
yang kuat dan pengalaman pribadi.
 Beliau mengatakan bahwa perawat dapat berpindah dari satu tingkat
ke tingkat lain jika perawat tersebut memiliki sumber daya yang
diperlukan dan tahu cara menggunakannya, sehingga pada akhirnya
dapat tumbuh sebagai seorang profesional.
ISI TEORI
Teori ini mengidentifikasi lima tingkat pengalaman keperawatan:

1. Novice (pemula)
2. Advanced Beginner (pemula lanjutan)
3. Competent (kompeten)
4. Proficient (mahir)
5. Expert (pakar/ahli)
Novice (Pemula)
 Merupakan perawat yang belum memiliki latar belakang pengalaman klinik. Mereka diajari
aturan umum (SOP) untuk membantu melakukan tugas, dan perilaku mereka yang diatur oleh
aturan terbatas dan tidak fleksibel. Dengan kata lain, mereka diberitahu apa yang harus
dilakukan dan hanya mengikuti instruksi (Tell me what I need to do and I’ll do it).
 Perawat pada tingkatan pemula memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk memprediksi
apa yang mungkin terjadi dalam situasi pasien tertentu.
 Benner mengatakan bahwa perwat pada tingkatan ini adalah mahasiswa keperawatan yang baru
memasuki dunia klinik atau perawat yang baru lulus Pendidikan, namun Benner juga
menambahkan perawat senior juga dapat dikategorikan ke dalam tingkatan ini, contohnya;
perawat senior yang berpindah ruangan misalnya perawat di ruangan bedah berpindah ke
ruangan Hemodialisis.
Advanced Beginner (pemula lanjutan)
 Pada tingkatan ini perawat masih perlu bimbingan sesuai dengan aturan dan berorientasi pada
penyelesaian tugas. Pada tingkatan ini sudah memiliki pengalaman untuk memahami berbagai
aspek dari situasi tertentu, dan sebagai ujian terhadap kemampuan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
 Pada tingkatan ini perawat masih membutuhkan bimbingan dari perawat senior yang
berpengalaman.
Competent (kompeten)
 Di tingkatan ini, perawat telah mampu menentukan aspek mana dari suatu situasi keperawatan
yang benar-benar penting dan yang dapat diabaikan. Perawat kompeten mampu menunjukkan
rasa tanggung jawab terhadap pasien, realistis, dan memiliki pandangan yang kritis terhadap
dirinya.
 Seorang perawat yang kompeten umumnya memiliki pengalaman dua atau tiga tahun pada
pekerjaan di bidang yang sama. Misalnya, dua atau tiga tahun dalam perawatan intensif.
Pengalamannya juga bisa berupa situasi sehari-hari yang serupa. Perawat ini lebih sadar akan
tujuan jangka panjang, dan mereka mendapatkan perspektif dari perencanaan tindakan mereka
sendiri, yang membantu mereka mencapai efisiensi dan organisasi yang lebih besar.
Proficient (mahir)
 Perawat mahir mampu memahami situasi sebagai bagian yang utuh. Dia memiliki pemahaman
yang lebih holistik tentang keperawatan, yang meningkatkan pengambilan keputusan. Perawat
ini belajar dari pengalaman apa yang diharapkan dalam situasi tertentu, serta bagaimana
memodifikasi rencana sesuai kebutuhan.
 Pada tingkat ini biasanya perawat telah lebih banyak berinteraksi dan berkomunikasi dengan
pasien dan keluarga.
Expert (pakar/ahli)
 Perawat ahli tidak lagi mengandalkan prinsip, aturan, atau pedoman untuk menghubungkan
situasi dan menentukan tindakan. Mereka memiliki latar belakang pengalaman yang lebih
dalam dan pemahaman intuitif tentang situasi klinis. Penampilan mereka lancar, fleksibel, dan
sangat mahir. Tulisan Benner menjelaskan bahwa keterampilan keperawatan melalui
pengalaman merupakan prasyarat untuk menjadi perawat ahli.
 Pada tingkatan ini perawat  dapat mengidentifikasi masalah yang dialami oleh pasien segera
mengetahui intervensi apa yang paling tepat diberikan kepada pasien tanpa harus melalui
serangkaian tahap berpikir analitis. Perawat pakar memiliki pemahaman intuitif sehingga dapat
memandang pasien secara keseluruhan dalam waktu yang singkat.
 Aspek kunci dari praktik seorang pakar menunjukkan pemahaman klinis dan praktik berbasis
sumber daya, mengetahui bagaimana, melihat gambaran besar, melihat yang tak terduga.
THEORY OF GOAL ATTAINMENT
by
Imogene King
BIOGRAFI
 Imogene King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Iowa, USA.
 Dia menerima ijazah perawat dari Sekolah Rumah Sakit John of Nursing di St
Louis, Missouri, pada tahun 1945. Pada tahun 1948, ia meraih gelar Bachelor
of Science dalam Keperawatan dari St Louis University, dan melanjutkan
untuk menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan, juga dari St
Louis University pada tahun 1957. Imogene juga memperoleh gelar doktornya
dari Teachers College, Columbia University pada tahun 1961.
 Imogene King’s Theory of Goal Attainment was first introduced in the 1960s.
 Imogene King died on December 24, 2007, two days after suffering
from a stroke.
DASAR TEORI
 The Theory of Goal Attainment states that “Nursing is a process of action, reaction, and
interaction whereby nurse and client share information about their perception in the nursing
situation.”
 Konsep dasar teori ini adalah perawat dan pasien mengkomunikasikan informasi, menetapkan
tujuan bersama, dan kemudian mengambil tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.
 Teori Imogene King berfokus pada interaksi tiga sistem: sistem personal, sistem
interpersonal, dan sistem sosial. Ketiganya membentuk hubungan personal antara perawat
dan klien.
Bentuk Interaksi Sistem yang dinamis
ISI TEORI
Setiap sistem diberikan konsep yang berbeda:
 Sistem Personal
Setiap individu adalah sistem personal yang mencakup persepsi, diri pribadi, pertumbuhan dan
perkembangan, citra tubuh, ruang dan waktu.
 Sistem Interpersonal
Sistem interpersonal dibentuk oleh interaksi antara dua orang atau lebih. Interaksi dua orang
disebut dyad, tiga orang disebut triad, dan empat orang atau lebih disebut group. Sistem
interpersonal meliputi beberapa konsep yang berkaitan, yaitu interaksi, komunikasi, transaksi,
peran dan stress.
 Sistem Sosial
Didefinisikan sebagai sistem pembatas peran organisasi sosial, perilaku, dan praktik yang
dikembangkan untuk memelihara nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik dan aturan yang
ada.
Delapan Prediksi Proporsi King
1. Jika persepsi yang akurat ada dalam interaksi perawat-klien transaksi akan terjadi
2. Jika perawat dan klien melakukan transaksi, tujuan akan tercapai
3. Jika tujuan tercapai, kepuasan akan terjadi
4. Jika tujuan tercapai, keefektifan asuhan keperawatan akan terjadi
5. Jika transaksi dilakukan di dalam interaksi perawat-klien, pertumbuhan dan perkembangan akan
baik
6. Jika perawat dan klien merasakan kesesuian antara peran yang diharapkan dan peran yang
ditampilkan, transaksi akan terjadi
7. Jika perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan komunikasi informasi yang sesuai dengan
klien, penetapan dan pencapaian tujuan bersama akan terjadi.
8. Jika konflik peran dialami oleh perawat atau klien atau keduanya, stress dalam interaksi
perawat-klien akan terjadi.
Proses Interaksi Manusia Menurut King
1. Aksi merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam berprilaku,dalam memahami atau
mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan keperawatn
dan klien melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan.
2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan merupakan respon
dari individu.
3. Interaksi adalah suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien
yang terwujud dalam komunikasi.
4. Transaksi kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam rencana
tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Paradigma King tentang Keperawatan
 Konsep manusia
King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan
benda,energi,dan informasi dengan leluasa memepengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya
meliputi tiga system interaksiyang dinamis sebagai individu disebut sebagai system
personal,ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut system interpersonal.
 Konsep lingkungan
Lingkungan adalah system sosial yang ada dalam masyarakat yang salig berinteraksi dengan
system lainnya secara terbuka.
 Konsep sehat
Sehat adalah sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis,yang secara berkelanjutan
melakukan penyesuaian terhadap stressor intetnal dan eksternal melewati rentang sehat sakit
dengan menggunakan sumber-sumber yang dimilki oleh seseorang atau individu untuk mencapai
kehidupan sehari-sehari yang maksimal.
 Konsep keperawatan
King menyampaikan pola intervensi keperawatan adalah proses interaksi klien dan perawat
meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi,reaksi, dan jika gangguan, menetapkan
tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.
Terima Kasih

You might also like