Professional Documents
Culture Documents
Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan I
Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan I
PERKEBUNAN
HAMA TANAMAN TEH
Bagian Tanaman Teh yang Diserang Hama & Penyakit
Kepik Pengisap Daun Teh
Sticking up
Imag
o
Pengelolaan Hama Helopeltis spp
Preventif: memotong atau membuag daun dan tunas yang rusak atau
terserang. Hal ini dapat mengurangi populasi telur dan nimfa muda,
sehingga kerusakan tanaman berkurang
Konservasi Musuh Alami dgn cara mengurang penggunaan insektisida
sintetik
Membersihkan kebun teh dari tanaman inang lain, sebagai sumber
kolonisasi hama Heloppeltis spp
Kurangi naungan, sehingga iklim mikro tidak terlalu lembab
Penggunaan Musuh alami (pengendalian hayati)
Musuh Alami Helopeltis spp
Wereng Pengisap Pucuk Teh
Empoasca sp, Famili Cicadellidae, Ordo Homoptera
Serangga ini menyerang pucuk teh, dengan menusuk dan
menghisap cairannya.
Jika pucuk sudah habis, serangan dapat berlanjut ke daun
muda dan tua.
Gejala serangan berupa perubahan warna tulang daun teh
menjadi merah coklat.
Pada daun, timbul noda-noda berwarna kemerahan
seperti terbakar (leaf burn), kemudian menguning.
Pertumbuhan daun menjadi terhambat, dan pucuk daun
teh tumbuh tidak normal.
Serangan dapat sampai tanaman jadi gundul dengan
produksi sangat menurun.
Biologi Empoasca spp
Telur
Telur diletakkan satu-persatu, diselipkan pada tulang daun
teh.
Telur sangat kecil berwarna putih, tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang.
Setelah 4-7 hari telur menetas jadi nimfa.
Nimfa
Nimfa berwarna putih kekuning-kuningan berganti kulit 4
kali dalam 7-12 hari.
Nimfa hidup pada permukaan bawah daun, sesekali naik ke
atas permukaan daun, dengan menusuk dan menghisap cairan
terutama dari tulang daun muda.
Ciri khas serangga ini adalah jalannya menyamping.
Sesekali saja nimfa naik ke atas daun.
Dewasa
berwarna hijau muda
kekuning-kuningan,
dapat terbang kemana-
mana, apalagi bila
tertolong tiupan angin.
Lama daur hidup dari
telur sampai dewasa
berkisar 14-18 hari.
Pengelolaan Empoasca spp
Preventif
Menanam tan yg sehat dan tahan thdp Empoasca spp (teknik budidaya)
Pemotongan bagian tan yg terseranga utk membuang telur dan nimfa muda
Mengurang Penggunaan insektisida sintetik utk koservasi musuh alami
Pengeloaan habitat, utk meningkatkan populasi musuh alami
Memberi naungan yg optimal dapat mengurani pop Empoasca spp
Monitoring dan Pengambilan keputusan Pengendalian
Pengedalian hayati (Musuh Alami)
Musuh Alami Empoasca spp
Ulat Penggulung Daun Tanaman Teh
• Inang:
• Kopi
• Tan Fabaceae
• Penyebaran:
• Berasal dari Afrika Tengah
• Di Indonesia terutama di P. Jawa dan
Indonesia bagian timur
• Gejala Serangan:
Buah kopi berlubang pada bagian ujung
Biji kopi rusak digerek
Biologi:
• Siklus hidup:
telur – larva - pupa – imago
• Imago betina:
• berwarna coklat kehitaman,
• pronotum menutupi kepala
• pronotum dan elitra ditutupi rambut
• Imago jantan:
• tidak bersayap
• jarang meninggalkan buah kopi
• Lama hidup imago ♀ 120 hari
• Larva:
• tidak bertungkai
• Stadium telur 5-6 hari
• Stadium pupa 4-6 hari
• Perkembangan dari telur – imago berlangsung 25
– 33 hari
Perilaku:
• Kumbang ♂ lebih sedikit dari ♀
• 1:20 perkawinan di dalam buah
• ♂ mengawini 12 ♀
• Kumbang yang sudah kopulasi menggerek
buah dan meletakkan telur
• Buah yang digerek: buah keras
• Kumbang menggerek biji kopi
• Telur menetas, larva langsung menggerek
biji kopi
• Pupa terdapat di liang gerek
Usaha pengendalian:
C. stephanoderis
Phymasticus sp. (Hym.: Eulophidae)
Planococcus citri
(Hemiptera: Pseudococcidae)
Nama umum: kutu dompolan
• Inang:
• polifag
• kopi, jeruk, kakao, kapas
• tan. Hortikultur
• Penyebaran:
• Di seluruh dunia, juga di seluruh Indonesia
• Gejala Serangan:
• Kutu menghisap kuncup bunga, bunga dan buah muda (pentil) dan agak tua
• Bunga dan buah gugur
• Produksi kopi menurun
Bioekologi dan cara hidup:
• Perkembangan sangat dipengaruhi musim
Musim hujan ------> pop rendah
Musim kemarau ------> pop dapat meledak bila
Rh < 70% dan kopi tanpa naungan
• Betina tidak bersayap dilapisi lilin
• Jantan bersayap
• Betina dewasa bertelur 200 – 400 btr
• Stadium telur 4 – 5 hari
• Telur menetas menjadi nimfa instar 1 atau
crawler, aktif mecari tempat baru
• Perkembangan dari telur – imago: 5 – 6 minggu
• Musuh alami:
• Parasitoid Anagrus sp. (Hym.: Mymaridae)
• Predator Fam. Coccinellidae
• Patogen cendawan Emphusa fresenii
Pengendalian